Anda di halaman 1dari 27

LABA DITAHAN

Chapter

15b

Chapter 15-1

@Kris-AA YKPN, 2009

Laba Ditahan

Laba Ditahan
1. Rugi Bersih 1. Laba bersih 2. Penyesuaian tahun sebelumnya 2. Penyesuaian tahun sebelumnya 3. Dividen 3. Penyesuaian reorganisasi semu 4. Transaksi saham treasury
Chapter 15-2

@Kris-AA YKPN, 2009

Dividen dan Kebijakan Dividen


Dividen adalah pembayaran sebagian laba perusahaan kepada para pemegang saham. Dividen umumnya lebih kecil dari saldo LDT, karena: 1. Adanya persetujuan dengan kreditur untuk tidak membagikan laba ditahan seluruhnya guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya rugi. 2. Adanya peraturan dari instansi yang berwenang. 3. Adanya kebijakan pencadangan untuk reinvestasi. 4. Adanya kebijakan untuk membayar dividen setiap tahun. 5. Adanya kebijakan pencadangan guna menutup rugi.
Chapter 15-3

@Kris-AA YKPN, 2009

Contoh Kebijakan Dividen


Perusahaan merencanakan untuk menahan (tidak membagi) laba karena perusahaan memerlukan dana untuk mengembangkan perusahaan dan tidak akan membagi dividen tunai untuk saham biasa kelompok A dan kelompok B dalam beberapa tahun mendatang. Kebijakan ini disebabkan karena perusahaan terikat pada persetujuan dengan kreditur (debt agreements). Perusahaan baru akan membayarkan dividen untuk saham biasa kelompok A dan B hanya apabila utang kepada kreditur sudah jatuh tempo dan terlebih dahulu membayar dividen untuk saham prioritas.
Chapter 15-4

@Kris-AA YKPN, 2009

Dividen dan Kebijakan Dividen


Tanggal-tanggal yang berhubungan dengan dividen: 1. Date of declaration: yaitu tanggal pengumuman dividen. Pada saat diumumkan, perusahaan akan mendebit rekening Laba Ditahan dan mengkredit rekening Utang Dividen. 2. Date of record: yaitu tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak menerima pembayaran dividen. Pada tanggal ini tidak ada jurnal yang dibuat. 3. Date of payment: yaitu tanggal pembayaran dividen. Pada tanggal ini, perusahaan akan mendebit rekening Utang Dividen dan mengkredit rekening Kas.
Chapter 15-5

@Kris-AA YKPN, 2009

Dividen dan Kebijakan Dividen


Jenis-jenis Dividen 1. Cash Dividend: dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas. 2. Property Dividend: dividen yang dibayarkan dalam bentuk aktiva selain kas. 3. Scrip Dividend: yaitu dividen yang pembayarannya ditunda, dengan cara mengeluarkan scrip, yang menyerupai utang wesel. 4. Liquidating Dividend (dividen likuidasi) 5. Stock Dividend (dividen saham): yaitu dividen yang diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham. Dalam transaksi stock dividen ini, tidak ada aktiva yang dibagikan dan setiap pemegang saham tetap memiliki proporsi hak pemilikan yang sama dengan sebelum pembagian dividen dan nilai buku saham juga tidak berubah.
Chapter 15-6

@Kris-AA YKPN, 2009

Cash Dividend: dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas. Contoh 1: (Cash dividend). Pada tanggal 10 Juni 2006, PT Renjana mengumumkan dividen tunai sebesar Rp2.500,00 per lembar saham untuk 1.800.000 lembar saham yang tercatat pada tanggal 16 Juni 2006. Dividen ini akan dibayarkan pada tanggal 16 Juli 2006.

Chapter 15-7

@Kris-AA YKPN, 2009

Property Dividend: dividen yang dibayarkan dalam bentuk Aset selain kas.

Contoh 2: (Property dividend). PT Belladona ingin menyerahkan investasi dalam sekuritas yang memiliki kos Rp2.500.000.000 kepada para pemegang saham dengan mengumumkan property dividen pada tanggal 28 Desember 2006. Penyerahan ini akan dilakukan pada tanggal 30 Januari 2007 untuk pemegang saham yang tercatat pada tanggal 15 Januari 2007. Pada saat dividen ini diumumkan, nilai pasar sekuritas adalah Rp4.000.000.000.

Chapter 15-8

@Kris-AA YKPN, 2009

Scrip Dividend: yaitu dividen yang pembayarannya ditunda, dengan cara mengeluarkan scrip, yang menyerupai utang wesel.

Contoh 3: (Scrip dividend). PT Mutiara saat ini tidak memiliki kas dalam jumlah yang cukup untuk membayar dividen, oleh karena itu pada tanggal 27 Mei 2006 perusahaan mengumumkan scrip dividend, berupa wesel berjangka 2 bulan senilai Rp1.600 per lembar untuk 2.531.250 lembar saham yang tercatat pada tanggal 5 Juni 2006. Wesel tersebut berbunga 10% dan jatuh tempo pada tanggal 27 Juli 2006.

Chapter 15-9

@Kris-AA YKPN, 2009

Liquidating Dividend (dividen likuidasi) Contoh 4: (Liquidating dividend). PT Cempaka mengumumkan dividen tunai sebesar Rp2.400.000.000 dengan catatan Rp900.000.000 merupakan pembagian laba, sedangkan sisanya merupakan pengembalian modal.

Chapter 15-10

@Kris-AA YKPN, 2009

Stock Dividend (dividen saham): yaitu dividen yang diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham.
Contoh 5. (Stock Dividend). PT Indragiri saat ini memiliki 1.000 lembar saham beredar yang memiliki nilai nominal Rp200.000 per lembar, dan saldo laba ditahan sebesar Rp100.000.000. Perusahaan mengumumkan stock dividend 10%, dengan mengeluarkan 100 lembar saham. Nilai pasar saham pada saat itu adalah Rp260.000 per lembar.

Chapter 15-11

@Kris-AA YKPN, 2009

Dividen dan Kebijakan Dividen


Posisi Modal dan Laba Ditahan: Sebelum dividen Modal Saham, 1.000 lembar @ Rp200.000 Laba Ditahan Jumlah Modal Hak Pemegang Saham: A. 400 lembar, 40% Hak Pemilikan, nilai buku B. 500 lembar, 50% Hak Pemilikan, nilai buku C. 100 lembar, 10% Hak Pemilikan, nilai buku
Chapter 15-12

Rp200.000.000,00 100.000.000,00 Rp300.000.000,00 Rp120.000.000,00 150.000.000,00 30.000.000,00 Rp300.000.000,00


@Kris-AA YKPN, 2009

Dividen dan Kebijakan Dividen

Setelah pengumuman namun sebelum pembayaran dividen: Modal Saham, 1.000 lembar @ Rp200.000 Rp200.000.000,00 Modal Saham Dibagikan, 100 lembar @200.000 20.000.000,00 Agio Saham 6.000.000,00 Laba Ditahan 74.000.000,00 Jumlah Modal Rp300.000.000,00

Chapter 15-13

@Kris-AA YKPN, 2009

Dividen dan Kebijakan Dividen

Setelah pembayaran dividen Modal Saham, 1.100 lembar @ Rp200.000 Agio Saham Laba Ditahan Jumlah Modal Hak Pemegang Saham: A. 440 lembar, 40% Hak Pemilikan, nilai buku B. 550 lembar, 50% Hak Pemilikan, nilai buku C. 110 lembar, 10% Hak Pemilikan, nilai buku
Chapter 15-14

Rp220.000.000,00 6.000.000,00 74.000.000,00 Rp300.000.000,00 Rp120.000.000,00 150.000.000,00 30.000.000,00


@Kris-AA YKPN, 2009

Saham :

Saham Biasa Saham Preferen mendapatkan prioritas terlebih dulu untuk mendapatkan dividen

SAHAM PREFEREN Kumulatif >< Tidak Kumulatif


Kumulatif: dividen yang tidak dibagikan dianggap sebagai tunggakan . Tidak Kumulatif: dividen yang tidak dibagikan dianggap hilang.

Chapter 15-15

@Kris-AA YKPN, 2009

Partisipasi: pembagian dividen dibagi sama (dgn prosentase tertentu) dengan saham biasa.

Tidak Berpartisipasi Partisipasi penuh: selain mendapatkan dividen dgn prosentase tertentu, juga mendapatkan tambahan dividen (jika terdapat sisa) secara proporsional dgn saham biasa. Partisipasi tidak penuh (parsial): selain mendapatkan dividen dgn prosentase tertentu, juga mendapatkan tambahan dividen (jika terdapat sisa) dgn prosentase sebesar sisa partisipasinya.
@Kris-AA YKPN, 2009

Chapter 15-16

Perhitungan Dividen
PT Que-Sera merencanakan akan membagi dividen tunai sebesar Rp100.000.000. Saham yang beredar terdiri dari saham biasa dengan nilai nominal Rp800.000.000 dan saham preferen 6% dengan nilai nominal Rp200.000.000. dividen tidak dibayarkan selama dua tahun terakhir.

Apabila SP tidak kumulatif dan tidak berpartisipasi


SP Total
Chapter 15-17

SB

Total

@Kris-AA YKPN, 2009

Perhitungan Dividen
Jika Saham prioritas tidak berpartisipasi dan kumulatif, dan dividen tidak dibayarkan selama dua tahun terakhir.
SP Total SB Total

Chapter 15-18

@Kris-AA YKPN, 2009

Perhitungan Dividen
Jika Saham prioritas berpartisipasi penuh dan tidak kumulatif
SP Total Perhitungan tingkat partisipasi dividen: Dividen yang dibagikan Rp100.000.000 Dividen tahun ini (60.000.000) Dividen tersedia untuk partisipasi Rp40.000.000 Total Nilai Nominal Saham yang berpartisipasi Rp1.000.000.000 Tingkat partisipasi = (40.000.000/1.000.000.000) x 100% = 4% SB Total

Chapter 15-19

@Kris-AA YKPN, 2009

Perhitungan Dividen
Jika Saham prioritas berpartisipasi penuh dan tidak kumulatif
SP Total SB Total

Chapter 15-20

@Kris-AA YKPN, 2009

Perhitungan Dividen
Saham prioritas berpartisipasi penuh dan kumulatif, dan dividen tidak dibayarkan selama dua tahun terakhir.
SP Total SB Total

*) dapat juga dihitung dengan perbandingan modal 1: 4

Chapter 15-21

@Kris-AA YKPN, 2009

Stock Splits
Merupakan upaya untuk menurunkan nilai saham per lembar Tidak ada jurnal yang dibuat, cukup dibuatkan Memorandum Note yang menunjukkan bahwa Nilai Nominal per lembar saham turun dan Jumlah lembar saham juga naik. Illustrasi: Modal Sebelum Stock Split Modal Saham, 1.000 lembar @ Rp200.000,00 Rp200.000.000 Laba Ditahan 100.000.000 Jumlah Modal Rp300.000.000 Modal Setelah Stock Split 1 lembar menjadi 2 lembar Modal Saham, 2.000 lembar @ Rp100.000,00 Rp200.000.000 Laba Ditahan 100.000.000 Jumlah Modal Rp300.000.000 Chapter
15-22

@Kris-AA YKPN, 2009

Pencadangan Laba Ditahan


1. Merupakan penyisihan/pencadangan sebagian dari laba ditahan untuk keperluan khusus, seperti reinvestasi, ekspansi, dsb. 2. Diatur dengan FASB Statement No. 5 "Accounting for Contingencies": Pembatasan laba ditahan merupakan praktik yang dapat diterima, namun harus disajikan sebagai bagian dari kelompok rekening Modal di dalam Neraca, dan harus diidentifikasikan dengan jelas sesuai dengan tujuan pencadangan tersebut.
Chapter 15-23

@Kris-AA YKPN, 2009

Pencadangan Laba Ditahan


3. Pada dasarnya "hanya" merupakan reklasifikasi laba ditahan, yang mencerminkan keinginan manajemen untuk tidak membagikan "bagian yang dicadangkan" untuk dibagikan sebagai dividen, karena perusahaan ingin menggunakannya untuk keperluan khusus. 4. Apabila pencadangan dipandang tidak diperlukan lagi, maka saldo laba ditahan yang disisihkan tersebut harus dikembalikan ke rekening Laba Ditahan.
Chapter 15-24

@Kris-AA YKPN, 2009

Pencadangan Laba Ditahan


Pencatatan Pembatasan LDT

Dibentuk cadangan untuk perluasan pabrik sebesar Rp800.000.000,00 per tahun selama 5 tahun dengan cara mentransfer dari Laba Ditahan

Chapter 15-25

@Kris-AA YKPN, 2009

Pencadangan Laba Ditahan


Pengungkapan Pembatasan Laba Ditahan dan Dividen: Dean Food Company Catatan atas Laporan Konsolidasi Perjanjian Kredit. Pada tanggal 31 Mei 2006, perusahaan menyepakati perjanjian kredit sebagai berikut: aktiva bersih minimum $175 juta, modal kerja minimum $60 juta, dan current ratio minimum 1.25 harus dijaga; kira-kira $63 juta laba ditahan harus dibatasi untuk pembayaran dividen tunai dan pembelian kembali saham; dan Perusahaan tidak boleh memiliki utang jangka panjang lebih dari 40% dari jumlah modal
Chapter 15-26

@Kris-AA YKPN, 2009

Chapter 15-27

@Kris-AA YKPN, 2009

Anda mungkin juga menyukai