Teater XI Sem 2 Teater 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

TEATER NON

TRADISIONAL DAERAH
SETEMPAT

SESUAI KONSEP, PROSEDUR DAN


TEKNIK-NYA
MATERI 2

PERANAN TEATER
PANTOMIME DAN
TEATER MONOLOG
Peran-Peran pemain teater
Peran-peran pemain teater
A. PENGERTIAN TEATER
Teater merupakan salah satu
pertunjukan seni di mana dunia nya
meliputi dunia visi, spirit dan
antusiasme.
Norma yang berlaku dalam dunia
teater adalah berusaha menampilkan
yang terbaik dan tidak sekedar
pertunjukan biasa yang kemudian
dilupakan orang.
TEATER TERBAGI MENJADI 2, YAITU :
 TEATER PANTOMIME
adalah seni pertunjukan yang memvisualisasikan suatu
objek atau benda tanpa menggunakan kata-kata, namun
menggunakan gerakan tubuh dan mimik wajah. Istilah
pantomime berasal dari bahasa Yunani yang artinya serba
isyarat. Yang diperankan lebih dari 1 orang.
 TEATER MONOLOG
adalah sebuah ilmu terapan yang berkaitan dengan seni
peran, dimana hanya membutuhkan satu orang saja atau
dialog bisu untuk sebuah adegan. istilah dalam bidang
keilmuan yang diambil dari kata “mono” yang memiliki arti
“satu” dan “log” dari kata “logi” yang memiliki arti “ilmu”.
B. MENGIDENTIFIKASI MAKNA DAN PERANAN
TEATER DALAM KONTEKS SOSIAL BUDAYA

Istilah teater berasal dari bahasa


Yunani “Theatron” yang diturunkan
dari kata “Theaomai” yang berarti
takjub memandang atau melihat.
Secara harafiah berarti gedung atau
tempat pertunjukan.
Dalam perkembangan istilah teater
memiliki arti sebagai berikut :
1. Gedung pertunjukan, tempat orang
menonton atau sajian tontonan
2. Tontonan yang disajikan digedung
pertunjukan, terutama yang
memaparkan lakon
3. Adegan, pemain, dan gagasan yang
dipandang sebagai drama
4. Medan atau wilayah suatu tindakan
terjadi
Menurut Kanjeng Gusti Pangeran
Mangkunegara istilah teater ialah
Toneel berasal dari bahasa belanda
dengan menggunakan istilah
Sandiwara, “Sandi dan Warah”.
“Sandi” berarti tersamar, terselubung,
rahasia. Sedangkan “Warah” berarti
didik, bimbing, ajar. Secara harafiah
sandiwara berarti pendidikan yang
diberikan secara terselubung.
C. PERBEDAAN TEATER DAN DRAMA
1. DRAMA
- tidak memerlukan pengucapan vokal yang cukup
kuat, karena diperkuat /diambil oleh microfone
- emosi tidak perlu diperkuat, karena akan
diperkuat oleh kamera yang mengambil secara
short shoot/ close up
- make up cukup tipis, karena akan diperkuat oleh
kamera
- pengambilan adegan secara partial / sebagian-
sebagian yang dipotong-potong menjadi pendek-
pendek sesuai dengan yang akan diceritakan,
sehingga adegan yang salah bisa diulang-ulang
hingga mencapai seperti yang dikehendaki oleh
2. TEATER
- Pengucapan vokal harus sangat kuat, karena penampilan
dilakukan diatas panggung dan vokal harus terdengar
hingga penonton dibarisan yang paling belakang
- Emosi atau perasaan harus ekstrem, karena penampilan
dilakukan diatas panggung dan emosi atau perasaan
harus terlihat hingga penonton dibarisan yang paling
belakang
- Make up harus ekstrem, karena penampilan dilakukan
diatas panggung. dan make up harus terlihat hingga
penonton dibarisan paling belakang
- Adegan dari awal hingga akhir penampilan atau show
harus sempurna, karena tidak ada jeda atau
pengulangan bagi adegan yang salah, harus
mempersiapkan fisik dan mental
D. JENIS-JENIS TEATER
A. Teater Tradisional
Teater tradisional atau yang juga dikenal
dengan istilah “Teater Daerah” merupakan
suatu bentuk pertunjukan dimana para
pesertanya berasal dari daerah setempat
dengan cerita yang bersumber dari kisah-
kisah yang sejak dulu telah terakar dan
dirasakan sebagai milik sendiri oleh setiap
masyarakat yang hidup dilingkungan
tersebut, misalnya mitos atau legenda dari
daerah itu.
B. Teater Modern
Teater Modern adalah jenis
teater yang tumbuh dan
berkembang ditengah
keramaian kota dengan adanya
pengaruh dari teori Barat. Cerita
yang dipentaskan bersumber
dari sebuah karya sastra atau
peristiwa sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai