Askep Luka Bakar DHB
Askep Luka Bakar DHB
S R I Y U L I A R A H AY U , N S . , M K E P
I. KONSEP DASAR
LUKA BAKAR :
0 1 th 5 th 10 th 15 th
AREA Dewasa
A : ½ kepala 9½ 8½ 6½ 5½ 4½ 3½
B : 1 Paha 2¾ 2¼ 4 4¼ 4½ 4¾
C : ½ kaki 2½ 2½ 2¾ 3 3¼ 3½
Untuk menetukan luas luka bakar dilakukan dengan
memakai hukum sembilan ( Role of nine ), perkiraan
didasarkan pada nilai-nilai berikut :
Kepala = 9 %
Masing-masing tangan = 9 %
Badan bagian depan = 18 %
Badan bagian belakang = 18 %
Masing-masing kaki = 18 %
Genetalia = 1 %
ROLE OF NINE
BERKOW METHOD / BERKOW FORMUL A
1. FORMULA EVANS
24 jam Pertama :
24 jam Kedua
1) BB x % Luka Bakar x 1 ½ cc ( RL )
2) BB x % Luka Bakar x ½ cc ( Koloid )
3) 2000 cc ( Glukosa )
Total / 24 jam = ………………….
Note : a. 8 jam pertama masukkan ½ nya
b. 16 jam berikutnya sisanya
24 jam kedua :
1) BB x % Luka Bakar x ¾ cc ( RL )
2) BB x % Luka Bakar x ¼ cc ( Koloid )
3) 2000 cc ( Glukosa )
Note : - Cara sama dengan yang 24 jam pertama
- Produksi urine diperkirakan : 30 – 50 cc / jam
1. SISTEM INTEGUMEN
- Kaji luas, kedalaman dan presentasi luas permukaan tubuh yang terbakar
menurut Metode Rule of Nine
- Adanya oedema perifer, tanda-tanda infeksi, sepsis, warna kulit pada
area luka bakar ( kemerahan, adanya pus, nekrotik, eschcar, epitel ),
suhu tubuh hipothermi / hiperthermi / hiperpirexia
2. SISTEM RESPIRASI
- Kaji adanya respiratory distress
- Penurunan oksigenasi akibat dari penurunan perfusi
jaringan
- Oedema laring/spasme
- Akumulasi lendir tidak mampu mengeluarkan
lendir
- Batuk pendek
- Suara nafas serak
- Frekuensi nafas cepat
- Kracles, stridor
- Keterbatasan pengembangan thorax ok pulmonary
fluid over load retraksi
3. SISTEM CARDIOVASKULER
5. SISTEM PERKEMIHAN
- Penurunan produksi urine ok.perfusi jaringan menurun
- Hematuri pelepasan mioglobin akibat kerusakan
otot dalam
- Urine pekat
6. SISTEM PERSARAFAN / NEUROSENSORI
8. ASPEK PSIKOLOGIS
-gelisah, perasaan sangat tidak berdaya karena
cedera berat dan mendadak
-Stress terdapat 4 kepribadian yang umum :
depresi-regresi-paranoid-schizoprenia
-Perasaan bersalah, menarik diri
-Gangguan konsep diri
C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/PENUNJANG
1.Laboratorium
Hematologi : pemeriksaan darah lengkap
-Terdapat penurunan : K, Thrombosit, Hb, Protein,
albumin
-Peningkatan : hematokrit, lekosit, Na ( ok
kelebihan resusitasi cairan )
-AGD : PaO2 turun atau PaCO2 meningkat ok
asidosis akibat penurunan fungsi ginjal
-Ureum, kreatinin meningkat gagal ginjal
-Urine : albumin, Hb, mioglobin
-KULTUR DAN RESISTENSI DARAH / PUS
2. Radiologi :
Terdapat oedema paru
Pneumonia
• Intervensi :
- Kaji dan monitor pola nafas, irama / suara nafas ( wheezing ) ,
produksi sputum, adanya suara serak
- Berikan O2 humidifier
- Lakukan suction
- Bila tampak lebih berat siapkan intubasi
2. DP 2 : GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN & ELEKTROLIT : DEFISIT VOLUME
CAIRAN B.D PENINGK ATAN PERMEABILITAS K APILER
• Intervensi :
- Lakukan perawatan luka bakar ( protap terlampir )
- Mandikan pasien dengan larutan antiseptik ( bila memungkinkan ) 1
atau 2 kali sehari
- Bila ada eschar angkat dengan pinset gunting buang
- Kaji ukuran , warna dan kedalaman luka
- Perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka
4. DP 4 : GANGGUAN SIST.THERMOREGUL ASI B.D DESTRUKSI
L APISAN KULIT / HEAT LOSS
• Intervensi :
- Observasi suhu setiap jam
- Apabila hipothermi berikan selimut extra atau gunakan lampu penghangat
- Pertahankan suhu lingkungan / ruangan ( sekitar 31,1 oC )
- Apabila hipothermi berikan kompres dingin dan batasi aktifitas atau
kolaborasi untuk pemberian antipiretik
5. DP 5 : RESIKO TINGGI INFEKSI B.D PERUBAHAN INTEGRITAS
KULIT SHG MEMUDAHKAN INVASI KUMAN / MIKROORGANISME
• Tujuan : tidak terjadi infeksi sistemik
• Kriteria hasil :
- tanda-tanda vital dalam batas normal ( sesuai usia )
- Tidak timbul tanda-tanda infeksi ( calor,dolor, rubor,tumor,fungsiolaesa )
- Kultur dari luka normal
- Leukosit dalam batas normal ( 5000 – 10.000 mm3 )
• Intervensi :
- Observasi tanda-tanda vital tiap 1 – 2 jam bila terjadi peningkatan HR / RR
u.mengetahui tanda-tanda kearah sepsis
- Monitor adanya mual muntah dan distensi abdomen ileus sepsis
- Kolaborasi pemeriksaan laboratorium ( PT,APTT,D-Dimer )
- Observasi adanya perubahan status neurologi
- Observasi keadaan luka , adanya eksudat / bau dan kuantitasnya
- Kolaborasi untuk pemeriksaan kultur dari luka
- Kolaborasi pemberian antibiotik
- Pertahankan teknik aseptik dalam setiap tindakan
- Anjurkan pentingnya cuci tangan untuk semua individu yang kontak dengan
6. DP 6 : GANGGUAN RASA NYAMAN : NYERI B.D TERPUTUSNYA
KONTINUITAS JARINGAN