Anda di halaman 1dari 31

FAILURE MODE AND

EFFECT ANALYSIS (FMEA)


RSIA HERMINA
JATINEGARA 2013
LATAR BELAKANG :

• Penanganan untuk pasien di gawat darurat


(keselamatan pasien), mendukung visi dan misi
• Data menunjukkan bahwa hampir 30% dari pasien
yang benar-benar darurat yang lain dapat
menunggu untuk mendapatkan pengobatan
• Beberapa mengeluh untuk layanan buruk di IGD
• Kecepatan pengobatan pasien di gawat darurat
perlu ditingkatkan
• Rapat Koordinasi (dokter IGD, manajemen, perawat,
dan instalasi yang terlibat) diadakan pada tanggal 12
Oktober 2012 mengidentifikasi permasalahan di IGD
• Standar Triage tidak jelas
• Alur pasien IGD tidak jelas
• Tindakan Resusitasi tidak ditangani oleh tim resusitasi
• Pasien Darurat dan pasien darurat palsu masih
ditempatkan di ruangan yang sama, sehingga dapat
menyebabkan kondisi tidak aman untuk pasien itu
sendiri
Pada tanggal 20 Januari 2013,
diadakan pertemuan (manajemen,
dokter, perawat dan petugas terkait),
hasilnya direktur rumah sakit setuju
untuk mendesain ulang layanan di
instalasi gawat darurat
Pada Februari 2013, tim bekerja untuk
langkah pertama dari FMEA
Alur Proses, Sub Proses dan Modus Kegagalan

PROSES PROSES PROSES

Pasien datang ke IGD Pasien dilakukan peneriksaan Pasien nendapat


(transfer pasien) sesuai dengan kondisinya pengobatan

SUBPROSES SUBPROSES SUBPROSES

Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan

5
LANGKAH – LANGKAH FMEA

LANGKAH 1 • PENINJAUAN PROSES


• BRAINSTORMING POTENSI
LANGKAH 2 KESALAHAN/KEGAGALAN
PROSES
• MENYUSUN DAFTAR
LANGKAH 3 DAMPAK DARI MASING-
MASING KESALAHAN
• PENILAIAN TINGKAT
LANGKAH 4 DAMPAK KESALAHAN
• PENILAIAN KEMUNGKINAN
LANGKAH 5 TERJADINYA KESALAHAN
LANGKAH – LANGKAH FMEA

LANGKAH 6 •PENILAIAN KEMUNGKINAN DETEKSI

•PERHITUNGAN TINGKAT PRIORITAS


LANGKAH 7 RISIKO - RPN

•MENYUSUN PRIORITAS KESALAHAN


LANGKAH 8 YANG HARUS DITANGANI

•MELAKUKAN MITIGASI UNTUK


LANGKAH 9 MENCEGAH KESALAHAN

•MENGHITUNG ULANG RPN SETELAH


LANGKAH 10 LANGKAH PENANGANAN
Risk Priority Number (RPN)
Risiko Severity Occurance Detection RPN Ranking

Salah Identitas Pasien 4 3 4 48 2

Penanganan pasien 4 4 4 64 1
darurat tidak baik

Salah Pemberian Terapi 4 3 4 48 3

Salah pengetikan hasil 3 3 4 36 4


laboratorium

Salah memberikan diet 3 3 3 27 5


pasien
MEMBENTUK TIM
Ketua : Wakil Direktur Medis
Anggota : 1. Manajer Penunjang Medis
2. Manajer Pelayanan Medis
3. Kepala Instalasi
4. Tim Mutu RS
5. Ketua Komite Medik
Apakah semua area sdh terwakili ? Ya
Apakah macam dan tingkat pengetahuan yang berbeda sudah
diwakili dalam tim ? Ya
Siapa yg menjadi Notulen ? Tim Mutu RS
Tanggal dimulai : 03 Januari 2013
Tanggal Dilengkapi : 20 Januari 2013
1. Menemukan proses resiko tinggi
manajemen pasien gawat darurat di
IGD

1 2 3
•Pasien
•Pasien •pasien
dilakukan
datang ke pemeriksaan mendapat
IGD/trans sesuai pengobat
dengan
fer pasien kondisinya an
2. Potensi kegagalan

Pasien mendapat Pasien darurat tidak


Pasien datang pemeriksaan dan diobservasi di IGD
ke IGD pengobatan tetapi di perawatan
•Transfer •Tindakan resusitasi
tidak adekwat
•Perawatan
pasien dari •Pengawasan/observasi
di ruangan
pasien tidak baik
ambulan • Pasien perlu waktu
tidak
tidak lama menunggu

sempurna
untuk mendapat komprehen
pelayanan / respon
•Triase salah time sif
3. Mode Kegagalan dan efeknya
no langkah proses Mode Kegagalan potensial Efek potensial dari modus Penyebab potensial /
kegagalan (konsekuensi) mekanisme dari
kegagalan

1 Pasien datang ke 1.1 Transfer pasien dari 1.1.1 Kondisi pasien Dibantu oleh staf
instalasi ambulans tidak sempurna menjadi lebih buruk yang tidak kompeten
gawat darurat
1.2 Triage salah 1.1.2 Hasil dari perawatan Tidak ada pedoman
ini adalah tidak baik atau untuk melakukan
tidak sempurna triase

Staf medis tidak


melakukan triase
dengan baik
Prosedur / alur
pasien masih belum
jelas
1.1.3 Pasien mengeluh Dibantu oleh staf
karena tidak dit;angani medis yang tidak
secara profesional kompeten
2 Pasien darurat 2.1 Tindakan resusitasi 2.1 Prognosa pasien Tidak ada tim
dilakukan tidak sempurna hasilnya tidak baik resusitasi
pemeriksaan dan
pengobatan

2.2 Pengawasan / observasi 2.2 Kondisi Pasien Kamar/ruangan


pasien tidak baik menjadi untuk pasien
buruk dan tidak dapat darurat dan
dikendalikan darurat palsu tidak
dipisahkan
2.3 Pasien menunggu cukup 2.3 Kondisi Pasien Menunggu waktu
lama untuk mendapatkan menjadi yang lama untuk
pelayanan/tindakan medis lebih buruk mendapatkan
hasil medis
Tidak ada nilai
kritis untuk
layanan
laboratorium
3 Pasien darurat Penanganan pasien 3.1 Bisa terjadi komplikasi Tidak ada koordinasi
belum stabil sudah tidak dilakukan
dipindah ke secara komprehensif
perawatan

3.2 Mobilisasi pasien terlambat / Mobilisasi tidak


tidak tepat dilakukan pada awal dan
tidak ada koordinasi
antara perawat dan
dokter

3.3 Butuh waktu yang lama Tidak ada pengobatan


untuk menemukan faktor risiko checklist digunakan di
pasien perawatan (serah terima
pasien)
3.4 Lama tinggal pasien menjadi Komplikasi terjadi pada
panjang pengobatan

3.5 Kenaikan biaya pengobatan Pengendalian dan terapi


dari pasien darurat tidak
efektif
4. Menentukan RPN
no langkah Mode Efek potensial Kons Penyebab kemu Kese Dete RPN
proses Kegagalan dari modus ekuen potensial / ngkin njang ksi/
potensial kegagalan si/ mekanisme an an pene
(konsekuensi) akiba dari kontr muan
t kegagalan ol
desai
n saat
ini

1 Pasien 1.1 tranfer 1.1.1 Kondisi 5 Dibantu oleh 5 Staf 4 100


datang ke pasien tidak pasien menjadi staf yang tidak
gawat sempurna lebih buruk tidak terlati
darurat (saat pasien kompeten h
dipindah
dari
Ambulan)
1.2 Triage salah 1.1.2 Hasil dari 5 Tidak ada 5 Standar 4 100
perawatan ini adalah pedoman untuk triase
tidak baik atau tidak melakukan triase tidak
sempurna ditentuk
an

Staf medis tidak 4 Staf 3 48


melakukan triase tidak
dengan baik terlatih

Prosedur / alur 3 Tidak 3 46


pasien masih ada
belum jelas revisi
prosedu
r alur
pasien

1.1.3 Pasien 5 Dibantu oleh staf 4 Staf 3 60


mengeluh karena medis yang tidak tidak
tidak ditangani kompeten terlatih
secara profesional
2 Pasien 2.1 resusitasi 2.1 prognosis 5 Tidak ada tim 5 Tidak 5 125
darurat tidak pasien hasilnya resusitasi ada tim
dilakukan sempurna tidak baik resusi
pemeriksaan
dan
pengobatan

2.2 2.2 Kondisi 5 Kamar / 5 Tidak 4 100


Pengawasan / Pasien menjadi ruangan untuk ada
observasi buruk dan tidak pasien darurat pemisa
pasien tidak dapat dan darurat han
baik dikendalikan palsu tidak pelaya
dipisah nan
antara
pasien
darurat
dan
pasien
darurat
palsu
2.3 Pasien 2.3 Kondisi Pasien 5 Menunggu waktu 4 Tidak 3 60
menunggu cukup menjadi yang lama untuk ada
lama untuk lebih buruk mendapatkan standar
mendapatkan pelayanan/tindakan mutu
pelayanan/tindak medis untuk
an medis layanan
radiologi

5 Tidak ada nilai 4 Tidak 3 60


kritis untuk ada hasil
layanan nilai
laboratorium kritis

3 Pasien darurat 3. Perawatan di 3.1. Bisa terjadi 5 Tidak ada 4 Tidak 3 80


belum stabil ruangan tidak komplikasi koordinasi antara ada tim
sudah komprehensif dokter dan perawat kerja
dipindahkan ke yang
perawatan baik
ketika
melayani
pasien
3.2. Mobilisasi 4 Mobilisasi tidak 3 Tidak 3 36
pasien terlambat / dilakukan pada ada
tidak tepat awal dan tidak standar
ada koordinasi mobilisa
antara perawat si
dan dokter pasien

3.3. Butuh waktu 5 Tidak ada 4 algoritm 3 60


yang lama untuk pengobatan e
menemukan faktor checklist pengoba
risiko pasien digunakan di tan
ruang perawatan pasien
tidak
diberika
n

3.4. Lama tinggal 3 Komplikasi 3 pendidi 2 18


pasien (LOS) terjadi pada kan dan
menjadi panjang pengobatan pelatiha
n bagi
staf
minim
Re-desain Layanan IGD
no Desain lama Desain baru
1 Transfer pasien dari ambulan tidak Transfer pasien dari ambulan
dilakukan oleh staf yang kompeten dilaksanakan oleh staf terlatih

2 Triage tidak dilakukan oleh staf Triage dilakukan oleh dokter


yang kompeten

3 Resusitasi dilakukan oleh staf Resusitasi dilakukan oleh Tim


medis Resusitasi

4 Tidak ada penerapan sistem Triage Ada perapan sistem Triage 5


tingkat

5 Tidak ada pemisahan tempat Ada pemisahan tempat


pelayanan antara pasien darurat pelayanan antara pasien darurat
dan pasien non darurat dan pasien non darurat
Rencana Aksi Implementasi Untuk Desain Baru Tidak ada Rencana
Aksi Orang Yang bertanggung jawab Waktu Sasaran

N0 Rencana aksi Penanggung jawab Target waktu


1 Membuat Team Work untuk resusitasi Dr Wijanarko SpAn 15 April 2013
2 Redesign ruang triage Dr Firdaus 30 Juni 2013
3 Membuat standar triase Dr Wijanarko SpAn 20 Maret 2013
4 Pelatihan BLS untuk staf Paulina 15 April 2013
5 Menentukan alur pasien darurat Dr Juwita Kasih 10 April 2013

6 infrastruktur: Ridwan Murdiyanto


a. Membuat Pemisahan ruang untuk pasien 30 Juni 2013
yang bisa berjalan dan tidak bisa. berjalan

b. Hal-hal medis untuk tim Resusitasi Dr Agnes Vianti 30 Juni 2013


7 Sosialisasi Dr Juwita Kasih 30 Juni 2013
8 Monitoring dan evaluasi Dr Nienne AH 30 juni 2013
Perubahan yang dilakukan untuk mendukung pengelolaan pasien di instalasi
gawat darurat Pembuatan tim resusitasi

• 1. Mengembangkan sistem triase untuk meningkatkan


kecepatan pelayanan terhadap pasien darurat
• 2. Menentukan standar target waktu untuk layanan
pasien darurat
• 3. Membuat revisi prosedur pelayanan pasien darurat
• 4. Pelatihan staf tentang bagaimana menangani pasien
darurat (Training Basic Life Support, pelatihan sistem
triase, sosialisasi alur Pasien)
• 5. Memantau dan mengevaluasi, untuk meningkatkan
kinerja pelayanan
Tim resusitasi
• Dokter IGD Bertanggung jawab sebagai Team
Leader
• Dokter Anastesi Bertanggung jawab dalam
saluran napas dan Sirkulasi
• 2 Perawat: jalan napas dan sirkulasi
Sistem triase 5 level

Kategori Waktu untuk dokter

Level 1 segera

Level 2 5 menit

Level 3 15menit

Level 4 30 menit

Level 5 60 menit
Alur Triage
ALUR PASIEN (PATIENT FLOW
CHART)
Sosialisasi
• Matery sosialisasi:
• Alur pasien
• Sistem triase
• Tim resusitasi
• Sosialisasi bagi dokter, perawat dan staf
lainnya
Hasil
• Bagaimana respon time perubahan yang terjadi
Apakah masih krodit?
• gambar sebelumnya (background) dan setelah
FMEA
Evaluasi Desain Baru
Langkah kegagalan RPN RPN
proses Disain Disain
Lama Baru
con lik det RPN con lik det RPN
Transfer Transfer 5 5 4 100 5 4 3 60
Ambula n Tidak
Sempurna

Pengobata Triase 5 5 4 100 5 4 3 60


n dan yang salah
Pemeriksaa
n Pasien

Resusitasi 5 5 5 125 5 4 3 60
tidak
dilakukan
oleh tim
resusitasi

Pengawasa 5 5 4 100 5 3 3 45
n pasien
tidak baik
Hasil Akhir Meningkatkan
Citra
Risiko dalam pelayanan RSIA Rumah Sakit
Hermina Jatinegara

Keselamatan
pasien
meningkat

Zero kasus
Kesimpulan
• FMEA telah dilaksanakan di RSIA Hermina
Jatinegara pada kasus dengan nilai RPN yang
tinggi untuk mengurangi risiko
• Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan
FMEA tersebut adalah peningkatan
keselamatan pasien dan meningkatnya citra
rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai