Anda di halaman 1dari 10

Pengantar

Mata Kuliah
Perekonomian
Indonesia
Renaldi
Renaldi S.E.,M.M
S.E.,M.M
Walaupun Income perkapita semakin tahun meningkat, saat ini Indonesia masih
dikategorikan sebagai negara berkembang dengan ciri-ciri:

Sektor pertanian merupakan


Sebagian besar penduduk sumber utama kesempatan
masih tinggal di pedesaan kerja dan pendapatan
meskipun urbanisasi 01
01 02
02
(khususnya dipedesaan) walau
meningkat perubahan struktur ekonomi
terjadi.

Tingkat industrialisasi (baik


Ekspor masih didominasi diversifikasi kedalam
oleh komoditas pertanian 03
03 04
04 maupun kandungan
teknologi relatif rendah)
Walaupun Income perkapita semakin tahun meningkat, saat ini Indonesia masih
dikategorikan sebagai negara berkembang dengan ciri-ciri:

Jumlah pengangguran
terselubung relatif besar dan
Sebagian besar sektor informal masih sangat
angkatan/tenaga kerja masih 05
05 06
06
mendominasi kegiatan ekonomi
berpendidikan rendah diluar pertanian dan
pertambangan.

Kemiskinan dan kesenjangan


pendapatan masih relatif Ketergantungan pada utang
besar 07
07 08
08 luar negeri dan pemerintah
asing masih sangat besar.
Selayang pandang perekonomian Indonesia
tahun 1945 – sekarang, Indonesia melewati tiga
perubahan rezim:
1. Rezim Orde Lama (1945 – 1966)
Pada masa ini (Presiden Soekarno), sistem
perekonomian Indonesia lebih dekat ke Ditandai dengan buruknya
Sosialisme dan Anti-Barat (buruknya
01
01 manajemen ekonomi => buruk
hubungan dengan US dan Barat)
Stagnasi eksport dan migas tidak
Produksi Nasional 02
02 berkembang, infrastruktur lancar, inflasi
lebih dari 500%.

Sistem sentralisasi sangat ketat, perhatian Seokarno lebih kepada


permusuhan dengan barat, ketidakstabilan 03
politik dalam negeri.
03 gerakan nasional ketimbang
pembangunan ekonomi.

Income perkapita paling rendah diantara


04
04 negara berkembang.
2. Rezim Orde Baru (Era Soeharto) tahun 1966-1998
Ditandai dengan perubahan yang sangat drastis dalam perekonomian nasional
dimulai dengan Repelita I, dimana terdapat 3 hal:

01
01
Inflasi
Inflasi dapat
dapat
diturunkan
diturunkan hingga
hingga 11
02
02 (satu)
(satu) digit
digit
Pertumbuhan
Pertumbuhan - Penggolongan Inflasi ringan > 10%
ekonomi
ekonomi tinggi
tinggi pertahun
03
03 - Penggolongan Inflasi sedang 10 –
Income perkapita 30% pertahun.
Jumlah penduduk miskin meningkat diatas 1000 - Penggolongan Inflasi berat 30 –
USD/tahun (awal 1997) 100% pertahun.
menurun drastis
- Penggolongan inflasi hyperinflation
Perubahan ini membuat (tidak terkendali) lebih dari 100%
Indonesia pada 1988 disebut (Inflasi hijau atau greenflation adalah
sebagai “macan asia yang kenaikan harga akibat emisi karbon
baru”
Faktor Krusial Penyebab:

01
01 02
02 03
03

Penerapan Sistem Kemauan Serius dari Pemerintah untuk


Stabilitas memulihkan perekonomian Nasional dari
Ekonomi terbuka
dan cenderung ke Politik dan keterpurukan

kapitalisme (AS Sosial (Diakhir era Soeharto kriris terparah dalam


dan Barat) dan sistem perekonomian Indonesia)
Penyebabnya:
menjauhi Cina dan
- Tingginya Utang Luar Negeri
Soviet - Beberapa sektor kunci rontok seperti
perbankan dan manufaktur 1998 =>
Soeharto Jatuh
Era Reformasi (1998 – Sekarang)

B.
B. Era
Era JKW
JKW (2014
(2014 ––
A.
A. Era
Era SBY
SBY (2004
(2004 –– 2014)
2014)
Sekarang)
Sekarang)
Perekonomian masih menghadapi masalah besar
Masalah:
seperti:
• Kenaikan harga minyak mentah di
• Subsidi energy khususnya BBM sangat besar
pasar dunia sehingga SBY
sehingga membebani APBN
memangkas subsidi BBM.
• Utang Luar Negeri terus meningkat
• Kenaikan harga pangan dan krisis
• Kesenjangan distribusi pendapatan yang cenderung
global (2008-2009) yang
melebar
mengganggun kelancaran eksport
• Ketergantungan pada impor pangan yang
dan import serta investasi sehingga
meningkat
memperlambat laju pertumbuhan
• Pembangunan infrastruktur yang belum memadai
PDB
Bahasan Isu Pertemuan
Sistem dan sejarah perekonomian
Indonesia

Pertumbuhan dan Perubahan Struktur


Ekonomi Nasional

Masalah Kemiskinan

Kebijakan Fiskal

Kebijakan Moneter

Utang Luar Negeri

Peran dari Pelaku – Pelaku Ekonomi

Pembangunan Inklusif dan Masyarakat


Ekonomi Asean
Terima Kasih
dan Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai