Anda di halaman 1dari 10

MODUL 4

PENGENALAN TEORI DAN


TAHAPAN PERKEMBANGAN SOSIAL
DAN EMOSIONAL
NAMA : SITI NASIHA
NIM : 857209198
KB.1 Perkembangan Emosi, Tempramen,
dan Keterkaitan (attachment)
• A. Definisi Emosi
• B. Tahapan perkembangan Emosi
• C. factor yang mempengaruhi perkembangan Emosi
• D. Definisi Keterkaitan (Attachment)
• E. Teori-Teori Terkait Keterkaitan (Attachment)
• G. factor yang mempengaruhi keterikatan (Attachment)
• H. Keterkaitan pada usia dini, kanak- kanak, dan Remaja.
A. Definisi Emosi
• Emosi adalah perasaan atau efek yang terjadi Ketika seseorang berada
dalam interaksi yang penting baginya dengan ditandai oleh perilaku
yang mencerminkan (mengekspresikan )rasa senang atau tidak senang
dari seseorang yang sedang dalam suatu kondisi atau transaksi.
B. Tahap Perkembangan Emosi

usia Gambaran Emosi Kategori emosi

Lahir Kepusaan, kesusahan, ketertarikan Basic emotion

2-7 tahun Marah, takut,gembira,sedih, terkejut.

1-2 tahun Malu, iri, rasa menyesal , bangga Complex


emotions

3 tahun Malu, iri, menyesal, bangga, baik , buruk Self-conscious

4-5 tahun Malu , gugup , self –thouching, enggan , sombong, Self-evaluations


merasa bersalah
c.Faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi

• Perilaku emosiaonal yang matang dapat terjadi


perkembangan kelenjar endokrin sudah matang ,
Faktor itulah sebabnya bayi belum matang secara
Kematangan emosional, karena mereka masih kekurangan
kelenjar endokrin yang penting sebagai penunjang
reaksi fisiologis terhadap setres.

• Trial and eror :anak mengeksresikan emosinya dengan cara


mencoba –coba
• Meniru.anak memgamati lingkungan sekitar kemudian
Faktor belajar menirukannya.
• Mengidentifikasi :anak lebi memilih lingkungan yang lebih
dari lingkungan dekat dengannya
sekitar • Mengkondisikan: anak mulai mengkondisikan diri untuk
mengekspresikan emosinya.
• Berlatih:anak mulai berlatih mengelola emosi dengan
bimbingan orangtua.
D. Definisi Keterkaitan (Attachment)

• menurut (Gilibrand Dkk, 2016)

• Keterkaitan (attachment )adalah ikatan kuat , abadi, dan kasih sayang yang di
bagikan oleh seoran anak terhadap orang yang signifikan dekat dengan nya,
biasanya seorang ibu atau orang yang mengerti dapat memenuhi kebutuhan sang
anak.

• Menurut (Santrock 2007)

• Keterkaitan (attachment) merupakan ikatan emosional yang erat antara dua


orang.keterikatan ini mengacu pada suatu relasi antara dua orang yng memiliki
perasaan yang kuat dan melakukan banyak hal Bersama untuk melakukan relasi
itu.
E. Teori – teori Terkait Keterikatan (Attachment)
1.Teori Psikoanalisis

Teori psikoanalisis merupakan teori yang berusaha untuk menjelaskan hakikat dan
perkembangan kepribadian manusia.

2. Teori Belajar

Teori belajar mengasumsikan bahwa seorang bayi akan memiliki keterikatan


terhadap orang yang memberikan makan juga memenuhi kebutuan mereka.

3. Teori Kognitif

Teori perkembangan kognitif ini mengingatkan kepada kita semua bahwa terjadinya
sebuah keterikatan juga bergantung pada tingkat kemampuan perkembangan
kognitif yang dimiliki oleh seorang anak .

4. Teori Etologikal

Teori ini sering juga dianggap sebagai gabungan biologi dan sosiobiologi sangat erat
bersekutu dengan bidang perilaku manusia dan psikologi evolusioner. Teori ini
berpendapat bahhwa manusia memiliki karakteristik yang telah beradaptasi yang
membuat mereka memiliki keterikatan dan telah menjadi sangat berpengaruh
dalam beberapa tahun terakhir (Shaffer & Kipp,2014)
F. Fase Perkembangan Keterikatan (Attachment)

Perkiraan usia Karakteristik anak

0-2 bulan pada tahap ini belum bisa membedakan orang –orang di
dekatnya. Bayi belum memilih –milih figur lekat dan mengenali
orang di dekatnya.

2-7 bulan Pada tahap ini, bayi mulai mampu mengenal orang-orang di
sekitar. Apabila ia sudah kenal dengan seseorang , ia akan
merasa aman dan nyaman. Dari sini, kita bisa mulai
menciptakan kelekatan dengan sering berada di dekatnya.

7-9 bulan pada tahap ini, bayi telah mengembangkan keterikatan dengan
sampai 2 tahun ibu atau figure lekat lainnya.bayi akan berusaha untuk terus
dekat figur lekatnya. Apabila berpisah, ia akan menangis.
G. Factor yang mempengaruhi keterikatan (Attachment)

• Menurut Erikson, factor yang mempengaruhi keterikatan sebagai


berikut:
• a. perpisahan yang tiba –tiba antara anak-anak dan sosok yang
lekat dengannya.
• b. penyiksaan emosional atau penyiksaan fisik.
• c. pengasuh yang tidak stabil.
• d. sering berpindah domisili.
• e. pola asuh yang tidak konsisten
• f. figure lekat yang mengalami masalah psikologis
H. Keterikatan pada usia dini , kanak-kanak, dan Remaja.

• Menurut Ainsworth (Dwyer , 2000) pada dasarnya , keterikatan yang


terbentuk tidak berubah dan bersifat stabil dari masa kecil hingga
dewasa sekalipun di tunjukkan pada figur keterikatan yang berbeda.

• Hubungan keterikatan pada masa dewasa mempunyai kemiripan dengan


hubunganyang terjadi pada masa kanak-kanak. Ada beberapa hal yang
membedakan.

• 1.Orang tua bukanlah satu-satunya tempat berlindung dan berbagi


mencurahkan kasih sayang.

• 2. orang dewasa lebih bisa menoleransi perpisahan dengan figure


dibandingkan masa kanak-kanak.
Kalau ada sumur diladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umur Panjang
Bolehlah kita berjumpa lagi

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai