Anda di halaman 1dari 54

DINAS P2KBP3A

KABUPATEN BULELENG

PENYIAPAN PERENCANAAN
KEHIDUPAN BERKELUARGA
DAN
GENERASI BERKUALITAS
BAGI REMAJA

KABUPATEN BULELENG
2023
PEMBINAAN KETAHANAN
KELUARGA REMAJA
PENDUDUK BERKUALITAS
SEBAGAI MODAL PEMBANGUNAN
Modal
SDM Berkualitas Pembangunan
Usia BKKBN :
Pembangunan
Produktif Transformasi Melalui Keluarga
Keluarga
Melimpah Beban
Tidak Berkualitas
Pembangunan

PENDUDUK
(fenomena netral)

BESAR + BESAR +
BERKUALITAS TIDAK BERKUALITAS

MODAL PEMBANGUNAN BEBAN PEMBANGUNAN


REMAJA & SEGALA PERMASALAHANNYA
Isu Isu yang dihadapi Remaja

Remaja : Masa Transisi dari anak – anak menuju


dewasa, Usia 10 – 24 Tahun dan Belum Menikah

Remaja matang secara fisik lebih cepat dibanding


kematangan psikologinya : Sering ditemukan berbagai
masalah dan persoalan yang dihadapi seseorang pada
usia remaja

Remaja sudah merasa matang secara fisik dan ingin


bebas dan mandiri , nyatanya masih tetap
membutuhkan bantuan, dukungan, serta perlindungan
orang tua

Perilaku menyimpang :
mengenal obat-obat terlarang, rokok, melakukan
hubungan seks bebas, hingga terlibat dengan berbagai
bentuk tindakan kriminal lainnya.
REMAJA ITU PENTING
Faktor yang menyebabkan pembinaan Ketahanan remaja menjadi strategis

Remaja merupakan individu-individu calon


penduduk usia produktif yang pada saatnya
kelak akan menjadi subjek/pelaku/aktor
pembangunan sehingga harus disiapkan agar
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas

Remaja merupakan individu-individu calon


pasangan yang akan membangun keluarga dan
calon orangtua bagi anak-anak yang
dilahirkannya sehingga perlu disiapkan agar
memiliki perencanaan dan kesiapan berkeluarga
PROGRAM KETAHANAN REMAJA
SASARAN PROGRAM

Remaja Indonesia, usia 10 – 24 Tahun, belum Menikah,


K
e
SUBSTANSI GENRE
p
• Pengendalian
e
n
Penduduk • Alat/organ, fungsi dan
d
• 8 Fungsi sistem reproduksi
u
Keluarga • Hak-hak reproduksi
d
u
k
a Kesehatan
n Reproduksi Katakan Tidak Pada Menikah Dini
Remaja
&
Katakan Tidak Pada Seks Pra
P Nikah
Ketrampilan
ePersiapan Hidup (Life
Kehidupan
m Skill/Soft
Katakan Tidak pada NAPZA
Berkeluarga
b Skill)
a
• n
Usia menikah ideal • Percaya diri/Self confidence
• g
Jarak kehamilan • Harga diri/Self esteem
• u
KB/Alkon • Kemampuan bernegosiasi
• n karir
Penyiapan • Pengambilan keputusan
a
41

Arah Program GenRe

PIK Remaja/ Remaja/


Mahasiswa Mahasiswa

GenRe
Kelompok
Keluarga
BKR

10
Penyiapan kehidupan berkeluarga
bagi remaja

Relation
Pernah Merasakan Jatuh Cinta?

JATUH CINTA
VISION
APAKAH SUDAH
SIAP MENIKAH?
APA SAJA YANG
PERLU DISIAPKAN?
FAKTOR PENTING
- DALAM KESIAPAN MENIKAH -

KESIAPAN USIA KESIAPAN FINANSIAL

Umur idel untuk menikah adalah minimal 21 Kemandirian finansial (tidak merepotkan
tahun untuk perempuan dan 25 tahun bagi orangtua dan keluarga), memiliki jenjang
laki-laki. karier yang tetap dalam jangka panjang,

q DAMPAK POSITIF: Kematangan secara kemampuan mengelola keuangan dan


emosi dan kedewasaan dalam menyikapi
sumberdaya keluarga serta memiliki
tabungan.
kehidupan pernikahan.
q DAMPAK NEGATIF: Menikah di usia yang q DAMPAK POSITIF: Mampu mengelola
belum ideal akan menyebabkan
sumberdaya dengan baik, mencukupi
kebutuhan keluarga, meningkatkan
pengetahuan tentang pernikahan masih
kesejahteraan keluarga, hubungan suami-
minimal, emosi yang belum stabil sehingga
istri menjadi harmonis.
menyebabkan stress dan tertekan, angka
kematian ibu-anak semakin tinggi, dan q DAMPAK NEGATIF: Tidak dapat mengelola
tekanan ekonomi pasangan suami istri sumber daya dengan baik, tidak dapat
semakin tinggi. mencukupi kebutuhan, rawan terjadinya
pertengkaran dan perselisihan serta
berujung perceraian.
FAKTOR PENTING
- DALAM KESIAPAN MENIKAH
-
KESIAPAN FISIK KESIAPAN MENTAL

Kesiapan yang bersifat fisik-biologis yang Kemampuan mempersiapkan kemungkinan-


terkait dengan sistem reproduksi, pengasuhan kemungkinan yang terjadi, mengantisipasi
dan perawatan, dan pekerjaan rumah tangga. risiko, dan menyeimbangkan antara harapan
q DAMPAK POSITIF: Organ, fungsi dan proses dan kenyataan.
reproduksi lebih siap; mampu menjaga dan q DAMPAK POSITIF: Dapat mempersiapkan
merawat kesehatan; mengasuh dan rencana dengan baik karena sudah
merawat anak serta melakukan pekerjaan memiliki cara untuk mengantisipasi
rumah tangga dengan optimal permasalahan keluarga.

q DAMPAK NEGATIF: Gangguan pada organ, q DAMPAK NEGATIF: Tertekan dan stress
fungsi dan proses reproduksi dan ketika menghadapi permasalahan
kesehatan pad umumnya; tidak optimal pernikahan.
dalam mengasuh dan merawat anak serta
dalam melakukan pekerjaan rumah tangga.
FAKTOR PENTING
- DALAM KESIAPAN MENIKAH -

KESIAPAN EMOSI KESIAPAN SOSIAL

Kemampuan mengtur dan mengelola Kemampuan mengembangkan berbagai


perasaan dan emosi sehingga dalam kapasitas untuk mempertahankan pernikahan
menghadapi permasalahan dapat mampu melakukan penyesuaian terhadap
memposisikan diri dengan baik. lingkungan sekitar dan menjalin hubungan
dengan lingkungan luas
q DAMPAK POSITIF: Memiliki kemampuan
memahami perasaan sendiri dan orang q DAMPAK POSITIF: Dapat membina
lain; mengelola perasaan dan hubungan baik dengan lingkungan sekitar
mengungkapannya sesuai porsinya; sehingga hubungan dengan keluarga besar
menjalin keterbukaan dengan orang di dan tetangga menjadi harmonis.
sekitar. q DAMPAK NEGATIF: Tidak dapat beradaptasi
q DAMPAK NEGATIF: Mengalami dengan lingkungan sekitar sehingga
permasalahan dengan orang di sekitar menyebabkan terjadinya kesalahpahaman.
karena terjadinya kesalahpahaman, tidak
dapat mengungkapkan keinginan dan
harapannya, dan memungkinkan
terjadinya pertengkaran atau perselisihan
FAKTOR PENTING
- DALAM KESIAPAN MENIKAH
-
KESIAPAN MORAL KESIAPAN INTERPERSONAL

Kemampuan mengetahui dan memahami Kemampuan dalam berhubungan dengan


nilai-nilai kehidupan yang baik seperti pasangan (suami-istri): saling mendengarkan,
komitmen, kepatuhan, kesabaran, dan membahas permasalahan pribadi dengan
memaafkan. pasangan, dan menghargai apabila terdapat
perbedaan.
q DAMPAK POSITIF: Dapat membedakan
benar-salah dalam mengaplikasikan q DAMPAK POSITIF: Dapat saling memahami
kedalam nilai-nilai kehidupan pernikahan; dan peduli sehingga mencapai kepuasan
dapat mendidik generasi selanjutnya untuk pernikahan dan terwujud kesejahteraan
memiliki moral yang baik. keluarga.
q DAMPAK NEGATIF: Apabila tidak memiliki q DAMPAK NEGATIF: Apabila tidak memiliki
kesiapan moral dikhawatirkan tidak kesiapan interpersonal yang baik akan
memiliki prinsip dan pegangan nilai-nilai lebih sering mengalami perselisihan karena
kehidupan yang baik sehingga dapat tidak saling memahami dan peduli.
memutuskan sesuatu tergesa-gesa tanpa
memikirkan akibatnya.
FAKTOR PENTING
- DALAM KESIAPAN MENIKAH -

KESIAPAN KETERAMPILAN HIDUP KESIAPAN INTELEKTUAL

Kemampuan yang berkaitan dengan peran Kemampuan berfikir, mengingat, menyerap


dalam keluarga: menjaga kebersihan rumah informasi yang berguna dalam mengelola
tangga, merawat dan mengasuh anak, rumah tangga: cara-cara merawat anak atau
melayani suami-istri, dsb. mengelola keuangan
q DAMPAK POSITIF: Memiliki kesiapan q DAMPAK POSITIF: Memiliki pengetahuan
menjalankan peran suami-istri dengan dan informasi yang berguna dalam
optimal sehingga dapat mewujudkan mengelola rumah tangga sehingga dapat
keluarga yang berketahanan. mengatasi apabila terdapat permasalahan
atau hambatan.
q DAMPAK NEGATIF: Apabila tidak memiliki
Kesiapan Keterampilan Hidup akan q DAMPAK NEGATIF: Apabila tidak memiliki
bergantung pada orang lain, tidak mandiri. Kesiapan Intelektual berpotensi adanya
pertengkaran dan kesalahan dalam
memecahkan atau menangani suatu
permasalahan dalam keluarga.
MERENCANAKAN KELUARGA
- ASPEK YANG DIRENCANAKAN -

§ MERENCANAKAN USIA PERNIKAHAN, perempuan 21 tahun dan laki-laki 25 tahun.


§ MEMBINA HUBUNGAN ANTAR-PASANGAN, dengan keluarga lain, dan kelompok sosial.
§ MERENCANAKAN KELAHIRAN ANAK PERTAMA, persiapan menjadi orangtua.
§ MENGATUR JARAK KELAHIRAN, dengan menggunakan alat kontrasepsi.
§ BERHENTI MELAHIRKAN DI USIA 35 TAHUN agar dapat merawat Balita secara
optimal serta menghindari risiko pada ibu akibat melahirkan/persalinan.
§ MERAWAT DAN MENGASUH ANAK USIA BALITA dengan memenuhi kebutuhan
mendasar anak (kebutuhan fisik, kasih sayang, dan stimulasi).
Rencanakan Masa Depanmu ; Buku Pegangan untuk Fasilitator PIK-R

MERENCANAKAN KELUARGA
- DENGAN MEMPERHATIKAN FASE REPRODUKSI
SEHAT -
KONTRASEPSI - ALAT DALAM MERENCANAKAN KELUARGA -
KONTRASEPSI - ALAT DALAM MERENCANAKAN KELUARGA -

133
KONTRASEPSI - ALAT DALAM MERENCANAKAN KELUARGA -
- ALAT DALAM MERENCANAKAN KELUARGA -
KONTRASEPSI
PERAN SEBAGAI ORANGTUA

DI DALAM KELUARGA
PERAN SUAMI / AYAH
q Menyiapkan tempat tinggal yang layak.
q Mendampingi istri (siaga) selama masa kehamilan.
q Mendukung istri untuk menyusui bayinya.
q Turut merawat bayi sejak dilahirkan.
q Melakukan aktivitas bersama anak.
q Menciptakan komunikasi yang baik dengan seluruh
keluarga.

PERAN ISTERI / IBU


q Memenuhi kebutuhan biologis, fisik, dan ekonomi
anak.
q Merawat dan mengurus keluarga dengan sabar dan
penuh kasih sayang.
q Mendidik, mengatur, dan mengasuh anak.
q Menjadi contoh dan teladan bagi anak.
TUGAS PERKEMBANGAN
DAN FUNGSI KELUARGA
TAHAPAN

KELUARGA
Duvall dan Miller, 1985

ff
KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA
KELUARGA KELUARGA
DENGAN DENGAN DENGAN DENGAN DENGAN LANSIA
BARU USIA PER-
ANAK ANAK PRA ANAK USIA ANAK ANAK
MENIKAH TENGAHAN
PERTAMA SEKOLAH SEKOLAH REMAJA DEWASA

140
TUGAS PERKEMBANGAN

PADA SETIAP TAHAPAN KELUARGA

KELUARGA BARU MENIKAH


Membangun perkawinan yang saling memuaskan, menjalin
hubungan persaudaraan secara harmonis, dan keluarga berencana.

KELUARGA DENGAN ANAK PERTAMA


Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap,
mendiskusikan tugas-tugas yang harus dikerjakan dan kebutuhan
- anggota keluarga, mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan, dan menjalin silaturahmi dengan keluarga besar.

- 141
TUGAS PERKEMBANGAN

PADA SETIAP TAHAPAN KELUARGA


KELUARGA DENGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH
Dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir ketika
anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini keluarga dituntut memenuhi
kebutuhan seperti rumah, ruang bermain, kenyamanan, keamanan,
mensosialisasikan nilai-nilai kepada anak, dan mempertahankan
hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan
hubungan orangtua dan anak) dan di luar keluarga (keluarga besar dan
masyarakat)

KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH


Mensosialisasikan nilai-nilai kepada anak, mendukung anak
berprestasi di sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman
sebaya yang sehat, mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan, dan memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota
keluarga.

142
TUGAS PERKEMBANGAN

PADA SETIAP TAHAPAN KELUARGA


KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA
Dimulai ketika anak pertama memasuki usia 10
tahun. Pada tahap ini, keluarga: (1) Menyediakan
fasilitas untuk individu yang berbeda dan
kebutuhan anggota keluarga; (2) Bertanggung
jawab terhadap sistem keuangan keluarga; (3)
Menetapkan
memuaskan; (5)pembagian
Mempererattanggungjawab
jarak komunikasidalam
dalam keluarga; (6)
keluarga;
Memperbaiki(4) hubungan
Membangun kembali
dengan hubungan
saudara, teman dan kerabat.
pernikahan yang saling

TAHAPAN KRITIS TUGAS PERKEMBANGAN YANG DIHADAPI OLEH KELUARGA DENGAN


ANAK USIA REMAJA

§ Memberikan kebebasan dan tanggungjawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda
yang mulai mandiri;
§ Mempertahankan hubungan harmonis dalam keluarga;
§ Mempertahankan komunikasi terbuka dengan anak remaja;
§ Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan bagi anggota keluarga untuk
memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak remaja.
143
PERAN PENTING ORANGTUA

DALAM MEMPERSIAPKAN
ANAK MEMASUKI USIA REMAJA
q PERTUMBUHAN FISIK ANAK . Memberikan pengasuhan yang baik, mengkondisikan lingkungan
yang sehat, dan pengetahuan mengenai gizi, serta memberikan aturan sesuai dengan kondisi anak.

q PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK. Pahami bahwa pergaulan merupakan kebutuhan setiap oranag,
tak terkecuali remaja. Orangtua perlu memperhatikan dengan siapa atau dengan kelompok mana
anak boleh atau harus menghindari.
q PERKEMBANGAN MENTAL. Memperbaiki proses komunikasi verbal dengan anak, berbicara sambil
membimbing, menyediakan fasilitas sesuai kebutuhan anak.
q PERKEMBANGAN SPIRITUAL. Membimbing dan mengarahkan sikap dan perilaku anak sesuai
dengan ajaran agama, mengikutsertakan dalam kegiatan keagamaan, serta menciptakan suasana
keluarga yang harmonis.
q MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT ANAK. Memberi kesempatan kepada anak untuk
berkembang, kerjasama orang tua - keluarga besar - sekolah dengan mendorong anak memiliki
kegiatan yang produktif selain belajar. Mengarahkan dan membimbing kepada kegiatan-kegiatan
yang positif, kreatif dan produktif

144
REMAJA

TUGAS DAN PERKEMBANGAN


1. Menghilangkan ketergantungan pada orang
tua (mandiri)
2. Menyesuaikan diri terhadap kematangan
sosial
3. Membentuk hubungan dan kerjasama yang
baik dengan dengan teman sebaya
4. Menetapkan dan menyiapkan diri untuk
rencana yang akan datang
5. Menerima perubahan fisik
6. Mengembangkan kemampuan untuk
bersosialisasi dengan masyarakat
7. Memperoleh informasi tentang pernikahan
dan mempersiapkan diri untuk berkeluarga

145
CONTOH TUGAS DAN PERKEMBANGAN
SEBELUM DAN PADA SAAT USIA
SEBELUM MASUK USIA REMAJA SETELAH MASUK USIA REMAJA
REMAJA KEMATANGAN EMOSIONAL
Kaku dalam bergaul Luwes dalam bergaul
Kontrol orangtua Kontrol diri sendiri
Kurang dapat mengendalikan diri dari rasa Mulai mampu mengendalikan diri dari rasa
marah marah
PERKEMBANGAN HETEROSEKSUALITAS
Belum memiliki kesadaran tentang perubahan Menerima identitas seksualnya sebagai pria
seksualnya atau wanita
Mengidentifikasi orang lain yang sama jenis Mempunyai perhatian terhadap jenis kelamin
kelaminnya yang berbeda dan bergaul dengannya
Bergaul dengan banyak teman Memilih teman-teman tertentu
KEMATANGAN KOGNITIF
Memiliki banyak minat atau perhatian Memiliki sedikit minat/perhatian terhadap
lawan jenis yang berbeda dan bergaul
dengannya
Menilai sesuatu sesuai dengan pendapat Menilai sesuatu berdasarkan fakta yang ada
pribadi/perasaan
146
TUGAS PERKEMBANGAN

PADA SETIAP TAHAPAN


KELUARGA
Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
KELUARGAdidapatkan
DENGAN ANAK USIA
melalui DEWASA MUDA
perkawinan anak-anak, melanjutkan atau memperbaharui dan
menyesuaikan kembali hubungan perkawinan, dan membantu orangtua lanjut usia
dari suami maupun istri

ORANGTUA USIA PERTENGAHAN


Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubungan
yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua lansia dan anak-anak, dan
memperkokoh hubungan perkawinan

KELUARGA DLM MASA PENSIUN DAN LANSIA

Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan, menyesuaikan terhadap


pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan
diri terhadap kehilangan pasangan, dan mempertahankan ikatan keluarga antar
generasi.

147
Rencanakan Masa Depanmu ; Buku Pegangan untuk Fasilitator PIK-R

PENERAPAN FUNGSI KELUARGA

PADA KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA

FUNGSI FUNGSI SOSIAL DAN FUNGSI


FUNGSI CINTA KASIH
KEAGAMA BUDAYA PERLINDUN
AN GAN

R
p
FUNGSI SOSIALISASI FUNGSI PEMBINAAN
FUNGSI REPRODUKSI FUNGSI EKONOMI
& PENDIDIKAN LINGKUNGAN

149
1FUNGSI KEAGAMAAN
KELUARGA adalah tempat pertama bagi seseorang (dalam hal ini remaja) mengenal agama.
Keluarga memiliki FUNGSI KEAGAMAAN untuk membentuk generasi masyarakat yang agamis,
beriman, dan percaya terhadap keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.

NILAI-NILAI YANG PERLU DISOSIALISASIKAN ORANGTUA KEPADA ANAK REMAJA ADALAH :


1. Mengajak dan mengajarkan anak untuk taat menjalankan ibadah sesuai agama yang dipeluk
2. Mengajarkan dan selalu mengingatkan anak untuk menjauhi perbuatan yang dilarang agama
(seperti narkoba, mengejek, membunuh, mencuri, melakukan hubungan seksual sebelum
menikah, dll)
3. Mengajarkan anak untuk berperilaku sopan terhadap pemeluk agama lain
4. Mengajarkan anak untuk berteman dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain
5. Melibatkan anak dalam kegiatan keagamaan
6. Mengajarkan anak untuk menghargai dan menghormati hari besar/perayaan agama lain

150
2FUNGSI SOSIAL-BUDAYA
Keluarga memiliki FUNGSI SOSIAL-BUDAYA melalui penanaman pola tingkah laku berhubungan
dengan orang lain (sosialisasi).

NILAI-NILAI YANG PERLU DISOSIALISASIKAN ORANGTUA KEPADA ANAK REMAJA ADALAH :


1. Mengajarkan anak untuk berteman tanpa membedakan suku dan budaya
2. Mengajarkan anak untuk selalu senyum dan menyapa jika bertemu dengan orang yang dikenal
3. Mengajak anak dalam kegiatan kerja bakti di lingkungan masyarakat
4. Mendukung anak untuk terlibat dalam kegiatan/organisasi di lingkungan rumah
5. Mengajarkan anak untuk hidup rukun dengan saudaara kandung, keluarga besar dan teman
6. Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah (misalnya membersihkan halaman rumah, membantu
di dapur, merapikan kamar tidur, mengajak main adik, dll)
7. Mengajarkan anak untuk berbagi tanpa membedakan suku bangsa dan agama
8. Membiasakan anak untuk menggunakan bahasa yang baik dan sopan
9. Membiasakan diri dan mengajarkan anak untuk terbiasa mengucapkan tolong, maaf, dan
terimakasih
10. Mengajak anak untuk makan bersama, berdiskusi, dan berinteraksi

151
3FUNGSI CINTA KASIH
Kasih sayang merupakan komponen dasar yang
utama dalam proses pembentukan karakter atau
akhlak anak. Keluarga memiliki FUNGSI CINTA
KASIH dengan menciptakan suasana cinta dan
kasih sayang dalam kehidupan berkeluarga,
NILAI-NILAI YANG PERLU DISOSIALISASIKAN ORANGTUA KEPADA ANAK REMAJA ADALAH :
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
1. Mengajarkan anak untuk berteman tanpa membedakan suku dan budaya
2. Mengajarkan anak untuk selalu senyum dan menyapa jika bertemu dengan orang yang dikenal
3. Mengajak anak dalam kegiatan kerja bakti di lingkungan masyarakat
4. Mendukung anak untuk terlibat dalam kegiatan/organisasi di lingkungan rumah
5. Mengajarkan anak untuk hidup rukun dengan saudara kandung, keluarga besar dan teman
6. Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah (misalnya membersihkan halaman, mengajak main
adik, dll)
7. Mengajarkan anak untuk berbagi tanpa membedakan suku bangsa dan agama
8. Membiasakan anak untuk menggunakan bahasa yang baik dan sopan
9. Membiasakan diri dan mengajarkan anak untuk mengucapkan tolong, maaf, dan terimakasih
10.Mengajak anak untuk makan bersama, berdiskusi, dan berinteraksi

152
Rencanakan Masa Depanmu ; Buku Pegangan untuk Fasilitator PIK-R

4FUNGSI PERLINDUNGAN
Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat
berlindung bagi anggota keluarganya, menjadi
pelindung yang pertama dan utama yang baik dalam
mendukung pertumbuhan dan perkembangan remaja yang
optimal
NILAI-NILAI YANG PERLU DISOSIALISASIKAN ORANGTUA KEPADA ANAK REMAJA ADALAH :
1. Memberi perhatian kepada remaja ketika akan bermain (di mana, dengan siapa, pulang jam berapa)
2. Menegur dengan bahasa halus jika remaja melakukan kesalahan
3. Membantu mencarikan solusi jika remaja memiliki masalah
4. Mengajarkan remaja untuk tidak dendam, memaafkan orang yang telah melakukan kesalahan
5. Menanggapi dengan cepat ketika remaja membutuhkan sesuatu dan berusaha dapat memenuhinya.
Seandainya tidak dapat memenuhi, orangtua harus memberikan penjelasan bahwa keinginannya
belum dapat dipenuhi saat ini
6. Memberi semangat untuk terus berusaha menyelesaikan yang sedang dilakukannya hingga tuntas
7. Mengajarkan bersabar jika menghadapi kesulitan/cobaan, dan penjelasan upaya untuk mengatasi
kesulitan
8. Membiasakan untuk menjaga kebersihan lingkungan (tidak buang sampah dan corat-coret
sembarangan)
9. Memenuhi dokumen legal sebagai warga negara antara (KTP, Akta Kelahiran, dan Kartu Keluarga).

153
Rencanakan Masa Depanmu ; Buku Pegangan untuk Fasilitator PIK-R

5FUNGSI REPRODUKSI
Keluarga berfungsi mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga, bukan hanya
mengembangkan keturunan tetapi juga merupakan
tempat
anak, mengembangkan
mengatur reproduksifungsi reproduksi
sehat secara sehingga
dan terencana melahirkan generasi penerus yang
menyeluruh
berkualitas. diantaranya seksualitas yang sehat
dan berkualitas, pendidikan seksualitas bagi
NILAI-NILAI YANG PERLU DISOSIALISASIKAN ORANGTUA KEPADA ANAK REMAJA ADALAH :
1. Mengajarkan merawat kesehatan reproduksinya (misal memberikan penjelasan apa yang harus
dilakukan jika perempuan menstruasi dan laki-laki mimpi basah)
2. Membiasakan berpakain sopan
3. Mengajarkan cara bergaul/bermain dengan lawan jenis (misalnya dibatasi waktunya, berperilaku
sopan)
4. Menanamkan dengan tegas untuk menjaga kesucian organ reproduksi dengan tidak melakukan
hubungan seksual sebelum menikah dan menghindari pelecehan seksual.

154
Rencanakan Masa Depanmu ; Buku Pegangan untuk Fasilitator PIK-R

6
FUNGSI SOSIALISASI
DAN PENDIDIKAN
Keluarga sebagai tempat untuk
mengembangkan proses interaksi dan
belajar bersosialisasi serta berkomunikasi
secara baik dan sehat. Keluarga
menyosialisasikan kepada anaknya
tentang nilai, norma, dan cara
NILAI-NILAI YANG PERLU DISOSIALISASIKAN untuk ORANGTUA KEPADA ANAK REMAJA ADALAH :
berinteraksi
1. Mengajarkan dengan orang reproduksinya
merawat kesehatan lain, (misal memberikan penjelasan apa yang harus
mengajarkan tentang baik-buruk dan
dilakukan jika perempuan menstruasi dan laki-laki mimpi basah)
benar- salah. berpakain sopan
2. Membiasakan
3. Mengajarkan cara bergaul/bermain dengan lawan jenis (misalnya dibatasi waktunya, berperilaku
sopan)
4. Menanamkan dengan tegas untuk menjaga kesucian organ reproduksi dengan tidak melakukan
hubungan seksual sebelum menikah dan menghindari pelecehan seksual.

155
7
FUNGSI EKONOMI R
p

Keluarga sebagai tempat membina dan menanamkan nilai-nilai keuangan keluarga dan
perencanaan keuangan keluarga sehingga terwujud keluarga sejahtera.

NILAI-NILAI YANG PERLU DISOSIALISASIKAN ORANGTUA KEPADA ANAK REMAJA ADALAH :


1. Membiasakan menabung
2. Mengajarkan membelanjakan uang sesuai kebutuhan yang paling penting
3. Mengajarkan menyisihkan uang untuk membantu orang yang kesulitan atau tertimpa bencana

156
Rencanakan Masa Depanmu ; Buku Pegangan untuk Fasilitator PIK-R

8
FUNGSI PEMBINAAN
LINGKUNGAN
Keluarga memiliki peran mengelola kehidupan dengan tetap memelihara lingkungan di sekitarnya,
baik lingkungan fisik maupun sosial, dan lingkungan mikro, meso, dan makro.

NILAI-NILAI YANG PERLU DISOSIALISASIKAN ORANGTUA KEPADA ANAK REMAJA ADALAH :


1. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
2. Membiasakan hemat energi (misalnya mematikan televisi jika tidak ditonton, menutup kran air
jika selesai digunakan, mematikan lampu setelah digunakan)
3. Mengajarkan untuk tidak merusak lingkungan (misalnya merawat tanaman, tidak mencabut
tanaman dan memetik bunga sembarangan; corat-coret di tempat sembarangan )
4. Menunjukan dan membimbing untuk berperilaku bersih dalam segala hal

157
Masa muda
mau pacaran?
PACARAN SEHAT Dong!
PACARAN SEHAT ?
Syarat : 4 SEHAT
•Sehat fisik
•Sehat emosional
•Sehat sosial
•Sehat seksual
Pacaran Sehat ?
• Sehat fisik Tidak ada kekerasan

• Sehat emosional
• Sehat sosial
• Sehat seksual
Pacaran Sehat ?
• Sehat fisik
• Sehat emosional Rasa nyaman,
saling pengertian
• Sehat sosial dan keterbukaan
Pengendalian
• Sehat seksual emosi
Pacaran Sehat ?
• Sehat fisik
• Sehat emosional
• Sehat sosial
Hubungan baik dg
sekitar
• Sehat seksual
Pacaran Sehat ?
• Sehat fisik
• Sehat emosional
• Sehat sosial
Hindari Seks
• Sehat seksual Pranikah
Bertanggung jawab
Terkontrol
Konsep PACARAN SEHAT
• P erlu persiapan
• A malkan nasehat orang tua
• C inta monyet awalnya
• A kan bisa terjadi putus pacar
• R ayuan gombal bisa menjebak
• A man untuk KESPRO
• N orma-norma selalu diperhatikan
Konsep PACARAN SEHAT
• S elalu ingat batas-batas
• E nak dipandang lingkungan
• H ubungan baik dengan teman, dll
• A mpuh untuk memacu prestasi
• T idak merugikan siapa pun
PENGARUH BURUK
PACARAN TIDAK SEHAT
TIPS PACARAN SEHAT

PERASAAN
CEDERA FISIK
TERTEKAN  Saling terbuka

 Tidak melakukan tindakan kekerasan baik fisik maupun

psikis
KEHILANGAN TERKENA PENYAKIT
TEMAN MENULAR SEKSUAL  Luangkan waktu bergaul dengan teman

 Lakukan kegiatan positif

 Pengendalian diri

KEHAMILAN TIDAK STRESS PARAH  Jangan pernah mengatasnamakan hubungan seks sebagai
DIINGINKAN
bukti cinta
TIPS:
MODEL PACARAN
PAS FOTO
TERIMAKASIH!

CREDITS: This presentation template


was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai