Anda di halaman 1dari 33

Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana
•Disusun oleh Nordiani.
Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana
• Adalah serangkaian Upaya yang
Meliputi penetapan kebijakan
pembangunan yang beresiko timbulnya
bencana, kegiatan Pencegahan bencana,
Tanggap darurat, Rehabilitasi dan
Rekonstruksi.
Penyelenggaran Penanggulangan Bencana
meliputi 3 ( tiga ) tahap yaitu :

•1. Tahap Pra bencana.


•2. Saat Tanggap Darurat
•3. Pasca Bencana.
Tahap Pra Bencana meliputi 2 ( dua )
keadaan atau situasi yaitu:

• 1. dalam situasi tidak terjadi bencana.


• 2. Situasi terdapat Potensi Bencana.
1. Situasi tidak terdapat Potensi Bencana
• Yaitu kondisi pada suatu wilayah yang berdasarkan analisis
kerawanan bencana pada priode waktu tertentu tidak menghadapi
ancaman bencana.
• Kegiatan meliputi :
• 1. Perencanaan Penanggulangan Bencana
• 2. Pengurangan resiko bencana
• 3. Pencegahan Bencana
• 4. Pendidikan dan pelatihan.
2. Situasi terdapat potensi bencana

• Pada situasi ini perlu adanya kegiatan kesiapsiagaan,


peringatan dini dan mitigasi bencana. Kegiatan meliputi
• 1. Kesiapsiagaan
• 2. Peringatan dini
• 3. Mitigasi bencana.
1. Kesiapsiagaan adalah

• Adalah serangkaian kegiatan yang


dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian
dan langkah yang tepat guna serta
berdaya guna.
2. Peringatan dini

• Adalah serangkaian kegiatan pemberian


peringatan sesegera mungkin kepada
masyarakat tentang kemungkinan
terjadinya bencana pada suatu tempat
oleh lembaga yang berwenang.
• Peringatan dini dilakukan untuk
pengambilan tindakan cepat dan
tepat dalam rangka mengurangi
resiko bencana serta
mempersiapkan tindakan darurat.
Peringatan dini dilakukan melalui :

• 1. Pengamatan gejala bencana


• 2. Analisis hasil pengamatan gejala bencana.
• 3. Pengambilan keputusan oleh pihak yang
• berwenang.
• 4. penebarluasan tentang peringatan bencana.
3. Mitigasi Bencana

• Adalah serangkaian upaya untuk


mengurangi resiko bencana baik melaui
pembangunan fisik maupun penyadaran
dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.
Tujuan Mitigasi bencana adalah.

• Mitigasi bencana dilakukan untuk


mengurangi resiko bencana bagi
masyarakat yang berada pada
kawasan atau daerah bencana,
Kegiatan Mitigasi bencana meliputi :
• 1. Pelaksanaan penata ruang
• 2. Pengaturan pembangunan, Infra struktur, tata bangunan.
• 3. penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan dan pelatihan
• baik secara Konvensional maupun modern.
Dalam rangka pelaksanaan mitigasi bencana
Pemerintah daerah menyusun informasi kebencanaan
berbasis data dan peta kebencanaan meliputi :

- Luas wilayah Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/


desa.
- Jumlah Penduduk Kabupaten, Kecamatan,
Kelurahan/ desa.
- Jumlah rumah masyarakat, gedung Pemerintah, pasar,
sekolah, puskesmas, rumah sakit, tempat ibadah,
Fasilitas umum dan Fasilitas social.
- Jenis-jenis bencana yang sering terjadi
berulang-ulang

• - Daerah rawan bencana dan resiko bencana


• - Likasi pengungsian dan jalur Evakuasi
• - Sumber daya manusia penanggulangan
bencana.
Macam- macam mitigasi

• 1. mitidasi aktif
• 2. mitigasi Fasif
• 3. Mitigasi Struktural
• 4. mitigasi non Struktural.
Mitigasi Aktif. tidakan pencegahan yang
tergolong mitigasi aktif al :
• -Pembuatan dan penempatan tanda peringatan bahaya.
• -Pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan, tata
• ruang, IMB yang berkaitan dengan penanggulangan
• Bencana.
• -Pelatihan dasar Kebencanaan.
• -penyuluhan dan relokasi penduduk.
Mitigasi Fasif. tindakan pencegahan yang
tergolong mitigasi fasif adalah :
• - Penyusunan peraturan dan Perundang-undangan
• - pembuatan peta rawan bencana
• - Pembuatan brosur/ pamplet peringatan.
• - Penelitian dan pengkajian karakteristik bencana.
• -Pengkajian analisis bencana.
• -Penguatan unit-unit sosial ( Forum ) dalam masyarakat.
Mitigasi Struktural.

• -membuat dam atau bendungan


• -membuat tanggul penahan banjir dibantaran
sungai
• -Mempersiapkan tempat/ sarana Evakuasi dan
• pengungsian.
Mitigasi non struktural

• -membuat peraturan dan perundang-undangan.


• -mengadakan sosialisasi dan pelatihan
• -Pembuatan peta rawan bencana.
Tanggap darurat.

• Adalah upaya yang dilakukan segera pada


saat kejadian bencana untuk menanggulangi
dampak yang ditimbulkan, terutama berupa
penyelamatan korban dan harta benda,
Evakuasi dan pengungsian.
Kegiatan tanggap darurat meliputi :
• A. pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber
• daya.
• B. Penetapan keadaan darurat ( Status )
• C. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana.
• D. Pemenuhan Kebutuhan dasar
• E. Perlindungan terhadap kelompok rentan
• F. pemulihan dengan segera Sarana dan pra sarana vital.
Pasca Bencana.

Penelenggaraan penanggulangan bencana pada


tahap pasca bencana meliputi :
a. Rehabilitasi
b. Rekonstruksi.
Rehabilitasi

• Adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek


pelayanan publikatau masyarakatsampai tingkat
yang memandai pada wilayah pasca bencana dengan
sasaran utama untuk normalisasi atau berjalanya
secara wajar semua aspek pemerintahan dan
kehupupanmasyarakat pada wilayah pasca bencana.
Rehabilitasi dilakukan melalui kegiatan :
1. Perbaikan lingkungan daerah bencana

• bertujuan untuk mengembalikan kondisi lingkungan yang


• dapat mendukung kehidupan masyarakat seperti :
• - Lingkungan Pemukiman
• -Lingkungan industry
• -Lingkungan usaha.
2. Perbaikan sarana dan pra sarana
umum.
• Yaitu untuk mendukung kelancaran perekonomian dan kehidupan
masyarakat antara lain :
• - jalan
• -perhubungan
• -ait bersih
• -sanitasi,
• -Listrik dan Energi – Komunikasi.
3. Pemberian bantuan perbaikan rumah.

• Bertujuan untuk memperbaiki rumah masyarakat


agar dapat mendukung kehidupan masyarakat
seperti : komponen rumah, prasarana dan sarana
yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan
sosial dan ekonomi yang memadai sesuai dengan
standar pembangunan perumahan.
4. Pemulihan sosial psikologis

• Bertujuan untuk memperbaiki kehidupan social dan


psikologis masyarakat sehingga dapat meneruskan
kehidupan yang dilakukan melalui pelayanan berupa
rehabilitasi Sosial, Konseling bagi keluarga korban
yang mengalami trauma, pelayanan konsultasi keluarga
dan pendampingan/ pasilitas social.
5. Pelayanan kesehatan. Bertujuan untuk
memulihkan kesehatan korban bencana
6. Pemulihan social Ekonomi
Adalah memperbaiki kehidupan sosial ekonomi
dan budaya dengan cara menghidupkan
kembali aktifitas social Ekonomi dan budaya
masyarakat.
7. Pemulihan keamanan dan
ketertiban.
• Adalah untuk memperbaiki kondisi
keamanan dan ketertiban masyarakat
dengan cara mengaktifkan kembali
lembaga keamanan dan kertetiban
terkait.
Rekonstruksi
• Adalah pembangunan kembali semua prasarana
dan sarana kelembagaan pada wilayah pasca
bencana baik pada tingkat Pemerintahan maupun
masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan
berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial
dan budaya.
• Tegaknya hukum dan ketertiban serta
bangkitnya peranserta masyarakat dalam
segala aspek kehidupan masyarakat pada
wilayah pasca bencana.
Rekonstruksi pada wilayah pasca bencana
dilakukan melalui kegiatan :
• A. pembangunankembali pra sarana dan sarana
• B. pembangunan kembali sarana sosisl masyarakat.
• C. membangkitkan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat.
• D. peningkatan kondisi Ekonomi dan budaya.
• E. Peningkatan Fungsi pelayanan public.
• F. peningkatan pelayanan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai