Kel 1 Reaktor
Kel 1 Reaktor
KELOMPOK 1
Firdaus Hadimuliyawan Abbas Nim.210140100
Nurul Rahmadani Siregar Nim.210140116
Nurfia Arabiyah Mutiara Sihombing Nim.210140117
Rafika Mei Yuni Nim.210140122
Ferhin Firda Meutia Nim.210140134
Ebit Maulana Nim.210140144
Rizkyna Putra Nim.210140157
Pengertian
3 Reaktor Katalisis:
Reaktor Katalisis Heterogen: Digunakan untuk reaksi yang melibatkan
katalis padat dalam fase reaktan yang berbeda. Contohnya adalah reaktor katilis
pemisah.
Reaktor Katalisis Homogen: Digunakan untuk reaksi yang melibatkan
katalis dalam fase cair atau gas yang sama dengan reaktan.
Reakor Berdasarkan Fase
1 2 Reaktor Cair:
Reaktor Gas: Reaktor Cair Cair (Liquid-Liquid Reactor): Dalam
Reaktor Gas Cair (Gas-Liquid Reactor): reaktor ini, dua atau lebih cairan yang tidak saling larut bereaksi
Dalam reaktor ini, gas dan cairan bereaksi bersama. satu sama lain. Ini digunakan dalam banyak aplikasi kimia,
Ini sering digunakan dalam proses seperti absorpsi, seperti ekstraksi cair-cairan, reaksi esterifikasi, dan reaksi
desorpsi, dan hidrogenasi. fermentasi.
Reaktor Gas Gas (Gas-Gas Reactor): Dalam Reaktor Cair Padat (Liquid-Solid Reactor): Dalam
reaktor ini, dua atau lebih gas bereaksi satu sama lain. reaktor ini, reaksi terjadi antara cairan dan padatan yang terlarut
Contoh reaksi ini adalah reaksi dalam industri kimia, atau dalam bentuk partikel. Contoh reaktor ini adalah reaktor
pengendapan, seperti dalam proses pengolahan air limbah.
seperti sintesis amonia dalam reaktor Haber-Bosch.
3
Reaktor Padat:
Reaktor Padat Padat (Solid-Solid Reactor): Dalam reaktor ini, dua
atau lebih padatan bereaksi satu sama lain. Ini biasanya ditemukan dalam
proses metalurgi dan pemurnian logam.
Reaktor Padat Cair (Solid-Liquid Reactor): Dalam reaktor ini,
reaksi terjadi antara padatan dan cairan. Contoh reaktor ini adalah reaktor
dalam proses pengendapan padatan dalam larutan kimia
Reakor Berdasarkan Energy
1 Reaktor Isotermal:
Dalam reaktor ini, suhu reaksi dijaga konstan sepanjang waktu. Ini dapat dicapai
dengan penggunaan pemanas atau pendingin yang tepat untuk menjaga suhu konstan.
Reaktor isotermal biasanya digunakan ketika suhu reaksi harus dikendalikan dengan
ketat untuk menghindari perubahan suhu yang dapat memengaruhi kualitas produk.
2 Reaktor Adiabatik:
Reaktor adiabatik adalah reaktor di mana tidak ada pertukaran panas
dengan lingkungan eksternal. Dalam hal ini, suhu dalam reaktor dapat berubah
selama reaksi berlangsung karena energi tidak diizinkan masuk atau keluar.
Pengendalian suhu dalam reaktor adiabatik bisa lebih rumit, dan reaksi
eksotermik dapat meningkatkan suhu secara signifikan.
FUNGSI REAKTOR UMUMNYA
Bioteknologi
Proses Industri
Kimia dan
Proses Kimia
Giphy: Carolynnyoe