Anda di halaman 1dari 22

APLIKASI KONSEP TEORI KEPERAWATAN CALLISTA ROY

PADA MASA PRE NATAL

AAN DWI SENTANA, S.Kep. Ns


NURUL HIDAYAH, S.Kep. Ns
ERLINA SUCI ASTUTI, S.Kep. Ns
FARIDA UMAMAH, S.Kep. Ns
SABINUS B. KEDANG, S.Kep. Ns
Latar Belakang

Keperawatan masih dianggap profesi yang kurang eksis,


profesional, kurang menjanjikan dalam hal finansial.
Perawat harus berusaha keras untuk sejajar dengan profesi
lain.
Tugas ini berat bila perawat tidak menyadari bahwa eksistensi
dicapai dengan kerja keras & profesionalisme dalam
memberikan pelayanan kesehatan terutama pelayanan
keperawatan maternitas.
Latar belakang

Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi


keperawatan maternitas khususnya selama prenatal
adalah dengan mengembangkan salah satu model
pelayanan keperawatan yang sesuai dengan kondisi
masyarakat Indonesia.
Latar belakang

Model keperawatan Roy, dikenal dengan model adaptasi


dimana Roy memandang setiap manusia pasti mempunyai
potensi untuk dapat beradaptasi terhadap stimulus
(stimulus internal & eksternal)
Kemampuan adaptasi dilihat dari berbagai tingkatan usia.

Aplikasi konsep teori Roy dapat diterapkan pada masa


prenatal karena pada saat kehamilan ibu mengalami
banyak perubahan (fisiologis, psikologis, persiapan peran
dan perubahan sosial)  menuntut ibu untuk
beradaptasi dengan hal tersebut.
Rumusan Masalah

• Apa pengertian dari teori Adaptasi Callista Roy ?


• Bagaimana pemenuhan adaptasi terhadap
kebutuhan dalam teori Roy ?
• Bagaimana konsep model dalam teori Roy ?
• Bagaimana proses keperawatan dalam teori Roy ?
• Bagaimana aplikasi teori adaptasi Roy ?
TUJUAN

• Ketahui pengertian dari teori Adaptasi Callista Roy.


• Ketahui pemenuhan adaptasi terhadap kebutuhan
dalam teori Roy.
• Ketahui konsep model dalam teori Roy.
• Ketahui proses keperawatan dalam teori Roy.
• Ketahui aplikasi teori adaptasi Roy.
Model Adaptasi Roy
INPUT PROCESS EFFECTOR OUTPUT

PRIMARY ADAPTIVE ADAPTIVE MODES


(COPING MECHANISM)
STIMULI
TK. Adaptasi MALADAP-TIVE
COGNATOR PHYSIOLOGIC ZONE
FOCAL (INTELECTUAL, ETC) INTEGRITY

CONTEXTUAL PSYCHOLOGIC
ADAPTIVE
INTEGRITY
ZONE
(SELF-CONCEPT)
RESIDUAL

SOSIOLOGIC INTEGRITY MALADAP-TIVE


REGULATOR (ROLE FUNCTION) ZONE
(AUTONOMIC NERVOUS
SYSTEM)

INTERDEPENDENCE
PROSES KEPERAWATAN TEORI ROY

Diagnosa
• Tahap I Keperawatan • Jangka panjang (Hidup,
• Tahap II (stimuli focal, tumbuh, reproduksi
stimuli kontekstual, • Physiological model dan kekeuasaan)
stimuli residual) • Self concept model • Jangka pendek (tingkah
• Role Function model laku yang diharapkan )
• Interdependensi
Perencanaan
Pengkajian
Keperawatan
PROSES KEPERAWATAN TEORI ROY (lanjtan)

Evaluasi
• Ubah/manipulasi Keperawatan
stimulus
• Koping individu • Perubahan tingkah
• Perilaku tahap adaptif laku pasien

Pelaksanaan
Keperawatan
APLIKASI TEORI ADAPTASI ROY
PADA KASUS NY. LT. G1 P0 USIA KEHAMILAN 30 MINGGU

• Ny. LT (27 thn), G1 P0 , SD, IRT. Suami Tn. SP, (33 thn), SD, pedagang
rongsok (barang bekas). Riwayat menstruasi; menarche usia 12 tahun,
siklus haid 28-30 hari, lama 4-7 hari, tidak disertai nyeri. Pernah
keputihan lama tidak sembuh, dan sembuh setelah berobat ke dokter.
Menikah 2 thn yang lalu dan belum pernah menggunakan alat
kontrasepsi. Skrg hamil 30 minggu dan selalu rajin periksa pada bidan,
imunisasi TT 2 kali. Saat ini tahap persiapan kelahiran.
• Keluarga Tn. SP menempati rumah kontrakan berukuran 5 x 10 meter.
Berasal dari suku Jawa, menganut budaya jawa seperti selamatan 4
bulan dan 7 bulanan (mitoni) pada orang hamil.
• Komunikasi mengggunakan bahasa Jawa dan kebebasan berpendapat
dalam keluarga dihargai, sebagai pengambil keputusan dalam keluarga,
Tn. SP lebih dominan.
APLIKASI (lanjutan)

• Ny. LT stress berkaitan kehamilannya. Strategi koping adalah menanyakan


masalah pada orang tua yg dianggap tahu & tenaga kesehatan yaitu bidan.
• Keluhan fisik : sering pusing dan lemas serta mata berkunang-kunang dan
kadang timbul his yang biasanya timbul setelah bayi bergerak.
• KU : baik, komposmentis, penampilan rapi, gaya berjalan seimbang dan
sedikit kelelahan. TD 110/70 mmHg, N 88x/menit, S 37C, RR 20x/menit.
Wajah simetris, tidak ada edema wajah (sembab), kakinya. Konjungtiva
anemis, sclera tidak ikhterik, dan tidak ada gangguan penglihatan. Hidung
bersih, tidak ada polip maupun gangguan pada septum. Tidak ada
stomatitis dan tidak terdapat karies. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
maupun limfe, dan tidak ada peningkatan tekanan vena jugularis. Dada
simetris, putting susu menonjol dan tidak ada kelainan pada mammae,
suara napas vesikuler tidak ada ronkhi basah atau kering.
APLIKASI (lanjutan)

• Abdomen membesar, ada striae kehamilan, linea alba tampak jelas.


• Hasil pemeriksaan Leopold didapatkan :
Leopold I : TFU 1/3 atas antara umbilicus dan px, ukuran dalam
centimeter 30 cm, teraba bagian bulat besar dan berlekuk (bokong)
Leopold II : bagian kanan teraba lebar keras dan cembung (punggung)
sedangkan kiri teraba bagian-bagian kecil banyak dan tidak beraturan.
Leopold III : simfisis pubis teraba keras bulat dan mudah digoyangkan.
Leopold IV : belum dilakukan karena kepala belum masuk pap.
• Auskultasi DJJ pada kuadran kanan bawah sebanyak 150x/menit.
• Kesimpulan Leopold : bayi tunggal hidup, posisi memanjang,
punggung kanan, presentasi kepala dan belum masuk pap.
• Ekstremitas Ny. LT tidak terdapat edema dan reflek patella (+).
Pengkajian tahap I

• Oksigenasi : warna kulit pucat, TD : 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit, RR : 20


x/menit, regular, pengembangan paru simetris, retraksi dinding dada (-),
jantung S1-S2 normal, gallop (-), murmur (-), Janin : DJJ 150 x/menit, kadang
kontraksi.
• Eliminassi : bak (+) frekuesi lebih sering dan kadang mengganggu tidur malam.
bab tiap pagi hari, Aktivitas sehari-hari : mengurus rumah tangga,
membersihkan rumah, memasak air, dan menyiapkan makan pgi
• Aktivitas seksual : : selama kehamilan jarang takut keguguran.
• Nutrisi : Ny. LT makan sehari 2x kadang 3x menu seadanya dan selalu menjauhi
Adaptasi fisiologis makanan pantangan yang diyakininya. Nutrisi yang masuk kurang adekuat untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin serta untuk persiapan persalinannya.
Pengkajian tahap I (lanjutan)

• Klien dan pasangan merasa stress dengan kehamilan berusia 30 minggu. Masih bingung tentang
Adapt perawatan yang harus dilakukan selama hamil dan segala sesuatu yang harus dilakukan dan dihindari
asi selama kehamilan.
konse
p diri

• Tn. SP berperan sebagai kepala keluarga dan bekerja sebagai pedagang barang rongsok dan bekerja
Adapt apa adanya termasuk kerja bangunan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan Ny. LT berperan
asi mengurus rumah tangga. Sampai saat ini peran mereka berjalan dengan baik.
fungsi
peran

• Klien saat ini membutuhkan informasi tentang perawatan mandiri bagi kehamilannya. Klien
Adapt menyatakan bahwa perawat maternitas di masyarakat sangat menguntungkan bagi masyarakat
asi terutama kaum wanita sehingga dapat berfungsi sebagai konsulen tentang masalah-masalah
interd kesehatan khususnya yang dialami oleh wanita dari usia subur sampai menopause.
epend
ensi
Pengkajian tahap II

• Perilaku klien : Mengeluh sering pusing, rasa lemas, mata berkunang-kunang,


tampak kelelahan ,konjungtiva anemis .
• Stimulus fokal : Pusing, rasa lemas dan mata berkunang-kunang terjadi karena
anemi akibat hemodelusi fisiologis. Keadaan tersebut mengarah pada patologis
karena klien makan 2x/hari kadang 3x/hari dengan menu seadanya dan selalu
hindari makanan tertentu yg jadi pantangan. Asupan nutrisi kurang adekuat
untuk tumbang janin. Anemia menyebabkan klien juga tampak kelelahan dan
terlihat pada konjungtiva yang anemis.
• Stimulus kontekstual : Ekonomi keluarga pas-pasan menyebabkan klien selalu
makan dengan menu seadanya. Perlu modifikasi menu makanan ekonomis
Model tinggi kualitas gizi yg memadai. Makanan pantangan dapat merugikan
kesehatan.

fisiologis • Stimulus residual : Jika asupan nutrisi sesuai kebutuhan diri dan janinnya,
anemia tidak berkembang. Klien belum pernah mengalami anemia dan perlu
peningkatan pengetahuannya memodifikasi menu makanannya agar tidak
terjadi anemia .
Pengkajian tahap II (lanjut)

• Perilaku klien : Merasa stress yang berhubungan dengan


kehamilannya, Bingung tentang perawatan mandiri ibu
Mod hamil dirumah tentang tindakan yang perlu dilakukan
dan dihindari selama kehamilan. Jarang melakukan
el hubungan seks karena takut terjadi keguguran
• Stimulus fokal : Cemas dengan kehamilannya 30 minggu
kons • Stimulus kontekstual : Kurang pengetahuan tentang
perawatan selama kehamilan, tentang tindakan yang
ep dapat mempengaruhi kehamilannya.
• Stimulus residual :Klien tidak mempunyai pengalaman
diri sebelumnya tentang kehamilan, selalu mencari informasi
yang mereka butuhkan dari orang tua yang telah
berpengalaman maupun dari tenaga kesehatan
Pengkajian tahap II (lanjut)

• Perilaku klien : tidak membutuhkan bantuan langsung


selama kehamilannya namun membutuhkan informasi
yang mendukung kesehatan klien dan janinnya
• Stimulus fokal : Kurang pengetahuan tentang perawatan
kehamilan berhubungan dengan kurangnya informasi
Model • Stimulus kontekstual : Kehamilan merupakan krisis yang
interdep terjadi dalam diri klien dan keluarga. Adanya perilaku
mencari informasi tentang perawatan kehamilan. Klien
endensi dan pasangan sangat antusias dengan adanya tenaga
kesehatan ditengah-tengah mereka
• Stimulus residual : Klien belum pernah hamil sebelumnya
sehingga klien masih membutuhkan informasi yang akurat
tentang kehamilannya. Tenaga kesehatan berperan
sebagai konselor bagi klien dan keluarga.
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi (kurang


dari kebutuhan tubuh) b/d keterbatasan keadaan
ekonomi klien dan keluarga
2. Cemas tentang kehamilannya b/d kurangnya
informasi
3. Resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan
janin
PERENCANAAN KEPERAWATAN

• Diagnosa 1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi


Tujuan : Klien dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya selama kehamilan
Intervensi :
– Kaji kebutuhan nutrisi pada klien selama kehamilan
– Ukur berat badan secara berkala untuk ketahui pertumbuhan janin
– Ajarkan cara memodifikasi jenis makanan yang sesuai dengan
kehamilan
– Ajarkan tentang penyusunan menu sehari-hari yang dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi klien dengan budget yang ekonomis
– Pantau kesehatan ibu dan janin secara berkala
– Kolaborasi dengan ahli gizi
PERENCANAAN KEPERAWATAN
(lanjutan)

• Diagnosa 2. Cemas tentang kehamilannya b.d kurang informasi


Tujuan : klien dan pasangan dapat menjalanani proses kehamilanya tanpa
rasa cemas dan mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang optimal.
Intervensi :
– Kaji penyebab kecemasan pada klien dan pasangan
– Berikan jawaban setiap pertanyaan klien dapasangan berkaitan
dengan kehamilan
– Berikan info tentang perawatan ibu hamil secara mandiri di rumah
– Jawab pertanyaan klien dengan rasa empati
– Anjurkan pada klien untuk aktif mencari informasi yang dibutuhkan
pada tenaga kesehatan tentang kehamilannya
Daftar Pustaka

Admin (2009), Nursing theory,currentnursing.com, diakses tanggal 11 Nopember 2009


Burn, N. B. & Grove, S. K. (1996). The practice of nursing research; Conduct, critigue and
utilization, Second Edition, Philadelphia; W.B. Saunders. Co.
Binger. (2007) Sejarah Keperawatan Wordpress.com, diakses tanggal 11 Nopember 2009
Chinn, P. L. & Kramer, M. K. (1995). Theory and nursing a systematic approach, Fourth
Edition, St. Louis; Mosby-Year Book, Inc.
George, J. B. (1995). Nursing theories; The base for professional practice, 4 th Ed,
Connecticut; Appleton & Lange.
Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts, process, and practice. Fifth
Edition, California; Addison Wesley.
Marriner, A. (1986). Nursing theorists and their work, St. Louis, Missouri; C.V. Mosby
Company.
M.Nurs ,DR Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta. Salemba
Medika
Potter dan perry.2006.Fundamental keperawatan (konsep, proses dan praktik).Jakarta
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai