Anda di halaman 1dari 19

EVALUASI

PEMBELAJARAN
BERBASIS PRINSIP-
PRINSIP PSIKOLOGI
Oleh:
MUHAMMAD FAISHAL DANIAL, M.Pd
Definisi Evaluasi
◦ Ada tiga istilah yang saling berkaitan dan terkadang sering dikacaukan
pengertiannya
1. Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.
2. Assessement adalah proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang
dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3. pengukuran (meansurement) berkenaan dengan pengumpulan data
deskriptif tentang peran siswa atau tingkah laku siswa dan hubungannya
dengan standar prestasi atau norma.
TUJUAN EVALUASI
1. Tujuan umum dari evaluasi adalah :
1) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid
dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
2) Memungkinkan pendidik / guru menilai aktivitas atau pengalaman
yang didapat oleh siswa.
3) Menilai metode mengajar yang dipergunakan.
Tujuan khusus dari evaluasi belajar adalah :
1) Merangsang kegiatan siswa.
2) Menentukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan.
3) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan
dan bakat siswa yang bersangkutan.
4) Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang
diperlakukan orang tua atau lembaga pendidikan.
5) Memperbaiki mutu pelajaran atau cara belajar dan metode mengajar.
Fungsi evaluasi dalam kegiatan
belajar mengajar, yaitu :
1. Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai
dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar, serta
mengadakan perbaikan program bagi siswa.
2. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil
belajar dari setiap murid. Antara lain digunakan dalam rangka
pemberian laporan kemajuan belajar murid kepada orang tua,
penentuan kenaikan kelas serta penentuan lulus tidaknya seorang
murid.
3. Untuk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang
tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan (dan karakteristik lainnya)
yang dimiliki oleh murid.
5. Untuk mengenal latar belakang (psikologi, pisik dan lingkungan) murid yang
mengalami kesulitan-kesulitan belajar yang timbul, sebagai data bagi pelayanan
bimbingan konseling (BK) oleh para konselor sekolah.
6. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan.
JENIS-JENIS EVALUASI
Evaluasi dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Evaluasi Formatif
2. Evaluasi Sumatif
3. Evaluasi Placement (Penempatan)
4. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi Formatif
a) Fungsi : untuk memperbaiki proses belajar mengajar ke arah yang lebih
baik, atau memperbaiki program satuan pelajaran yang telah digunakan.
b) Tujuan : untuk mengetahui sampai mana penguasaan siswa tentang bahan
yang telah diajarkan dalam suatu program satuan pelajaran.
c) Aspek-aspek yang dinilai : yang berkenaan dengan hasil kemajuan belajar
murid, meliputi : pengetahuan, ketrampilan, sikap dan penguasaan terhadap
bahan pelajaran yang telah disajikan.
d) Waktu pelaksanaan : setiap akhir pelaksanaan satuan program belajar
mengajar, dengan kata lain adalah ulangan harian.
Evaluasi Sumatif
a) Fungsi : untuk menentukan angka atau nilai murid setelah mengikuti program
pengajaran dalam satu catur wulan, semester, akhir tahun atau akhir dari satu program
bahan pengajaran dari suatu unit pendidikan. Di samping itu untuk memperbaiki
situasi proses belajar mengajar ke arah yang lebih baik dan untuk kepentingan
penilaian selanjutnya, serta sebagai bahan penentu naik atau tidaknya seorang siswa
ke tingkat selanjutnya yang lebih tinggi.
b) Tujuan : untuk mengetahui taraf hasil belajar yang dicapai oleh murid setalah
menyelesaikan program bahan pengajaran dalam satu catur wulan, semester, akhir
tahun atau akhir suatu program bahan pengajaran pada suatu unit pendidikan tertentu.
c) Aspek-aspek yang dinilai : ialah kemampuan belajar, meliputi : pengetahuan,
ketrampilan, sikap dan penguasaan muirid tentang materi pelajaran yang sudah
diberikan.
d) Waktu pelaksanaan : akhir periode pelaksaan program pengajaran, seperti akhir
catur wulan, semester atau akhir tahun ajaran.
Evaluasi Placement (Penempatan)
a) Fungsi : untuk mengetahui keadaan anak termasuk keadaan
seluruh pribadinya, agar anak tersebut dapat ditempatkan pada
posisinya yang tepat.
b) Tujuan : untuk menempatkan anak didik pada kedudukan yang
sebenarnya berdasarkan bakat, minat, kemampuan, kesanggupan
serta keadaan-keadaan lainnya, sehingga anak tidak mangalami
hambatan-hambatan dalam mengikuti setiap program/ bahan
yang disajikan oleh guru.
c) Aspek-aspek yang dinilai : meliputi, keadaan fisik, psikis,
bakat, kemampuan / pengetahuan, ketrampilan, sikap dan aspek
lainnya yang dianggap perlu bagi kepentingan pendidikan anak
selanjutnya.
d) Waktu pelaksanaan : sebaiknya dilaksanakan sebelum anak
mengikuti proses belajar mengajar yang permulaan. Atau anak
tersebut baru akan mengikuti pendidikan di suatu tingkat
tertentu.
Evaluasi Diagnostik
a) Fungsi : untuk mengetahui masalah-masalah apa yang diderita atau yang
mengganggu anak didik, sehingga ia mengalami kesulitan, hambatan atau
gangguan ketika mengikuti programtertentu. Dan bagaimana usaha untuk
menyelesaikannya.
b) Tujuan : untuk mengatasi atau membantu pemecahan kesulitan atau hamabatan
yang dialami anak didik waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar pada suatu
bidang studi atau keseluruhan program pengajaran.
c) Aspek-aspek yang dinilai : hasil belajar, latar belakang kehidupan keluaraga,
keadaan lingkungan keluaraga, dll.
d) Waktu pelaksaan : dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Teknik Evaluasi
Evaluasi dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu : teknik tes dan teknik non tes.

1. Teknik tes dapat berbentuk :


1) Tes tertulis, yaitu tes yang dilakukan secara tertulis.
2) Tes lisan, yaitu tes secara lisan (face to face).
3) Tes perbuatan, yaitu tes yang dilakukan dengan praktek.
2. Teknik Non Tes
1) Teknik Kuesioner/Inventory (angket)
2) Teknik Wawancara
3) Teknik Observasi
Peranan Psikologi Belajar dalam
Kegiatan Evaluasi
◦ Psikologi belajar adalah sebuah frase yang terdiri dari dua suku kata, yaitu
psikologi dan belajar. Psikologi berasal dari bahasa yunani, yaitu psyche yang
berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah, psikologi belajar
adalah ilmu tentang jiwa atau dengan kata lain ilmu jiwa. Sedangkan makna
luasnya yaitu sebuah disiplin psikologi yang berisi teori-teori psikologi
mengenai belajar, terutama mengupas bagaimana cara individu belajar,
melakukan pembelajaran.
◦ Dari definisi diatas, dapat diuraikan bahwa psikologi belajar pada dasarnya
adalah membicarakan aspek-aspek psikologis yang mempengaruhi proses dan
hasil belajar, sedangkan evaluasi belajar adalah suatu aktivitas untuk
mengetahui berhasil tidaknya tujuan belajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa
psikologi belajar akan mendasari segala kegiatan yang menyangkut evaluasi
belajar
◦ Seorang evaluator yang memahami psikologi belajar akan senantiasa
memperhitungkan aspek-aspek psikologis anak yang akan di evaluir sejak dari
persiapan sampai pada pelaksanaan dan tidak lanjutnya.
Misalnya : · Kepada anak umur berapa evaluasi diberikan. · Kepada anak yang
bermental bagaimana. · Kepada anak kelas berapa. · Kepada anak yang
berminat dalam bidang apa. · Kepada anak yang latar belakang keluarganya
bagaimana, dll. Hal-hal tersebut harus diperhitungkan dalam rangka kegiatan
evaluasi.
◦ Selanjutnya dalam follow up-nya pun aspek-aspek psikologis harus tetap
diperhitungkan.
Misalnya : “Jika anak ternyata tidak berhasil dalam mengikuti evaluasi, kita tidak
akan secepatnya mengatakan bahwa si A adalah tolol, akan tetapi perlu dicari
faktor-faktor penyebab sehingga anak tersebut gagal dalam mengikuti evaluasi.
Mungkin karena materi / bobot evaluasinya tidak sesuai, atau juga kesehatan
anak tersebut sedang terganggu dan sebagainya”
◦ Sebaliknya seorang evaluator yang tidak memahami pentingnya psikologi
belajar, maka apa yang dilakukan dalam mengadakan evaluasi biasanya hanya
bersandar pada keinginan semata-mata, tanpa memperhitungkan pada
kemampuan anak maupun aspek-aspek lain yang semestinya diperhitungkan.
◦ Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa dengan psikologi belajar kita akan
dapat memiliki dan memilih menyusun evaluasi secara tepat, memilih dan
menyusun program-program belajar secara tepat, dapat memperhitungkan
kemungkinan faktor-faktor penghambat dan penunjang anak, serta dapat
membantu membimbing dan mengatasi segala kesulitan yang dihadapi anak
dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai