Anda di halaman 1dari 26

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

SEJARAH, KEDUDUDUKAN DAN FUNGSI


BAHASA INDONESIA p

Dosen Pengampu: Nopita Desiana, S.Pd.,M.Pd.


Pertemuan Ke 1-2

STIKES TRI MANDIRI SAKTI


BENGKULU TAHUN 2017
A. KOMPETENSI DASAR
 Mampu mendeskripsikan sejarah, kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia.
B. INDIKATOR
 Mampu menjelaskan tentang sejarah, kedudukan dan
fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa
negara dan bahasa Indonesia sebagai alat pengembangan
kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, seni.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui diskusi kelas mahasiswa diharapkan: dapat
mendeskripsikan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dan bahasa negara, bahasa Indonesia sebagai
bahasa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, dengan
memecahkan kasus-kasus penggunaan bahasa Indonesia.
1.1 SEJARAH BAHASA INDONESIA

1.1.1 Sebelum Kemerdekaan

Bahasa Melayu asal


Bahasa Indonesia
(Lingua Franca) dialek
Ada empat faktor yg menjadi penyebab bahasa Melayu
diangkat menjadi bahasa Indonesia, yaitu:
1. Bahasa Melayu sebagai lingua franca di Indonesia yg
digunakan sebagai bahasa perhubungan dan bahasa
perdagangan;
2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari ;
3. Adanya kesukarelaan penerimaan terhadap bahasa Melayu
oleh suku-suku lain.
lanjutan
4. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk digunakan
sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yg luas.
 Bukti fisik bahasa Melayu dari berbagai batu bertulis(prasasti)
kuno seperti:
1. Prasasti Kedukan Bukit di Palembang tahun 683;
2. Prasasti Talang Tuo di Palembang tahun 684;
3. Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat tahun 686;
4. Prasasti Karang Brahi di antara Jambi dan Sungai Musi tahun
688;
5. Prasasti Gandasuli di Jawa Tengah tahun 832;
6. Prasasti Bogor di Bogor tahun 942.
 Prasasti-prasasti tersebut bertuliskan Prae-Nagari yg
menggunanakan bahasa Melayu Kuno dengan huruf Pallawa.
lanjutan

 Peristiw-peristiwa penting yg sangat menentukan dalam


perkembangan bahasa Melayu sebelum kemerdekaan antara
lain:
1. Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch.
A. van Ophuysen dan dimuat dalam iKitab Logat Melayu.
2. Pada tahun 1908 didirikan sebuah badan penerbit buku-buku
bacaan yg diberi nama Commisie voor de Volkslectuur (Taman
Bacaan Rakyat), yg kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi
Balai Pustaka. Balai Pustaka menerbitkan buku-buku novel,
seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, dan buku-buku
penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan dll.
3. Tanggal 28 Oktober 1928 bahasa Melayu diubaha namanya
menjadi bahasa Indonesia dan diikrarkan dalam Sumpah
Pemuda.
lanjutan
4. Pada tahun 1933 resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan, yaitu
Pujangga Baru yg dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana dan
kawan-kawan.
5. Pada tanggal 25 s.d. 28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres
Bahasa Indonesia di Solo. Hasil kongres tersebut menyatakan
bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia
telah dilakukan secara sadar oleh cendikiawan dan budayawan
kita saat itu.
6. Masa pendudukan Jepang (1942-1945) merupakan suatu masa
yg penting karena Jepang memilih bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi resmi antara pemerintah Jepang dg rakyat
Indonesia.
1.1.2 Sesudah Kemerdekaan
 Beberapa peristiwa yang sangat menentukan dalam perkembangan
bahasa Indonesia setelah masa kemerdekaan antara lain:

 Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatangani Undang-Undang Dasar


1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia
sebagai bahasa Negara.

 Pada Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik


(Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuysen yang berlaku
sebelumnya.

 Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada 28 Oktober s.d. 2


November 1945 juga merupakan salah satu perwujudan tekad bangsa
Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang
diangkat sebagai bahasa nasional dan ditetapkan sebagai bahasa Negara.
lanjutan
 Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia
meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
melalui pidato kenegaraan di depan siding DPR yang dikuatkan pula
dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.

 Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi
berlaku di seluruh Indonesia.

 Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada 28


Oktober s.d. 2 November 1978 merupakan peristiwa yang penting bagi
kehidupan bahasa Indonesia. Kongres yang diadakan dalam rangka
peringatan hari Sumpah Pemuda yang kelima puluh ini, selain
memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa
Indonesia sejak athun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan
dan fungsi bahasa Indonesia (Badudu, 1975: 8-10).
lanjutan

 Kongres Bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada


21-26 November 1983. Kongres ini diselenggarakan dalam
rangka peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam
putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan
bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat
yang tercantum dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang
mewajibkan kepada semua warga Negara Indonesia untuk
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat
tercapai semaksimal mungkin. Selain itu, kongres menugasi
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa untuk memantau
hasil-hasil kongres dan melaporkannya kepada kongres
berikutnya.
lanjutan
 Kongres Bahasa Indonesia V juga diadakan di Jakarta pada
tanggal 28 Oktober s.d. 3 November 1988. Kongres ini
merupakan kongres yang terbesar dalam sejarah perkembangan
bahasa Indonesia karena selain dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus
pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara. Kongres ini juga
diikuti oleh peserta tamu dari Negara sahabat, seperti Malaysia,
Singapura, Brunai Darussalam, Belanda, Jerman, dan Australia.
Kongres ke-5 ini dibuka oleh Presiden Soeharto di Istana Negara
Jakarta. Kongres ini ditandai dengan dipersembahkannya karya
besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada
seluruh pencinta bahasa di Nusantara, yakni berupa: (1) Kamus
Besar Bahasa Indonesia; (2) Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia; dan (3) buku-buku bahan penyuluhan bahasa
Indonesia.
1.2 FUNGSI BAHASA SECARA UMUM

 Fungsi utama bahasa sebagai alat komunikasi. Ahli bahasa


menjabarkan fungsi-fungsi bahasa sebagai berikut.

1. Fungsi ekspresi dalam bahasa atau mengekspresikan diri


melalui bahasa.
2. Fungsi komunikasi dalam bahasa.
3. Fungsi integrasi/peningkatan dan adaptasi/penyesuaian.
4. Fungsi kontrol sosial; maksudnya bahasa berfungsi
mempengaruhi tindakan perilaku dan tindakan seseorang
dalam masyarakat, sehingga seseorang tersebut terlibat
dalam komunikasi dan dapat saling memahami.
lanjutan
 Gorys Keraf menambahkan beberapa fungsi
bahasa, yaitu:

1. Fungsi lebih mengenal kemampuan diri sendiri.


2. Fungsi lebih memahami orang lain.
3. Fungsi belajar mengamati dunia, bidang ilmu
disekitar dengan baik.
4. Fungsi mengembangkan proses berpikir yang jelas,
runtut, teratur, terarah dan logis.
5. Fungsi mengembangkan atau mempengaruhi orang
lain dengan baik dan menarik.
Lanjutan

6. Fungsi mengembangkan kemungkinan


kecerdasan ganda.
7. Fungsi membentuk karakter diri.
8. Fungsi membangun dan mengembangkan
profesi diri.
9. Fungsi menciptakan berbagai kreativitas baru
(Widiono, 2005: 11-18).
1.3 KEDUDUKAN DAN FUNGSI
BAHASA INDONSIA
 Dilihat posisi dan kedudukannya bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Negara.

 Fungsi Bahasa sebagai Bahasa Nasional


yaitu:
1. Lambang kebanggaan bangsa;
2. Lambang identitas bangsa;
3. Alat pemersatu;
4. Alat komunikasi penghubung antardaerah.
 Fungsi bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Negara:

1. Bahasa resmi kenegaraan,


2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan,
3. Alat penghubung tingkat nasional,
4. Alat pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
KASUS UNTUK DISKUSI

 Bagaimana tanggapan Anda jika di suatu kantor


seseorang asyik berbicara dengan teman sesama
pemakai bahasa daerah tertentu dengan menggunakan
bahasa daerahnya sendiri, padahal di kantor tersebut
banyak karyawan yang berasal dari suku bangsa lain
turut mendengarkan pembicaraannya?

 Bagaimana cara anda menerapkan dan melayani pasien


disuatu daerah yang berbeda bahasa dan latar belakang
budayanya, supaya misi anda untuk melayani
masyarakat tercapai dengan baik!
lanjutan

 Bagaimana Anda menanggapi jika ada kasus


seorang bidan yang bertindak kasar bahkan
menyakiti pasien melalui bahasanya?
 Buatlah deskripsi yang berisi tentang sikap
Anda terhadap kenyataan yang ada dan
buatlah garis-garis besar solusi yang Anda
tawarkan berdasarkan kasus yang ada.
Gunakan referensi.
PROBLEMATIK BAHASA INDONESIA

Ad.1 BAHASA RESMI KENEGARAAN


Contoh ketidakkonsistenan penggunaan istilah
bahasa :
 Awal PEMILU ada kata coblos ; tusuk sampai tembus;
tikam; lubangi; mengandung daya upaya total atau
memberikan kesan vitalitas dan rasa antusias.
LANJUTAN
 Istilah coblos bergeser ke istilah contreng. Dalam
KBBI tahun 2003 maupun 2008 tidak ada kata
contreng melainkan ada kata conteng(coret dengan
jelaga, arang, dsb; menconteng-conteng: mencoreng-
coreng;
dg arang(inta, kapur, dsb); misalnya anak itu
menconteng-conteng rumah kami.

 dalam peraturan KPU No.3 Tahun 2009 pasal 26 ayat 3


butir g angka 2,3 dan 4 yg isinya tata cara pemberiaan
suara, telah disebutkan istilah centang. Namun, dalam
sosialisasi disebutkan istilah contreng.
Ad.2 BAHASA PENGANTAR DALAM DUNIA
PENDIDIKAN
“Pembina(sa)an Bahasa Indonesia”
 Penginggrisan bahasa dan interpretasi bahasa daerah
Misalnya:
1. Bangsa ini mau “dikemanakan”?
2. Di mana kau “ketemukan” barang yang hilang itu?
3. “Apa” Anda yakin ia akan datang hari ini?
4. Kami “adalah” bangsa Indonesia.
5. Rumah “di mana” ia tinggal adalah rumah dinas.
lanjutan

 Kasus penggunaan aksara Hangeoul Korea di


Kabupaten Bau-Bau Sulawesi Tenggara (Suku Cia-
Cia). Adanya kerjasama Profesor Korea Chun Thai
Yun dengan Wali Kota Bau-Bau Drs. Amirul Tamim.
lanjutan

Penilaian terhadap Bahasa Indonesia


1. Menganggap Bahasa Indonesia ada secara alamiah.
2. Menganggap Bahasa Indonesia itu mudah.
3. Menganggap Bahasa indonesia lebih rendah
daripada Bahasa Asing.

Bukti Eksistensi Bahasa Indonesia;


 Menurut Dendy Sugono (2003) yg mengatakan
bahwa bahasa Indonesia akan menjadi bahasa
internasioanl, karena empat puluh negara yg
memiliki universitas
lanjutan
 dan banyaknya sekolah-sekolah di dunia yg
mengajarkan bahasa Indonesia.

 Selain itu,
1) bahasa Indonesia telah menjadi bahasa media massa
untuk konsumsi internasional;
2) bahasa Indonesia telah menjadi persyaratan orang
asing untuk bekerja di Indonesia;
3) bahasa Indonesia telah menjadi mata pelajaran di
negara lain, seperti di Australia dan Suriname;
lanjutan
4) Berdirinya balai bahasa Indonesia di Pert, Australia
pada tanggal 22 April 2000(www.kompas.co.id);
5) Banyaknya lembaga pengajaran bahasa Indonesia di
negara lain. Hal ini terbukti dg lahirnya lembaga
pengajaran, BIPA, di luar Indonesia yg terebar di 73
negara, antara lain; Australia, Amerika, Jepang,
Jerman, Belanda, Inggris, Rusia, Korea dan Cina;
6) Bahasa Indonesia telah menjadi lapangan pekerjaan
bagi orng-ornag asing
lanjutan

7) Bahasa Indonesia telah menajadi bahasa ilmu


pengetahuan;
8) Bahasa Indonesia berkaitan dg ekonomi;
9) Bahasa Indonesia berkaitan dg bidang agama,
(Rohmadi dan Aninditya Sri Nungraheni, 2011:16).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai