Efesus 5:15-16 "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." KEBAJIKAN ALKITABIAH TENTANG PERLAHAN • Di zaman yang penuh dengan pergerakan dan polusi suara, tidak ada yang lebih penting daripada keheningan dan ketenangan. • Dalam kehidupan modern yang sibuk, kesibukan sehari-hari menuntut perhatian kita. • Kita telah terbiasa dengan mentalitas makanan cepat saji di mana kita mengharapkan segala sesuatunya dengan cara yang paling cepat. • Kita telah lupa bagaimana cara menunggu dengan sabar, dan ketidaksabaran ini akan mempengaruhi ke dalam perjalanan spiritual kita dengan efek yang menghancurkan. Dorongan visual dan gangguan akustik di zaman yang sangat terhubung ini membuat kita semakin sulit untuk melambat dan menjadi hening. Belajar untuk menunggu dalam keheningan dan memfokuskan pikiran kita pada hal-hal ilahi saat kita berbicara dengan Tuhan mungkin tampak seperti praktik yang aneh bagi banyak orang saat ini, tetapi ini adalah kebajikan alkitabiah yang perlu dihidupkan kembali. • Menumbuhkan ruang yang tenang yang tidak dipenuhi dengan hal-hal yang mendesak dan menjaga waktu yang tidak diklaim sangat penting untuk berhubungan dengan Tuhan. • Melambat, duduk diam, bernapas, mengingatkan diri kita sendiri akan kasih sayang Tuhan, menunggu dengan sabar, dan tidak gelisah jika Tuhan tidak segera menjawab doa-doa kita-ini adalah seni yang perlu kita pelajari kembali. MANFAAT DARI MENUNGGU • Di sepanjang Kitab Suci, kita menjumpai umat Allah dalam sikap menanti yang penuh perhatian. • Para penulis Alkitab sering kali mengungkapkan penantian mereka dengan sebuah pertanyaan: "Berapa lama lagi, ya Tuhan?" (Hab. 1:2; Dan. 8:13). • Tidak ada pengharapan tanpa penantian (Titus 2:13). • Tidak ada ketekunan tanpa penantian (Roma 5:3, 4). • Tidak ada kesabaran tanpa penantian (Wahyu 14:12). • Tidak ada kerinduan tanpa penantian (Mazmur 42:1). • Tidak ada kehidupan tanpa penantian. Tidak ada sejarah manusia tanpa penantian. • Menunggu adalah bagian dari • Saat menunggu, kita sering kali berfokus pada masalah-masalah yang tidak menyenangkan dan berharap masalah itu akan berlalu. • Tetapi menunggu bukan berarti duduk pasif, tidak melakukan apa-apa, dan berharap situasi yang tidak menyenangkan itu akan hilang. • Dari perspektif Alkitab, tujuan utama dari penantian adalah untuk menyingkapkan siapa saya dan menjadi seperti apa saya sementara saya menunggu. • Pengalaman menunggu menghadapkan kita pada sebuah keputusan spiritual yang signifikan: Dalam ketidaksabaran dan keraguan, apakah kita mempertanyakan kebaikan dan kemahakuasaan Tuhan? • Atau apakah kita menyadari bahwa dalam penantian, kita dihadapkan pada sebuah kesempatan unik yang akan menolong kita untuk menjadi pribadi yang Tuhan inginkan? • Melalui pengalaman menunggu, kita dapat menjadi pribadi yang lebih sabar . • Jika kita melihatnya dengan cara ini, penantian menjadi sarana transformasi Tuhan, untuk mengubah kita sesuai dengan kehendak-Nya. • Dengan demikian, penantian adalah sebuah ekspresi dari kebaikan dan kasih Penantian menolong kita untuk menjadi lebih seperti Allah, yang menanti dengan penuh kesabaran, tidak ingin ada orang yang terhilang yang masih bisa diselamatkan.