A. NEGARA DAN KONSTITUSI
A. NEGARA DAN KONSTITUSI
A. NEGARA DAN KONSTITUSI
NILAI
ASAS/PRINSIP
NORMA
PRILAKU/SIKAP
ISTILAH KONSTITUSI
• Prancis (constituer); Latin/Italia (constitutio);
Inggris (constitution); Belanda (constitutie);
Jerman (verfassung); Arab (masyrutiyah).
• Dalam setiap negara konstitusi merupakan
UNDANG-UNDANG DASAR (C.F. Strong ).
• Sehingga Konstitusi dikatakan pula sebagai
hukum dasar yg dijadikan pegangan dalam
penyelenggaraan suatu negara.
PENGERTIAN KONSTITUSI
Herman Heller dalam bukunya “Staatsrecht”
mengemukakan tiga pengertian konstitusi, yaitu:
1. Konstitusi dilihat dalam arti politis dan sosiologis
sebagai cermin kehidupan sosial politik yang nyata
dalam masyarakat
2. Konstitusi dilihat dalam arti yuridis sebagai suatu
kesatuan kaedah hukum yang hidup dalam
masyarakat
3. Konstitusi yang tertulis dalam satu naskah
Undang-Undang Dasar sebagai hukum yang tertinggi
yang berlaku dalam suatu negara
KLASIFIKASI KONSTITUSI
• Konstitusi terdiri dari:
1. Konstitusi dalam arti luas yaitu konstitusi
tertulis dan tidak tertulis (konvensi
ketatanegaraan)
2. Konstitusi dalam arti sempit yaitu konstitusi
tertulis atau Udang-Undang Dasar (UUD)
Mengapa diperlukan konstitusi
disuatu negara:
• Thomas Hobbes: homo homini lupus
• MANUSIA ADALAH SERIGALA BAGI YANG
LAINNYA
• yang kuat mengalahkan yang lemah.
• Mengapa diperlukan konstitusi disuatu
negara:
1.Utk mengetahui sistem (pemerintahan,
hukum, ekonomi dll) yg digunakan oleh suatu
negara
2.Membatasi kekuasaan pemerintahan
(pembagian kekuasaan/trias politica)
3.Menempatkan rakyat sbg subjek yg memiliki
hak2 dasar (Melindungi HAM)
BISA ANDA BAYANGKAN BAYANGKAN APA YG TERJADI JIKA
KEKUASAAN PEMERINTAH TIDAK DIBATASI
Fungsi Konstitusi
• Kekuasaan pemerintahan merupakan suatu kumpulan
kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama
rakyat. Sehingga Konstitusi berfungsi untuk
membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa,
sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat
sewenang-wenang. Dengan demikian, diharapkan
hak-hak warganegara akan lebih terlindungi.
Gagasan ini dinamakan konstitusionalisme oleh Carl
Joachim Friedrich (Thaib & Hamidi, 1999).
• Konstitusi berfungsi:
(a)membatasi atau mengendalikan kekuasaan
penguasa agar dalam menjalankan kekuasaannya
tidak sewenang-wenang terhadap rakyatnya;
(b)memberi suatu rangka dasar hukum bagi
perubahan masyarakat yang dicita-citakan tahap
berikutnya;
(c)dijadikan landasan penyelenggaraan negara
menurut suatu sistem ketatanegaraan tertentu
yang dijunjung tinggi oleh semua warga
negaranya;
(d)menjamin hak-hak asasi warga negara.
Jimly Asshiddiqie, konstitusi negara memiliki fungsi-
fungsi :
a. Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan
b. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara
c. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara organ negara
dengan warga negara
d. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan
negara ataupun kegiatan penyelenggaraan kekuasaan
negara
e. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber
kekuasaan yang sah kepada organ negara
f. Fungsi simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu
(symbol of unity), sebagai rujukan identitas dan
keagungan kebangsaan (identity of nation) serta
center of ceremony
g. Fungsi sebagai sarana pengendalian
masyarakat (social control), baik dalam arti sempit
yaitu bidang politik dan dalam arti luas mencakup
bidang sosial ekonomi
h. Fungsi sebagai sarana perekayasa dan
pembaharuan masyarakat (social engineering atau
social reform)
Tujuan :
1.Untuk memberikan pembatasan dan
pengawasan terhadap kekuasaan
2.Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol
mutlak para penguasa, serta menempatkan bagi
penguasa tersebut batas-batas kekuasaan mereka
3.Menjamin pemenuhan hak-hak dasar warga
negara
Materi Muatan Konstitusi Tertulis
(Sri Soemantri, Prosedur dan Sistem Perubahan
Konstitusi)
• J.G. Steenbeek:
1. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia
dan warga negara
2. Ditetapkannya susunan ketatanegaraan yg bersifat
fundamental
3. Adanya pembagian dan pembatasan tugas
kenegaraan yg juga bersifat fundamental
Materi Muatan Konstitusi Tertulis
(Sri Soemantri, Prosedur dan Sistem Perubahan
Konstitusi)
• K.C. Wheare, dalam negara kesatuan yg perlu
diatur pd asasnya hanya 3 masalah pokok:
1. Struktur umum negara, seperti pengaturan
kekuasaan eksekutif, kekuasaan legislatif, dan
kekuasaan yudisial
2. Hubungan – dalam garis besar – antara kekuasaan-
kekuasaan tsb satu sama lain
3. Hubungan antara kekuasaan-kekuasaan tsb dengan
rakyat atau warga negara
Materi Muatan Konstitusi Tertulis
(Sri Soemantri, Prosedur dan Sistem Perubahan
Konstitusi)