Anda di halaman 1dari 30

BATU SALURAN KEMIH

NORHAFIZA LAKMIN HAKIM 030.07.316 NURFIRA FATIMAH 030.07. UNIVERSITAS TRISAKTI RSUD KOTA BEKASI

BATU SALURAN KEMIH


y Urolithiasis

oron (urin) dan lithos (batu), y adanya atau terbentuknya batu di dalam saluran kemih.
y nefrolithiasis batu di dalam ginjal y ureterolithiasis batu di dalam saluran ureter

batu yang terbentuk atau yang berada di dalam kandung kemih y uretrolithiasis batu yang berada di saluran uretra
y cystolithiasis

ETIOLOGI
Gangguan aliran urin Gangguan metabolik

Idiopatik

Dehidrasi

ISK

FAKTOR PEMBENTUKAN BATU


FAKTOR INTRINSIK
y Herediter y Umur (30-50 tahun) y Jenis kelamin (laki-laki 3x

FAKTOR EKSTRINSIK
y Geografi (stone belt) y Iklim dan temperatur y Asupan air y Diet (purin, oksalat,

wanita)

kalsium) y Pekerjaan (sedentary life)

TEORI PROSES PEMBENTUKAN BATU


y Kristal metastable (tetap terlarut) presipitasi bentuk inti batu

(nukleasi) agregasi dan menarik bahan-bahan lain kristal yang lebih besar agregat kristal masih menempel pada epitel saluran kemih membentuk retensi kristal bahan-bahan lain batu yang cukup besar menyumbat saluran kemih. y Kondisi metastable dipengaruhi:
y suhu y pH larutan (asam: batu kalsium, basa: batu magnesium amonium y y y y

fosfat) adanya koloid dalam urine konsentrasi solute di dalam urine laju aliran urine adanya korpus alienium (inti batu)

PENGHAMBAT PEMBENTUKAN BATU


y Ion magnesium (Mg++) :berikatan dengan oksalat garam

magnesium oksalat ikatan kalsium dengan oksalat berkurang kalsium oksalat menurun y Sitrat :berikatan dengan ion kalsium (Ca++) garam kalsium sitrat ikatan kalsium dengan oksalat /fosfat berkurang y Glikosaminoglikan (GAG), protein Tamm Horsfall (THP) atau uromukoid, nefrokalsin dan osteopontin.

KOMPOSISI BATU
y Batu kalsium y Batu struvit (batu infeksi) y Batu asam urat y Batu jenis lain

Batu Kalsium
y 70-80% dari seluruh batu saluran kemih y Faktor:
y Hiperkalsuria (Ca urin > 250-300mg/24 jam) y Absortif y Renal y Resorptif y Hiperoksalouria (ekskresi oksalat urin >45gr/hari) y Gangguan usus setelah operasi usus y Diet tinggi oksalat (teh, kopi, jeruk sitrun, sayuran hijau) y Hiperurikosuria (kadar asam urat urin >850mg/24jam) y Diet tinggi purin y Hipositraturia y Asidosis tubulus ginjal y Sindrom malabsorbsi y Diuretik thiazide jangka lama y Hipomagnesiuria y Inflammatory bowel disease y Malabsorbsi

Batu Struvit
y Penyebab: ISK y Kuman dari gol. pemecah urea (urea splitter)

hasilkan enzim urease dan merubah urin menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi ammonia.

y Basa: garam Mg, ammonium, fosfat dan karbonat

batu MAP dan karbonat apatit (Ca++ Mg++ dan NH4+) batu triple-phosphate. y Contoh: Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Pseudomonas dan Stafilokokus.

Batu Asam Urat


y 5-10% y Banyak diderita oleh pasien: y Gout y Mieloproloferatif y Terapi antikanker y Obat urikosurik (thiazide, salisilat, sulfinpirazone) y Kegemukan, alkohol, diet tinggi protein y Faktor: y Urin asam (pH <6) y Volume urin sedikit (<2liter/hari) atau dehidrasi y Hiperurikosuria

Batu Jenis Lain


y jarang dijumpai, contoh:
y Batu sistin :kelainan metabolisme sistin (absorbsi sistin dimukosa

usus)

y Batu xantin :penyakit bawaan (defisiensi enzim xantin oksidase

katalisis hipoxantin xantin asam urat)


y Batu silikat :pemakaian antasida yang mengandung silikat (magnesium

silikat atau aluminometilsalisilat) yang berlebihan dan dalam jangka waktu yang

JENIS BATU
y Batu ginjal dan ureter y Batu buli y Batu uretra

Batu Ginjal dan Ureter


y Klinis:
y Keluhan yang disampaikan oleh pasien tergantung pada posisi atau letak batu, y y y y

besar batu, dn penyulit yang telah terjadi. Nyeri :nyeri kolik dan non kolik Nyeri pada saat kencing atau sering kencing (batu di distal ureter) Hematuria :trauma pada mukosa saluran Demam curiga urosepsis

y Px:
y Inspeksi : terlihat tanda-tanda gagal ginjal,

retensi urine, demam/menggigil (infeksi). y Palpasi : teraba ginjal pada sisi sakit (hidronefrosis) y Perkusi : nyeri ketuk CVA

Batu Buli
y sering terjadi pada pasien yang menderita gangguan miksi/ada benda

asing dalam buli-buli. y dapat berasal dari batu ginjal atau batu ureter yang turun ke buli-buli. y Klinis: y Bisa tanpa gejala (silent stones). y Gejala iritasi : nyeri kencing (disuria) dan frekuens, perasaan tidak enak sewaktu kencing, dan kencing tiba-tiba terhenti kemudian menjadi lancar kembali dengan perubahan posisi tubuh. y Nyeri pada saat miksi (referred pain) pada ujung penis, skrotum, perineum, pinggang sampai kaki. y Pada anak: enuresis nokturna, sering menarik-narik dan menggosokgosok vulva

y Seringkali komposisi : asam urat atau struvit (jika penyebabnya adalah infeksi): y Foto polos abdomen tidak tampak sebagai bayangan opak pada kavum pelvis. y PIV (pielografi intra vena) pada fase sistogram bayangan negatif. y Ultrasonografi batu radio lusen pada buli-buli.

Batu Uretra
y Berasal dari batu ginjal atau batu ureter yang turun ke buli-

buli y Batu primer yang terbentuk di uretra sangat jarang (1%) y Klinis:
y miksi tiba-tiba terhenti hingga terjadi retensi urine y didahului dengan nyeri pinggang y batu yang berada di uretra anterior nyeri dirasakan pada glans

penis atau pada tempat batu berada (dapat diraba berupa benjolan keras di uretra pars bulbosa mahupun pendularis, di meatus uretra eksterna) y batu yang berada pada uretra posterior nyeri dirasakan di perineum atau rektum.

PEMERIKSAAN
y Foto polos abdomen: melihat adanya batu radioopaque

disaluran kemih.
JENIS BATU Kalsium MAP (magnesium ammonia fosfat) Urat/sistin OPASITAS Opak Semiopak Lusen

y PIV/ IVP: y menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal y dapat mendeteksi batu semi opak ataupun non opak yang tidak dapat dilihat

dengan foto polos abdomen

y USG :pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan PIV( allergi terhadap bahan

kontras, faal ginjal yang menurun, dan pada wanita yang sedang hamil). y dapat menilai adanya batu diginjal atau dibuli-buli (yang ditunjukan sebagai echoic shadow), hidronefrosis, pionefrosis, atau pengkerutan ginjal.

PENATALAKSAAN
y Medikamentosa
y ukuran <dari 5mm (keluar spontan) y mengurangi nyeri, memperlancar aliran urine dengan

pemberian diuretikum y minum banyak mendorong batu keluar dari saluran kemih.

y ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)


y pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh Caussy

pada tahun 1980. y dapat memecah batu ginjal, batu uretur proksimal atau batu buli-buli tanpa melalui tindakan invasif dan tanpa pembiusan.

y Endourologi
y tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan batu saluran

kemih (memecah batu dan kemudiannya mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih). Alat itu dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). y Proses pemecahan batu mekanik, dengan memakai energy hidraulik, energi gelombang suara atau dengan energi laser. y Beberapa tindakan endourologi itu adalah:
y PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) y Lithotripsi y Ureteroskopi atau uretero-renoskopi y Ekstraksi

y Bedah Laparoskopi
y Cara ini banyak dipakai untuk mengambil batu ureter.

y BedahTerbuka
y pielolitotomi atau nefrolitotomi

mengambil batu pada saluran

ginjal y ureterolitotomi batu di ureter y Sering harus nefrektomi ginjalnya sudah tidak berfungsi dan berisi nanah (pielonefrosis), korteksnya sudah sangat tipis/ pengkerutan akibat batu saluran kemih yang menimbulkan obstruksi dan infeksi menahun.

PENCEGAHAN
y Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7% per tahun atau

kurang lebih 50% dalam 10 tahun. y Pada umumnya pencegahan itu berupa:
y Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine

sebanyak 2-3 liter per hari. y Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu y Aktivitas seharian yang cukup y Pemberian medikamentosa
y Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangkan kekambuhan adalah:
y Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan y y y y

menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam Rendah oksalat Rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri Rendah purin Diet rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada pasien yang menderita hiperkalsiuri absorbtif tipe II.

Anda mungkin juga menyukai