Komunikasi menjelaskan bahwa dalam memberikan pengaruh komunikasi dan melakukan penanaman pesan itu tergantung pada keadaan sl penyampai pesan atau komunikator tersebut yang ditinjau dari sudut pandang berikut : Apa tujuannya ? 1.
Bagaimana kejujurannya ? 2.
Bagaimana kedudukan dan tanggung jawab sosialnya ?
3.
Bagaimana pengalamannya ? 4.
Bagaimana pandangannya terhadap hal-hal yang aktual ?
5. Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi 1. Kredibilitas Artinya komunikasi yang sesuai dengan keahlian dibidangnya dalam menyampaikan pesan, serta dengan membangun rasa kepercayaan dan menjaga sifat kemampuan diri sebagai persepsi positif. Kredibilitas menjadi faktor penting dalam mempengaruhi komunikasi. 2. Keilmuan Artinya komunikasi berdasarkan dengan ilmu pengetahuan, latar belakang pendidikan, wawasan serta pola pikir yang berdasarkan epistemologis. Sehingga memberikan pemahaman atas dasar keilmuan. Dengan keilmuan ini, maka proses komunikasi mencari pengetahuan dan kebenaran menjadi seimbang. Pesan yang disampaikan dengan aspek keilmuan akan berbeda dengan pesan basa basi tanpa ada makna esensi di dalamnya. 3. Konten Artinya memperhatikan isi pesan yang akan disampaikan kepada komunikan dan disesuaikan dengan situasi maupun kondisinya. Pentingnya mengatur konten agar sesuai dengan sasaran yang dituju terhadap pesan apa yang ingin disampaikan. Konten juga menjadi faktor dalam komunikasi, sehingga harus tepat dengan komunikannya. 4. Karakter Artinya sikap, perilaku, tingkah laku, etika, akhlak dalam menyampaikan komunikasi harus diperhatikan. Termasuk gaya, cara, intonasi menyampaikan pesan merupakan bagian dari karakter. Selain itu juga di dalam faktor komunikasi terhadap kaarakter ialah emosi dan perasaan baik komunikator maupun komunikan, sehingga terjadinya hubungan interaksi yang harmonis. 5. Konteks Artinya komunikasi yang disesuaikan dengan keadaan baik situasi dan kondisinya, sehingga pesan bisa sampai dengan mudah. Memahami konteks dalam komunikasi menjadi faktor dinamis serta fleksibel, agar bisa disesuaikan dengan lingkungannya. Jika konteksnya tidak dipahami, maka komunikasi banyak yang salah paham sekaligus gagal paham akibat tidak sesuai dengan konteksnya. Bisa dilihat dari konteks waktu, sosial, iklim, budaya dan lain sebagainya. 6. Konsistensi Artinya komunikasi yang disampaikan secara terus menerus tanpa henti sehingga menjadi pesan persuasif yang dapat merubah pola pikir dan kebiasaan. Konsistensi merupakan faktor sikap dari komunikator untuk mempengaruhi komunikan terhadap pesan penting yang disampaikan. Dalam hal ini tidak boleh bertentangan, melawan arus, kontradiksi ataupun bertolak belakang. Secara konsisten infromasi disampaikan tanpa harus dirubah isi dan kontennya. 7. Keterampilan Artinya komunikasi yang disampaikan oleh komunikator dapat mempengaruhi dikarenakan keterampilan yang dimilikinya. Komunikasi dengan keterampilan bentuknya variatif bisa dengan konsep public speaking, dialog, penggunaan media, melalui visual dan yang lainnya. Bahkan bisa dengan strategi lain seperti mampu melobby, menegosiasi, meriview, menginterpretasikan, melaporkan informasi dengan keterampilan atau 8. Keabsahan Artinya komunikasi disampaikan dengan jelas, valid, benar, keabsahannya objektif dan tidak mengandung unsur kebohongan atau hoax. Keabsahan sebuah berita dan informasi yang disampaikan melalui proses komunikasi, akan menumbuhkan reputasi yang tinggi, kepercayaan yang baik dan kejujuran rekam jejak. Ini menjadi bagian inti dasar yang menjadi faktor mempengaruhi komunikasi. 9. Kebudayaan Artinya komunikasi yang mencakup kompleksitas kehidupan melalui daya cipta manusia seperti adanya nilai, persepsi, peranan, lingkungan, jarak, jenis kelamin, cita diri, dan sosial masyarakat. Kebudayaan menjadi faktor yang juga dapat mempengaruhi komunikasi dengan beradaptasi melalui unsur budaya, justru pesan komunikasi lebih mudah diterima dan tersampaikan dengan efektif. Termasuk budaya tabayyun, klarifikasi, cros cek, konfirmasi dan verifikasi bagian dari faktor komunikasi yang baik. Faktor Terhambatnya Komunikasi Hoax Banyaknya informasi hoax membuat proses komunikasi semakin membingungkan. Mencari informasi yang benar dan valid harus teliti dan harus penuh pertimbangan. Hoax merupakan berita informasi palsu, invalid, tidak benar dan mengkhawatirkan. Harus cerdas dan pintar dalam menyaring sebuah informasi. Miss komunikasi Sering kali terjadi miss komunikasi karena banyak alasan yang beraneka macam. Miss komunikasi atau kesalahpahaman dan gagal paham menjadi penghambat dalam berkomunikasi efektif. Hal ini disebabkan terlalu tergesa-gesa, belum paham inti pesan dan terlupakan akibat hal lain. Inilah yang menyebabkan kesalahan fatal seperti konflik, stres, emosi dan sebagainya. Drama Sandiwara Terlalu banyak drama dan cerita dalam menyampaikan komunikasi justru menjadi penghambat. Tidak perlu bertele-tele dan berlebihan dalam menyampaikan pesan, apalagi terlalu mengada-ada penuh imajinasi dan ilusi apalagi ilustrasi. Bersandiwara dalam berkomunikasi berdampak buruk dalam memahami pesan dan harus disesuaikan kecuali dalam bidang pentas seni budaya. Jarak Jarak juga sering menjadi penghambat sekalipun telah dimudahkan oleh media sosial, internet dan teknologi. Komunikasi secara langsung secara tatap muka juga penting dilakukan, apalagi berkaitan dengan hal yang urgen, rahasia, kenegaraan, masa depan dan target kesuksesan. Ada kalanya jarak yang jauh justru proses komunikasi tidak efektif. Waktu Keterbatasan waktu yang dimiliki membuat proses komunikasi terhambat pula. Menggunakan waktu sangat penting dalam menyampaikan pesan, apalagi alokasi waktu yang diberikan sangat sedikit, terbatas dan tidak banyak. Menggunakan waktu sebaik mungkin dalam komunikasi menjadi sebuah tantangan sekaligus keberhasilan. Diskusi & Tanya Jawab