Anda di halaman 1dari 27

Pengembangan butir soal

Higher-Order Thinking Skills


(HOTS)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Agenda:
Latar Belakang

Konsep Soal HOT

Teknik Penulisan Soal HOTS

Model Soal HOT

Kerja Mandiri
Latar Belakang

Kurikulum 2013

Tantangan Tantangan Eksternal


Internal (Globalisasi)

Kemajuan
Lingkungan Kemajuan Industri
Pendidikan
hidup Teknologi Kreatif
Internasional

Sistem
Konten
evaluasi
*) Permendikbud No. 59 Tahun 2014
(Lampiran I)
Table of Thinking
Krulik & Bloom Bloom Presseisen
Rudnick Orisinil Revisi “HOTS”
recall Pengetahuan Mengingat
basic Pemahaman Memahami
Penerapan Menerapkan
critical Analisis Menganalisis Berpikir kritis; Berpikir
kreatif; Pemecahan
creative Sintesis Mengevalua masalah; Pembuatan
si keputusan
Evaluasi Mencipta
Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka-panjang
Pemahaman Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan,
tertulis, dan gambar
Aplikasi Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak
biasa
Analisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke
struktur atau tujuan keseluruhan
Evaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
Kreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk
keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali
unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru
Taksonomi Bloom LOTS ke HOTS
(McCurry)

EVALUASI

SINTESIS

ANALISIS

APLIKASI

PEMAHAMAN ‘

PENGETAHUAN

LOTS HOTS
Higher-Order Thinking Skillss
Menganalisis
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi
yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan
keterhubungan antara satu kelompok/informasi atau menguraikan suatu materi
menjadi komponen-komponen yang lebih jelas.

Contoh
Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan
ciri- cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu
kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang
lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang
memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan
keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa
yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran
pokok penulis/pembicara/ nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur
berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya
Higher-Order Thinking Skillss
Mengevaluasi
Kemampuan menilai suatu benda atau informasi
berdasarkan suatu kriteria(menilai suatu ide, kreasi, cara,
atau metode).

Contoh
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan
berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/
menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan
pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan
sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Higher-Order Thinking Skillss
Mencipta
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan
berbeda dari komponen yang digunakan untuk
membentuknya

Contoh
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai
sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan
yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu
benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas
lainnya.
Higher-Order Thinking Skillss
Edward Glaser (1941:5) mengembangkan Robert W. Bailey (1989), pemecahan
gagasan Dewey dan mendefinisikan berpikir masalah merupakan suatu kegiatan yang
kritis sebagai: (1) suatu sikap yang mau kompleks dan tingkat tinggi dari proses
berpikir secara mendalam tentang masalah- mental seseorang yang mengombinasikan
masalah dan hal-hal yang berada dalam gagasan cemerlang untuk membentuk
jangkauan pengalaman seseorang; (2) kombinasi gagasan yang baru berdasarkan
pengetahuan tentang metode-metode penalara.
pemeriksaan dan penalaran yang logis; dan
(3) semacam suatu keterampilan untuk Cotton, K (1991), berpikir kreatif memiliki
menerapkan metode-metode tersebut. karakteristik sebagai berikut: fluency
Berpikir kritis merupakan upaya keras untuk (membangun banyak ide), flexibility (dapat
memeriksa setiap keyakinan atau merubah-ubah pandangan dengan mudah),
pengetahuan asumtif berdasarkan bukti originality (menghasilkan sesuatu yang
pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan baru), dan elaboration (membangun ide-ide
lanjutan yang diakibatkannya. berdasarkan ide-ide yang lain)

Horold dan Cyril O’Donnell, pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif
mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat
dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk
atau reputasi yang telah dibuat.
Higher-Order Thinking Skills
• Menilai atau mengukur bukan sekadar untuk menghafal sejumlah
informasi, namun lebih kepada bagaimana memproses sejumlah
informasi untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang diajukkan
• Menilai atau mengukur keterampilan yang lebih kompleks seperti
berpikir kritis dan merangsang siswa untuk mengintrepretasikan,
menganalisa atau bahkan mampu memanipulasi informasi sebelumnya
sehingga tidak monoton.
• Higher-order thinking menunjukkan pemahaman terhadap informasi
dan bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi.
• Kita tidak menguji ingatan, sehingga kadang-kadang perlu untuk
menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan
dan siswa menunjukkan pemahaman terhadap gagasan dan informasi
dan/atau memanipulasi atau menggunakan informasi tersebut.
Bagaima Butir Soal yang dapat menuntut
HOTS...?
Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut
berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal
selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus)
 berbentuk sumber/bahan bacaan seperti:
teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan
novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar,
grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol,
contoh, peta, film, atau suara yang direkam
 dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan
Teknik Penulisan Butir HOTS
 Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level
pendidikan
 Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada tiap
level pendidikan yang kemudian diturunkan menjadi
beberapa indikator dan tujuan dari pembelajaran berdasarkan
anjuran yang tertuang pada kurikulum
 Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi
sangat mungkin berbeda sesuai dengan level pendidikan
 Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar nya
untuk menyesaikan permasalahan yang ada
 Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah dapat
menjadi pengetahuan dasar untuk menjawab pertanyaan ke
tingkatan selanjutnya
Teknik Penulisan Butir HOTS
 Dianjurkan untuk menyediakan berbagai macam data
(pernyataan, tabel, grafik, hasil dari percobaan yang
dilakukan, laporan, bahan bacaan, hasil observasi, dll) sebagai
stimulus untuk menjawab soal-soal HOTS
 Berbagai macam data yang disediakan seharusnya
memberikan informasi kepada siswa merujuk kepada
pengetahuan atau kemampuan dasar sehingga dapat diolah
lebih lanjut
 Data yang diajukkan sebagai stimulus kepada siswa sedapat
mungkin dibuat dengan situasi yang “otentik” atau nyata
 Menulis soal tertulis HOTS dapat berupa soal
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C1, C2
Mengingat (C1)  menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka
panjang.
Larutan Asam adalah jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion H +. Pernyataan ini
diungkapkan oleh…
A. Arrhenius C. Lewis
B. bronsted-lowry D. Dalton
Memahami (C2)  mengkonstruksi makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal
yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau
mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran
siswa
Apakah yang terjadi menurut Arrhenius jika suatu asam dilarutkan dalam air...
A. mengikat H+ C.
terurai sempurna mengasilkan ion H+
B. menghasilkan ion H+ D.
terjadi reaksi dengan air
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C3
Aplikasi (C3)  melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk menyelesaikan
masalah atau mengerjakan tugas

Jika konsentrasi suatu larutan H2SO4 0,1M maka konsentrasi ion H+ adalah
A. dua kali konsentrasi H2SO4 C. setengah kali konsentrasi H2SO4
B. sama dengan Konsentrasi H2SO4 D. tergantung jumlah H2SO4 yang ada

Berapakah pH larutan HCl dengan konsentrasi 0,01 M


C. 1 C. 13
D. 2 D. 12
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C4

Analisis (C4)  menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsurnya dan


menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut dan struktur besarnya

Jika Larutan HCl dan H2SO4 mempunyai konsentarsi yang sama maka perbandingan
konsentrasi H+ pada kedua larutan tersebut adalah...
A. sama besar
B. konsentrasi H+ pada HCl lebih besar daripada konsentrasi H+ pada H2SO4
C. konsentrasi H+ pada H2SO4 lebih besar daripada konsentrasi H+ pada HCl
D. konsentrasi H+ pada HCl ½ kali lebih besar daripada konsentrasi H + pada H2SO4
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C5
Evaluasi (C5)  membuat suatu pertimbangan atau keputusan berdasarkan kriteria dan
standar yang ada

4 orang siswa ingin mereaksikan logam Mg dengan 2 buah asam, yaitu HCl dan H 2SO4.
Reaksi yang dilakukan haruslah menghasilkan jumlah gas H 2 yang sama. Berikut hal yang
dilakukan ke-4 siswa tersebut:
Siswa A: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H 2SO4 dan HCl yang sama
Siswa B: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H 2SO4 2 kali dari HCl
Siswa C: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah HCl 2 kali dari H 2SO4
Siswa D: mereaksikan sejumlah 2 kali Mg dengan dengan sejumlah H 2SO4 dan HCl yang
sama
Dari percobaan yang dilakukkan oleh ke-4 siswa tersebut, siswa manakah benar
melakukannya...
A. Siswa A C. Siswa C
B. Siswa B D. Siswa D
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C6
Kreasi (C6)  memadukan bagian-bagian untuk membuat sesuatu yang baru dan saling
berhubungan yang masuk akal atau dapat juga untuk menghasilkan suatu produk yang
orisinil

Jika anda akan membuat suatu larutan HCl dan H 2SO4 dengan pH yang sama besar maka
yang akan anda lakukan adalah......
A. Mengencerkan kedua larutan itu hingga mendapatkan pH yang sama dengan
menggunakan pengukuran indikator universal
B. Membuat Konsentrasi larutan HCl menjadi 2 kali larutan H 2SO4
C. Menuliskan reaksi keduanya dan memeriksa jumlah H + yang terlibat dari kedua reaksi
tersebut
D. Membandingkan langsung antara Konsentrasi HCl dan H 2SO4 karena keduanya akan
mempunyai konsentarsi H+ yang sama
Contoh Item HOTS
Contoh Soal Kimia
Pengujian sifat larutan asam atau basa dapat digunakan bahan alam sekitar sebagai
pengganti kertas lakmus. Berikut ini Beberapa kelompok siswa akan menguji sifat asam
dan basa suatu larutan dengan menggunakan berbagai bahan yang ada dirumahnya.
Mereka terlebih dahulu membuat beberapa indikator alam untuk mengujinya. Data
yang diperoleh dari berbagai tanaman tertera pada tabel.

Bahan indikator mana seharusnya dipilih mereka untuk menguji bahan-bahan lain
yang mempunyai sifat asam basa yang belum diketahui?
A. Tomat dan daun pandan
B. Kembang sepatu dan tomat
C. Kol ungu dan kembang sepatu
D. Daun pandan dan kembang sepatu
Contoh Soal Biologi 1
Empat orang siswa yang bernama Juli, Poppy, Parmin dan Anang menyelidiki apakah
tanaman membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup. Mereka masing-masing menanam
tanaman yang sama dalam kondisi yang berbeda seperti yang tertera pada gambar berikut

Dari ke-empat siswa tersebut, siapakah melakukan percobaan dengan menggunakan


variabel kontrol yang tepat...
A. Anang C. Poppy
B. Parmin D. Juli

1) Ditulis oleh Poppy,P4TK IPA


Contoh Soal Matematika1
Contoh Soal Fisika1
Contoh Soal Matematika
Contoh Soal Membaca
Terima Kasih
Selamat Berkarya

Anda mungkin juga menyukai