Anda di halaman 1dari 69

BAB III

ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN


(KIA- KESPRO) DI MASA PANDEMI COVID- 19

PENGURUS DAERAH IKATAN BIDAN INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR


Midwifery Update
DESKRIPSI SINGKAT

Sesi ini membahas Adaptasi Pelayanan Kebidanan (KIA-


Kespro) di Masa Pandemi Covid- 19, melalui penerapan
program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
di fasilitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan
kebidanan.

2
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu
01 memahami tentang program pencegahan dan pengendalian
infeksi
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu memahami dan
menerapkan dan atau melakukan:
1) Prinsip kewaspadaan isolasi
2) Kebersihan tangan dengan baik dan benar
3) Penggunaan dan pelepasan APD dengan baik dan benar
4) Pemrosesan peralatan bekas pakai
02 5) Pengelolaan limbah
6) Pengelolaan linen
7) Pengelolaan lingkungan
8) Penyuntikan yang aman
9) Kebersihan pernafasan/etika batuk
10) Penempatan pasien
11) Pemeliharaan kesehatan petugas.
12) Protokol kesehatan di masa Pandemi COVID -19
Midwifery Update 3
MATERI POKOK & SUB MATERI POKOK

02 03
PROGRAM PRINSIP KEBERSIHAN

01 PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN
KEWASPADAAN
ISOLASI
TANGAN

INFEKSI

SUB MATERI SUB MATERI


POKOK:
POKOK: SUB MATERI  Pengertian
 Pengertian PPI POKOK: Kebersihan
 Pengertian  Kewaspadaan  Prinsip-prinsip
penyakit infeksi standar kebersihan tangan
terkait pelayanan  Kewaspadaan  Jenis-jenis
kesehatan berdasarkan kebersihan tangan
 Indikasi dan
 Ruang lingkup transmisi
Prosedur Kebersihan
program PPI Tangan

Midwifery Update 4
MATERI POKOK & SUB MATERI POKOK

04 PENGGUNAAN DAN
PELEPASAN APD 05 PEMROSESAN
PERALATAN HABIS PAKAI

SUB MATERI POKOK:


SUB MATERI POKOK: a. Pengertian peralatan habis pakai
a. Pengertian APD b. Kategori peralatan perawatan pasien menurut
b. Indikasi penggunaan APD dr. E. Spoulding
c. Jenis-jenis APD c. Tahapan pemrosesan peralatan habis pakai
d. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada
d. Prosedur sterilisasi pada peralatan Kritikal
penggunaan APD
e. Proses disinfeksi peralatan semi kritikal
e. Prosedur pemasangan APD
f. Prosedur pelepasan APD f. Proses Peralatan Non Kritikal
g. Penyimpanan instrumen atau peralatan steril
h. Hal yang perlu diperhatikan
i. Alur dekontaminasi peralatan habis pakai

Midwifery Update 5
01 PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

Midwifery Update
PENGERTIAN
• PPI adalah upaya untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi
pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas
pelayanan Kesehatan.

• PPI merupakan upaya untuk memastikan perlindungan kepada setiap


orang terhadap kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat
umum dan disaat menerima pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas
kesehatan.

• PPI dilakukan terhadap infeksi terkait pelayanan atau Health Care


Associated Infections (HAIs) dan infeksi yang bersumber dari masyarakat.

Midwifery Update 9
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIS)

Adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama


proses perawatan di RS atau Fasyankes lainnya,
dimana tidak infeksi atau dalam masa inkubasi
saat masuk rawat serta dapat muncul setelah
pulang rawat dan juga infeksi yang dapat terjadi
pada petugas di Fasyankes karena pekerjaanya.

Midwifery Update 10
RUANG LINGKUP PROGRAM PPI

1. Kewaspadaan isolasi yang terdiri dari: kewaspadaan


standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi
2. Bundles HAIs
3. Surveilans HAIs
4. Pendidikan dan pelatihan
5. Penggunaan anti mikroba yang bijak

Disamping itu, dilakukan monitoring melalui Infection


Control Risk Assesment (ICRA), audit dan monitoring
lainya secara berkala.

11
Midwifery Update
02 PRINSIP KEWASPADAAN ISOLASI

Midwifery Update
10 KOMPONEN KEWASPADAAN ISOLASI

1 Kebersihan tangan 6 Pengelolaan linen

Penggunaan APD (sarung


2 tangan: masker, gaun, kaca
mata, sepatu) 7 Penyuntikan yang
aman

3 Pengendalian lingkungan
8 Kebersihan pernapasan
(etika batuk/bersin)

4 Pengendalian limbah 9 Penempatan pasien

5 Pengelolaan Peralatan Pasien


dan Alat Medis Lainnya 10 Perlindungan Kesehatan
petugas

Midwifery Update 15
03 KEBERSIHAN TANGAN

Midwifery Update
5 WAKTU KEBERSIHAN TANGAN

Kebersihan tangan yang baik & benar


merupakan hal yang penting, pilar dalam
mencegah & mengendalikan infeksi pada
pelayanan kesehatan

17
Midwifery Update
PRINSIP-PRINSIP DALAM KEBERSIHAN TANGAN
• Pastikan semua petugas kesehatan sudah • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan
memahami 5 (lima) waktu serta 6 (enam) langkah jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan
kebersihan tangan yang mengandung protein dan lemak.
• Bebaskan area tangan sampai pergelangan tangan jika
• Mematuhi langkah langkah kebersihan tangan menggunakan baju lengan panjang (digulung ke atas).
secara berurutan dengan baik dan benar. • Gunakan bahan yang mengandung alkohol untuk
mendekontaminasi tangan secara rutin, bila tangan
• Tersedia sarana kebersihan tangan tidak jelas terlihat kotor.
• Sabun cair dianjurkan didalam botol yang memiliki
• Sebelum melakukan kebersihan tangan, pastikan dispenser, jika menggunakan sabun batangan maka
kuku tetap pendek, bersih dan bebas dari sabun di potong kecil untuk sekali pakai.
pewarnaan kuku, tidak menggunakan kuku palsu, • Kertas tisu sekali pakai sebagai pengering tangan, jika
hindari pemakaian asesoris tangan (jam tangan, tidak memungkinkan dapat menggunakan handuk
perhiasan), tutupi luka atau lecet dengan sekali pakai.
pembalut anti air.
Midwifery Update 18
KEBERSIHAN TANGAN
Tidak Tampak kotor: Jika Tampak kotor:
Hand Rub Hand wash (cuci tangan dengan sabun)

Midwifery Update 19
PENGGUNAAN & PELEPASAN
04 ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Midwifery Update
APD
• APD adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang
terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair/udara untuk
melindungi pemakainya dari cedera/penyebaran infeksi/penyakit
• Melindungi pasien dari Mikroorganisme yang ada pada petugas
kesehatan dan sebaliknya
• Penggunaan APD sesuai dengan indikasi & jenis paparan
• Cara “memakai” dengan benar
• Cara “melepas” dengan benar
• Cara mengumpulkan (disposal) setelah di pakai.

21
Midwifery Update
JENIS APD

PELINDUNG KEPALA (TOPI) KACAMATA DAN PELINDUNG WAJAH MASKER

GAUN SARUNG TANGAN SEPATU

Midwifery Update 22
Midwifery Update 23
Midwifery Update 24
Midwifery Update 25
CARA MEMASANG APD CARA MELEPAS APD

Lakukan kebersihan tangan Lepaskan sarung tangan


1 1

Kenakan sepatu pelindung (boots) Buka gown


2 2

Pakai gaun bersih Lakukan disinfeksi tangan


3 3

Pasang masker bedah Buka pelindung kepala


4 4

Pasang pelindung mata (goggles) Buka pelindung mata (goggles)


5 5

Pasang pelindung kepala Lepaskan masker bedah


6 6

Pasang sarung tangan Lakukan kebersihan tangan


7 7
Midwifery Update 26
05 PEMROSESAN PERALATAN
BEKAS PAKAI

Midwifery Update
PENGERTIAN
Pemrosesan Peralatan Bekas Pakai adalah proses
pengelolaan, dekontaminasi & pengemasan berdasarkan
kategori kritikal, semi kritikal & non kritikal.

TUJUAN
Menyiapkan peralatan perawatan & kedokteran dalam keadaan
siap pakai, mencegah peralatan cepat rusak, mencegah terjadinya
infeksi silang, menjamin kebersihan alat untuk dapat
dipergunakan kembali, menetapkan produk akhir dinyatakan
sudah steril & aman digunakan pasien & mencegah resiko
penularan infeksi

28
Midwifery Update
PEMROSESAN ALAT KESEHATAN

Midwifery Update 29
PRE-CLEANING (Pembersihan Awal)
Mengunakan detergen/enzymatic

Pembersihan
(Pembilasan, tiriskan, keringkan)

DISINFEKSI TINGKAT TINGGI


STERILISASI
Peralatan semi kritikal: Masuk DISINFEKSI TINGKAT RENDAH
Peralatan kritis: Masuk dalam dalam mucosa tubuh,
endotracheal tube, NGT, alat Peralatan non kritikal: Hanya pada
pembuluh darah/jaringan permukaan tubuh yang utuh
tubuh instrumen bedah alat ondoskopi serat optik, alat
laringoskopi, spekulum vagina, Tensi meter, termometer, elektroda
kedokteran gigi ECG
alat pernafasan buatan.

30
TAHAPAN PEMROSESAN ALAT HABIS PAKAI
• Menggunakan APD
• Pre-Cleaning: merendam seluruh
permukaan peralatan dengan enzymatik
0,8 %/detergen/glutaraldehyde 2 %/sesuai
instruksi pabrikan selama 10 – 15 menit
• Pembersihan/pencucian: Manual/Mekanik
• Proses Pengemasan

Midwifery Update 31
PENGEMASAN ALAT KESEHATAN

Midwifery Update 32
PERALATAN UNTUK STERILISASI

Sterilisator
DTT
Midwifery Update 33
PROSEDUR STERILISASI PADA PERALATAN KRITIKAL

Jika menggunakan sterilisasi dengan pemanasan uap Jika menggunakan


(steam sterilization or autoklaf) proses sterilisasi panas
kering (dry heat
∙Pastikan temperatur uap maksimum, yaitu sekitar 250 ᴼF
sterilization), maka:
(121 ᴼC) dengan tekanan 15 Psi (Pounds per Square Inch) ∙Penggunaan sterilisasi
dalam waktu 15-20 menit/dalam suhu 273 ᴼF (134 ᴼC) pemanasan kering
dengan tekanan 30 Psi dalam waktu 3-5 menit. pada temperatur 340
∙Proses sterilisasi dengan autoklaf membutuhkan waktu 30 ᴼF (170 ᴼC) dalam
waktu 1 jam atau
menit dihitung sejak suhu mencapai 121 ᴼC.
temperatur 320 ᴼF (160
∙Semua instrumen dengan engsel & kunci harus tetap ᴼC) dalam waktu 2 jam
terbuka & tidak terkunci selama proses sterilisasi dengan
autoklaf.
∙Tulis tanggal sterilisasi & kadaluwarsa pada kemasan
setelah dilakukan sterilisasi.

Midwifery Update 34
PROSES DISINFEKSI PERALATAN SEMI KRITIKAL

Disinfeksi dilakukan setelah proses pre- Dengan cara perebusan &


cleaning & pembersihan dengan cara: pengukusan:
Dengan perendaman: a)Dilakukan dalam waktu 20 menit
dihitung setelah air mendidih/sampai
a) Menggunakan cairan disinfektan
terbentuknya uap yang diakibatkan
(natrium hypochlorite 5,25% yang ada
oleh air yang mendidih.
di pasaran)/Glutardehida 2 % atau b)Tidak diperkenankan menambah
peroxide hydrogen 6 % selama 15 – 20 air/apapun apabila proses
menit. perebusan/pengukusan belum selesai.
b) Pastikan seluruh permukaan peralatan c)Catatan: uap air panas pada 100 ᴼC,
terendam dalam cairan tersebut. akan membunuh semua bakteri, virus,
c) Lihat instruksi dari pabrikan sesuai parasite & jamur dalam 20 menit.
disinfektan yang dipilih/menjaga risiko
terhadap peralatan

Midwifery Update 35
PEMROSESAN PERALATAN NON KRITIKAL
Proses pencucian, disinfeksi & pembersihan sebagai
berikut:
a) Pencucian dengan detergen & air mengalir kemudian
keringkan dengan cara digantung, misalnya manset
tensimeter, dan lain- lain.
b) Disinfeksi dengan alkohol swab 70 %, misalnya
stetoscope, termometer, dan lain- lain.
c) Pembersihan menggunakan kain bersih yang sudah
dilembabkan (disemprot) dengan cairan klorin 0,05 %,
gosok & lap semua permukaan, misalnya permukaan
tempat tidur, meja, dan lain- lain.
36
Midwifery Update
PENYIMPANAN

Penyimpanan instrument/peralatan steril Hal yang perlu diperhatikan pada


• Penyimpanan instrument/peralatan steril pengelolaan peralatan habis pakai:
dengan benar sangat penting untuk a) Pastikan menggunakan APD lengkap
menjaga tetap steril. b) Perhatikan:
• Perlu ditulis tanggal sterilisasi & tanggal • bahan kimia (jenis detergen) yang
kadaluwarsa pada bungkus alat steril digunakan,
sebelum penyimpanan. • waktu & suhu perendaman
• Instrumen/peralatan steril dikemas dan • air yang digunakan (idealnya air
disimpan di lingkungan yang bersih. dengan kandungan mineral rendah
• Peralatan yang tidak dibungkus & akan 70-150 mg/L/soft water.)
digunakan segara, tidak perlu disimpan.

Midwifery Update 37
JANGKA WAKTU PENYIMPANAN ALAT

Midwifery Update 38
06 PENGELOLAAN LIMBAH
Midwifery Update
LIMBAH

BERDASARKAN BERDASARKAN BERDASARKAN


BENTUK JENIS SUMBER
a. Limbah Cair a. Limbah a. Limbah Medis
b. Limbah Padat Infeksius b. Limbah
c. Limbah Gas b. Limbah Non Industri
Infeksius c. Limbah
c. Limbah Bahan Domestik
berbahaya dan
beracun (B3)

Midwifery Update 40
MANAJEMEN LIMBAH DI FASYANKES

LIMBAH DI FASYANKES

INFEKSIUS NON INFEKSIUS


Limbah infeksius adalah semua (semua limbah yang tdk LIMBAH BENDA TAJAM
limbah yang terkontaminasi cairan gerkontaminasi darah, adalah semua limbah
cairan tubuh) yang dapat melukai kulit
tubuh pasien
Contohkertas, kotak, yang masuk ke pembuluh
botol, wadah plastik, sisa darah (jarum suntik,
makanan, sisa jarum hecting, skalpel,
pembungkus obat, ampul, bisturi, semua
Limbah Padat: sampah kebun, dll
benda yang mempunyai
incenerator permukaan tajam)

Limbah Daur ulang/


Cair: IPAL TPA
Incenerator
Midwifery Update 41
PENATALAKSANAAN LIMBAH INFEKSIUS
• Dimasukkan dalam wadah dengan kantong plastik berwarna
kuning

• Wadah harus kuat, tahan air & mudah dibersihkan

• Penempatan wadah dekat dengan area Tindakan

• Jika wadah sudah berisi ¾ segera diangkat, diikat kuat & tidak
boleh dibuka lagi.

• Pembuangan akhir limbah infeksius, dapat dimusnahkan dengan


insenerator/bekerjasama dengan pihak ketiga.

• Jika bekerja sama dengan pihak ketiga maka pastikan mereka


memiliki perijinan, fasilitas pengelolaan limbah sesuai dengan
peraturan & perundang undangan

Midwifery Update 42
PENATALAKSANAAN LIMBAH NON INFEKSIUS


Dimasukkan dalam wadah dengan kantong plastik berwarna Hitam


Wadah harus kuat, tahan air & mudah dibersihkan


Tempatkan wadah dekat dengan area Tindakan


Jika wadah sudah berisi ¾ segera diangkat, diikat kuat & dibawa ke TPS

• Limbah non infekisus seperti botol-botol obat dapat dilakukan recycle


dengan melakukan pembersihan terlebih dahulu untuk dipergunakan
kembali


Pembuangan akhir limbah non infeksius dibuang di Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) yang sudah ditentukan oleh pihak pemerintah daerah
setempat.

Midwifery Update 43
□ Membuangan safety box dilakukan setelah kotak terisi 2/3

Midwifery Update 44
ALTERNATIF PEMBUANGAN LIMBAH MEDIS DI DTPK

Limbah dikubur di lokasi dengan ketentuan Permen LH no P.56/Menlhk-


Setjen/2015 pasal 25-28:
∙ Bebas banjir;
∙ Berjarak paling rendah 20 m dari sumur dan/atau perumahan
∙ Kedalaman kuburan paling rendah 1,8 m
∙ Diberikan pagar pengaman & papan penanda kuburan Limbah B3
∙ Mengisi kuburan Limbah B3 dengan Limbah B3 paling tinggi setengah
dari jumlah volume total & ditutup dengan kapur (ketebalan paling
rendah 50 cm) sebelum ditutup dengan tanah
∙ Memberikan sekat tanah dengan ketebalan paling rendah 10 cm pada
setiap lapisan Limbah B3 yang dikubur
∙ Melakukan pencatatan, perawatan, pengamanan & pengawasan
terhadap limbah B3 yang dikubur
46
Midwifery Update
07 PENATALAKSANAAN LINEN

Midwifery Update
KATEGORI LINEN
• Linen kotor
• Linen terkontaminasi.

Midwifery Update 48
PRINSIP PENGELOLAAN LINEN
1.SPO penatalaksanaan linen: penanganan,
pengangkutan & distribusi linen harus jelas.
2.Harus mengenakan APD lengkap.
3.Linen dipisahkan sejak dari lokasi penggunaan.
4.Semua linen kotor segera
dibungkus/dimasukkan ke dalam kantong
kuning di lokasi penggunaannya & tidak boleh
disortir/dicuci di lokasi dimana linen dipakai.
5.Linen yang terkontaminasi darah/cairan tubuh
dimasukkan kantong kuning &
diangkut/ditransportasikan secara berhati-hati
agar tidak terjadi kebocoran.
Midwifery Update 49
PRINSIP PENGELOLAAN LINEN
6. Buang kotoran ke spoelhoek/toilet,
pengangkutan dengan troli yang terpisah.
Pastikan kantong tidak bocor/lepas ikatan
selama transportasi. Kantong tidak perlu
ganda.
7. Pastikan alur linen kotor dan linen
terkontaminasi sampai di laundry TERPISAH
dengan linen yang sudah bersih.
8. Cuci dan keringkan linen di ruang laundry.
Linen terkontaminasi langsung masuk mesin
cuci yang segera diberi disinfektan.
9. Hilangkan cairan tubuh yang infeksius pada
linen melalui 2 tahap yaitu dengan deterjen
selanjutnya dengan Natrium hipoklorit (Klorin)
0,5%. Perendaman harus di wadah tertutup.

Midwifery Update 50
08 PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Midwifery Update
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Pengendalian lingkungan adalah upaya perbaikan kualitas udara,


kualitas air & permukaan lingkungan, serta desain & konstruksi
bangunan dilakukan untuk mencegah transmisi mikroorganisme kepada
pasien, petugas & pengunjung.

Pertahankan kondisi lingkungan sehat


• Udara bersih
• Penyediaan air bersih
• Permukaan lingkungan bersih
• Penataan peralatan sedemikian rupa sehingga
tampak rapi & mudah dibersihkan
• Binatang (kucing, anjing, tikus) tidak ada
disekitar ruangan, termasuk lalat, nyamuk &
kecoak

Midwifery Update 52
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
AIR
a. Sistim Air Bersih 01
b. Persyaratan Kesehatan Air
c. Sistem Pengelolaan Limbah Cair Baik Medis & Non Medis

VENTILASI RUANGAN
a. Mempunyai Ventilasi Udara yang Baik Meliputi Ventilasi
Alami dan/atau Ventilasi Mekanik/Buatan
b. Pintu & Jendela yang Bukaan Permanen 02
c. Pertukaran Udara 6-12 Kali Pertukaran Udara Perjam
d. Penghawaan Udara Ruangan Baik (Tidak Panas, Pengab & Bau
e. Pemilihan Sistim Ventilasi Alami

KONSTRUKSI BANGUNAN
a. Desain Bangunan
b. Persyaratan Kehandalan Bangunan
c. Sistem Pencahayaan 03
d. Penataan Barang & Lingkungannya
e. Pembersihan Lingkungan
Midwifery Update 53
PRINSIP PEMBERSIHAN LINGKUNGAN

Midwifery Update 54
PEMBERSIHAN TUMPAHAN DAN PERCIKAN
Spiil Kit Topi, sarung tangan, kacamata, masker, serok & sapu kecil,
Infekisus cairan detergen, cairan klorin 0,5 % & kain perca/tisu/koran
bekas), plastik warna kuning.

Spill Kit
Topi, sarung tangan, kacamata, masker, gaun, serok & sapu
B3 kecil, detergen, larutan tertentu berdasarkan bahan kimianya,
& kain perca/tisu/koran bekas), plastik warna coklat

Prosedur pembersihan tumpahan cairan Prosedur pembersihan tumpahan cairan B3:


Infeksius: 1. Petugas menggunakan APD.
1. Petugas menggunakan APD. 2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya 3. Tumpahan bahan kimia: tuangkan air bersih pada tumpahan, lalu
tumpahan. keringkan dengan kertas/koran/kain perca kemudian masukan ke
3. Serap cairan yang tumpah dengan kain kantong warna coklat, tuangkan detergen & serap/keringkan dengan
perca/handuk/tisu/koran bekas penyerap kertas/koran/kain perca buang ke kantong warna coklat. Berikan label
bersih yang dapat menyerap sampai bersih B3 pada plastik warna coklat tumpahan kimia.
kemudian buang ke kantong warna kuning 4. Tumpahan reagen: lokalisir area tumpahan dengan menaburkan
(kantong infeksius). Natrium Bicarbonat (Bicnat) sekitar area tumpahan, kumpulkan bekas
4. Tuangkan cairan detergen kemudian serap resapan kedalam plastik hitam/coklat, kemudian bersihkan lantai
dengan kain perca/handuk/tisu/koran bekas dengan detergen kemudian serap & buang ke kantong warna
masukan ke kantong warna kuning. hitam/coklat.
5. Lanjutkan dengan cairan klorin 0.5 % 5. Buang plastik sampah infeksius ke tempat penampungan sampah
kemudian serap dan buang ke kantong warna infeksius & kumpulkan limbah tumpahan B3 dalam ruang
kuning (kantong infeksius). penyimpanan limbah B3. 55
10 PENYUNTIKAN YANG AMAN

Midwifery Update
• Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik
pada pemberian suntikan
• Tidak memakai ulang jarum suntik
• Semua alat suntik yang dipergunakan harus
satu kali pakai untuk satu pasien & satu
prosedur
• Gunakan cairan pelarut/flushing hanya untuk
satu kali (NaCl, WFI, dll)
• Upayakan tidak memakai obat- obat/cairan
multidose
• Segera buang jarum suntik habis pakai
• Tidak melakukan recapping jarum suntik habis
pakai

Midwifery Update
57
• Tidak memberikan obat-obat single dose
kepada lebih dari satu pasien/mencampur
obat-obat sisa dari vial/ampul untuk
pemberian berikutnya.
• Bila harus menggunakan obat-obat multi
dose, semua alat yang akan dipergunakan
harus steril
• Simpan obat-obat multi dose sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik yang membuat
• Tidak menggunakan cairan pelarut untuk
lebih dari 1 pasien (kategori IB)
Midwifery Update

58
7/7/21

Midwifery Update 59
09 KEBERSIHAN PERNAFASAN atau
ETIKA BATUK

Midwifery Update
ETIKA BATUK DAN KEBERSIHAN PERNAFASAN

Diterapkan kepada semua individu, dgn


gejala gangguan saluran napas, harus:

Menutup mulut dan hidung saat


batuk/bersin

Pakai tisu, saputangan, masker


kain/medis bila tersedia, buang ke
tempat sampah
Masker medis < 4 -6 jam atau
Lakukan cuci tangan kotor/basah: ganti

61
Midwifery Update
11 PENEMPATAN PASIEN

Midwifery Update
PRINSIP PENEMPATAN PASIEN
• Kamar terpisah bila dikhawatirkan terjadinya kontaminasi luas
terhadap lingkungan misalnya pada luka lebar dengan cairan keluar,
diare, perdarahan tidak terkontrol.

• Kamar terpisah dengan pintu tertutup diwaspadai transmisi melalui


udara ke kontak, misalnya: luka dengan infeksi kuman gram positif,
covid, dll

• Kamar terpisah atau kohorting dengan ventilasi dibuang keluar dengan


exhaust ke area tidak ada orang lalu lalang, misalnya: TB

• Kamar terpisah dengan udara terkunci bila diwaspadai transmisi


airborn meluas, misalnya pada pasien dengan varicella.

• Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan (anak,


gangguan mental).

• Bila kamar terpisah tidak memungkinkan dapat dilakukan dengan


sistem cohorting (pengelompokan pasien dengan jenis penyakit yang
sama). Bila pasien terinfeksi dicampur dengan non infeksi maka pasien,
petugas & pengunjung menjaga kewaspadaan & transmisi infeksi.
Midwifery Update 63
12 PERLINDUNGAN KESEHATAN PETUGAS

Midwifery Update
PERLINDUNGAN KESEHATAN PETUGAS
• MCU teratur terutama petugas yg menangani kasus dengan
penularan melalui airborne

• Vaksinasi Hepatitis B dan vaksinasi khusus dimasa Pandemi


COVID-19

• Penanganan paska pajanan yang memadai (ada alur pajanan,


sebelum 4 jam sudah ditentukan penata laksanaan) Petugas yang
dihubungi....? Petugas Laporan ke.....?

• Penyediaan sarana kewaspadaan standar

• Senantiasa menjaga perilaku hidup sehat

65
Midwifery Update
PROTOKOL KESEHATAN DI MASA
13 PANDEMI COVID -19

Midwifery Update
Manajemen Pelayanan Kebidanan dalam Upaya Penerapan
Protokol Kesehatan dimasa Pandemi COVID-19

1. Pengaturan alur pelayanan dan triage

2. Pelaksanaan Skrining
3. Penolakan Terhadap
Skrining

Midwifery Update 67
IMPLEMENTASI PPI PADA PELAYANAN
KIA - KESPRO

• Diterapkan disemua tatanan pelayanan KIA - KESPRO

• Mengacu pada panduan/pedoman khusus yang


dikeluarkan oleh Kemenkes RI & di rekomendasi dari
organisasi profesi (IBI, POGI, IDAI, dll)

68
Midwifery Update

Anda mungkin juga menyukai