Anda di halaman 1dari 66

PEMBERIAN OBAT

& CAIRAN
OLEH:
Asirotul Ma’rifah, SST., Bd.,M. Kes.

1
08/04/2024
Cara membaca resep obat
Resep mrpk dokumen legal, sbg sarana
komunikasi profesional dr dokter & penyedia
obat kpd pasien, sesuai dgn kebutuhan medis
yg telah ditentukan
Resep hrs memuat unsur2 informasi
mengenai pasien (nama pasien, JK, umur),
p’obatan yg diberikan (nama obat-generik,
bentuk sediaan, cara/aturan p’gunaan, jumlah
satuan yg diinginkan) & siapa dokternya
(nama dokter, alamat, no. ijin praktik)
08/04/2024 2
Hrs menyertakan tanda R/ di resepnya, dr bhsa
Latin yakni Recipe artinya Ambilah.
Cth: R/ CTM, Efedrin, Aminophyline, Laktas
Calsium, Glyceril guaicolate. B’arti obat2 tsb hrs
diracik.
Jumlah Miligram (mg) a/ Tablet (tab) dsamping
obat, adl jumlah obat yg dbutuhkan.
D bwhnya ada tulisan yg mrpk perintah Cara
Pembuatan seperti ini : m.f. pulv. dtd No. XC da
in caps.
Mrpk singkatan dlm bhsa Latin, yakni “Misce Fac
3
Pulvis Da Tales Dosis Numero XC, Da In 08/04/2024
Capsule”.
 Artinya:
m.f = Misce Fac = Buatlah
pulv = Pulvis = Serbuk
dtd = Da Tales Dosis = Sesuai Dosis
No. XC = Nomero XC = Banyaknya 90
da in caps = Da In Capsule = Buat dalam bentuk Kapsul
 Selanjutnya tertulis: S. 3 dd caps I
Mrpk singkatan dlm bhsa Latin, yakni “Signa Tre De
Die Capsule Uno”. Artinya : Tandailah 3 Kali Sehari
Satu Kapsul.
 Cth lain: R/OBH Syr fl. I.
Bhsa Latinnya “OBH Syrup Flesh Uno”. Artinya : OBH
Sirup sebanyak 1 Botol.
 D bwhnya tertulis S. 3 dd C I. Bhsa Latinnya : “Signa
4 Thre De Die Cochlear Uno”. Artinya: Minum OBH
08/04/2024
Kelompok Nama Obat Nama Obat Kelompok
Jantung LANOXIN LOXONIN Analgesik,
antirheumatik
Antiulcer LOSEC LASIX Diuretika
Antiemetik, CHLORPROMA CHLORPROPA Antidiabet
antivertigo, ZIN MID
antipsikotik
Antihistamin DIPHENHYDRA DIMENHYDRIN Antiemetik,
MINE AT antivertigo
Antikoagulan COUMADIN KEMADRIN Antiparkinson
Antihistamin SELDANE FELDENE AINS
non sedasi
Inotropik AMRINON AMIODARONE Antiritmia
Anti HIV RITONAVIR RETROVIR Anti HIV
08/04/2024 5
PERSIAPAN PEMBERIAN
OBAT
P’siapan alat & obat: sesuaikan dgn cara
p’berian, jenis obat, jenis penyakit &
instruksi dokter
P’siapan petugas: pengetahuan,
keterampilan, sikap, pelindung diri
P’siapan pasien: informasi ttg obat, efek
samping & cara p’berian, posisi
P’siapan lingkungan: bersih, nyaman,
tenang, privasi t’jaga
08/04/2024 6
PENGERTIAN DOSIS
OBAT
 Dosis = takaran = byknya obat yg boleh
diberikan/dpergunakan kpd pasien utk 1x
p’berian & utk 1 hari
 Dosis = sejumlah obat yg m’berikan efek
terapeutik pd pasien dws.

08/04/2024 7
MACAM2 DOSIS OBAT
 Dosis max (DM) = jumlah t’byk obat yg boleh
dberikan kpd pasien dws (umur 20-60 thn, BB
58-60 kg) utk dp’gunakan sbg obat dlm a/ obat
luar
 Dosis lazim (DL) = jumlah yg biasa dberikan kpd
pasien a/ jumlah t’kecil yg sdh dpt m’berikan
efek terapi
 Cth: Paracetamol 500 mg
CTM 4 mg utk dws
Codein 10-20 mg
 Dosis terapi (DT)= ukuran/takaran yg sesuai dgn
tjn p’obatan a/ m’berikan efek p’obatan/terapi
08/04/2024 8
FAKTOR2 YG M’PENGARUHI
PENENTUAN DOSIS OBAT
 Faktor obat:
Sifat fisika obat: daya larut dlm air a/ lemak
Sifat kimiawi: asam-basa a/ pH
 Cara p’berian obat
 Faktor penderita/pasien: umur, BB, JK, sifat &
jenis penyakit a/ patofisiologi, kondisi khusus,
adiksi & sensitifitas

08/04/2024 9
Sistem Perhitungan Obat
Sistem Metrik :
 Satuan dasar : meter (panjang), liter

(volume), gram (berat)


 Huruf besar & kecil digunakan utk

menandai satuan utama


 Cth : gram = g atau Gm, liter = I atau L,

miligram = mg, mililiter = ml

08/04/2024 10
Sistem Apothecary
 Sdh dikenal oleh org di Amerika & Kanada
 Standar p’ukuran umumnya digunakan di rumah, cth:
susu dlm botol diukur dlm pint (1 pint = 0,586 liter)
 Satuan dasar :
a. grain = gr (satuan berat), turunan grain adl dram =
ons = oz, pound
b. minim = m (volume ukuran cair), turunan minim adl
dram-cairan = fluidram (f3), ons cairan, pint, quart
 Cohen (1993) melaporkan sistem ini tdk akurat,
timbul kekeliruan obat krn dibingungkan
p’gunaannya dgn ukuran dlm sistem metrik.
08/04/2024 11
Ekivalen Ukuran
Metrik Apothecary Rmh Tangga
1 ml 15-16 minim 15 tetes

16 ml 4 fluidram 1 sdm

30 ml 1 fluid ounce 2 sdm

240 ml 8 fluid ounce 1 cangkir

08/04/2024 12
Didasarkan pd p’bandingan dgn dosis utk
org dws:
a. Mnrt p’bandingan umur org dws (thn)
b. Mnrt p’bandingan BB org dws (kg)
c. Mnrt p’bandingan luas p’mukaan tubuh
(LPT) org dws (m2)
Didasarkan pd ukuran fisik anak scra
individual:
a. Sesuai dgn BB anak (kg)
b. Sesuai dgn LPT anak (m2)

PERHITUNGAN DOSIS OBAT


08/04/2024 13
Rumus Young
n
------------ x DM dws
n + 12

n = umur anak 1-8 thn ke bwh

08/04/2024
14
Rumus Dilling
n
----------- x DM dws
20

n = umur anak 8 thn ke atas

08/04/2024 15
RUMUS FRIED
n
--------- x DM dws
150

n = umur bayi dlm bln

08/04/2024 16
Rumus Gaubius
 Umur 1 thn ke bwh:
1
------ x DM dws
12
 Umur 1-2 thn:
1
------ x DM dws
8
 Umur 2-3 thn:
1
------ x DM dws
6
08/04/2024 17
 Umur 3-4 thn:
1
------ x DM dws
4
 Umur 4-7 thn:
1
------ x DM dws
3
 Umur 7-14 thn:
1
------ x DM dws
2
 Umur 14-20 thn:
2
------ x DM dws
3 08/04/2024 18
Rumus Umum Dosis Obat
Dosis yg diminta
--------------------------- x Jumlah yg t’sedia
Dosis yg tersedia
Cth : dokter m’instruksikan klien diberi Versed
2,5 mg IM, obat t’sedia 5 mg dlm sediaan 1 ml
Maka p’itungannya:

2,5 mg
--------- x 1 ml = 0,5 ml utk diberikan
5 mg
08/04/2024 19
KALKULASI DOSIS PADAT & CAIR
Dosis yg diminta

08/04/2024
Jmlh yg dberi =---------------------x Jmlh yg t’sedia
Dosis yg t’sedia
Keterangan:
Dosis yg diminta : jmlh obat yg diprogramkan/
diresepkan dokter untuk klien
Dosis yg t’sedia : berat/volume obat yg t’sedia dlm
satuan yg disuplai perusahaan farmasi
Jml yg tersedia : jmlh obat yg mengandung dosis yg
tersedia (1 tablet, 1 kapsul, 1 ml, 1 L)
20
Cth 1: Brp tablet Digoxin yg diperlukan utk
m’dpt dosis 0,125 g? 1 tablet
mengandung 62,5 mcg Digoxin.
Jwb: 0,125 mcg = 125 mg
X 62,5 = 125
X = 125/62,5
= 2 tablet

Cth 2: Seorg pasien diinstruksikan utk diberi 75


mg Pethidin. T’sedia 100 mg dlm 2 ml.
Brp ml yg perlu disuntikan?
Jwb: 75 mg
X = ---------- x 2 ml = 1,5 ml
100 mg
08/04/2024 21
KONVERSI SATUAN OBAT
1 kg = 1000 g
1 g = 1000 mg
1 mg = 1000 mcg
1 L = 1000 ml
1% = 1 g x 1/100 g = 0,1 g/g atau 10 mg/g
Larutan 1% = 10 mg/ml
Utk m’ubah miligram mjdi gram, bagi dgn 1000,
geser koma pd angka desimal 3 kali ke kiri
Contoh : 1000 mg = 1 g dan 350 mg = 0,35 g
Utk m’ubah Liter menjadi militer, dikali 1000, geser
koma 3 kali ke kiri
Contoh 1 L = 1000 ml dan 0,25 L = 250 ml
08/04/2024 22
PENGGUNAAN UNIT DOSIS
OBAT
 Jumlah larutan biasanya dinyatakan dlm satuan
cc
 1 cc = 1 ml = 1 g
 Larutan yg dibuat dr campuran suatu bahan dgn
suatu cairan dinyatakan dlm %
 15% larutan sabun = 15 g sabun dlm 100 cc air

08/04/2024 23
 Cth: Buat 300 cc larutan sabun 10%!
 Jwb: Ingat, 10% larutan sabun = 10 g sabun dlm
100 cc air
 Shg p’bandingannya:

10 g : x = 100 cc : 300 cc
10 g = 100 cc
xg = 300 cc
100 x = 3000
x = 3000/1000
= 30 g

08/04/2024 24
P’CEGAHAN INJURI P’OBATAN
 Obat hrs dihitung/diukur dgn cermat
 Tunda p’berian obat bila pasien tdk dpt
meminum obatnya pd saat yg ditentukan
 Obat tdk boleh ditinggal/diletakkan sembarangan
 Penolakkan obat hrs dicatat
 Pd p’berian obat per oral, pasien sebaiknya sadar
& tenang
 Atur posisi sesuai kebutuhan

08/04/2024 25
TEKNIK PEMBERIAN OBAT
 Oral, bukal, sublingual
 Parenteral
 Inhalasi
 Per vaginam
 Per rektal
 Topikal:
1. Kulit
2. Mata
3. Telinga
08/04/2024 26
TEKNIK PEMBERIAN OBAT
Epidural
Terapi panas dingin
Zid bath/kompres

08/04/2024 27
Menghitung Kecepatan Aliran Infus
Infus set ada 3 macam, yaitu: blood set a/ tranfusi set (1
ml = 15 tetes), tetes makro (1 ml = 15 a/ 20 tetes), tetes
mikro (1 ml = 60 tetes)

Volume cairan (ml) x Jumlah tetesan/ml (faktor tetesan)


-------------------------------------------------------------------
Waktu pemberian infus yang diperlukan (menit)

08/04/2024 28
Cairan & elektrolit yg lazim
digunakan dlm praktik kebidanan
1. Larutan glukosa: Dextrose/ D5
2. Cairan elektrolit sederhana/larutan salin:
NaCl 0,9%
3. Cairan elektrolit kompleks: RL

08/04/2024 29
P’BERIAN CAIRAN
INTRAVENA
 P’berian cairan intravena (infus): memasukan
cairan a/ obat langsung ke dlm p’buluh darah
vena dlm jumlah & wkt t’tentu dgn m’gunakan
infus set (Potter, 2005)
 Tindakan infus diberikan pd klien dgn
dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra & pasca
bedah sesuai program p’obatan, serta klien yg
sistem p’cernaannya t’ganggu.

08/04/2024
30
PERSIAPAN
Cuci tangan di air mengalir
Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan :
1. IV Catheter (Abocath) sesuai dgn ukuran yg dibutuhkan
2. Infus set sesuai ukuran
3. Cairan infus sesuai kebutuhan klien
4. Standard infus
5. Tali pembendung (Torniquet)
6. Kapas alkohol 70 % dlm tempatnya
7. Kassa steril
8. Sarung tangan DTT/steril
9. Plester
10. Bengkok (nierbekken)
11. Gunting verband
12. Pengalas
13. Spalk bila perlu (utk anak-anak)
08/04/2024 31
PROSEDUR KERJA
Bawa p’alatan ke dekat pasien
Identifikasi klien
M’p’siapkan psikologis klien:
1. M’jelaskan dgn prosedur yg sederhana
2. M’jelaskan tujuan tindakan
M’atur cahaya agar penerangan baik
Atur posisi pasien
Pasang infus set ke cairan dgn langkah:
08/04/2024 32
08/04/2024 33
08/04/2024 34
08/04/2024 35
08/04/2024 36
PARENTERAL
Parenteral = di luar usus, biasanya dipilih bila
diinginkan cepat, kuat
Utk obat yg merangsang a/ dirusak getah
lambung a/ tdk diabsorpsi usus
Utk pasien yg tdk sadar a/ tdk mau bekerja
sama.
Kekurangannya: mahal, nyeri & sukar
digunakan sendiri, bahaya t’kena infeksi
kuman (hrs steril) & bahaya merusak p’buluh
a/ syaraf jika tdk tepat dlm memilih tmpt
suntikan 08/04/2024 37
TUJUAN PENGOBATAN PARENTERAL
 M’percepat reaksi dr cairan obat
 M’dptkan reaksi setempat, mis. tes Mantoux a/ obat2
t’tentu
 M’bantu menegakkan diagnosa
 M’dptkan kekebalan a/ imunisasi, mis. DPT, BCG
dsb
 M’berikan kebutuhan obat scr cepat & tepat
 Utk pasien yg tdk dpt diberikan scr per oral
 Utk obat t’tentu yg bentuknya hanya obat injeksi
(cair)
 Yg memerlukan pemeriksaan diagnosis dgn obat
suntik, mis. Radiologi
08/04/2024 38
Indikasi
 Utk obat-obatan yg sulit diserap saluran cerna
 Pasien yg tdk sadar
 Pd keadaan perlu kerja obat cepat
 Dosis obat paling t’kendali
 Terdiri dari:
1. Intravaskular(IV)
2. Intramuskular(IM)
3. Subcutan (SC)/ hipodermal
4. Intracutan (IC)/ intradermal
08/04/2024 39
08/04/2024 40
 Subcutan (hipodermal) : obat diinjeksi ke dlm
jaringan tepat di bwh lapisan dermis kulit.
Efeknya tdk secepat IV a/ IM. Mdh dilakukan
sendiri
 Tempat penyuntikan
a. bagian luar lengan atas
b. abdomen dr batas bawah kosta sampai
krista iliaka
c. bagian anterior paha
d. daerah skapula di punggung atas & daerah
ventral atas a/ gluteus dorsal

08/04/2024 41
 Tempat injeksi hrs bebas dr infeksi, lesi kulit,
jar parut, tonjolan tulang a/ saraf besar

08/04/2024
dibawahnya
 Cth: injeksi insulin pd pasien diabetes.

 Implantasisubkutan : memasukkan obat yg


b’bentuk pellet steril (tablet silindris kecil)
ke bwh kulit, dgn tjn efek sistemis lama
 Cth: AKBK

42
 Intracutan (IC) a/ Intradermal (ID) : injeksi ke
dlm dermis tepat di bwh epidermis, sini suplai
darah lebih sedikit & absorpsi obat b’langsung
lambat
 Utk uji kulit (mis. skrining tuberkulin & tes
alergi),
 Tempat injeksi : lengan bwh bagian dlm &
punggung bagian atas
 Daerah injeksi hrs bebas dr luka & relatif tdk
berbulu

08/04/2024 43
08/04/2024 44
Intramuskular (IM): injeksi di dlm otot, obat bekerja
dlm wkt 10-30 menit, obat masuk melalui dinding
kapiler, kecepatan absorpsinya b’gantung pd
formulasi obat; obat yg larut dlm minyak diabsorpsi
dgn lambat, sdgkan obat yg larut dlm air diabsorpsi
dgn cepat.
Tempat injeksi
a. otot vastus lateralis, di bagian lateral anterior paha
b. otot vatrogluteal,
c. otot dorsogluteus, t’letak di bagian luar kuadrant
atas luar bokong kira-kira 58 cm di bwh krista
iliaka
d. otot deltoid, t’letak di bagian tengah segitiga 2,55
cm di bwh prosesus akromion
08/04/2024 45
08/04/2024 46
08/04/2024 47
08/04/2024 48
 Intravena (IV): obat disuntikkan langsung ke dlm
darah, m’hasilkan efek t’cepat: dlm wkt 18 detik,
yaitu wkt 1 kali peredaran darah, obat sdh t’sebar

08/04/2024
ke seluruh jaringan, tetapi lama kerja obat
biasanya singkat, b’guna pd situasi darurat. Tdk
utk obat yg tdk larut dlm air a/ yg menimbulkan
endapan dgn protein a/ butiran darah.
 Tempat penyuntikan :

a. pada lengan : v. mediana cubiti & v. cephalica


b. pada tungkai : v. saphenous
c. pada leher : v. jugularis
d. pada kepala : v. frontalis 49
KEUNTUNGAN & KERUGIAN
 Rute SC, IC/ID, IM, IV digunakan jika rute oral
dikontraindikasikan
 Absorpsi lebih cepat dari pd rute topikal atau oral
 Infus IV memungkinkan pengantaran obat saat
klien dlm kondisi kritis atau terapi jangka panjang
 Bila sdhdiberikan tidak bisa ditarik kembali
 Risiko kontaminasi
 Efek samping dpt sgt b’bahaya
 Menimbulkan rasa cemas yg cukup besar pd
khususnya pasien anak-anak
08/04/2024 50
08/04/2024 51
LOKAL
Inhalasi (intra pulmonal) : obat yg disemprotkan ke
dlm mulut dgn alat aerosol, semprotan obat dihirup dgn
udara & absorpsi tjd melalui mukosa mulut, tenggorok
& saluran nafas. Tanpa melalui hati obat dgn cepat
memasuki peredaran darah & m’hasilkan efeknya spt
p’gunaan anastesi umum (eter, halotan), obat asma,
secara umum absorpsinya cepat.
Bbrp obat yg dipasarkan dalam alat2 yg dpt m’berikan
dosis t’ukur, cocok utk p’berian sendiri.
Intranasal : disemprotkan a/diteteskan ke hidung
Cth : kokain disedot dgn hidung

52 08/04/2024
 Topikal : pd penyakit kulit, obat yg digunakan
berupa salep, krem a/ lotion, b’guna utk
p’berian obat lokal, paling byk diberikan pd
preparat dermatologi & oftalmologi
 Transdermal : koyo (transdermalpatch) yg
berisi obat ditempelkan ke kulit. Obat keluar
dr koyo, melalui kulit & masuk melalui
jaringan kapiler, cara ini nyaman utk
pemberian sendiri
 Intratekal/intraventrikular : dimasukkan ke
dlm cairan serebrospinal
 Melalui endotrakea / trakea : melalui selang yg
di tempatkan ke dlm trakea

08/04/2024 53
Petunjuk Pemakaian Obat Salep Mata
Ujung tube salep jgn t’sentuh oleh benda
apapun (termasuk mata).
Cuci tangan, kepala ditengadahkan, dgn
jari telunjuk kelopak mata bagian bwh
ditarik ke bwh utk m’buka kantung
konjungtiva
Tube salep mata ditekan hingga salep
keluar dr tube & masuk dlm kantung
konjungtiva & mata ditutup selama 1-2
menit.
08/04/2024 54
 Minta pasien m’gerakkan matanya ke kiri-
kanan, atas-bawah.
 Setelah digunakan, ujung kemasan salep
diusap dgn tissue bersih (jgn dicuci dgn air
hangat) & wadah salep ditutup rapat.
 Cuci tangan utk m’hilangkan obat yg
mungkin t’papar pd tangan.

08/04/2024 55
Pemakaian Obat Tetes Hidung
 Hidung dibersihkan & kepala ditengadahkan bila
p’gunaan obat dilakukan sambil b’diri & duduk
a/ pasien cukup b’baring saja.
 Kemudian teteskan obat pd lubang hidung &
biarkan selama bbrp menit agar obat dpt t’sebar
di dlm hidung

08/04/2024 56
Pemakaian Obat Tetes Telinga
 Ujung alat penetes jgn menyentuh benda apapun termasuk
telinga
 Cuci tangan sebelum m’gunakan obat tetes telinga
 Bersihkan bagian luar telinga dgn cotton bud
 Jika sediaan berupa suspensi, sediaan hrs dikocok t’lebih
dahulu
 Cara p’gunaan adl p’derita b’baring miring dgn telinga yg
akan ditetesi obat m’hadap ke atas utk m’buat lubang telinga
lurus shga mdh ditetesi
 Utk pasien dewasa telinga ditarik ke atas & ke belakang,
sdgkan utk anak2 telinga ditarik ke bwh & ke belakang.
 Teteskan obat & biarkan selama 5 menit
 Bersihkan ujung penetes dgn tissue bersih.
08/04/2024 57
Pemberian Obat Per Rektal
 Adl p’berian obat melalui rektum (dubur)
 Cocok utk obat yg merangsang a/ diuraikan
oleh asam lambung
 Biasanya sediaan dalam bentuk
supposittoria
 Utk pasien yg tdk sadar a/ muntah2x a/ yg
t’lampau sakit utk menelan, ada kalanya utk
efek lokal yg cepat, misalnya laksan, wasir.

08/04/2024 58
 Mengurangi metabolismel intas pertama ± 50
%
 Byk obat tdk diabsorpsi lengkap di rektum,
misal tetrasiklin, kloramfenikol & sulfonamida
(hanya 20%), maka sebaiknya diberikan dosis
yg melebihi dosis oral & dimasukkan pd
rektum kosong.
 Kekurangannya: dpt menimbulkan peradangan
bila digunakan terus menerus.

08/04/2024 59
Pemakaian Obat Supositoria
 Cuci tangan, keringkan. Pasang sarung tangan
 Suppositoria dikeluarkan dari kemasan,
suppositoria dibasahi dgn air.
 Penderita b’baring dengan posisi miring &
suppositoria dimasukkan ke dlm rektum.
 Masukkan supositoria dgn cara bagian ujung
supositoria didorong dgn jung jari sampai
melewati otot sfingter ani, kira-kira ½ -1 inchi pd
bayi &1 inchi pd dewasa.

08/04/2024 60
 Jika suppositoria terlalu lembek
utk dpt dimasukkan, maka sblm
digunakan sediaan ditempatkan
dlm lemari pendingin selama 30
menit kemudiantempatkan pada air
m’alir sebelum kemasan dibuka
 Setelah p’gunaan suppositoria,
lepas sarung tangan, cuci tangan.

08/04/2024 61
PEMBERIAN OBAT PER VAGINAM
 Utk m’obati gangguan vagina secara lokal t’sedia
cair, salep, tablet a/ sejenis suppositoria vaginal
(ovula), yg harus dimasukkan ke dlm vagina &
melarut di mukosa vagina.
 Obat bisa juga digunakan sbg cairan bilasan.
 P’gunaan lain adl utk m’cegah kehamilan dimana
zat spermacid, dimasukkan dlm bentuk
tablet/krem.

08/04/2024 62
 Tujuan :
a. mengobati infeksi pd vagina
b. menghilangkan nyeri, rasa terbakar & ketidak
nyamanan pd vagina
c. mengurangi peradangan

08/04/2024 63
 Pemberian obat yg canggih
 1. Epidural : obat diberikan di dlm ruang epidural via kateter
 yg dipasang oleh perawat anestesi atau ahli anestesi
 2. Intratekal : obat diberikan melalui sebuah kateter yg
 dipasang ke dlm ruang subaraknoid atau ke dlm satu
 ventrikel otak
 3. Intraoseosa : memasukkan obat langsung ke dlm sumsum
 tulang. Sering diberikan pd bayi & todler yg akses pembulu
 darah nya buruk

08/04/2024 64
 Intraperitoneal : obat diberikan ke dlm rongga
 peritoneum. Disini obat diabsorpsi ke dlm sirkulasi.
 Mis kemoterapi dan metode dialisis utk
 memindahkan cairan, elektrolit & produk limbah
 5. Intrapleura : obat diberikan mll dinding dada &
 lgsg ke dlm ruang pleura. Mis kemoterapi
 6. Intraarteri : obat dimasukkan lgsg ke dlm arteri.
 Infus intraarteri umum dilakukan pd klien yg di dlm
 arterinya terdapat bekuan
08/04/2024 65
 Intra arteri; injeksi ke pembuluh nadi; untuk
membanjiri suatu organ misalnya hati.
 •Intralumbal; antar ruas tulang belakang.
 •Intraperitoneal; ke dalam ruang selaput perut
 •Intrapleural; selaput paru-paru
 •Intracardial: jantung
 •Intra-artikuler (ke celah sendi)

08/04/2024 66

Anda mungkin juga menyukai