Anda di halaman 1dari 18

REAKTOR

KELOMPOK 1
Firdaus Hadimuliyawan Abbas Nim.210140100
Nurul Rahmadani Siregar Nim.210140116
Nurfia Arabiyah Mutiara Sihombing Nim.210140117
Rafika Mei Yuni Nim.210140122
Ferhin Firda Meutia Nim.210140134
Ebit Maulana Nim.210140144
Rizkyna Putra Nim.210140157
Pengertian

Reaktor adalah suatu alat proses tempat dimana


terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik itu reaksi
kimia atau nuklir dan bukan secara fisika.
Reaktor kimia adalah segala tempat terjadinya
reaksikimia, baik dalam ukuran kecil seperti
tabung reaksisampai ukuran yang besar seperti
reaktor
skala industri
Latar Belakang
Reaktor Tangki Berpengaduk
Merupakan salah satu jenis reaktor yang sering digunakan dalam industri proses yang menggunakan bahan
berfasa liquid sebagai bahan baku utama. Reaktor ini dapat dioperasikan pada kondisi steady state
dengan laju reaktan dan prodak yang kontinyu serta pencampuran dianggap sempurna. Umpan yang
dimasukkan dan berada di dalam reaktor dianggap uniform atau seragam dan dengan asumsi pengadukan
dianggap homogen maka aliran keluaran memiliki komposisi dan konsentrasi yang sama dengan
konsentrasi di dalam reaktor.
Reaktor Pipa
merupakan suatu reaktor yang memiliki bentuk menyerupai pipa yang beroperasi secara kontinyu.
Didalam reaktor Pipa, selama operasi berlangsung bahan baku akan dimasukkan secara terus menerus dan
produk reaksi akan dikeluarkan secara terus menerus sehingga tidak terjadi pencampuran ke arah aksial dan
semua umpan memiliki waktu tinggal yang sama. Umpan berupa fluida yang masuk ke dalam Reaktor
Pipa dapat dianalogikan seperti sebuah reaktor yang disusun secara seri dengan bentuk “sumbat”
yang koheren, dimana setiap sumbat ini mengalir kearah aksial dan di dalam “sumbat” ini
komposisi dianggap sama.
Reaktor Seri
Reaktor dengan jenis yang berbeda dapat dirangkai secara seri, misalnya apabila kita merangkai reaktor seri yang
diikuti dengan reaktor atau sebaliknya. Reaktor seri adalah salah satu tipe reaktor nuklir yang digunakan dalam
pembangkit listrik tenaga nuklir. Dalam reaktor seri, batang-batang bahan bakar nuklir disusun secara berurutan satu
di belakang yang lain dalam inti reaktor. Ini berarti bahwa produk reaksi nuklir dari batang bahan bakar yang satu
digunakan sebagai sumber energi untuk batang bahan bakar yang berikutnya. Penting untuk dicatat bahwa reaktor seri
tidak banyak digunakan dalam industri nuklir komersial, dan reaktor tipe lebih umum seperti reaktor air bertekanan
(PWR) atau reaktor air berat bertekanan (PHWR) lebih umum digunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
JENIS-JENIS REAKTOR
1. Reaktor Batch
Proses batch merupakan sebuah proses dimana semua reaktan dimasukan bersamasama
pada awal proses dan produk dikeluarkan pada akhir proses. Dalam proses ini, semua reagen
ditambahkan di awal proses dan tidak penambahan atau pengeluaran ketika proses
berlangsung. Proses batch cocok untuk produksi skala kecil (Fogler, 1986).
2. Reaktor Kontiniyu
Proses kontiniyu merupakan sebuah proses dimana reaktan yang diumpankan ke dalam reaktor
dan produk atau produk sampingan dikeluarkan ketika proses masih berlangsung secara berkelanjutan.
Sebagai contoh Haber Proses untuk pembuatan amonia. Biasanya biaya produksi pada proses kontinu
lebih hemat dan murah dibandingkan dengan proses batch. Proses kontinu lebih cocok digunakan
untuk industri skala besar. (Fogler, 1986)
3. Reaktor Semi Batch
Merupakan proses yang berbeda dengan proses batch, pada proses ini input dan output
dioperasikan dengan baik secara berkelanjutan. Dalam reaktor semi batch ini, beberapa reaktan dapat
ditambahkan atau beberapa produk dapat ditarik sebagai hasil reaksi secara berkala (Catalano, 2012).
Salah satu alasan terbaik untuk menggunakan reaktor semibatch adalah untuk meningkatkan
selektivitas dalam reaksi fase cair.
3. Fixed Bed Reactor
Fixed bed reactor merupakan reaktor yang telah dilengkapi dengan katalis heterogen yang telah
dipadatkan sehingga katalis tidak akan terpengaruh oleh arus dari umpan. Fixed bed reactor terdiri dari
beberapa jenis yaitu single bed reactor, multiple bed reactor, dan multiple tube reactor (Catalano,
2012). Fixed bed reactor adalah reaktor yang dalam prosesnya mempunyai prinsip kerja
pengontakan langsung antara pereaktan dengan partikel-partikel katalis. Fixed bed reactor
biasanya digunakan untuk umpan (pereaktan) yang mempunyai viskositas kecil.
3. Reaktor Unggun Terfluidisasi
Gas dialirkan melalui distributor yaitu berupa pelat logam berlubang secara kontinu. Kondisi bed
setelah fluidisasi awal tergantung pada keadaan reaktan. Jika reaktan yang diumpankan adalah cairan
bed akan mengembang seragam dengan peningkatan aliran reaktan menuju atas. Keadaan Ini disebut
fluidisasi homogen. Jika reaktan yang diumpankan adalah gas bed akan tidak seragam karena terbentuk
gelembung gas pada unggun, sehingga terjadi fluidisasi agregatif.
3. Slurry Loop Reactor
Reaktan (gas) dimasukan kedalam reaktor. Gas diserap kedalam cairan dari permukaan gelembung.
Gas diserap kemudian berdifusi melalui cairan ke permukaan katalis, dimana titik itu berdifusi kedalam
pellet katalis dan reaksi berlangsung. (Catalano, 2012). Pada dasarnya, reaktor gelembung adalah reaktor
dua fasa, yaitu gas dan cairan, yang berbentuk vessel silinder dengan distributor gas (sparger) di bagian
bawah reaktor. Reaktor kolom gelembung diaplikasikan secara luas sebagai kontaktor dan reaktor
mutifasa di industri kimia, biokimia, petrokimia, dan juga metalurgi material. Reaktor kolom
gelembung tiga fasa digunakan dan dioperasikan dalam teknik reaksi, yaitu dengan adanya katalis dan
aplikasi biokimia dimana mikroorganisme yang digunakan sebagai suspensi padat untuk menghasilkan
bioproduk dalam skala industri.
Reakor Berdasarkan Jenis
1 Reaktor Oksidasi-Reduksi: 2 Reaktor Asam Basa
Reaktor Elektrokimia: Digunakan Reaktor Netralisasi: Digunakan untuk
dalam elektrokimia untuk mengkatalisi mereduksi atau menetralkan kelebihan
s reaksi oksidasi-reduksi dengan asam atau basa dalam sebuah larutan.
bantuan arus listrik. Contohnya adalah sel Contohnya adalah reaktor yang digunakan
elektrokimia seperti sel galvanik dan dalam industri pengolahan air limbah
elektrolisis.

3 Reaktor Katalisis:
Reaktor Katalisis Heterogen: Digunakan untuk reaksi yang melibatkan
katalis padat dalam fase reaktan yang berbeda. Contohnya adalah reaktor katilis
pemisah.
Reaktor Katalisis Homogen: Digunakan untuk reaksi yang melibatkan
katalis dalam fase cair atau gas yang sama dengan reaktan.
Reakor Berdasarkan Fase
1 2 Reaktor Cair:
Reaktor Gas: Reaktor Cair Cair (Liquid-Liquid Reactor): Dalam
Reaktor Gas Cair (Gas-Liquid Reactor): reaktor ini, dua atau lebih cairan yang tidak saling larut bereaksi
Dalam reaktor ini, gas dan cairan bereaksi bersama. satu sama lain. Ini digunakan dalam banyak aplikasi kimia,
Ini sering digunakan dalam proses seperti absorpsi, seperti ekstraksi cair-cairan, reaksi esterifikasi, dan reaksi
desorpsi, dan hidrogenasi. fermentasi.
Reaktor Gas Gas (Gas-Gas Reactor): Dalam Reaktor Cair Padat (Liquid-Solid Reactor): Dalam
reaktor ini, dua atau lebih gas bereaksi satu sama lain. reaktor ini, reaksi terjadi antara cairan dan padatan yang terlarut
Contoh reaksi ini adalah reaksi dalam industri kimia, atau dalam bentuk partikel. Contoh reaktor ini adalah reaktor
pengendapan, seperti dalam proses pengolahan air limbah.
seperti sintesis amonia dalam reaktor Haber-Bosch.

3
Reaktor Padat:
Reaktor Padat Padat (Solid-Solid Reactor): Dalam reaktor ini, dua
atau lebih padatan bereaksi satu sama lain. Ini biasanya ditemukan dalam
proses metalurgi dan pemurnian logam.
Reaktor Padat Cair (Solid-Liquid Reactor): Dalam reaktor ini,
reaksi terjadi antara padatan dan cairan. Contoh reaktor ini adalah reaktor
dalam proses pengendapan padatan dalam larutan kimia
Reakor Berdasarkan Energy
1 Reaktor Isotermal:
Dalam reaktor ini, suhu reaksi dijaga konstan sepanjang waktu. Ini dapat dicapai
dengan penggunaan pemanas atau pendingin yang tepat untuk menjaga suhu konstan.
Reaktor isotermal biasanya digunakan ketika suhu reaksi harus dikendalikan dengan
ketat untuk menghindari perubahan suhu yang dapat memengaruhi kualitas produk.

2 Reaktor Adiabatik:
Reaktor adiabatik adalah reaktor di mana tidak ada pertukaran panas
dengan lingkungan eksternal. Dalam hal ini, suhu dalam reaktor dapat berubah
selama reaksi berlangsung karena energi tidak diizinkan masuk atau keluar.
Pengendalian suhu dalam reaktor adiabatik bisa lebih rumit, dan reaksi
eksotermik dapat meningkatkan suhu secara signifikan.
FUNGSI REAKTOR UMUMNYA
Bioteknologi
Proses Industri
Kimia dan
Proses Kimia

Pembangkit Penelitian dan


Energi Pengembangan
KESIMPULAN
Reaktor memiliki berbagai macam jenis dan
dapat diklarisifikasikan berdasarkan beberapa
kategori. Mempelajari, memahami dan
merancang suatu reaktor diperlukan pengetahuan
yang mendalam terhadap bidang tersebut dan
pertimbangan yang matang dikarenakan desain
suatu reactor dapat menentukan keseluruhan
rangkaian proses.
Thank you
Thank you

Giphy: Carolynnyoe

Anda mungkin juga menyukai