Anda di halaman 1dari 29

PEMERIKSAAN PAJAK DAN

PENYIDIKAN PAJAK

Disusun oleh : Dannu Firmansyah C0E009075

PEMERIKSAAN PAJAK
DEFINISI PEMERIKSAAN Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan yang :  Menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti  Yang dilaksanakan secara objektif dan professional  Berdasarkan suatu standar pemeriksaan  Untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentua peraturan perpajakan. OBJEK PEMERIKSAAN PAJAK Secara umum, objek pemeriksaan pajak adalah SPT Tahunan atau Masa yang disampaikan oleh WP.

Pemeriksaan dilakukan oleh Pemeriksa Pajak , yaitu : 1. PNS di lingkungan Dirjen Pajak yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan pajak. 2. Tenaga ahli yang ditunjuk oleh Dirjen Pajak.

TUJUAN PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan pajak untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan. 2. Pemeriksaan pajak untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan undang undang perpajakan.

PEMERIKSAAN PAJAK UNTUK MENGUJI KEPATUHAN


PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
Pemeriksaan dapat dilakukan dalam hal : SPT menunjukkan kelebihan pembayaran pajak, termasuk yang telah diberikan restitusi pajak. SPT Tahunan PPh menunjukkan rugi. SPT tidak disampaikan atau disampaikan tidak pada waktu yang ditetapkan. SPT yang memenuhi kriteria seleksi oleh Dirjen Pajak. Melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran atau akan meninggalkan Indonesia selamanya. Ada indikasi kewajiban perpajakan selain kewajiban SPT yang tidak dipenuhi.

a.

b. c.

d. e.

f.

PEMERIKSAAN PAJAK UNTUK TUJUAN LAIN DALAM


RANGKA MELAKSANAKAN KETENTUAN PERATURAN UNDANG

UNDANG PERPAJAKAN

a. b. c. d. e. f. g. h. i.

Pemeriksaan meliputi pemeriksaan yang dilakukan dalam rangka : Pemberian NPWP secara jabatan. Penghapusan NPWP. Pengukuhan dan pencabutan NPPKP. WP mengajukan keberatan. Pengumpulan bahan guna penyusunan NPPN. Pencocokan data dan atau alat keterangan. Bantuan WP berlokasi di daerah terpencil. Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN. Pelaksanaan ketentuan peraturan UU pajak untuk tujuan lain.

JENIS DAN PRIORITAS PEMERIKSAAN


A.

Jenis Pemeriksaan antara lain : 1. Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan yang dilakukan terhadap WP sehubungan pemenuhan Hak dan Kewajiban WP yang bersangkutan dan bersifat rutin. 2. Pemeriksaan Khusus Pemeriksaan yang dilakukan terhadap WP berkenaan dengan adanya salah dan/atau keterangan yang secara khusus berkaitan dengan WP yang bersangkutan. 3. Pemeriksaan Bukti Permulaan Pemeriksaan yang dilakukan terhadap WP untuk mendapatkan Bukti Permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan.

4. Pemeriksaan WP lokasi Pemeriksaan yang dilakukan terhadap cabang, perwakilan, pabrik, atau tempat usaha dari WP Domisili yang berlokasi diluar wilayah kerja Unit Pelaksana Pemeriksaan WP Domisili. 5. Pemeriksaan Tahun Berjalan Pemeriksaan terhadap WP yang dilakukan dalam tahun berjalan untuk jenis jenis pajak tertentu dan untuk mengumpulkan data atau keterangan atas kewajiban pajak lainnya.

B. Prioritas Pemeriksaan ditetapkan sebagai berikut : 1. Pemeriksaan Rutin terhadap SPT tahunan WP OP atau Badan yang menyatakan lebih bayar dan/ atau SPT Tahunan PPh pasal 21 yang menyatakan lebih bayar dan/atau SPT masa PPN yang menyatakan restitusi pembayaran pajak. Pemeriksaan Bukti Permulaaan Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi Pemeriksaan Khusus Pemeriksaan Rutin selain Pemeriksaan Rutin sebagaimana dimaksud pada angka 1 Pemeriksaan tahun Berjalan

2. 3. 4. 5. 6.

HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMERIKSAAN PAJAK


1. 2. 3. 4.

5.

6.

Petugas pemeriksa harus memiliki tanda pengenal dan dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan. WP yang diperiksa wajib memperlihatkan buku atau catatan atau dokumen serta keterangan lain yang menjadi dasar pemeriksaan. Buku, catatan, dokumen, data, informasi, dan keterangan lain wajib dipenuhi oleh WP paling lama 1 bulan sejak permintaan disampaikan. Dalam hal WP yang melakukan kegiatan usaha tidak memenuhi ketentuan nomor 1 sehingga tidak dapat dihitung besarnya PKP, maka PKP tersebut dapat dihitung secara jabatan. Apabila dalam pengungkapan pembukuan atau pencatatan atau dokumen lain yang diminta WP terkait oleh suatu kewajiban utnuk merahasiakan itu ditiadakan oleh permintaan pemeriksa. Direjen Pajak berhak melakukan penyegelan tempat tertentu serta barang bergerak atau tidak bergerak apabila WP tidak memenuhi kewajiban.

WAJIB PAJAK GO PUBLIC


Terhadap WP Badan yang pernyataan Pendaftaran emisi sahamnya sahamnya telah dinyatakan efektif oleh badan pengawas pasar modal dan menyampaikan SPT dengan dilampiri laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, jika ; SPT tahunan WP menyatakan lebih bayar Terpilih untuk Pemeriksaan melalui Pemeriksaan kantor Dapat dilakukan pemeriksaan melalui pemeriksaan kantor a. Tata cara pemeriksaan yang diatur berdasarkan peraturan menteri keuangan. b. Apabila dalam pelaksanaan pemeriksaan wajib pajak tidak memenuhi kewajiban sehingga penghitungan Penghasilan kena pajak dilakukan secara jabatan.

1. 2.

PERWAKILAN WP DALAM PEMERIKSAAN PAJAK


1.

Dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan UU perpajakan, WP diwakili dalam hal :
A. Badan oleh pengurus B. Badan yang dinyatakan pailit oleh kurator C. Badan dalam pembubaran oleh orang atau badan D. Badan dalam likuidasi E. Suatu Warisan yang belum terbagi F. Anak yang belum dewasa

2.

Wakil dari WP bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran pajak yang terutang dengan pengecualian dapat membuktikan dan meyakinkan Dirjen pajak bahwa mereka dalam kedudukannya tidak dibebani tanggung jawab atas pajak yang terutang tersebut.

3.

4.

5.

OP atau Badan dapat menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk menjalankan hak dan memenuhi kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. Persyaratan serta pelaksanaan hak dan kewajiban kuasa diatur dengan atau berdasarkan peraturan Menteri Keuangan. Termasuk dalam pengertian pengurus adalah seorang yang berwenang ikut menentukan kebijakan dan/atau mengambil keputusan dalam menjalankan perusahaan

MEKANISME PEMERIKSAAN PAJAK SEBAGAI TINDAKAN PENGAWASAN


Kebijakan sistem Self Assesment Pemberdayaan WP

Tindakan Pengawasan

Pemeriksaan Pajak

Kepatuhan Wajib Pajak

Feed back

RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN


1.

2.

Pemeriksaan Sederhana Pemeriksaan Sederhana dilakukan melalui pemeriksaan berikut ini : a. Pemeriksaan Sederhana Kantor (PSK) b. Pemeriksaan Sederhana Lapangan (PSL) Pemeriksaan Lengkap

JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEMERIKSAAN


1.

2.

3.

4.

5.

PSK jangka waktunya 2 minggu, terhitung sejak Surat Panggilan dikirim ke WP PSL jangka waktunya 1 bulan, terhitung sejak SP3 disampaikan kepada WP PL jangka waktunya 2 bulan, sejak SP3 disampaikan kepada WP PSK terhadap SPT Masa PPN yang menyatakan restitusi yang diajukan oleh PKP eksportir tertentu, jangka waktunya 6 hari sejak tanggal permohonan diterima PSL sehubungan dengan pemeriksaan WP lokasi harus diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 30 hari sejak tanggal SP3 diterbitkan

6.

7.

8.

9.

PL sehubungan dengan pemeriksaan WP lokasi harus diselesaikan dalam jangka waktu 45 hari sejak tanggal SP3 diterbitkan PSL atau PL sehubungan dengan pemeriksaan tahun berjalan jangka waktunya 1 bulan sejak Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak disampaikan pada WP PSL atau PL sehubungan dengan pemeriksaan khusus berdasarkan instruksi dari Dirjen Pajak, jangka waktunya tertera pada instruksi pemeriksaan khusus tersebut PL sehubungan dengan pemeriksaan bukti permulaan berdasarkan bukti dari Dirjen Pajak, jangka waktunya terdapat pada instruksi pemeriksaan tersebut

PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYELESAIN PEMERIKSAAN YANG DAPAT DIPERPANJANG


1. 2. 3.

3 minggu untuk PSK dan tidak dapat diperpanjang lagi 1 bulan untuk PSL dan tidak dapat diperpanjang lagi 2 bulan untuk PL dan dapat diperpanjang 2 bulan lagi

RUANG LINGKUP DAN JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN TERHADAP WAJIB PAJAK TERTENTU
No 1 Golongan Wajib Pajak WP Badan Khusus : a. WP Masuk Bursa b. Bentuk Usaha Tetap Bank c. BUMN/BUMD WP Orang Pribadi dan WP Badan Besar Lainnya WP Orang Pribadi dan WP Badan Menengah, termasuk para professional WP Kecil danWP Orang Pribadi tidak menjalankan usah atau pekerjaan bebas Ruang Lingkup Pemeriksaan PSK PSK PSK PL/PSL/PSK PL/PSL/PSK Jangka Waktu Pemeriksaan 2 minggu 2 minggu 2 minggu 2 bulan / 1 bulan 2 bulan / 1 bulan / 2 minggu 1 bulan / 2 minggu

2 3

PSL/PSK

PEMERIKSAAN ULANG
Pelaksanaan Pemeriksaan Ulang diatur sebagai berikut : 1. Hanya dapat dilakukan berdasarkan instruksi Dirjen Pajak 2. Instruksi Dirjen Pajak dapat diberikan apabila : a. Terdapat indikasi WP melakukan tindak pidana perpajakan; b. Terdapat data baru dan data yang esmula terungkap yang mengakibatkan pajak terutang;

PERLUASAN PEMERIKSAAN
Instruksi atau persetujuan perluasan pemeriksaan dapat diberikan dalam hal : a. Terdapat indikasi WP melakukan tindak pidana di bidang perpajakan; b. Hasil pemeriksaan untuk tahun pajak yang diperluas mengakibatkan penambahan pajak terutang; c. Terdapat sebab sebab lain berdasarkan instruksi Dirjen Pajak

TATA CARA PEMERIKSAAN


1.

2.

3.

4.

Pemeriksaan dilakukan oleh suatu tim Pemeriksa Pajak yang terdiri dari seorang supervisor, seorang Ketua Tim, dan seorang atau lebih anggota, dan dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan dapat dilanjutkan di luar jam kerja. Tim Pemeriksa Pajak dapat dibantu oleh seorang atau lebih tenaga ahli, seperti penterjemah bahasa, ahli di bidang teknologi informasi, dan pengacara. Pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan Laporan Hasil Pemeriksaan digunakan sebagai dasar penerbitan Surat Ketetapan Pajakdan atau Surat Tagihan Pajak

SKEMA SIKLUS PEMERIKSAAN


Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Kertas Kerja Pemeriksaan Laporan Hasil Pemeriksaan

Surat Ketetapan Pajak / Surat Tagihan Pajak

Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan

Mengundang Tenaga ahli untuk Pembahasan akhir hasil pemeriksaan yang kedua

Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

KEBIJAKAN PEMERIKSAAN YANG AKAN DATANG


1.

2.

3.

Penentuan sasaran pemeriksaan yang tepat dengan Sistem Kriteria Seleksi SPT Tahunan PPh, SPT Masa PPN, dan pemeriksaan terhadap yayasan dan WP tertentu. Peningkatan efisiensi dan efektivitas pemeriksaan melalui : a. Penyempurnaan tekhnik audit sampling b. Penggalakan pelaksanaan peer review c. Pengembangan lebih lanjut pemeriksaan terpadu terhadap sektor usaha yang saling berhubungan dan WP Grup d. Penggunaan audit program per sektor usaha e.Peningkatan kinerja SDM melalui pelatihan khusus peningkatan pengawasan pemeriksaan melalui : a. Pemantauan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan b. Pelaksanaan sistem reward and punishment secara konsisten

HAK HAK WP APABILA DILAKUKAN PEMERIKSAAN


1.

2. 3.

4. 5.

6.

7.

Meminta Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Meminta tindasan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Menolak untuk diperiksa apabila Pemeriksa tidak menunjukkan Tanda Pengenal Pemeriksa dan Surat Perintah Pemeriksaan Meminta penjelasan tentang maksud dan tujuan pemeriksaan Meminta tanda bukti peminjaman buku, catatan, dokumen yang dipinjam Pemeriksa Pajak Mengajukan pengaduan apabila kerahasiaan usaha WP dibocorkan kepada pihak lain yang tidak berhak Memperoleh Bertita Acara Penyegelan apabila Pemeriksa Pajak melakukan penyegelan atas tempat atau ruangan tertentu.

KEWAJIBAN WP APABILA DILAKUKAN PEMERIKSAAN


1.

2.

3.

Memperlihatkan dan meminjamkan buku, catatan, dokumen lainnnya yang berkenaan dengan usaha WP yang diperlukan oleh pemeriksa Memberi kesempatan kepada pemeriksa untuk memasuki tempat atau ruangan dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan Memberi keterangan lisan dan atau tertulis yang diminta pemeriksa

PENYIDIKAN PAJAK
1.

2.

3.

4.

5.

6.

wewenang penyidik antara lain : Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai Orang Pribadi tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana perpajakan Meminta keterangan dan bahan bukti dari Orang Pribadi atau Badan sehubungan dengan tindak pidana perpajakan menerima buku, catatan, dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana perpajakan Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain serta melakukan penyitaan Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaa tugas penyidikan tindak pidana perpajakan

7.

8.

9.

10. 11.

Menuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan berlangsung Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai saksi Menghentikan penyidikan Melakukan tindakan lain untuk kelancaran penyidikan

TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH PENYIDIK


antara lain : Pemanggilan tersangka atau saksi Pembatasan kebebasan orang yang dipanggil Penggeledahan Pemeriksaan tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti Penyitaan Mengambil alih dan atau menyimpan barang barang tertentu

1. 2. 3. 4.

5. 6.

PENGHENTIAN PENYIDIKAN
1. 2. 3. 4. 5.

Tidak terdapat cukup bukti Bukan merupakan tindak pidana di bidang perpajakan Peristiwanya telah daluwarsa Tersangkanya meninggal dunia WP telah melunasi utang pajak yang tidak atau kurang bayar.

Anda mungkin juga menyukai