Anda di halaman 1dari 33

LAYANAN BIMBINGAN

DAN KONSELING
TINGKAT SMP
Kelompok 1 :
AHMAD BAIHAKI 202201501534
TRI YUDHA SANJAYA 202201501500
MUHAMMAD RAFI 202201501510
NAZFA AISYHA M 202201501505
LOKAHITA INDAH 202201501537
EKA PRIYANTI Y 202201501552
MUTHIYYA S 202201501514
RAHMAH ARTHANTI 202201501521
NOOR SEHA F 202201501578
GHITHA NADHIRA S 202201501577
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP
A. Pengertian dan Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMP
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya atau mencapai perkembangan secara
optimal.
B. Karakteristik Peserta Didik SMP
1. Aspek Fisik
2. Aspek Kognitif
3. Aspek sosial
4. Aspek emosi
5. Aspek Moral
6. Aspek religius
C. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
Capaian Layanan dirumuskan dalam bentuk fase-fase yang menyatakan target capaian untuk rentang
waktu yang lebih panjang, yaitu : Fase pada jenjang SD terbagi dalam 3 fase yaitu fase A (kelas 1 -2), fase
B (kelas 3-4) dan fase C (kelas 5- 6). Pada jenjang SMP terdapat 1 fase yaitu fase D, dengan durasi 3
tahun, untuk kelas 7- 9 SMP. Terakhir di SMA terdapat 2 fase, yaitu fase E (kelas 10) dan fase F( kelas 11-
12).Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan internalisasi yang mencakup
pengenalan, akomodasi dan tindakan.
D. Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling
Proses merencanakan kegiatan layanan untuk periode tertentu harus memperhatikan dua hal,
yaitu:
1) dokumen-dokumen perencanaan yang harus dihasilkan;
2) kegiatan kegiatan yang harus dilakukan agar dokumen perencanaan dapat dihasilkan. Dokumen
perencanaan program bimbingan dan konseling sebaiknya terdiri dari:
1) Rasional;
2) Visi dan Misi;
3) DeskripsiKebutuhan;
4) Tujuan;
5) Komponen Program;
6) Bidang layanan;
7) Rencana Operasionalb(Action Plan);
8) Pengembangan Tema/Topik;
9) Rencana Evaluasi, pelaporan dantindak lanjut; dan
10) Anggaran biaya
Guru Bimbingan dan Konseling/konselor perlu melakukan serangkaian kegiatan perencanaan
yang terbagi atas dua tahap yaitu:
1. Tahap Persiapan (Preparing) Perencanaan Program
Tahapan ini terdiri dari kegiatan mendapatkan dukungan unsur lingkungan sekolah,
mendefinisikan dasar perencanaan program Bimbingan dan Konseling, melakukan asesmen
kebutuhan, menetapkan komponen dan bidang layanan.
a) Mendapatkan Dukungan Unsur Lingkungan Sekolah
Upaya mendapatkan dukungan dilakukan dalam bentuk kegiatan konsultasi. Kegiatan
konsultasi ini berupa pertemuan antara Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dengan staf
sekolah.Upaya konsultasi bertujuan untuk mendapat dukungan dalam penyelenggaraan layanan
Bimbingan dan Konseling.
b) Menentukan Dasar Rasional Perencanaan Layanan
Dasar rasional perencanaan layanan Bimbingan dan Konseling yang Disusun untuk mendukung Program
Sekolah Penggerak yang berfokus pada Pengembangan hasil belajar peserta didik secara holistik yang
mencakup kompetensi dan karakter, diawali Sekolah Penggerak, antara lain:
1. Guru Bimbingan dan Konseling/konselor berkolaborasi dengan wakil kepala sekolah bidang
kurikulum
dan guru mata pelajaran untuk mendapatkan data hasil belajar peserta didik. Data tersebut untuk
menggali potensi dan membantu peserta didik yang memiliki hambatan dalam proses pembelajaran.
2. Guru Bimbingan dan Konseling/konselor membuat pemetaan peserta didik yang bertujuan untuk
mengetahui peserta didik yang perlu mendapatkan bantuan segera sehingga dapat terhindar dari
masalah-masalah dan dapat membuat lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif dan
menyenangkan.
3. Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dapat memberikan layanan Psikoedukasi melalui
Biblioterapi
untuk meningkatkan kompetensi.
c) Mengkaji dan Menetapkan Visi dan Misi Layanan Bimbingan dan konseling
Penetapan visi dan misi perlu memperhatikan dua hal yaitu:
1. Pengembangan gambaran umum program pemerintah daerah, visi dan misi Dibuat dengan
menurunkan target dan tujuan program pemerintah yang Diambil dari target dan tujuan program
yang
d) Melakukan Asesmen dan Analisis Kebutuhan
1. Asesmen Kebutuhan
Rencana kegiatan memandu penyusunan program tahunan dan semesteran yang dibutuhkan Guru
Bimbingan dan Konseling/konselor untuk mencapai tujuan Bimbingan dan Konseling selama satu tahun.
2. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik ini bersifat non kognitif. Tahapan asesmen diagnostik adalah persiapan,
pelaksanaan, dan Tindak lanjut,
3. Analisis Kebutuhan
Asesmen dan analisis kebutuhan merupakan proses mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasikan data atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya. Analisis kebutuhan
dapat juga bersumber dari asumsi-asumsi teoritis tentang perkembangan individu berikut resiko yang
menyertainya (hazard).
e) Merumuskan Tujuan Layanan
Tujuan layanan Bimbingan dan Konseling disusun berdasarkan pada Capaian Layanan Bimbingan
dan
Konseling. Tujuan layanan Bimbingan dan Konseling yaitu: pengenalan (pengetahuan), akomodasi
(sikap),
dan tindakan (keterampilan).
f) Menetapkan Komponen Layanan
Program Bimbingan dan Konseling memiliki empat komponen yaitu layanan dasar, layanan
peminatan dan perencanaan individual. Layanan responsif dan dukungan sistem.
1. Layanan Dasar
Layanan dasar merupakan layanan Bimbingan dan Konseling yang ditujukan bagi seluruh peserta
didik, yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar mencapai perkembangan
optimal. Strategi yang digunakan pada kegiatan layanan dasar adalah bimbingan klasikal,
bimbingan kelompok, kerjasama dengan guru mata pelajaran atau wali kelas, dan kerjasama
dengan orang tua peserta didik.
2. Layanan responsif
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli yang memiliki
kebutuhan dan masalah dan memerlukan bantuan dengan segera, Strategi yang digunakan pada
kegiatan layanan responsif adalah konsultasi, konseling individual atau kelompok. Rujukan/alih
tangan (referral), dan bimbingan teman sebaya (peer guidance/peer facilitation).
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada
semua peserta didik/konseli dalam menyusun dan mengimplementasikan rencana pribadi,
sosial, belajar, dan karir. Strategi yang digunakan pada kegiatan layanan perencanaan individual
meliputi penilaian dan pemberian nasihat individual atau kelompok (Individual or small-group
appraisal and advicement).
4. Dukungan Sistem
Komponen program dukungan sistem bertujuan mendukung dan meningkatkan kualitas
kinerja:
(1) staf bimbingan dalam melaksanakan layanan dasar, layanan responsif, dan layanan
peminatan dan perencanaan individual, dan;
(2) pemangku kepentingan sekolah yang lain dalam melaksanakan program-program
pendidikan di sekolah.
g) Menetapkan Bidang Layanan

2. Tahap Perancangan (Designing)


a. Merancang rencana kegiatan (action plan)
b. Merancang Program Tahunan Bimbingan dan Konseling
c. Merancang program semesteran dan bulanan
d. Mengembangkan Tema/Topik Layanan Bimbingan dan Konseling
e. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut
f. Menyusun Anggaran Biaya Layanan Bimbingan dan Konseling Usulan
MODEL INSPIRATIF LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
A. Landasan Hidup Religius: Memperbaiki kebiasaan perilaku yang kurang sesuaidengan keyakinannya.
1. Tahap pengenalan: Mengaitkan nilai nilai agama yang telah dipelajari
dengan aktivitas sehari hari.
a. Strategi layanan yang digunakan
1) Pembagian kelompok
2) Penentuan tema diskusi
3) Diskusi internal kelompok
4) Presentasi hasil diskusi
5) Melakukan tanya jawab
6) Pleno hasil diskusi
b.Pengembangan dan kondisi yang diharapkan
2. Tahap akomodasi: Menghargai berbagai bentuk tata cara ibadah yangdijalankan olehnya maupun
orang lain.
a) Strategi layanan yang digunakan Strategi yang digunakan untuk menghargai berbagai bentuk tata
cara ibadah yang dijalankan olehnya maupun orang lain adalah layanan bimbingan kelompok dengan
menerapkan teknik sosiodrama.
•Penentuan tema/topik yang akan diperankan
•Penentuan peran sosiodrama
•Pelaksanaan sosiodrama
•Refleksi dan curah pendapat
•Pleno dan kesimpulan
b) Pengembangan dan kondisi yang diharapkan
Pengembangan: Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dipersilakan melakukan
pengembangan dengan menggunakan strategi dan teknik lainnya sesuai dengan hasil observasi
dan analisis dari kondisi, serta kebutuhan peserta didik di dalam kelas.
3. Tahap tindakan :
a. Strategi layanan yang digunakan
1. tahap awal :
•Penerimaan(Attending)
•Merespon (Responding)
2 Tahap Inti/Kegiatan
•Identifikasi pengetahuan negatif yang menyebabkan terjadinya masalah pada peserta
didik/konsel
•Menemukan pengetahuan positif untuk membangkitkan kompetensi peserta didik/konseli
•Pengenalan dan latihan coping
•Perpindahan dari pikiran-pikiran negatif ke pikiran pikiran positif
3. Tahap akhir :
•Pemahaman/Understanding
•Kenyamanan/ Comfort
•Tindakan/Action
•Merencanakan kegiatan selanjutnya
b. Pengembangan dan kondisi yang diharapkan
Pengembangan: Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dipersilakan melakukan pengembangan
dengan menggunakan strategi dan teknik lainnya sesuai dengan hasil observasi atau analisis
keberhasilan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kondisi, serta kebutuhan peserta didik di sekolah.
B. Landasan Perilaku Etis:
1. Tahap pengenalan:Mengaitkan norma dan etika perilaku sosial remaja dengan permasalahan remaja
yang sering terjadi pada lingkungan masyarakat.
2. Tahap akomodasi: Meyakini pentingnya norma dan etika perilakusosial bagi remaja pada kehidupan
bermasyarakat.
3. Tahap tindakan: Menampilkan perilaku sosial yang sesuai norma dan etika perilaku sosial remaja pada
kehidupan bermasyarakat.
a. Strategi layanan yang digunakan
Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai keterampilan perilaku sosial yang sesuai
norma dan etika perilaku sosial pada remaja adalah dengan menggunakan strategi konseling kelompok.
Langkah-langkah pelaksanaan konseling kelompok dengan menggunakan teknik assertive training yaitu:
•Tahap pembentukan kelompok
•Tahap peralihan
•Tahap kegiatan
•Tahap pengakhiran
C. Kematangan Emosi : Mengembangkan ekspresi perasaan diri sendiri secara bebas dan
terbuka tanpa menimbulkan konflik.
1. Tahap pengenalan: Menganalisis ekspresi perasaan diri sendiri dan orang lain yang dapat menimbulkan
konflik.
a. Strategi layanan yang digunakan Strategi yang digunakan adalah layanan bimbingan kelompok
dengan teknik diskusi.
b. Pengembangan dan kondisi yang diharapkan Pengembangan: Melalui strategi layanan bimbingan
kelompok teknik diskusi, peserta didik dapat mengenal cara-cara mengekspresikan perasaan secara
wajar.
2. Tahap akomodasi: Mengelola ekspresi perasaan diri sendiri secaratepat atas dasar pertimbangan
kontekstual.
a. Strategi layanan yang digunakan Strategi yang digunakan adalah layanan melalui media.
b. Pengembangan dan kondisi yang diharapkan Pengembangan: Melalui strategi layanan media,
peserta didik membangun pemahama keragaman ekspresi perasaan diri dan orang lain.
3. Tahap tindakan: Mengembangkan ekspresi perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa
menimbulkan konflik.
a. Strategi layanan yang digunakan Layanan ini dapat dilakukan melalui strategi konseling individu,
dengan pendekatan psikoedukasi, yaitu pendampingan pada peserta didik agar dapat menganalisa
ekspresi perasaan diri sendiri sehingga tidak menimbulkan konflik.
b. Melalui strategi layanan konseling individu dengan pendekatan psikoedukasi, peserta didik dapat
mengembangkan ekspresi perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan
konflik.
4. Layanan BK dalam kegiatan proyek yang terintegrasi dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial
a. Alternatif kegiatan 1 : Kegiatan “Andai Aku Menjadi” Kegiatan ini dirancang untuk peserta didik
memiliki gangguan.
b. Alternatif kegiatan 2 : Matriks Perjalanan Hidupku. Kegiatan ini bertujuan untuk merefleksi
kelebihan - kekurangan, keberhasilan-kegagalan yang dialami oleh peserta didik.
D.Kematangan Intelektual: Mengembangkan alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan
masalah berdasarkan pengalaman pada saat menggunakan konsepkonsep ilmu pengetahuan dan
perilaku belajar.
1. Tahap pengenalan: Menganalisis alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan masalah
menggunakan konsep-konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar.
a. Strategi layanan yang digunakan Strategi yang digunakan adalah layanan klasikal dengan
menerapkan Teknik windows shopping
b. Pengembangan dan kondisi yang diharapkan Melalui strategi layanan klasikal teknik windows
shopping, peserta didik mendapatkan pemahaman tentang cara pengambilan keputusan, melalui
diskusi dengan teman sekelas.
2.Tahap akomodasi: Memadukan keragaman alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan
masalah menggunakan konsep-konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar.
a. Strategi layanan yang digunakan Strategi yang digunakan adalah layanan klasikal dengan
menerapkan teknik modeling
b. Melalui strategi layanan klasikal dengan menerapkan teknik modeling, peserta didik menyadari
adanya resiko dari pengambilan keputusan.
3. Tahap tindakan:
a. Strategi layanan yang digunakan adalah Layanan ini melalui strategi layanan bimbingan
kelompok, dengan teknik Socrates dengan langkah sebagai berikut:
1) Pengalaman (Experience
2) Identifikasi (Identify )
3) Analisis (Analize)
4) Generalisasi (Generalitation)
b. Pengembangan dan kondisi yang diharapkan Pengembangan: Guru Bimbingan dan
Konseling/konselor dipersilakan melakukan pengembangan dengan menggunakan strategi dan
teknik lainnya berdasarkan hasil observasi atau analisis keberhasilan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan kondisi.
4. Layanan Bimbingan dan Konseling dalam kegiatan proyek yang terintegrasi dengan program
OSIS.
Guru bimbingan dan konseling dan OSIS membuat alternatif–alternatif kegiatan yang dapat
dilakukan secara berkelompok oleh peserta didik seperti santunan buka puasa bersama, santunan
anak yatim, santunan bakti sosial.
E. Kesadaran Tanggung Jawab Sosial: Menunjukkan kemampuan interaksi dengan orang lain
sesuai hak dan kewajiban:
1. Tahap pengenalan : Strategi layanan yang digunakanStrategi yang digunakan adalah layanan
klasikal dengan menerapkanteknik bermain peran. Teknik bermain peran dalam strategi ini, akan
diterapkan dengan kerangka pelaksanaan /sintak sebagai berikut:
1) Pembagian kelompok
2) Penentuan tema masalah
3) Penulis skenario bermain peran
4) Pelaksanaan bermain peran
5) Pleno hasil bermain
Pengembangan dan kondisi yang diharapkan Pengembangan: Menggunakan strategi dan
teknik lainnya berdasarkan hasil observasi atau analisis keberhasilan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan kondisi, serta kebutuhan peserta didik disekolah. Kondisi yang diharapkan: Melalui strategi
layanan klasikal dengan teknik bermain peran, peserta didik memahami cara-cara memperoleh hak
dan memenuhi kewajiban dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.
2. Tahap akomodasi: Strategi layanan yang digunakanlayanan bimbingan kelompok dengan
menerapkan teknik diskusi.
1) Pembagian kelompok
2) Penantuan tema diskusi
3) Presentasi hasil diskusi
4) Pleno hasil diskusi
Kondisi yang diharapkan: Melalui strategi layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama,
peserta didik membangun nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tahap tindakan: saling menghormati, memahami, dan memiliki dalam berinteraksi dengan orang
lain sesuai hak dan kewajiban atas dasar rasa kasih sayang. Strategi layanan yang digunakan
layanan ini melalui strategi konseling kelompok, dengan teknik pendekatan problem solving, yakni
menyusun kerangka berpikir baru pada para peserta didik, agar memiliki pemikiran pentingnya
berinteraksi dengan orang lain atas dasar nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan hidup. strategi
ini, akan diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Tahap pembentukan
2) Tahap kegiatan
3) Tahap peralihan
4) Tahap pengakhiran
Kondisi yang diharapkan: Melalui strategi layanan konseling kelompok, teknik problem solving,
peserta didik mampu berinteraksi dengan orang lain atas dasar nilai-nilai persahabatan dan
keharmonisan hidup.
4. Layanan BK dalam kegiatan projek yang terintegrasi dengan program sekolah:
Alternatif kegiatan yang dapat dilaksanakan adalah program “Ngabaso (Ngabring Bareng ka
Sakola/Berangkat ke sekolah bersamasama dengan berjalan kaki). Langkah langkah yang dilakukan
untuk kegiatan Ngabaso:
1. Menentukan titik kumpul peserta didik untuk berkumpul sebelum berjalan bersama ke sekolah. Titik
kumpul tersebut sekitar 300 – 500 meter dari gerbang sekolah.
2. Menentukan jam kedatangan untuk berkumpul di titik kumpul tersebut.
3. Menentukan hari yang akan dilakukan Ngabaso (seminggu sekali ).
4. Pelaksanaan Ngabaso ketika peserta didik dan guru sudah berkumpul.
5. Selama kegiatan Ngabaso guru dan peserta didik dapat saling bercengkrama dan menyapa warga
yang berpapasan di jalan. Alternatif kegiatan lain adalah dengan kegiatan Jumsih (Jumat Bersih)
dilaksanakan dalam rangka peduli lingkungan sekolah.
F. Kesadaran Gender: menampilkan perilaku yang sesuai dengan fungsi dan peran sebagai laki-
laki atau perempuan dalam kehidupan sehari- hari sesuai dengan budaya dan nilai-nilai yang
berlaku:
Strategi layanan yang digunakan layanan klasikal dengan menerapkan teknik diskusi dengan
langkah langkah sebagai berikut:
1) Pembagian kelompok
2) Penentuan tema diskusi
3) Presentasi hasil diskusi
4) Pleno hasil diskusi
a. Pemimpin diskusi membuat simpulan dan arahan hasil semua diskusi tentang mengenal peran-
peran sosial sebagai laki-laki atau perempuan.
b. Guru Bimbingan dan Konseling/konselor memberikan refleksi hasil diskusi
Kondisi yang diharapkan: Melalui strategi layanan klasikal teknik diskusi, peserta didik mendapatkan
pemahaman tentang mengenal peran-peran sosial sebagai laki-laki atau perempuan.
1. Tahap akomodasi: Strategi yang digunakan adalah layanan bimbingan kelompok dengan
menerapkan teknik bermain peran dengan langkah langkah sebagai berikut:
1) Pembagian kelompok
2) Penentuan tema masalah
3) Penulisan skenario bermain peran dilakukan oleh peserta didik
4) Pelaksanaan bermain peran
5) Pleno hasil bermain peran
a.Peserta didik membuat kesimpulan dan arahan hasil semua bermain peran mengenai cara-cara
memperoleh hak dan memenuhi kewajiban dalam lingkungan kehidupan sehari-hari
b.Guru Bimbingan dan Konseling/konselor merefleksikan hasil kegiatan hari ini.Kondisi yang
diharapkan: Melalui strategi layanan layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran peserta didik
membangun pemahaman tentang menghargai peranan diri dan orang lain sebagai laki-laki atau
perempuan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengembangan dan kondisi yang diharapkan: Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dipersilakan
melakukan pengembangan dengan menggunakan strategi dan teknik lainnya berdasarkan hasil
observasi atau analisis keberhasilan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kondisi, serta kebutuhan
peserta didik di sekolah.
Kondisi yang diharapkan: peserta didik membangun pemahaman tentang menghargai peranan diri dan
orang lain sebagai laki-laki atau perempuan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tahap tindakan: Strategi yang digunakan bimbingan kelompok, yakni dengan teknik
sosiodrama, untuk dilakukan layanan bimbingan kelompok.
G. Pengembangan Pribadi: Tahap pengenalan: mengidentifikasi berbagai aktivitas
keseharian untuk mengembangkan potensi dan hobi yang dimilikinya.
Strategi layanan yang digunakan:
1) Pembagian kelompok
2) Penayangan video Tentang kemampuan diri
3) Penentuan tema diskusi
4) Presentasi hasil diskusi
5) Pleno hasil diskusi
1.Tahap akomodasi
Strategi layanan yang digunakan Keterlibatan
1) Pemusatan pada tingkah laku sekarang, bukan perasaan Pertimbangan nilai
2) Perencanaan tingkah laku bertanggung jawab
3) Pembuatan komitmen
4) Tidak menerima alasan kegagalan Peniadaan hukuman Pantang menyerah
2.Tahap tindakan:
a) Strategi layanan yang digunakan:
1) Menyampaikan pengalamannya tentang keberhasilan mengembangkan hobi yang berbuah prestasi.
2) Peserta didik menyimak dan diberi kesempatan untuk bertanya kepada nara sumber.
3) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor memberikan tugas kepada peserta didik untuk menuliskan 1
hobi yang ditekuninya saat ini.
4) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor merefleksikan hasil tugas yang sudah kerjakan oleh peserta
didik.
5) Membuat Biografi/artikel tentang keberhasilannya berdasarkan prediksi yang sudah dilakukannya.
b) Pengembangan dan kondisi yang diharapkan: peserta didik mampu menunjukkan keunikan diri secara
harmonis dalam keragaman.
3.Kegiatan direncanakan dengan langkah–langkah sebagai berikut :
1) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dan guru mata pelajaran terkait menyusun kegiatan yang
berhubungan dengan minat, bakat dan kemampuan peserta didik
2) Kegiatan dilaksanakan secara berkala di lingkungan sekolah (satu pekan sekali, dua pekan sekali
atau satu bulan sekali)
3) Kegiatan diselaraskan dengan materi mata pelajaran. Seperti Bulan Bahasa, Kegiatan Sains, English
Day, Pentas Seni dan Budaya.
4) Program kegiatan disampaikan kepada orang tua peserta didik melalui komite sekolah.
5) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dapat menyelaraskan dengan kondisi sarana dan prasarana
di satuan pendidikan.
H. Perilaku Kewirausahaan/Kemandirian Perilaku Ekonomis:
1.Tahap pengenalan:
a) Strategi layanan yang digunakan:
1) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor mengkondisikan peserta didik untuk siap
melaksanakan layanan dasar.
2) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor membagi kelas menjadi beberapa kelompok.
3) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor menyampaikan pengantar materi untuk bahan
diskusi kelompok memberikan kesempatan kepada kelompok untuk berdiskusi mengenai tema
yang sudah ditentukan.
4) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor mengamati dan memandu kegiatan diskusi
kelompok
5) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor memberikan kesempatan kepada kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
6) Gallery windows
2.Tahap akomodasi :
1) Strategi layanan yang digunakan:
2) Penentuan tema diskusi.
3) Membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Peserta didik mengidentifikasi tentang perilaku
kewirausahaan yang muncul pada diri wirausahawan berdasarkan profil yang sudah disajikan.
4) Pelaksanaan bimbingan kelompok
5) Pleno dan kesimpulan
3.Tahap tindakan:
Strategi layanan yang digunakan:
1) Menyampaikan tujuan dilaksanakannya pameran/bazar akhir tahun.
2) Menyampaikan untuk modal awal dari pameran/bazar adalah bukan dari kantong pribadi peserta didik,
namun dari sponsor atau penyandang dana.
3) Tentukan tim organizer.
4) Memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada tim organizer untuk melaksanakannya
kesepakatan yang sudah disetujui olehwarga kelas.
5) Jenis barang yang dijual di pameran/bazar didiskusikan oleh seluruh tim organizer.
6) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dan wali kelas menerima laporan pelaksanaan pameran/bazar
akhir tahun.
4.Layanan BK dalam kegiatan projek yang terintegrasi dengan Program OSIS. Guru Bimbingan dan
Konseling/konselor berkolaborasi dengan Pembina OSIS menyusun kegiatan “Market Day”. Langkah– langkah
kegiatan Market Day, adalah :
1) Pembina dan Pengurus OSIS merencanakan kegiatan terkait dengan waktu, teknis pelaksanaan, jenis
barang/makanan/minuman serta mimal dan maksimal biaya usaha
2) Pelaksanaan Market Day, dapat dilaksanakan dalam rangka Hari IBU, Hari kartini, dan buka puasa
3) Peserta Market Day adalah per kelas dan dapat bekerja sama dengan orang tua siswa.
4) Jual beli dilakukan dengan penukaran kupon/voucher. Pembelian kupon/voucher oleh peserta didik
dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan.
5) Pada saat pelaksanaan kegiatan, dapat dilombakan pedagang yang memperoleh lembar kupon/voucher
terbanyak adalah sebagai pedagang terlaris.
I. Wawasan Kesiapan Karir: Menentukan pilihan pendidikan SLTA dan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan diri.
1.Tahap pengenalan:
Strategi layanan yang digunakan:
1) Kolaborasi dengan mendatangkan narasumber dari alumni untuk berbagi cerita
mengenai pengalaman mencapai jenjang karir yang saat ini diraih.
2) Narasumber menceritakan tentang perjalanan pendidikannya ketika di jenjang SMP-
SMA-PT-bekerja.
3) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor menjadi fasilitator kegiatan 51 pada kegiatan ini.
4) Refleksi analitik.
5) Konseptualisasi.
2.Tahap akomodasi:
Strategi layanan yang digunakan bimbingan kelompok atau konseling kelompok.
3.Tahap tindakan:
1) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dapat merancang kegiatan Career Day dengan
mengundang beberapa sekolah lanjutan yang ada di sekitar satuan pendidikan.
2) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dipersilakan melakukan pengembangan dengan
menggunakan strategi dan teknik lainnya hasil observasi atau analisis keberhasilan
pelaksanaan
. kegiatan.
J. Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya: Menyelaraskan norma- norma pergaulan
dengan teman sebaya yang lebih beragam latar belakang.
1.Tahap pengenalan
Strategi yang digunakan adalah layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi.
dengan langkah langkah sebagai berikut:
1) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor membagi kelompok berdasarkan ragam latar
belakang peserta didik
2) Tema ditentukan atas kesepakatan antara Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dan
anggota kelompok.
3) Pemutaran video mengenai berbagai ragam latar belakang pertemanan masa remaja.
4) Refleksi dan curah pendapat.
5) Pleno dan kesimpulan.
2. Tahap akomodasi
Strategi yang digunakan adalah pengembangan media BK, strategi akan diterapkan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor menentukan temakegiatan dalam lomba membuat e-
poster atau pembuatan video.
2) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor berkolaborasi dengan guru mata pelajaran seni
mengadakan lomba membuat e-poster
3) Hasil e-poster diunduh dalam media sosial agar mudah diakses oleh peserta didik.
4) Peserta didik diberi kesempatan untuk memilih e-poster terbaik yang sesuai dengan kriteria
lomba yang sudah ditentukan.
5) Mempersilakan peserta didik memberikan refleksi atau komentar dari materi yang telah
diunggah.
3. Layanan BK dalam kegiatan proyek
Layanan BK dalam kegiatan proyek yang terintegrasi dengan Program Sekolah Guru
BK/Konselor berkolaborasi dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, bidang kesiswaan dan
pembina OSIS untuk menyusun kegiatan ERAT (Elaborasi Antarangkatan), Kegiatan ini juga
diharapkan bisa meminimalisir kegiatan perundungan (bullying).
EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
A. Evaluasi
1) Kegiatan Evaluasi ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan
ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan.
2) Hasil evaluasi dapat digunakan untuk kepentingan penyediaan umpan balik bagi
pelaksana program BK dalam rangka perbaikan atau peningkatan implementasi program
selanjutnya.
B. Pelaporan
Isi dalam pelaporan lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis
terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya.
C. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dimunculkan sebagai bentuk respon cepat terhadap refleksi yang
dilakukan oleh Guru BK/Konselor atas permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi
selama proses pemberian layanan.
Lampiran :
ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
NO PE RNYATAAN YA TIDAK
1 S a y a d a la m m e n ja la n k a n ib a d a h m a sih k a r e n a te r p a k s a
2 S a y a m e r a s a b e lu m m e m il ik i k e b i a s a a n u n t u k b e r p ik ir d a n
b e r s ik a p p o s it if

3 K a d a n g s a y a m a s ih su k a m e n y o n te k s a a t te s
4 S a y a m e ra sa te rtek a n (stre ss) m e n g h a d a p i
k e h id u p a n / k e g ia ta n

5 S a y a m a s ih s u lit m e n g e n d a lik a n e m o s i
6 S a y a b e lu m m e n g e n a l m a c a m - m a c a m k e p r ib a d i a n
m a n u s ia

7 S a y a b e lu m t a h u c a r a m e n ja g a k e s e h a t a n a g a r t e t a p s e h a t
sa a t m e n g h a d a p i w a k tu u jia n

8 S a y a m e r a s a m a s i h s e r in g m e m b u a n g s a m p a h t i d a k p a d a
tem p a tn y a

9 S a y a je n u h d a n e n g g a n m a su k s e k o la h
Lampiran :

Tahapan Asesmen Diagnostik (contoh kegiatan)


A. Persiapan
1. Siapkan alat bantu berupa gambar-gambar yang mewakili emosi Pertanyaan panduan:
a. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?
b. Bagaimana perasaanmu saat belajar di rumah?
2. Buat daftar pertanyaan kunci mengenai aktivitas peserta didik Pertanyaan kunci:
a. Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah?
b. Apa hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan ketika belajar di rumah?
c. Apa harapanmu?
B. Pelaksanaan
Meminta peserta didik mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah serta menjelaskan
aktivitasnya. Kegiatan dapat dilakukan melalui bercerita, menulis, atau menggambar.
C.Tindak Lanjut
1.Identifikasi peserta didik dengan ekspresi emosi negatif dan ajak diskusi empat mata
2.Menentukan tindak lanjut dan mengkomunikasikan dengan peserta didik serta orang tua jika
diperlukan
3.Ulangi pelaksanaan asesmen pada awal layanan
Lampiran :

PENGAJUAN ANGGARAN

A. Penerimaan
Anggaran berasal dari Biaya Operasional Sekolah
Jumlah siswa kelas 7,8 dan 9 x Rp 10.000 (disesuaikan dengan kebijakkan satuan pendidikan)
B. Pengeluaran
1. Penggandaan lembar jawaban angket assesmen : jumlah siswa x Rp 150.00
2. Biaya kunjungan rumah 1 kelas 3 peserta didik x jumlah rombel x Rp 10.000,00
3. Test psikologi ( jumlah peserta didik kelas 7 dan/ atau 9 x Rp 25.000,00 )
4. Kertas ukuran F4 2 rim
5. Kertas ukuran A4 2 rim
6. Penjilidan laporan layanan BK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai