Anda di halaman 1dari 31

PENGETAHUAN DASAR

PEMETAAN, PENGINDERAAN JAUH


DAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS

Email: rulydiahyulianti@gmail.com
PENGERTIAN PETA

Peta dalam bahasa inggris adalah map.


Kata map berasal dari bahasa Yunani, yaitu mappa yang berarti kain
penutup meja.

Secara istilah, peta diartikan sebagai lembaran tentang gambar


sebagian atau seluruh/bentuk permukaan bumi pada suatu bidang
datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu.
Menurut Para Ahli :
• International Cartographic Association (ICA)
Gambaran unsur-unsur permukaan bumi (yang berkaitan dengan permukaan bumi)
dan benda benda di angkasa.

• Erwin Raisz (1948)


Gambaran konvensional kenampakan muka bumi yang diperkecil seperti
ketampakan aslinya bila dilihat vertikal dari atas, peta dibuat pada bidang datar
serta dilengkapi tulisan-tulisan sebagai penjelasan.

• Soetarjo Soerjosumarmo
Lukisan dengan tinta dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diperkecil
dengan perbandingan ukuran yang disebut skala atau kadar.

Peta merupakan gambaran keseluruhan / sebagian


permukaan bumi yang di perkecil dengan menggunakan
skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar melalui
sistem proyeksi
JENIS-JENIS PETA
Ada berbagai jenis peta
diantaranya peta foto dan peta
garis.
• Peta foto : peta yang
dihasilkan dari adanya mozaik
foto udara/citra satelit, yang
dilengkapi dengan garis
kontur, legenda, hingga nama.
• Peta garis : peta yang
menyajikan data alam serta
kenampakan buatan dari
manusia, yang disertai dalam
bentuk garis, titik, dan luasan.
BERDASARKAN ISI ATAU DATA YANG
DI SAJIKAN
1. Peta Umum
Menggambarkan segala sesuatu
dipermukaan bumi secara umum.
a. Peta Korografi : menampilkan
seluruh permukaan bumi
secara umum dengan skala
berukuran sedang.
b. Peta Topografi : menampilkan
relief/bentuk muka bumi.
Relief di gambarkan bergaris
yang menghubungkan
ketinggian tempat yang sama
(garis kontur)
c. Peta Dunia : peta umum
berskala sangat kecil dengan
cakupan wilayah yang sangat
luas.
Ciri-ciri garis kontur :
1) Semakin rapat jarak antar
garis, maka semakin curam.
Begitu pula sebaliknya,
semakin renggang/jarang
maka semakin landai/datar.
2) Garis kontur yang
bergerigi , menunjukkan
daerah tersebut terdapat
lembah atau depresi.
3) Garis kontur yang sangat
rapat, menunjukkan daerah
tersebut terdapat patahan.
2. Peta Tematik
Menyajikan satu atau beberapa tema dengan informasi yang lebih detail
baik fisik maupun sosial budaya. Misalnya, peta curah hujan, peta
bencana, peta kepadatan penduduk dll.
BERDASARKAN SKALA
1. Peta skala sangat besar (Kadaster)
Peta kadaster memiliki skala 1:100 hingga 1:5000. Pada umumnya, peta jenis ini
digunakan untuk menggambarkan peta tanah, atau peta yang ada pada sertifikat
tanah.
2. Peta skala besar
Peta skala besar memiliki skala 1:5000 hingga 1:250.000. Biasanya, peta skala besar
digunakan untuk menggambarkan suatu wilayah atau daerah yang memang sempit.
Salah satu contohnya seperti peta kelurahan, hingga peta kecamatan suatu daerah.
3. Peta skala sedang
Peta skala menengah atau sedang memiliki skala 1:250.000 hingga 1:500.000. Peta
ini biasanya akan digunakan untuk menggambarkan suatu daerah yang cukup luas,
biasanya mencakup hingga suatu provinsi.
4. Peta skala kecil
Peta skala kecil memiliki skala 1:500.000 hingga 1:1.000.000 atau bahkan lebih. Peta
skala kecil ini biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu daerah atau wilayah
yang luas, semisal peta dari sebuah negara.
5. Peta geografis
memiliki skala >1:1.000.000 yang berarti bisa menampakkan atau menampilkan
wilayah dari sebuah benua, samudera, hingga dunia.
BERDASARKAN OBJEK
1. Peta Stasioner
Menggambarkan
keadaan yang
stabil atau tetap
seperti peta
tanah, wilayah,
geologi, dll.
2. Peta Dinamis
Menggambarkan keadaan yang datanya selalu berubah seperti
peta kepadatan penduduk, peta penggunaan lahan dll.
FUNGSI PEMBUATAN PETA
• Menunjukkan letak/lokasi suatu tempat di permukaan bumi
• Memperlihatkan atau menggambarkan fenomena-fenomena
dan bentuk-bentuk pada perm. Bumi
• Memperlihatkan ukuran, luas daerah, dan jarak di perm. Bumi
• Menyajikan informasi dalam konteks keruangan

TUJUAN PEMBUATAN PETA


• Membantu suatu pekerjaan, misalnya konstruksi
jalan,navigasi atau perencanaan
• Analisis data spasial
• Menyimpan informasi
• Membantu dalam pembuatan suatu desain
• Komunikasi informasi ruang
KOMPONEN PETA
Judul lettering

orientasi

skala
Koordinat ( bujur & lintang)

legenda

simbol

Inset
peta

Sumber
peta

2017

Garis tepi
warna
Tahun pembuatan
SKALA

Skala grafis/batang
Skala verbal/tulisan
Skala numeric/ skala
angka
Dinyatakan dalam gambar Skala dalam bentuk
atau garis lurus yang kalimat. Biasanya terdapat
Dinyatakan dalam angka
memiliki panang tertentu di peta yang tidak terdapat
atau bilangan pecahan
dan di bagi dalam skala dalam bentuk
beberapa bagian yang numerik ataupun batang
Misal :
sama.
1 : 200.000
Berarti setiap jarak 1 cm
Setiap ruas, berukuran 1 Contoh :
dipeta sama dengan jarak
cm mewakili jarak tertentu One centimeter
200.000 cm atau 2 km di
sesuai dengan keinginan approximately two
permukaan bumi
pembuat peta. kilometers

Misal : Artinya 1 cm dipeta


Setiap ruas panjangnya 1 mewakili 2 km jarak
cm mewakili 5 km, skala sebenarnya
numeriknya adalah 1 :
500.000
1. Skala numerik
jarak 1 cm di peta, maka 200.000 cm atau
Skala 1 : 200.000 2 km jarak sebenarnya

2. Skala grafis

1 cm = 10 km
= 1.000.000 cm
Skala 1 : 1.000.000
PERHITUNGAN SKALA

Sk = JS = JP = Sk x JS

JS : Jarak Sebenarnya
JP : Jarak Peta
Sk : Skala
Contoh soal :
1. Pada sebuah peta berskala 1 : 2.000.000 jarak antara kota A
dan C adalah 5 cm. Berapakah jaraks sebenarnya kota A dan C
?
Jawab :
JS = = = 5 cm x 2.000.000 = 10.000.000 cm = 100 km

2. Jarak antara kota C dan D pada suatu peta 4 cm. jarak


sebenarnya antara C dan D adalah 200 km. berapakah skala
peta tersebut berdasarkan cm ?
Jawab :
Sk = = = = 50.000.000 cm = 1 : 50.000.000
3. Diketahui jarak A-B pada Peta 1 berskala 1 : 50.000 adalah 45
cm. sedangkan pada Peta 2 adalah 18 cm. maka skala Peta 2 ?
Jawab :
= = = = 125.000
Skala = 1 : 125.000
3. Skala Verbal (tulisan)
a. Membandingkan suatu objek peta tidak berskala dengan
objek sama di perm. Bumi yang sudah di ketahui
ukurannya.
Contoh :
Lapangan bola memiliki panjang 120 m peta tidak berskala,
lapangan tersebut digambarkan 5 cm.
Maka : 5 cm di peta = 120 m
= 12.000 cm
Jadi Skala = = = 2.400 cm
skala = 1 :
2.400
b. Menggunakan peta topografi
Menggunakan selisih dua garis kontur pada peta topografi
selisih garis kontur di sebut Contour Interval (Ci)
Rumus :
Ci = x penyebut skala

Contoh :
Suatu peta topografi memiliki interval 45 m. berapa skala
tersebut ?
Jawab :
Ci = x penyebut skala
45= x penyebut skala
Penyebut skala = 45 x 2.000 = 90.000
skala = 1: 90.000
c. Membandingkan peta lain, dengan syarat cakupan daerah yang
sama
Rumus : Ket : P₁ : Penyebut skala peta yang sudah di
P₂ = x P₁ ketahui
P ₂ : Penyebut skala peta yang akan di
cari
d₁ : jarak pada peta yang sudah
diketahui skalanya
d₂ : jarak pada peta yang akan di cari
skalanya
Contoh :
Peta A dan B menggambarkan wilayah yang sama. Peta A tidak
berskala dan peta B berskala 1 : 100.000. pada peta A jarak ttik
X dan Y adalah 5 cm. sementara itu, jarak titik X dan Y peta B
adalah 10 cm. berapa skala peta A ?
Jawab :
P₂ = x P₁ = x 100.000 = 200.000
Jadi Skala Peta A = 1 :
200.000
d. Menggunakan selisih derajat lintang atau bujur
Biasanya digunakan diwilayah dekat equator (lintang rendah).
Penentuan skala peta dengan cara ini di dasarkan bahwa :
1⁰ = 111 km
1⁰ = 60’
1’ = 1,85 km

• Mengukur jarak
Rumus :
Selisih derajat 2 garis lintang/bujur x 111 km

• Menentukan skala peta


Rumus :
𝐒𝐞𝐥𝐢𝐬𝐢𝐡𝐝𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐭 𝟐 𝐠𝐚𝐫𝐢𝐬𝐥𝐢𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 / 𝐛𝐮𝐣𝐮𝐫 𝐱 𝟏𝟏𝟏 𝐤𝐦
𝐉𝐚𝐫𝐚𝐤 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝟐 𝐠𝐚𝐫𝐢𝐬𝐥𝐢𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 / 𝐛𝐮𝐣𝐮𝐫𝐝𝐢𝐩𝐞𝐭𝐚
Contoh Soal :
1. Diketahui peta dengan dua garis lintang 7⁰10’ LS dan 7⁰15’ LS dengan
jarak di peta 6cm. Berapakah jarak sebenarnya dan skala ?
Jawab :
Jarak sebenarnya = selisih derajat x 111 km
= (selisih 7⁰10’ LS dan 7⁰15’ LS ) x 111 km
= 5’ x 111km 5’ adalah 5/60 x 111km
=
= 9,25 km

Jadi jarak selisih lintang


tersebut adalah 9,25
Skala Peta =
=
=
=
= 154.166 cm
Jadi, skala peta 1 :
154.166
PROYEKSI PETA
• Proyeksi Peta
merupakan cara untuk
menggambarkan
seluruh/sebagian
permukaan bumi dari
bidang yang lengkung
ke bidang datar.
SYARAT-SYARAT PROYEKSI
1. Conform, mempertahankan besarnya sudut . Bentuk dipeta
harus sesuai dengan bentuk aslinya dialam.
2. Equidistance, mempertahankan jarak. Jarak pada peta harus
sebanding dengan jarak aslinya dialam.
3. Equivalen, mempertahankan luas. luas pada peta harus
sebanding dengan luas aslinya dialam.
JENIS-JENIS PROYEKSI PETA
1. Proyeksi azimuthal/zenithal
Menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya.

• Azimut normal : bidang proyeksinya menyinggung kutub

• Azimut transiversal : bidang proyeksinya tegak lurus /


menyinggung equator

• Azimut oblique/miring : bidang proyeksi menyinggung salah satu


tempat antara kutub dan equator.
PROYEKSI AZIMUTHAL
(ZENITHAL)
2. Proyeksi kerucut/ conical
Menggunakan bidang kerucut sebagai bidang proyeksinya.

• Kerucut normal/ standar : garis singgung bidang yang sejajar

• Kerucut transversal : kedudukan sumbunya tegak lurus

• Kerucut oblique/miring : sumbu kerucut terhadap sumbu bumi


terbentuk miring
PROYEKSI KERUCUT (CONICAL)
3. Proyeksi silinder/ cylindrical
Menggunakan silinder sebagai bidang proyeksinya.

Keuntungan menggunakan proyeksi silinder :


• Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa
• Dapat menggambarkan daerah yang luas
• Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus
• Semakin mendekati kutub, semakin luas wilayahnya.
PROYEKSI SILINDER
(CYLINDRICAL)

Anda mungkin juga menyukai