4a. Jaspel Proporsi
4a. Jaspel Proporsi
Jasa Pelayanan
Metode Proporsi
Perbedaan Konversi VS
Proporsi
Dikenal dengan Metode 2 LANGKAH Karena Dikenal dengan Metode 3 LANGKAH Karena
terdapat 2 Tahap, yaitu : terdapat 3 LANGKAH, yaitu :
1. TAHAP PERTAMA melakukan KONVERSI 1. TAHAP PERTAMA melakukan perhitungan
melalui penghitungan RVU PROPORSI Jasa Pelayanan dari Nilai Klaim
2. TAHAP KEDUA melakukan DISTRIBUSI 2. TAHAP KEDUA melakukan KONVERSI
PER PENERIMA melalui perhitungan RVU
3. TAHAP KETIGA melakukan DISTRIBUSI Per
Penerima
Proporsi Jasa Pelayanan diambil dari nilai klaim 1. Rumah Sakit milik Pemerintah
yang diajukan oleh RS dan disetujui berdasarkan (termasuk BUMN, TNI/POLRI, RS
Berita Acara Klaim untuk Setiap Berkas Klaim
Akademik dibawah Kemendikbud dan
Besaran Proporsi Jasa Pelayanan dari nilai klaim Kemenag) : Porsi JP adalah 30 – 50 %
mengacu pada Permenkes Nomor 28 Tahun 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan 2. Rumah Sakit milik Swasta (Privat)
Kesehatan Nasional (JKN), yaitu : pengaturannya diserahkan ke RS
bersangkutan
PMK Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
JKN
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas maka bisa diambil
kesimpulan bahwa besaran Jasa Pelayanan dari nilai klaim
bisa ditetapkan oleh Rumah Sakit pada rentang nilai 30 – 50 %.
Adalah proses Penarikan proporsi Jasa Hasil Coding dan Grouping dengan INA CBGs :
Pelayanan dari jumlah pembayaran klaim
yang disetujui Per Berkas Klaim. Kode CBGs : Q-5-44-0
Deskripsi : Penyakit Kronis Kecil Lain-
Contoh : Sutau RS menetapkan besarnya Lain
proporsi Jasa Pelayanan dari setiap berkas Tarif : Rp 220.400,-
klaim = 40 % dari nilai klaim Sebagai
Jasa Pelayanan Sehingga proporsi Jasa Pelayanan untuk
berkas klaim ini adalah : 40 % x Rp 220.400,-
Contoh : = Rp 88.160,-
Langkah Selanjutnya :
Melakukan penghitungan NOMINAL RUPIAH dengan rumus = RVU x Tarif INA
CBGs
INILAH
1. Jasa Pelayanan Px. Dokter : 46,15 % x Rp 88.160,- = Rp Hasil
40.686,- KONVERSI
2. Jasa Pelayanan Px. Darah Rutin : 15,38 % x Rp 88.160,- = Rp 13.559,- dari Nilai
3. Jasa Pelayanan Px. Rontgen Th : 38,47 % x Rp 88.160,- = Rp 33.915,- PROPORSI
4. Jasa Pelayanan Obat dan BHP : 0,00 % x Rp 88.160,- = Rp 0.000,-
Total Porsi Jaspel Dari Klaim = Rp 88.160,-
Setelah kita mendapatkan nominal rupiah untuk masing-masing komponen Tahap
Kedua Selesai
Selanjutnya akan masuk pada Tahap Ketiga (Tahap Distribusi) Prinsipnya sama
dengan metode Konversi
Tahap 3 :
Distribusi
Struktur Dasar Distribusi
Jasa Pelayanan
Pelaksana
Jasa Pelayanan (100
JTL Struktural
Jasa Tidak
Langsung (JTL)
JTL Pegawai
Jasa Langsung (JL) : jasa yang Seluruh Pegawai : Pemberi Pelayanan
diberikan kepada Pemberi Pelayanan Tidak Langsung dan Termasuk Pemberi
LANGSUNG Pelayanan Langsung
JTL Struktural
Jasa Tidak Langsung (JTL)
JTL Pegawai
Jasa pelayanan (100%) :
Ket : JL (Jasa Langsung), JTL (Jasa Tidak Langsung), JLP (Jasa Langsung Pelaksana), JLA (Jasa
langsung Asisten), JTL-ST (JTL Struktural), JTL-P (JTL Seluruh Pegawai), OP (Dokter Operator), AN
(Dokter Anestesi), POK (Perawat OK), PA (Penata Anestesi)
Instalasi Induk : RAWAT INAP (IRNA)
No Instalasi Pelaksana Group Tindakan JL JTL
JLP JLA JTL-ST JTL-P
1 Rawat Inap (IRNA) Visite Dokter 45 15 10 30
2 Rawat Inap (IRNA) TMNO Rawat Inap 30 30 10 30
3 Kamar Operasi (OK) TMO NU OP AN POK PA JTL-ST JTL-P
40 15 8 7 10 20
4 Kamar Operasi (OK) TMO NUPendampingan OP AN PD POK PA PPD JTL-ST JTL-P
40 15 9 8 7 1 10 10
5 Kamar Operasi (OK) TMO Lokal 50 20 10 20
6 Kamar Bersalin (VK) Tindakan Kamar Bersalin 30 30 10 30
7 Rawat Inap (IRNA) Askep Rawat Inap 50 10 10 30
8 Instalasi Gizi Pelayanan Gizi Klinis 50 10 10 30
9 Instalasi Farmasi Pelayanan Farmasi Klinis 50 10 10 30
10 Rawat Inap (IRNA) Medikolegal 45 15 10 30
11 Laboratorium Laboratorium PK 20 40 10 30
12 Patologi Anatomi Patologi Anatomi (PA) 40 20 10 30
13 Bank Darah Bank Darah 30 30 10 30
14 Radiologi Radiologi 20 40 10 30
15 Rehabilitasi Medik Rehabilitasi Medik 30 30 10 30
16 Rawat Inap (IRNA) Elektromedis 30 30 10 30
17 Kamar Jenazah Kamar Jenazah 50 10 10 30
18 Ambulance Ambulance 50 10 10 30
Ket : JL (Jasa Langsung), JTL (Jasa Tidak Langsung), JLP (Jasa Langsung Pelaksana), JLA (Jasa
langsung Asisten), JTL-ST (JTL Struktural), JTL-P (JTL Seluruh Pegawai), OP (Dokter Operator), AN
(Dokter Anestesi), POK (Perawat OK), PA (Penata Anestesi), PD (Dokter Pendamping), PPD (Perawat
Instalasi Induk : GAWAT DARURAT (IGD)
No Instalasi Pelaksana Group Tindakan JL JTL
JLP JLA JTL-ST JTL-P
1 Gawat Darurat (IGD) Pemeriksaan dan Konsultasi 45 15 10 30
2 Gawat Darurat (IGD) TMNO IGD 30 30 10 30
3 Kamar Operasi (OK) TMO Cito OP AN POK PA JTL-ST JTL-P
40 15 8 7 10 20
4 Kamar Operasi (OK) TMO Cito Pendampingan OP AN PD POK PA PPD JTL-ST JTL-P
40 15 9 8 7 1 10 10
5 Kamar Bersalin (VK) Tindakan Ruang PONEK 30 30 10 30
6 Gawat Darurat (IGD) Askep IGD 50 10 10 30
7 Gawat Darurat (IGD) Medikolegal 45 15 10 30
8 Laboratorium Laboratorium PK 20 40 10 30
9 Bank Darah Bank Darah 30 30 10 30
10 Radiologi Radiologi 20 40 10 30
11 Kamar Jenazah Kamar Jenazah 50 10 10 30
12 Ambulance Ambulance 50 10 10 30
Ket : JL (Jasa Langsung), JTL (Jasa Tidak Langsung), JLP (Jasa Langsung Pelaksana), JLA (Jasa
langsung Asisten), JTL-ST (JTL Struktural), JTL-P (JTL Seluruh Pegawai), OP (Dokter Operator), AN
(Dokter Anestesi), POK (Perawat OK), PA (Penata Anestesi), PD (Dokter Pendamping), PPD (Perawat
Berdasarkan hasil perhitungan Nominal Rupiah untuk tiap komponen tagihan
Pada Tahap Kedua
Berdasarkan hasil input Kode Diagnosa dan Prosedur (Jika Ada) maka
diperoleh data hasil koding dan goruping adalah sebagai berikut :
9. Laboratorium :
3. Visite Dokter Spesialis 3 Kali
b. Jasa Pelayanan 18,46 Rp 264.916
b. Jasa Pelayanan 18,46 Rp 264.916
10. Radiologi :
4. Visite Dokter Jaga 3 Kali
b. Jasa Pelayanan 12,31 Rp 176.610
b. Jasa Pelayanan 9,23 Rp 132.458
11. Elektromedik
5. TMNO Sedang IGD b. Jasa Pelayanan 1,54 Rp 22.076
b. Jasa Pelayanan 7,69 Rp 110.382
12. Obat dan BHP
6. TMNO Kecil IRNA Kelas I b. Jasa Pelayanan 0,00 Rp -
b. Jasa Pelayanan 13,08 Rp 187.649
TOTAL 100,00 Rp 1.434.960
Tahap Ketiga :
Distribusi
Berdasarkan hasil perhitungan NOMINAL RUPIAH untuk tiap
komponen tagihan pada Tahap KEDUA
SELESAI
Bagaimana kalo RITL ada tindakan operasi atau TMO (Tindakan Medis Operasi)
Bagaimana kalo RITL ada Rawat Bersama (Lebih dari 1 DPJP)
Cukup Lama Jika Dilakukan Manual Satu Persatu
Maka Perlunya Sebuah Sistem
Keunggulan Metode :
Remunerasi RS
Pelaksana Struktural
Jasa Tidak
Asisten
Langsung
Remunerasi RS
Pelaksana Struktural
Jasa Tidak
Asisten
Langsung