Anda di halaman 1dari 38

DERMATITIS KONTAK ALERGI DAN LIKEN SIMPLEKS KRONIK

PEMBIMBING: dr.Rudianto Sutarman, Sp.K.K DISUSUN OLEH: Andia Reshi (110.2004.016)

IDENTITAS

Nama Jenis Kelamin Umur Agama Status Perkawinan Pekerjaan Alamat

: Tn. H : Laki-laki : 32 tahun : Islam : Menikah : Buruh : Link.Kapudenok Mesjid rt/rw 001/001, Citangkil-Cilegon

ANAMNESA
8 Desember 2011
o

Keluhan Utama : Gatal di daerah punggung tangan kanan dan kiri sampai siku, kulit menebal,keras,kasar dan warna lebih gelap,gatal pada leher belakang dan daun telinga kiri sejak kurang lebih 1 bulan.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke poli kulit RSUD Cilegon dengan keluhan gatal pada punggung tangan kanan dan kiri sampai siku, lalu kulit menebal,keras,kasar,warna lebih gelap,gatal pada leher belakang dan daun telinga kiri kurang lebih 1 bulan. Awalnya hanya pada punggung tangan kanan dan kiri lalu menyebar, pasien mengatakan juga jika menggunakan jam tangan dan ikat pinggang muncul gejala gatal yang sama. Pasien mengeluh terasa lebih gatal saat berkeringat. Saat ini pasien bekerja di proyek atau lingkungan

yang penuh debu,bersentuhan dengan baja dan besi yang sudah


digeluti selama 4 tahun,sebelum bekerja di proyek pasien tidak mengalami gejala seperti sekarang. Sudah diberi salep namun

tidak ada perbaikan.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit serupa pernah dialaminya juga 2 tahun yang lalu diobati lalu mengering. Riwayat penyakit asma disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit serupa dialami oleh adik kandung Riwayat asma dikeluarga disangkal

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Respirasi Suhu

: Baik : Compos Mentis :: 82 x/menit : 20 x/menit :-

STATUS DERMATOLOGIS

Lokasi

-.Punggung tangan kanan dan kiri sampai siku -.Leher belakang dan daun telinga kiri

UKK :

-.Pada punggung tangan kanan dan kiri sampai siku tampak


makula eritema disertai ekskoriasi,erosi berbatas tidak tegas serta papul multipel -.Pada leher belakang dan daun telinga kiri tampak likenifikasi,berbentuk bulat, ukuran numular, plak eritem, area sirkumskripta hiperpigmentasi disertai skuama tipis,multipel

1.Dermatitis Kontak Alergi e.c jam tangan 2.Neurodermatitis (Linken Simpleks Kronik)

o o

Diagnosis Kerja

Diagnosis Banding

Dermatitis Atopik Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Numular

1. Patch test 2. Serologi (darah) : Ig E

Pemeriksaan yang dianjurkan

PENATALAKSANAAN
DKA

LSK

Umum Menghindari faktor pencetus

Khusus -. Sistemik : Prednison 5mg tab 3x1 CTM 4mg tab 2x1 -. Topikal : Dexocymethasone 0,25% salep 2 dd ue

Umum 1. Mencegah garukan dan gosokan 2. Menghindari faktor pencetus alergi 3. Menghindari gigitan serangga

Khusus -. Sistemik : Prednison 5mg tab 3x1 CTM 4mg tab 2x1 -. Topikal : Dexocymethasone 0,25% salep 2 dd ue

TINJAUAN PUSTAKA
1.Dermatitis Kontak Alergi
DEFINISI Adl suatu inflamasi dermo-epidermal yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahan (alergen) terhadap individu yang memiliki hipersensitifitas. Rx hipersensitivitas tipe IV

ETIOLOGI
Ada

3000 macam bahan yg bisa menimbulkan DKA.

Protein

dan BM 500-1000 dalton (Hapten).


+ protein karier Antigen

hapten

nikel Anting, kancing baju, koin, kacamata, perhiasan kobal Perhiasan, dental plates, prostesa, semir sepatu
Paraphenylenediamine Pewarna rambut, henna and tekstile Mercaptobenzothiazole Karet (sepatu boot dan sarung tangan), kateter, lem Topical medicated Antibiotik:Neomycin,quinoline,chloramphenicol Wool alcohols Lanolin, kosmetik, krim dan emolien kulit Emas (gold sodium thiosulfate) Perhiasan

PATOGENESIS Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada dermatitis kontak alergi adalah mengikuti respon imun yang diperantai oleh sel (cell-mediated immune respons) atau reaksi hipersensitivitas tipe IV. Reaksi hipersensitivitas di kulit timbulnya lambat (delayed hypersensitivity), umumnya dalam waktu 24 jam setelah terpajan dengan alergen. Reaksi hipersensitivitas tipe lambat ini terjadi melalui dua

fase, yaitu fase sensitisasi dan elisitasi.

Hanya mengenai kulit yg hipersensitif


Bisa mengenai semua usia (dewasa>anak)

DKA : DKI = 20% : 80%

Wanita > pria


Ras kaukasian >>> Tgt jenis pekerjaan, derajat dan bentuk industrialisasi negara

-. Fase Sensitisasi

Penderita kontak dengan hapten(antigen), hapten ditangkap


dan diproses oleh makrofag dan sel langerhans, selanjutnya dipresentasikan ke sel T. Setelah kontak dengan antigen yang diproses ini, sel T menuju ke kelenjar getah bening regional untuk berdifferensiasi dan berproliferasi membentuk sel T efektor yang tersensitisasi secara spesifik dan sel memori. Selsel ini kemudian tersebar melalui sirkulasi ke seluruh tubuh, juga sistem limfoid, sehingga menyebabkan keadaan sensitivitas yang sama di seluruh kulit tubuh. Fase saat kontak pertama alergen sampai kulit menjadi sensitif disebut fase sensitisasi. Fase ini rata-rata berlangsung selama 2-3 minggu.

-Fase Elisitasi

Merupakan periode saat terjadinya pajanan ulang dengan alergen


yang sama atau serupa sampai timbulnya gejala klinis . Setelah pemajanan alergen pada kulit, antigen tersebut secara

imunologik ditangkap oleh sel langerhans (sel penyaji antigen), kemudian diproses dan disajikan kepada limfosit T dengan

bantuan MHC kelas II. Sel Langerhans dan sel keratosit akan
menghasilkan interleukin 1 dan sel langerhans akan mengalami perubahan morfologis menjadi sel langerhans yang aktif sebagai penyaji sel (APCs). Sel ini akan bergerak ke kulit, parakortikol, kelenjar limfe.

Sel Langerhans menyajikan antigen dalam bentuk yang sesuai dengan HLA DR dengan reseptor HLA DR yang dimiliki oleh sel limfosit T, Sel limfosit T itu harus diaktifkan oleh

interleukin 1 yang dihasilkan oleh sel langerhans dan sel


keratosit. Sel T ini akan menghasilkan interleukin 2 dan menyebabkan sel T berproliferasi. Kemudian terjadi reaksi

imun yang menghasilkan limfokin. Terjadi reaksi inflamasi


dengan perantaraan sel T, karena lepasnya bahan-bahan limfokin dan sitokin. Terjadinya reaksi ini maksimum 24-48 jam.

GEJALA KLINIS

Penderita umumnya mengeluh gatal


Kelainan kulit bergantung pada keparahan dermatitis dan

lokalisasinya

Akut: bercak eritomatosa berbatas jelas kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi.

Kronis : Kulit kering, berskuama, papul,likenifikasi dan

mungkin juga fisura, batas tidak jelas.

DIAGNOSIS Diagnosis didasarkan atas hasil anamnesis yang cermat, gejala klinis, pemeriksaan klinis yang teliti dan pemeriksaan

penunjang.

DIAGNOSIS BANDING

Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Atopik Dermatitis Seboroik

Kriteria diagnosis dermatitis kontak alergik : 1. riwayat kontak 1/>1 kali lama, tetapi sebelumnya pernah atau sering kontak dengan bahan serupa. 2. tanda-tanda dermatitis pada tempat kontak. 3. tanda-tanda dermatitis disekitar tempat kontak dan lain tempat yang serupa dengan tempat kontak tetapi lebih ringan serta timbulnya lebih lambat, yang tumbuhnya setelah pada tempat kontak. 4. Rasa gatal 5. Uji tempel dengan bahan yang dicurigai hasilnya positif.

PEMERIKSAAN PENUNJANG Patch Test Pelaksanaan uji tempel dilakukan setelah dermatitisnya

sembuh(tenang), bila mungkin setalah 3 minggu. Tempat


dilakukan uji tempel biasanya dipunggung, dapat pula dibagian luar lengan atas. Bahan uji diletakkan pada sepotong kain atau kertas, ditempelkan pada kulit yang utuh, ditutup dengan bahan yang impermeable, kemudian direkat dengan plester, setelah 48 jam dibuka.

Reaksi dibaca setelah 48 jam (pada waktu dibuka). Untuk


bahan tertentu bahkan baru, memberi reaksi setelah satu minggu. Hasil positif dapat berupa eritema dengan urtika sampai vesikel atau bula. Penting dibedakan, apakah reaksi karena alergi kontak atua alergi iritasi, sehubungan dengan

konsentrasi bahan uji terlalu tinggi. Bila oleh karena iritasi


reaksi akan menurun setelah 48 jam (reaksi tipe decrescendo), sedangkan reaksi alergi tipe kontak makin meningkat (reaksi

tipe crecendo).

Syarat uji tempel adalah dermatitis dalam keadaan tenang atau sudah sembuh agar tidak terjadi angry back. Pemakaian kortikosteroid topikal harus dihentikan sekurang-kurangnya 1 minggu. Setelah 48 jam uji tempel dilepas, pembacaan pertama dilakukan 15-30 menit setelah dilepas, hasilnya:

1
2 3

= reaksi lemah (nonvesikular) : eritema, infiltrat, papul (+)


= reaksi kuat : edema atau vesikel (++) = reaksi sangat kuat (ekstrim) : bula atau ulkus (+++)

4
5 6

= meragukan : hanya makula eritomatosa (?)


= Iritasi : seperti terbakar, pustul, atau purpura (IR) = reaksi negatif (-)

7
8

= excited skin/angry back


= tidak dites (NT=not tested)

PENATALAKSANAAN Umum : Hindari kausa Khusus :

-. Topikal: Akut : kompres dengan kompres basah


Kronis/sub akut : steroid topikal dengan basis cream (sub akut) atau salep (kronis) -. Sistemik : Antiinflamasi (kortikosteroid) Antihistamin

PROGNOSIS
Baik, sejauh bahan kontak dapat disingkirkan. Kurang baik dan menjadi kronis bila terjadi bersamaan dengan dermatitis oleh faktor endogen (dermatitis atopik, dermatitis numularis atau psoriasis) atau terpajan alergen yang tidak mungkin dihindari.

2. Liken Simpleks Kronis


DEFINSI Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskripta, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi)

menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan


yang berulang-ulang karena berbagai rangsangan pruritogenik.

FAKTOR PREDISPOSISI
Penyakit ini biasanya timbul pada orang yang kurang istirahat, ganguan emosi, mislanya mudah gugup, cemas dan irritable.

ETIOPATOGENIS

Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi


kulit berupa likenifikasi dan prurigo nodularis.

Hipotesis mengenai pruritus dapat oleh karena adanya penyakit yang mendasari

GEJALA KLINIS

Penderita mengeluh gatal sekali, bila timbul malam hari dapat menggangu tidur.

Rasa gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada waktu


tidak sibuk, bila muncul sulit ditahan untuk tidak digaruk.

Penderita merasa enak bila digaruk setelah luka, baru hilang

rasa gatalnya untuk sementara.

Puncak insiden pada usia antara 30 hingga 50 tahun. Wanita lebih sering menderita daripada pria.

Predileksi : pada daerah yang sering/mudah digaruk (tengkuk, samping leher, pubis)

Neurodermatitis di daerah tengkuk (lichen nuchae) umumnya hanya

pada wanita, berupa plak kecil di tengah tekuk atau dapat meluas
hingga ke scalp. Biasanya skuamanya banyak menyerupai psoriasis.

Variasi klinis neurodermatitis dapat berupa prurigo nodularis, akibat

garukan atau korekan tangan penderita yang berulang-ulang pada


suatu tempat.

Lesi berupa nodus berbentuk kubah, permukaan mengalami erosi tertutup krusta dan skuama, lambat laun menjadi keras dan berwarna lebih gelap (hiperpigmentasi).

Lesi biasanya multipel Lokalisasi tersering di ekstremitas, berukuran milimeter sampai 2 cm. mulai beberapa

KRITERIA DIAGNOSTIK
1.

Terdapat tanda dermatitis kronis khas berupa gerombolan papul yang terasa gatal atau berupa likenifikasi, gterasa gatal, terdapat di daerah yang mudah dicapai oleh tangan (untuk menggaruk).

2. 3.

Hilang timbul
Penyebab tidak diketahui

PEMERIKSAAN
1.

Anamnesis : timbulnya lesi pada daerah yang sering digaruk, terasa gatal, sering pada orang dewasa.

2.

Klinis : papul-papul bergerombol, likenifikasi, terdapat hiperpigmentasi, skuama, dan kadang-kadang terjadi

ekskoriasi

pada

lesi

lama

terjadi

hiperkeratosis

dan

hipopigmentasi. Predileksi pada daerah yang sering digaruk (tengkuk, ekstremitas ekstensor, punggung)

DIAGNOSIS
Diagnosis neurodermatitis sirkumskripta didasarkan gambaran klinis, biasanya tidak terlalu sulit. Diagnosis banding : Tinea, dermatitis atopik, dermatitis numularis, dermatitis kontak, psoriasis.

PENATALAKSANAAN Umum : menghindari faktor predisposisi (stress ), lesi jangan di garuk. Khusus : antiinflamasi (kortikosteroid), antihistamin sedatif

PROGNOSIS
Prognosisbergantung pada penyebab pruritus (penyakit yang mendasari ), dan status psikologi penderita

DAFTAR PUSTAKA
1.

Suyono Sunarso,dkk.2009. Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi 2,

FK UNAIR. Surabaya.
2.

Anonimous,2009. Lichen Simplex Chronicus. Dikutip dari www.emedicine.com

3.

Djuanda Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Ed.5. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : 2007.

Anda mungkin juga menyukai