Kuliah 5 Aspal Beton
Kuliah 5 Aspal Beton
Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran
agregat degan aspal,dengan atau tanpa bahan tambahan, yangdicampur,
dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu
Grafik
Komulatif
Ukuran
Butir
Grafik Ilustrasi Setting
- Prinsip Interlocking
- Sifat Kaku
- Kebutuhan Aspal Sedang
Ilustrasi Gradasi
Gradasi vs Sifat Perkerasan 2
1b. Gradasi Menerus (ilustrasi visual)
Grafik
Komulatif
Ukuran
Butir
Grafik Ukuran Ilustrasi Setting
yang
hilang
Grafik
Komulatif
Ukuran
Butir
Grafik Ilustrasi Setting
Dominasi
Ukuran
•.
Suhu Pencampuran dan Pemadatan
.
JOB MIX DESIGN
• Berdasarkan fungsinya :
1. Sebagai lapis permukaan yang tahan terhadap cuaca, gaya geser dan
tekanan roda serta memberikan lapis kedap air yang dapat melindungi
lapis di bawahnya dari rembesan air.
2. Sebagai lapis pondasi atas
3. Sebagai lapis pembentuk pondasi, jika dipergunakan pada pekerjaan
peningkatan dan pemeliharaan.
Persyaratan
Pen. 60/70 Pen. 80/100
N Min Max Min Max
o Jenis Pengujian Satuan
1. Penetrasi (25 0C, 100 gr, 5 60 79 80 99 0.1 mm
detik)
2. Titik Lembek (Ring and Ball) 48 58 46 54 0
C
• Stabilitas;
• Kelelahan plastis (flow);
• Berat volume (density);
• Persen rongga dalam campuran (VIM);
• Persen rongga terisi aspal (VFB atau VFA);
• Persen rongga antar butir agregat (VMA);
• Marshall Quotient (MQ).
Stabilitas (stability)
S=pxqxr
dimana :
S = nilai stabilitas
p = kalibrasi alat
q = pembacaan dial Marshall
r = koreksi benda uji
Kelelehan Plastis (flow)
dimana :
q = berat volume benda uji (density),
c = berat kering (gram) ;
f = volume benda uji (cm3) ;
f=d–e
d = berat benda uji pada SSD (gram)
e = berat benda uji di dalam air (gram)
Persen Rongga dalam Campuran
dimana :
n = persen rongga dalam campuran ;
g = berat volume (density), (gram/cm3) ;
h = berat jenis maksimum (persen) ;
= 100 : (% agregat/Bj + % aspal/Bj)
Persen Rongga Terisi Aspal
dimana :
VFA = volume pori antara butir agregat yang terisi aspal,
% dari VMA;
VMA = volume pori antara butir agregat di dalam beton aspal padat,
% dari volume bulk beton aspal padat;
VIM = volume pori dalam beton aspal padat, % dari volume bulk
beton aspal padat.
Persen Rongga Antar Butir Agregat
I = 100 – j
dimana :
I = persen rongga antar butir agregat ;
j = (100 – b) . g/ Bj aspal ;
b = persen aspal terhadap campuran ;
g = berat benda uji (gram)
Marshall Quotient (MQ)
q
MQ
r
dimana :
MQ = nilai Marshall Quotient (kN/mm) ;
q = nilai stabilitas dikalikan faktor kalibrasi alat
dan koreksi benda uji (kg) ;
r = nilai flow (mm)
Penentuan Kadar Aspal Optimum
.
Penentuan Kadar Aspal Tengah
Kadar Aspal
Karakteristik (%) Spesifikasi
No
Campuran Dept. PU
5,5 6,0 6,5 7,0 7,5
Gradasi Uji
Ukuran Spesifikasi bawah Spesifikasi atas Rencana
Saringan (mm) Tertahan Kumulatif
Min 3,0
Rongga dalam campuran (%) Maks 5,0