3 150131020816 Conversion Gate02
3 150131020816 Conversion Gate02
Frekuensi sistem saat pembangkit (3x600 MW) trip, beban sistem 13.000 MW
Strategi Pengaturan Frekuensi
ILUSTRASI
Review
;
Frekuensi sistem saat pembangkit (3x600 MW) trip, beban sistem 10.000 MW
Pengaturan Primer
Bersifat individu
Generator akan :
• menambah keluaran MW, ketika merasakan frekuensi sistem rendah;
• mengurangi keluaran MW, ketika merasakan frekuensi sistem tinggi.
Pengaturan primer tanpa perintah dari pusat pengatur.
Respon Generator
Terhadap Perubahan Frekuensi
Speed regulation atau droop adalah rasio perubahan frekuensi (f) terhadap
perubahan katub (valve/gate) yang dikendalikan governor, atau nilai persentase
perubahan frekuensi terhadap persentase perubahan keluaran daya nyata (MW)
generator
Governor menerima umpan balik negative berupa kecepatan output dari turbin.
Kemudian turbin memberikan respon dengan merubah posisi dari katup untuk
memberikan input uap pada turbin uap, sehingga kecepatan turbin dapat
dikendalikan.
Jenis Pengaturan Speed Regulation (Droop)
a. Primer Pengaturan besaran Speed Frekuensi (%) Garis speed drop, setelah dilakukan
Droop yang dimiliki Governoor secara pengaturan sekunder
langsung baik diperbesar atau
104%
diperkecil perubahan S1 ke S2 pada
gambar. Semakin kecil Speed Droop
yang dimiliki Governoor semakin peka 100%
terhadap perubahan beban dan begitu
sebaliknya semakin besar Speed Droop S1 Speed Drop, S1 = 4%
semakin malas ( kurang peka )
terhadap perubahan beban. S2 Speed Drop S2 > S1
b. Sekunder Pengaturan tanpa
mengubah besaran, melainkan hanya
mengembalikan Frekwensi ke 100 %,
biasanya dilakukan oleh Operator 0 100 Beban (%)
Jenis Pengaturan Speed Regulation (Droop)
a. sesaat sebelum sinkron, sebuah mesin akan berada pada
a1. Secara perlahan, pada saat beban naik, maka akan
bergerak ke b2 dan akhir berada b3.
b. kondisi saat terjadi perubahan frekuensi sebesar f
maka pada kondisi b3 beban mesin akan mengayun
mencapai c3 yang disebut ‘overwound speed set point’
akibat dari turbin valve yang telah membuka penuh.
Kerugian dari kondisi ini adalah pada saat unit diminta
menurunkan beban, operator tidak akan mampu
menurunkannya secara cepat untuk mencapai c2a2.
Untuk mengatasi kondisi tersebut pembangkit umunya
dilengkapi dengan alarm automatic reduction untuk
membatasi beban
Speed Regulation (Droop)
Generator dengan Speed Droop 5%
Pada Frekuensi Normal
50 Hz
100.0
Keluaran Generator (MW)
80.0
60.0
50 MW
40.0
20.0
0.0
47.5 48.0 48.5 49.0 49.5 50.0 50.5 51.0 51.5 52.0 52.5 52.5
Frekuensi (Hz)
Speed Regulation (Droop)
Generator dengan Speed Droop 5%
Jika Frekuensi Naik
50,5 Hz
100.0
Keluaran Generator (MW)
80.0
60.0
40.0 43 MW
20.0
0.0
47.5 48.0 48.5 49.0 49.5 50.0 50.5 51.0 51.5 52.0 52.5 52.5
Frekuensi (Hz)
Speed Regulation (Droop)
Generator dengan Speed Droop 5%
Jika Frekuensi Turun
49,0 Hz
100.0
Keluaran Generator (MW)
80.0
67 MW
60.0
40.0
20.0
0.0
47.5 48.0 48.5 49.0 49.5 50.0 50.5 51.0 51.5 52.0 52.5 52.5
Frekuensi (Hz)
Frequency Deadband
Ramp Rate adalah suatu besaran yang membawa Turbin pada titik Temperatur
Operasi, satuan 0C/Jam dengan berpatokan pada kenaikan First Stage Metal
Turbine Temperature, tujuannya adalah menghindari Thermal Stress pada
Turbin.
Secara umum ramp rate juga dikenal dengan tingkat kecepatan maksimum naik
atau turunnya beban atau laju perubahan keluaran MW generator terhadap
waktu.
Ramp Rate
Ramp rate unit pembangkit sangat dipengaruhi oleh jenis penggerak mula dan
energi primer
PLTU batubara 8 MW/menit
PLTGU gas-bumi 20 MW/menit
PLTA 20 MW/menit