Hendaklah iman itu ditablighkan, disiarkan selebar lebarnya, yakni diberi riwayatnya dan diberi dalil buktinya, dipengaruhi dan digembirakan, sampai iman itu mendarah daging, masuk di tulang sumsum dan mendalam di hati sanubari kita, sekutu sekutu Muhammadiyah seumumnya.
5. Menguatkan persatuan
6. Menegakkan keadilan
Hendaklah keadilan itu djalankan semestinya, walaupun akan mngenai badan sendiri dan ketetapan yang sidah seadil adilnya itu dibela dan dipertahankan di mana juga.
7. Melakukan kebijaksanaan
Dalam gerak kita tidaklah melupakan hikmah, hikmah mana hendaklah disendikan kepada kitabullah dan sunnahtullah. Kebijaksanaan yang menyalahi kedua pegangan kita itu, mestinya kita buang, karena itu bukan kebijaksanaan yang sesungguhnya. Dalam pada itu, dengan tidak mengurangi segala gerakan ke Muhammadiyahan, maka pada tahun 1938 1940 Muhammadiyah mengemukakan pekerjaan akan:
10.Mempermusyawarah putusan
Agar dapat keringanan dan kemudahan dalam pekerjaan, maka hendaklah setiap ada keputusan yang mngenai kepala majelis (bagian), hendaklah dimusyawarahkan dengan yang bersangkutan itu lebih dahulu, sehingga dapatlah mentanfidzkan dengan cara menghasilkan dengan segera.
2. MELAKSANAKAN USWATUN HASANAH 1. Muhammadiyah harus sealu di muka membimbing arah pendapat umum, sehingga mempunyai sifat yang tetap maju membangun dan membaharui. 2. Menegakkan agama Islam dengan menampakkan kepada dunia manusia tentang keindahan agama Islam, mendidik mereka ke arah budi pekerti yang mulia, supaya peraturan peraturan Islam dapat berlaku dalam masyarakat. 3. Membentuk rumah tangga bahagia menurut sepanjang kemauan agama Islam dan mewujudkan pergaulan yang baik antara penghuni yang satu dengan lainnya 4. Mengatur hidup dan kehidupan antara rumah tangga dan tetangganya, perkawinan dan kematian, sehingga akhirnya dapat mewujudkan masyarakat kampung atau desa Islam, masyarakat kota Islam dan akhirnya masyarakat Negara Islam 5. Anggota Muhammadiyah harus menyesuaikan hidup dan segala gerak geriknya sebagai anggota masyarakat Islam yang sebenar benarnya.
5. MEMPERTINGGI MUTU ANGGOTA DAN MEMBENTUK KADER : 1. Menetapkan minimun pengertian dan amalan agama yang perlu dimiliki oleh tiap tiap anggota Muhammadiyah. 2. Memberi penghargaan kepada setiap keluarga Muhammadiyah dan anak Muhammadiyah pada khususnya dan umat Islam pada umumnya, yang berjasa, yang tua dihormati dan yang muda disayangi. 3. Menuntun anggota menurut bakat dan kecakapannya ( tani, buruh, pedagang, pegawai, cerdik pandai, dll ) 4. Mengadakan kursus kemasyarakatan di daerah
6. MEMPERERAT UKHUWAH 1. Mempererat hubungan antara sesama muslimin menuju ke arah kesatuan umat Islam 2. Mengadakan ikatan yang nyata, umpamanya berjamah, himpunan berkala, taziyah, dsb 3. Mengadakan Badan Ishlah untuk :
a. Sebagai penghubung bilamana ada keretakan b. Mencegah hal hal yang akan menimbulkan kerusakan c. Menghindarkan dan menjauh segala hal hal yang dapat menimbulkan perselisihan dan persengkatan
7. MENUNTUN ANGGOTA
PENGHIDUPAN
1. Membimbing keluarga Muhammadiyah yang meliputi segenap persoalan persoalan, kesulitan kesulitan penghidupan, dan pencairan nafkah dan menyalurkannya kepada saluran yang menuju ke arah kesempurnaan.
4. Untuk melakukan perjuangan daawah Islam dan Amarmaruf nahi munkar seperti yang dimaksud di atas, dibuat alatnya masing masing yang berupa organisasi :
1. 2. Untuk saluran politik kenegaraan (politik praktis) dengan organisasi politik (partai) Untuk saluran masyarakat dengan organisasi non partai.
5. Muhammadiyah sebagai organisasi memilih dan menempatkan diri sebagai GERAKAN ISLAM DAN AMAR MARUF NAHI MUNKAR DALAM BIDANG MUAMALAT 6. Muhammadiyah harus menyadari bahwa partai tersebut adalah merupakan obyeknya dan wajib membinanya
3. Untuk lebih memantapkan Muhammadiyah sebagai Gerakan Dawah Islam setelah Pemilu 1971, Muhammadiyah melakukan amar maruf nahi munkar secara konstruktif dan positif terhadap partai Muslimin Indonesia seperti halnya terhadap partai partai politik dan organisasi lainnya 4. Untuk lebih meningkatkan partisipasi Muhammadiyah dalam pelaksanaan pembangunan nasional, mengamanatkan kepada pimpinan pusat Muhammadiyah untuk menggariskan kebijaksanaan dan mengambil langkah langkah dalam pembangunan ekonomi, sosial dan mental spiritual
Di dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan di atas prinsip gerkannya, seperti yang dimaksud di dalam matan dan Keyakinan Cita Cita Hidup Muhammadiyah.
2) Muhammadiyah dan Masyarakat Sesuai dengan khittahnya, Muhammadiyah sebagai persyarikatan memilih dan menempatkan diri sebagai Gerakan Islam amar amruf nahi munkar dalam masyarakat, dengan maksud yang terutama ialah membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera sesuai dengan dawah jamaah Penyelenggaraan amal usaha tersebut merupakan sebagian ikhtiar Muhammadiyah untuk mencapai cita cita hidup yang bersumber ajaran Islam, dan bagi usaha untuk terwujudnya masyakat Islam yang sebenar benarnya.
3) Muhammadiyah dan Politik Dalam hubungan ini Muktamar Muhammadiyah ke 38 telah menegaskan bahwa :
1. Muhammadiyah adalah gerakan Dawah Islam yang beramal dalam segala bidang kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubngan organisatoris dengan dan tidak merupakan afiliasi dari suatu Partai Politik atau Organsasi apapun 2. Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan yang berlaku dalam persyarikatan Muhammadiyah
Menempatkan persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan untuk melaksanakan dawah amar maruf nahi munkar ke segenap penjuru dan lapisan masyarakat serta di segala bidang kehidupan di Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Mengamanatkan kepada PP Muhammadiyah untuk menyusun penjelasan Khittah Perjuangan Muhammadiyah tersebut. Agar tidak menimbulkan pentafsiran ganda dari kalangan anggota Muhammadiyah yang dapat mengkaburkan identitas Muhammadiyah dan perjuangan sebagai gerkan Dawah amar maruh mahi munkar.
E. Khittah Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Tahun 2002 ( Khittah Denpasar)
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan dawah amar maruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa berkiprah dalam kehidupan bangsa dan negara merupakan salah satu perwujudan dari misi dan fungsi melaksanakan dawah amar maruf nahi munkar sebagaimana telah terjadi menjadi panggilan sejarahnya sejak zaman pergerakan hingga masa awal dan setelah kemerdekaan Indonesia.
Muhammadiyah secara khusus mengambil peran dalam lapangan kemasyarakatan dengan pandangan bahwa aspek kemasyarakatan yang mengarah kepada pemberdayaan masyarakat tidak kalah penting dan strategis daripada aspek perjuangan politik kekuasaan.
Kiprah Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan berdasarkan pada khittah perjuangan sebagai berikut :
1. Muhammadiyah menyakini bahwa politik dalam kehidupan bangsa dan bernegara merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan keduniawian yang harus selalu dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai oleh nilai nilai luhur agama dan moral yang utama. 2. Muhammadiyah meyakini bahwa negara dan usaha usaha membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, baik melalui perjuangan politik maupun melalui pengembangan masyarakat, untuk terwujudnya baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
3. Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui usaha usaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna terwujudnya masyarakat madani yang kuat sebagaimana tujuan Muhammadiyah untuk mewujudnya masyarakat Islam yang sebenar benarnya. 4. Muhammadiyah mendorong secara kritis atas perjuangan politik yang bersifat praktis atau berorientasi pada kekuasaan untuk dijalankan oleh partai partai politik dan lembaga lembaga formal kenegaraan dengan sebaik baiknya menuju terciptanya sistem politik yang demokratis dan berkeadaan sesuai dengan cita cita luhur bangsa dan negara.
5. Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai wujud dari dawah amar maruf nahi munkar dengn jalan mempengaruhi proses dan kebijakan Negara agar tetap berjalan sesuai dengan konstitusi dan cita cita luhur bangsa 6. Muhammadiyah tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan kekuatan politik atau organisasi manapun. 7. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota persyarikatan untuk menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai hati nurani masing masing.
8. Muhammadiyah meminta kepada segenap anggotanya yang aktif dalam politik untuk benar benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara sungguh sungguh dengan mengedepankan tanggung jawab, akhlaq mulia, keteladanan dan perdamaian. 9. Muhammadiyah senantiasa bekerjasama dengan pihak atau golongan manapun berdasarkan prinsip kebajikan dan kemaslahatan, menjauhi kemudharatan dan bertujuan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik, maju, demokratis dan berkeadaban.
THANK YOU