Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BBLR DENGAN

ASPIRASI

Disusun oleh kelompok 14 :


Ema Ulul Azmi ( 019.01.3629 )
Chinta Virahan A ( 019.01.3622 )
Kadek Mega Mutiara Sari Putri ( 019.01.3634 )
BAB I
PENDAHULUAN
◦ Latar belakang
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebagian masyarakat
yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Kejadian BBLR berhubungan dengan kurangnya pemenuhan nutrisi
pada masa kehamilan ibu dan masalah perekonomian keluarga sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan berkurang.

◦ Tujuan
1. Tujuan Umum
◦ Untuk mendapatkan gambaran dan mampu menerapkan Asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan
pada masalah bayi berat lahir rendah dengan aspirasi
2. Tujuan Khusus
◦ Mampu melakukan pengkajian keperawatan secara tepat pada bayi dengan berat badan lahir rendah dengan aspiraasi
◦ Mampu merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah pada bayi dengan berat badan lahir rendah
dengan aspirasi
BAB II
KONSEP TEORI

A. Definisi

Resiko aspirasi pada bayi adalah suatu keadaan yang beresiko mengalami masuknya sekresi
gastrointestinal,sekresi orofaring benda cair atau padat kedalam saluran trakeobronkhial akibat disfungsi
mekanisme protektif saluran nafas. BBLR disebabkan oleh retardasi pertumbuhan dan umur kehamilan
yang kurang. Dampak BBLR seperti resiko aspirasi, kesulitan bernafas,dan reflek menyusu yang kurang
atau dapat terjadi gangguan nutrisi.
B. Etiologi
1. Faktor resiko
˗ Penurunan tingkat kesadaran
˗ Gangguan menelan
˗ Kerusakan mobilitas fisik

2. Faktor Ibu
- Penyakit, penyakit yang berhubungan langsung dengan pasien
- Usia ibu, angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun
- Keadaan sosial ekonomi, keadaan ini sangat berperan terhadap timbulnya prematuritas.
- Sebab lain, karena ibu merokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik.

3. Faktor Janin  Faktor janin diantaranya hidramnion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom
4. Faktor Lingkungan  Faktor lingkungan di antaranya tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan
zat-zat tertentu.
C. Patofisiologi

◦ Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan (prematur)
disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu),
tapi berat badan (BB) lahirnya lebih kecil ketimbang masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2.500
gram. Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan
yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi dan keadaan-
keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang. Resiko aspirasi pada BBLR
merupakan suatu masalah keperawatan yang beresiko mengalami masuknya sekresi
gastrointestinal,sekresi orofaring benda cair atau padat kedalam saluran trakeobronkhial akibat disfungsi
mekanisme protektif saluran nafas pada BBLR.
D. Komplikasi E. Manifestasi Klinis
• Masa Awal BBLR Gambaran klinis BBLR secara umum :
˗ Hipotermia. Hipoglikemia.
1. Berat kurang dari 2500 gram
˗ Anemia
˗ 2. Panjang kurang dari 45 cm
Sindroma gawat nafas (asfiksia).
˗ Infeksi. 3. Lingkar dada kurang dari 30 cm
4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm
• Masa Berikutnya 5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
˗ Gangguan perkembangan. 6. Kepala lebih besar
˗ Gangguan pertumbuhan. 7. Kepala tidak mampu tegak
˗ Gangguan pendengaran. 8. Pernapasan 40 – 50 kali / menit
˗ Penyakit paru kronis. 9. Nadi 100 – 140 kali / menit
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan glucose darah terhadap hipoglikemia
2. Pemantauan gas darah sesuai kebutuhan
3. Titer Torch sesuai indikasi
4. Pemeriksaan kromosom sesuai indikasi
5. Pemantauan elektrolit
6. Pemeriksaan sinar X sesuai kebutuhan ( missal : foto thorax )

G. Penatalaksanaan
Penanganan bayi dengan berat badan lahir rendah adalah sebagai berikut :
˗ Penanganan bayi
˗ Pelestarian suhu tubuh
˗ Inkubator
˗ Pemberian oksigen
˗ Pencegahan infeksi
˗ Pemberian makanan
H. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan jalan napas berhubungan dengan penumpukan cairan di rongga paru
2. Resiko hipotermi berhubungan dengan jaringan lemak subkotis tipis
3. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan lemahnya daya
cerna dan absorbsi makanan.

I. Implementasi

Implementasi merupakan bagian aktif dalam asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat sesuai
denga rencana tindakan. Tindakan ini bersifat intelektual, teknis, dan interpersonal berupa berbagai upaya
untuk memuhi kebutuhan dasar manusia.

J. Evaluasi

Evaluasi merupakan aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan dan terarah ketika pasien dan professional
kesehatan menentukan kemajuan pasien menuju pencapaian tujuan/ hasil dan keefektifan rencana asuhan
keperawatan.
BAB III
PENUTUP

◦ Kesimpulan ◦ Saran

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi Diharapkan kepada mahasiswa khususnya

dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, mahasiswa keperawatan agar dapat mengerti,
tanpa memandang masa gestasi, berat lahir memahami dan dapat menjelaskan tentang
rendah adalah yang ditimbang dalam 1 (satu) BBLR baik dari pengertian, patofisiologi,
jam setelah bayi lahir. BBLR yang tidak etiologi, manifestasi klinis maupun
ditangani dengan baik dapat mengakibatkan pencegahan serta penerapan asuhan
timbulnya masalah pada semua sistem organ
keperawatannya.
tubuh meliputi gangguan pada pernafasan
DAFTAR PUSTAKA

◦ Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta : EGC.


◦ Prawirohardjo, Sarwono. 2005. ILMU KEBIDANAN. Jakarta : YBP-SP.
◦ Indrasanto Eriyati. Dkk. 2008. Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergency
Komprehensif (PONEK) : Asuhan Neonatal Esensial. Jakarta : JNPK, KR, IDAI, POGI.
◦ Judith M. Wilkinson & Nancy R. Ahern. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 9. Jakarta :
EGC.
◦ Suriyadi, Yuliani. 2006. Buku Pegangan Praktik Asuhan Keperawatan Pada Anak. Ed.2. Jakarta : CV.
Agung Seto.
◦ Potter, P. A, Perry, A. G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik.
Ed.4 Vol.2. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai