M8 BENTUK RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN (Ok)
M8 BENTUK RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN (Ok)
1
MERGER
AKUISISI
Berasal dari ACQUIRE yaitu memperoleh, mengambil
alih
MERGER
Kombinasi dua perusahaan dua perusahaan dimana
satu perusahaan kehilangan eksistensinya sebagai
satu kesatuan perusahaan yang bertahan mengambil
alih aktiva dan hutang perusahaan yang digabungkan
Penerbit Erlangga
Jenis-jenis Merger
Merger Horizontal
Merger Vertikal
Congeneric Merger
Conglomerate Merger
Dilihat dari proses melakukan merger :
1. Friendly Merger
2. Hostile Merger
Dilihat dari sudut pandang analisis l
Keuangan :
3. Operating Merger
4. Financial Merger
3
MERGER: Motif Utama
Motif utama melakukan merger adalah:
sinergi
pertimbangan pajak
pembelian aktiva di bawah nilai
penggantiannya
diversifikasi
mendapatkan pengendalian atas perusahaan
yang lebih besar
Penerbit Erlangga
MERGER: Keuntungan dan Kerugian
Merger dapat memberikan manfaat ekonomi
melalui economies of scale atau melalui
penyerahan aktiva ke tangan manajer-manajer
yang lebih efisien
Akan tetapi, merger juga dapat memperlemah
persaingan, dan karena itu merger diatur secara
cermat oleh badan-badan pemerintah
Penerbit Erlangga
MERGER: Horisontal dan Vertikal
Merger Horisontal:
dua perusahaan dalam bidang usaha yang sama bergabung
Merger Vertikal:
penggabungan satu perusahaan dengan salah satu
pelanggan atau pemasoknya
Penerbit Erlangga
MERGER:
Kongenerik dan Konglomerat
Merger kongenerik:
perusahaan-perusahaan dari industri yang saling
terkait,
tetapi tidak ada hubungan pelanggan-pemasok di
antara mereka
Merger konglomerat:
perusahaan-perusahaan dari industri yang sama
sekali berbeda bergabung
Penerbit Erlangga
MERGER:
Sukarela dan Paksa
Merger sukarela:
manajemen kedua perusahaan sama-sama
menyetujui merger tersebut
Merger secara paksa:
manajemen perusahaan sasaran menolak rencana
merger
Penerbit Erlangga
MERGER:
Sukarela dan Paksa
Merger operasi:
operasi dari dua perusahaan digabung
Merger keuangan:
dua perusahaan tetap beroperasi secara terpisah,
dan karena itu tidak diharapkan adanya
penghematan operasi
Penerbit Erlangga
MERGER: Analisis dan Metode Penilaian
Dalam analisis merger, masalah-masalah kunci yang harus
dipecahkan adalah:
harga yang akan dibayar untuk perusahaan sasaran
situasi ketenagakerjaan/pengendalian
Ada dua metode yang biasa digunakan untuk menentukan nilai
perusahaan sasaran:
metode arus kas yang didiskontokan (DCF)
metode multipel pasar
Penerbit Erlangga
1. Takeover, Merger, dan Akuisisi
Takeover (pengambilalihan) merupakan istilah yang lebih umum
yang mengacu pada transfer kendali suatu perusahaan dari
satu kelompok investor ke kelompok investor lain.
Pengambilalihan bisa dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
(1) akuisisi,
(2) kontes proksi,
(3) going private.
Bentuk-bentuk Akuisisi:
(4) Merger dan akuisisi,
(5) Akuisisi saham,
(6) Akuisisi aset.
Merger dan Akuisisi: Beberapa Istilah
Merger: Satu perusahaan diabsorpsi oleh perusahaan lain.
Pengakuisisi mempertahankan nama dan identitasnya, dan
mengambil alih aset dan kewajiban perusahaan yang diakuisis.
Akuisisi:Mirip dengan merjer, kecuali perusahaan baru akan
terbentuk. Pengakuisisi dan yang diakuisisi ‘hilang’ dan menjadi
perusahaan baru.
Akuisisi Saham: membeli saham dengan hak voting (voting stock)
dengan kas, saham, atau sekuritas lainnya.
Private Offer: Tidak langsung ke pemegang saham, misal ke
manajemen
Tender Offer: Penawaran publik untuk membeli saham dari
perusahaan target
Peningkatan Likuiditas Perusahaan.
Merger dari 2 perusahaan kecil atau perusahaan kecil dan besar
dapat meningkatkan tingkat likuidtas dari perusahaan kecil. Hal ini
karena tingkat merketabilitas saham dari perusahan yang besar.
Selain pemilik perusahaan memiliki saham perusahaan kecil (dalam
merger) yang memiliki ruang lingkup kecil (thin market), pemilik
perusahaan juga menerima saham yang diperdagangkan dipasar
yang lebih besar yang dengan mudah untuk diperjualbelikan.
13
DIVESTITUR
Divestitur adalah penjualan sebagian aktiva
operasi perusahaan
Divestitur bisa mencakup:
penjualan satu unit operasi kepada perusahaan
lain
"spinning-off” suatu unit menjadi perusahaan
terpisah
likuidasi langsung aktiva suatu unit
perusahaan
Penerbit Erlangga
DIVESTITUR:
Alasan
Alasan melakukan divestitur adalah:
untuk menyelesaikan tuntutan anti-trust
untuk menjernihkan apa sebenarnya yang
ditekuni perusahaan
untuk memungkinkan perusahaan memusatkan
diri pada jenis kegiatan tertentu
untuk menambah modal yang diperlukan guna
memperkuat bisnis inti perusahaan
Penerbit Erlangga
Leverage dan Divestiture.
LBO merupakan teknik untuk mengakuisisi dengan menggunakan dana hutang yang
besar. Pengguaan teknik LBO, 90 persen atau lebih harga pembelian didanai dengan
hutang yang dijamin oleh asset yang diakuisisi dan kreditur. Oleh karena merupakan
transaksi berisiko tinggi, peminjam mengambil porsi kecil dari ekuitas perusahaan. Junk
bond menjadi pilihan obligasi untuk mendanai transaksi LBO.
Perusahaan yang akan diakuisisi melalui LBO harus memiliki daya tarik:
Perusahaan target harus memiliki posisi yang baik di industri dengan catatan profit
yang baik pada masa lalu dan ada harapan untuk tumbuh yang rasional
Perusahaan target harus memiliki nilai hutang rendah dan aset yang likuid untuk
jaminan
Perusahaan target harus memiliki aliran kas yang stabil dan cukup untuk membayar
bunga dan pokok pinjaman dengan modal kerja yang cukup
Pembelian perusahaan juga harus memperhatikan keinginan pemilik dan manajemen
untuk menjual perusahaan.
16
Divestiitures.
Divestment adalah penjualan salah satu aset dari suatu
perusahaan. Perusaaan dapat mencapai ekspansi
eksternal dengan mengakuisisi unit operasi perusahaan
seperti unit pabrik, lini produk, cabang perusahaan, dll.
Motif divestiture: (a) menghasilkan kas; (b) menghapus
unit operasi yang merugikan; (c) untuk meluruskan core
business perusahaan; dan (d) melakukan restrukturisasi
agar sesuaii dengan tujuan strategik perusahaan.
17
Analisis dan Negosiasi Mergers
18
Perusahaan melakukan divest dengan berbagai variasi:
1) Sale of a product line to another firm
2) Sale of the unit to existing management melalui LBO
3) Spin off (suatu unit operasi menjadi perusahaan independen)
4) Liquidation of the operating unit’s individual asset
19
HOLDING COMPANY
Holding company:
suatu korporasi yang memiliki saham perusahaan
lain yang cukup sehingga dapat mengendalikan
perusahaan tersebut
Holding company juga dikenal sebagai
perusahaan induk,
perusahaan yang dikendalikannya disebut anak
perusahaan atau perusahaan operasi
Penerbit Erlangga
HOLDING COMPANY:
Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan operasi holding company meliputi:
pengendalian dapat dicapai hanya dengan pengeluaran
tunai yang kecil
risiko dapat dibagi-bagi
perusahaan yang diatur pemerintah dapat
mengoperasikan anak perusahaan yang terpisah untuk
usaha yang diatur dan yang tidak diatur
Kelemahan operasi holding company meliputi:
fakta bahwa kepemilikan yang tidak penuh dapat
menimbulkan masalah pengendalian
kerugian pajak
Penerbit Erlangga
LEVERAGED BUYOUT
Leveraged buyout (LBO):
transaksi di mana saham perusahaan yang dimiliki oleh
masyarakat luas (terbuka) dibeli dengan menggunakan
dana yang sebagian besar berasal dari utang,
dan sebagai hasilnya terdapat perusahaan milik
perorangan dengan leverage yang sangat tinggi
Seringkali manajemen perusahaan itu sendirilah yang
melakukan LBO
Penerbit Erlangga
2. Implementasi dan Manajemen Merjer dan Akuisisi
Merjer dan Akuisisi yang baik harus sesuai dengan kerangka
proses perencanaan strategis perusahaan/organisasi. Merjer dan
akuisisi bisa dipakai untuk mencapai tujuan tertentu perusahaan.
Dalam kerangka proses strategi, dan kaitannya antara strategi dan
struktur, langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merjer dan
akuisisi yang baik adalah sebagai berikut ini. Langkah-langkah
tersebut bisa dikelompokan kedalam strategi, transaksi, dan
implementasi.
3. Proses strategis untuk pertumbuhan nilai
4. Analisis karakteristik industri
5. Sistem organisasi perusahaan
6. Strategi berganda untuk pertumbuhan nilai
5. Proses pencarian
6. Melihat potensi ekonomis melalui sinergi
7. Meliat potensi ekonomis melalui restrukturisasi
8. Due diligence – hukum dan bisnis
9. Faktor budaya
10. Penilaian
11. Negosiasi
12. Struktur deal
13. Impelementasi
14. Review dan proses baru lagi.
Langkah-langkah tersebut merupakan langkah yang sifatnya interaktif satu
sama lainnya (berkaitan).