Anda di halaman 1dari 30

PERUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI, TUJUAN PEMBELAJARAN, DAN


INDIKATOR SOAL

Dr. Hj. Atma Murni, M.Pd


Dr. Putri Yuanita, M.Sc
Dr. H. Zulkarnain, M.Pd
Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau
PENGEMBANGAN
INDIKATOR
PENGERTIAN INDIKATOR
 Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi
dasar (KD) yang ditandai oleh perubahan perilaku
yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
 Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik
peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
 Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian
Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian,
terdapat dua rumusan indikator, yaitu:
1. Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal
sebagai indikator;
2. Indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun
kisi-kisi dan menulis soal yang dikenal sebagai
indikator soal.
Fungsi Indikator
Pedoman dalam:
1. mengembangkan materi pembelajaran;
2. mendesain kegiatan pembelajaran;
3. mengembangkan bahan ajar;
4. merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
Mekanisme Pengembangan

A. Menganalisis tingkat kompetensi dalam


Kompetensi Dasar.
B. Mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran,
peserta didik, dan sekolah.
C. Mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta
didik, masyarakat, dan lingkungan/daerah.
D. Merumuskan indikator pencapaian
Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam KD
 Kompetensi meliputi sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan
keterampilan (psikomotorik)
 Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional
yang digunakan dalam kompetensi dasar (KD).
 Kompetensi kognitif dapat diklasifikasikan dalam enam tingkat
(Bloom), yaitu tingkat pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comprehension), penerapan (application), analisis (analysis),
sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).
 Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional
yang digunakan dalam KD.
 Tingkat kompetensi dapat diklasifikasikan dalam tiga bagian,
yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat
penerapan dan evaluasi
 Kata kerja pada tingkat pengetahuan lebih rendah dari pada
tingkat proses maupun penerapan.
 Tingkat penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling
tinggi yang diinginkan.
Tingkat Kompetensi Kata Kerja Operasional

Klasifikasi Tingkat Kompetensi Kata Kerja Operasional yang Digunakan

Berhubungan dengan mencari keterangan 1. Mendeskripsikan


(tingkat pengetahuan) 2. Menyebutkan kembali
3. Melengkapi
4. Mendaftar
5. Mendefinisikan
6. Menghitung
7. Mengidentifikasi
8. Menceritakan
9. Menamai
Tingkat Kompetensi Kata Kerja Operasional
(lanjutan)
Klasifikasi Tingkat Kompetensi Kata Kerja Operasional yang
Digunakan
Tingkat Proses 1. Mensintesis
2. Mengelompokkan
3. Menjelaskan
4. Mengorganisasikan
5. Meneliti/melakukan
eksperimen
6. Menganalogikan
7. Mengurutkan
8. Mengkategorikan
9. Menganalisis
10. Membandingkan
11. Mengklasifikasi
12. Menghubungkan
13. Membedakan
14. Mengungkapkan sebab
Tingkat Kompetensi Kata Kerja Operasional
(lanjutan)
Klasifikasi Tingkat Kata Kerja Operasional yang Digunakan
Kompetensi

Menerapkan 1. Menerapkan suatu prinsip


dan 2. Membuat model
mengevaluasi 3. Mengevaluasi
4. Merencanakan
5. Memperhitungkan/meramalkan kemungkinan
6. Memprediksi
7. Menduga/Mengemukakan pendapat/ mengambil kesimpulan
8. Meramalkan kejadian alam/sesuatu
9. Menggeneralisasikan
10. Mempertimbangkan /memikirkan kemungkinan-kemungkinan
11. Membayangkan /mengkhayalkan/ mengimajinasikan
12. Merancang
13. Menciptakan
14. Menduga/membuat dugaan/ kesimpulan awal
Merumuskan Indikator
1. Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator minimal dua
indikator.
2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang
dalam kata kerja yang digunakan dalam KD.
3. Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke
kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
4. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat
dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan
kebutuhan peserta didik.
5. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki
kompetensi.
Merumuskan Indikator (lanjutan)

6. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua


aspek, yaitu tingkat kompetensi dan materi
pembelajaran.
7. Indikator harus dapat mengakomodasi karakteristik mata
pelajaran sehingga menggunakan kata kerja operasional
yang sesuai.
8. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi
beberapa indikator soal/penilaian yang mencakup ranah
kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik.
Kata Kerja Operasional aspek Kognitif
Pengetahuan Pemahaman Penerapan
Mengutip Memperkirakan Menugaskan
Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan
Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan
Menggambar Mencirikan Menerapkan
Membilang Merinci Menyesuaikan
Mengidentifikasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi
Mendaftar Membandingkan Memodifikasi
Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi
Memberi label Mengkontraskan Menghitung
Memberi indeks Mengubah Membangun
Memasangkan Mempertahankan Membiasakan
Menamai Menguraikan Mencegah
Menandai Menjalin Menentukan
Membaca Membedakan Menggambarkan
Menyadari Mendiskusikan Menggunakan
Menghafal Menggali Menilai
Meniru Mencontohkan Melatih
Mencatat Menerangkan Menggali
Mengulang Mengemukakan Mengemukakan
Mereproduksi Mempolakan Mengadaptasi
Meninjau Memperluas Menyelidiki
Memilih Menyimpulkan Mengoperasikan
Menyatakan Meramalkan Mempersoalkan
Mempelajari Merangkum Mengkonsepkan
Mentabulasi Menjabarkan Melaksanakan
Memberi kode Meramalkan
Menelusuri
Menulis
Kata Kerja Operasional aspek Kognitif (lanjutan)

Analisis Sintesis Evaluasi/Penilaian


Memproduksi Membandingkan
Memproses Mengabstraksi Menyimpulkan
Mengaitkan Mengatur Menilai
Menyusun Menganimasi Mengarahkan
Mensimulasikan Mengumpulkan Mengkritik
Memecahkan Mengkategorikan Menimbang
Melakukan Mengkode Memutuskan
Mentabulasi Mengombinasikan Memisahkan
Memproses Menyusun Memprediksi
Meramalkan Mengarang Memperjelas
Menganalisis Membangun Menugaskan
Mengaudit Menanggulangi Menafsirkan
Memecahkan Menghubungkan Mempertahankan
Menegaskan Menciptakan Memerinci
Mendeteksi Mengkreasikan Mengukur
Mendiagnosis Mengoreksi Merangkum
Menyeleksi Merancang Membuktikan
Merinci Merencanakan Memvalidasi
Menominasikan Mendikte Mengetes
Mendiagramkan Meningkatkan Mendukung
Megkorelasikan Memperjelas Memilih
Merasionalkan Memfasilitasi Memproyeksikan
Menguji Membentuk
Mencerahkan Merumuskan
Menjelajah Menggeneralisasi
Membagankan Menggabungkan
Menyimpulkan Memadukan
Menemukan Membatas
Menelaah Mereparasi
Memaksimalkan Menampilkan
Memerintahkan Menyiapkan
Mengedit Memproduksi
Mengaitkan Merangkum
Memilih Merekonstruksi
Mengukur
Melatih
Mentransfer
Kata Kerja Operasional aspek Afektif
Menerima Menanggapi Menilai
Memilih Menjawab Mengasumsikan
Mempertanyakan Membantu Meyakini
Mengikuti Mengajukan Melengkapi
Memberi Mengompromikan Meyakinkan
Menganut Menyenangi Memperjelas
Mematuhi Menyambut Memprakarsai
Meminati Mendukung Mengimani
Menyetujui Mengundang
Menampilkan Menggabungkan
Melaporkan Mengusulkan
Memilih Menekankan
Mengatakan Menyumbang
Memilah
Menolak
Kata Kerja Operasional aspek Afektif (lanjutan)

Mengelola Menghayati
Menganut Mengubah perilaku
Mengubah Berakhlak mulia
Menata Mempengaruhi
Mengklasifikasikan Mendengarkan
Mengombinasikan Mengkualifikasi
Mempertahankan Melayani
Membangun Menunjukkan
Membentuk Membuktikan
pendapat Memecahkan
Memadukan
Mengelola
Menegosiasi
Merembuk
Kata Kerja Operasional aspek Psikomotorik

Menirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi


Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Mengalihkan
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mempertajam
Menggabungkan Merancang Memutar Membentuk
Melamar Memilah Mengirim Memadankan
Mengatur Melatih Memindahkan Menggunakan
Mengumpulkan Memperbaiki Mendorong Memulai
Menimbang Mengidentifikasikan Menarik Menyetir
Memperkecil Mengisi Memproduksi Menjeniskan
Membangun Menempatkan Mencampur Menempel
Mengubah Membuat Mengoperasikan Menseketsa
Membersihkan Memanipulasi Mengemas Melonggarkan
Memposisikan Mereparasi Membungkus Menimbang
Mengonstruksi Mencampur
Contoh Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi
Permendikbud_Tahun2016_Nomor024_Lampiran_15.pdf
Permendikbud_Tahun2016_Nomor024_Lampiran_16.pdf
Kurikulum : Kurikulum 2013
Satuan Pedidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/Genap

Kompetensi Dasar Indikator


3.9. Membedakan dan 3.1.1 Membedakan Luas Permukaan Kubus dan
menentukan luas Balok.
permukaan dan volume 3.1.2 Membedakan Luas Permukaan Prisma dan
bangun ruang sisi datar Limas
(kubus, balok, prisma, dan 3.1.3 Menentukan volume kubus dan balok
limas) 3.1.4. Menentukan volum prisma dan limas
4.9 Menyelesaikan masalah 4.1.1 Menyelesaikan permasalahan kontekstual
kontekstual yang berkaitan mengenai luas permukaan kubus dan balok.
dengan luas permukaan dan
volume bangun ruang sisi 4.1.2
datar (kubus, balok, prima
dan limas), serta 4.1.3
gabungannya
TUJUAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi
mengenai tingkah laku yang diharapkan
tercapai oleh siswa setelah berlangsung
pembelajaran
Teknis penyusunan tujuan pembelajaran
dalam format ABCD.
A=Audience (petatar, siswa, mahasiswa, murid dan sasaran didik
lainnya).
B=Behavior (perilaku yang dapat diamati sebagai hasil belajar).
C=Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang
diharapkan dapat tercapai.
D=Degree (tingkat penampilan yang dapat diterima).
Contoh
 Diberikan suatu barisan aritmetika, dengan berdiskusi dalam
kelompok siswa dapat menentukan suku ke-n dari barisan tersebut
dengan tepat.
A: Siswa B: dapat menentukan suku ke-n dari barisan Aritmatika
C: berdiskusi dalam kelompok D: dengan tepat
atau
 Siswa dapat menentukan suku ke-n dari barisan aritmetika.
A: siswa B: dapat menentukan suku ke-n barisan Aritmatika
INDIKATOR SOAL
Indikator soal adalah gambaran perilaku yang dapat
diamati/terukur untuk menunjukkan bahwa seorang siswa
telah mencapai suatu kompetensi tertentu sebagai bentuk
hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
KEGUNAAN INDIKATOR SOAL
1. Merupakan penjabaran lebih rinci dari tujuan yang lebih besar
(kompetensi dasar/KD), sehingga bila indikator tercapai
kemungkinan akan tercapainya KD akan lebih besar pula.
2. Membantu siswa: siswa dapat mengatur waktu, energi, dan
pemusatan perhatiannya pada tujuan yang akan dicapai.
3. Membantu guru: guru dapat mengatur kegiatan pembelajarannya,
metodenya, strateginya untuk mencapai tujuan tersebut
4. Evaluator: evaluator dapat menyusun tes sesuai dengan apa yang
harus dicapai siswa
5. Sebagai kerangka pembelajaran yang dilaksanakan guru.
6. Penanda tingkah laku yang harus diperlihatkan siswa seusai
kegiatan pembelajaran.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum
merumuskan indikator soal
1. Pelajari dengan seksama KD pada masing-masing tingkatan kelas
untuk materi pelajaran yang sama.
2. Identifikasi keluasan dan kedalaman materi yang akan dibelajarkan.
3. Buat peta materinya.
Cara Merumuskan Indikator Soal
1. Spesifik dan jelas: satu arti, menyampaikan informasi yang jelas
tentang tingkah laku siswa yang diharapkan.
2. Berorientasi pada siswa: tingkah laku yang diharapkan pada siswa di
akhir kegiatan pembelajaran, dan bukan tingkah laku apa yang
dilakukan guru dalam mengajar.
3. Menggunakan kata kerja yang menunjukkan tingkah laku yang
dapat diamati/diukur (kata kerja operasional).
4. Mempunyai 4 komponen, yaitu ABCD.
Komponen Indikator Soal
1. A (Audience): orang yang belajar yaitu siswa.
2. B (Behavior): perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh
orang yang belajar setelah selesai proses belajarnya dalam
pelajaran tersebut.
Perilaku ini terdiri dari 2 bagian penting, yaitu: kata kerja dan
materi. Komponen ini merupakan tulang punggung dari rumusan
tujuan.
3. C (Condition): kondisi; batasan yang dikenakan kepada
siswa atau alat yang digunakan siswa pada saat ia dites.
4. D (Degree): tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai perilaku.
Ditunjukkan dengan batas minimal dari penampilan suatu perilaku
yang dianggap diterima.
Teknik Merumuskan Indikator Soal
Misalnya KD: mendeskripsikan konsep barisan dalam kehidupan nyata.
Kata kunci:
1. Kata kerja operasional untuk mendeskripsikan:
• mengidentifikasi
• menunjukkan
• memberi contoh
• menjelaskan
• mendemonstrasikan
2. Materi:
Barisan aritmetika
Suku ke-n barisan aritmetika
Jumlah n-suku barisan aritmetika
Contoh
Diberikan suatu barisan aritmetika, siswa dapat menentukan suku ke-6
dari barisan tersebut dengan tepat.

Anda mungkin juga menyukai