Anda di halaman 1dari 21

5

Transaksional
stres & copping
Dosen Pengampu: ibu Helmi Nurlaili, SST., MKM
Anggota Kelompok

33 34
Miranda Vionita Nabila Ihda Aisyaroh

35 36
Rofiqoh Nurlita Sari Salma A'ida Rasyida
Anggota Kelompok

37 38
Salma Savinka Sandrina Nurmalita
Elvariani

39 40
Saskila Putri Sausan Aulia Fatiha
Rahmadewi
01
Stress
— Definisi —
Stres adalah kemampuan diri dan
penyesuaian diri yang memerlukan
respons. Selain itu, stres disebut juga
ketegangan dalam perilaku dan bentuk
perasaan yang bergejolak yang menekan
berupa ketegangan.
02
Jenis
Stress
3 Jenis Stress

Eustress Distress Neustress


Jenis stres yang positif adalah distress merupakan stres yang neustress merupakan stres yang
eustress karena saat mengalami bersifat negatif, seseorang akan berada diantara eustress dan
eustress seseorang akan lebih merasa kesulitan terhadap suatu distress, yang tidak
produktif dan banyak melakukan hal, yang akhirnya berdampak memberikan dampak apa pun
hal positif. pada kesehatan mentalnya untuk tubuh, sehingga
terkadang seseorang tidak
menyadari bahwa mereka
tengah mengalami neustress.
Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya stres

1. Variabel dalam kondisi individu umur, tahap


kehidupan, jenis kelamin, temperamen, genetik,
intelejensi, pendidikan, suku. kebudayaan, status
ekonomi, dan kondisi fisik.
2. Karekteratik kepribadian introvert ekstrovert,
stabilitas emosi secara umum, kepribadian,
kekebalan, dan sebagainya.
3. Variabel sosial-kognitif: dukungan sosial yang
dirasakan, jaringan sosial, kontrol pribadi yang
dirasakan.
4. Hubungan dengan lingkungan sosial, dukungan sosial
yang diterima, integrasi dalam jaringan sosial.
5. Strategi koping.
TINGKATAN STRESS

Ringan Sedang Berat


MANAJEMEN MENGATASI STRESS

1. 2. 3.
Hasil belajar otomatis Membicarakan, diskusi, Berolahraga dengan
(menyanyi, berkumpul, memikirkan bersama teratur
tertawa, dan orang lain
sebagainya).

4. 5. 6. 7.
Mengembangkan teori Belajar mengenal dan Koping strategi/ Kaitannya dengan
toleransi membahas stres dengan meningkatkan toleransi kesehatan mental:
menarik diri, kompromi mengenal sumber,
meningkatkan toleransi,
dll
03
Coping
—Coping atau Pengelolaan Stress

merupakan suatu proses di mana


individu mencoba untuk mengelola jarak yang
ada antara tuntutan-tuntutan (baik tuntutan
yang berasal dari individu maupun tuntutan
yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-
sumber daya yang mereka gunakan dalam
menghadapi situasi stres.
04
Fungsi dan
Jenis
Coping
1. Emotion-Focused Coping

A. B.
Digunakan untuk mengatur Pengaturan ini melalui perilaku
respons emosional terhadap individu, seperti penggunaan
stres alkohol, bagaimana meniadakan
fakta-fakta yang tidak
menyenangkan, melalui strategi
kognitif
C.
Bila individu tidak mampu
mengubah kondisi stres,
individu akan cenderung
mengatur emosinya
2. Problem-focused coping

A. B.
Untuk mengurangi stresor, Metode atau fungsi masalah ini
individu lebih sering digunakan oleh orang
dewasa
8 Strategi Koping menurut Taylor (1991)

1. Konfrontasi. 3. Merencanakan pemecahan masalah


2. Mencari dukungan sosial. dikaitkan dengan problem focussed
coping.

4. Kontrol diri. 5. Membuat jarak.


6. Penilaian kembali secara positif

7.. Menerima tanggungjawab 8. Lari/menghindar


05
Model
transaksional
Model transaksional dari stress & koping adalah suatu kerangka kerja untuk
mengevaluasi proses mengatasi peristiwa stress.
Pengalaman stress ditafsirkan sebagai transaksi orang dengan lingkungannya.

Penilaian awal Penilaian kedua


Ketika berhadapan dengan Evaluasi pengendalian stresor &
stressor, seseorang mengevaluasi sumber daya yang dimiliki untuk
potensi ancaman yang disebut menghadapinya.
penilaian primer.
06
Aplikasi Model
Transaksional dari
Stres dan Koping
Aplikasi model ini berguna untuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pengaruh stres pada orang tidak semua sama. Stres dapat menyebabkan penyakit dan
pengalaman negatif. Faktor penting dalam mengatasi stres adalah apakah hal itu
memengaruhi dan bagaimana orang mencari perawatan medis atau dukungan sosial
pada orang profesional. Contoh, pemahaman gaya hidup pasien kanker yang mencari
berbagai perawatan. Perawatan yang dicari pasien kanker tersebut harus berisi
penilaian primer, penilaian sekunder, dan strategi penanggulangan spesifik. Penilaian
primer berupa persepsi terhadap risiko kekambuhan, sedangkan penilaian sekunder
dapat berupa keberhasilan diri dalam mengadopsi perilaku kesehatan yang
direkomendasikan. Untuk mengatasi stres, strategi masalah berfokus koping, emosi
yang berfokus koping, dan makna berbasis koping dapat digunakan sebab penilaian ini
bisa memberikan informasi berguna tentang penilaian yang memfasilitasi atau
menghambat praktik-praktik gaya hidup (Glanz, dkk., 2002). Informasi tersebut akan
berguna bagi intervensi seperti pesan motivasi dan keterampilan mengatasi dengan
teknik pelatihan.
Terimakasih
Yakin ga nanya nih?
Yang bener aje, Rugi dong!!!!

Anda mungkin juga menyukai