STROKE
Disability yang luas Handicap Kematian (penyebab No. III)
Mengganggu kehidupan sehari-hari Pasien Keluarga Beban masyarakat Menurunkan kualitas hidup pasien
Punya waktu kritikal (golden time) Pendekatan multi disiplin Asuhan paripurna
Hasil : Turunkan insiden Turunkan disability & handicap tingkatkan kualitas hidup
STROKE
Disfungsi neurologi akut akibat gangguan aliran darah otak mendadak dengan tanda dan Gejala sesuai daerah fokal otak yang terkena(WHO, 1989)
Primary motor kortek adalah area 4 Pre motor kortek adalah area 6 dan 8
KLASIFIKASI
Berdasarkan klinik : Stroke hemoragik (SH) Stroke non hemoragik (SNH) Berdasarkan perjalanan penyakit : TIAS Stroke involution Stroke komplete
ETIOLOGI
Trombosis Emboli Spasme pembuluh darah Pecah pembuluh darah karena Aneorisma, Hipertensi berat
St Can
FAKTOR RISIKO
Non Reversible: Usia, ras, keturunan, kelamin Reversible: Hipertensi, penyakit jantung , policitemi lipid abnormalitas, obesitas, kontrasepsi oral, DM,.... Kebiasaan hidup: Diet, kebiasaan rokok, alkoholik, & aktifitas
Patofisiologi :
Defisit Neurologis
Edema SITOGENIK
INFARK PTIK
Stroke Hemoragik
TTIK
Aliran ke otak
TTIK
Perfusi cerebral
Reflex pupil negatif/lambat TTV tidak stabil menunjukan tanda TTIK (Trias TIK) Perubahan sensorik-motorik Hemiparesi, gangguan menelan Gangguan saraf kranial Gangguan fungsi mental gangguan komunikasi (apasia, disartria)
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Diawali pengkajian utama : TTV/stabilitas hemodinamik Tingkat kesadaran (GCS) Kepatenan jalan nafas Tanda pe TIK Respon pupil lambat/hilang Saraf kranil : nI, VII, nXII, nIX, X.. Kejang umum/fokal Indikasi ketidak seimbangan elektrolit Posisi tubuh, body aligment dan kepala Indikasi inkontinensia, distensi abdomen
INGAT !!!!!
Seperti : gerak spontan reflex menelan reflex mengedip respon terhdp panas, dingin
MASALAH KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas tidak efektif Ggn perfusi cerebral gangguan komunikasi verbal Gangguan mobilisasi fisik Risiko aspirasi Ggn nutrisi :kurang dari kebutuhan tubuh Risiko volume cairan kurang Risiko trauma Risiko ggn integritas kulit Defisit perawatan diri
Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d kehilangan reflek menelan, GAG, batuk, penurunan kesadaran Tanda : kesadaran , ronchi +, stridor, lidah jatuh, parese n.XII, ngorok,RR meningkat, sesak,... Intervensi Kaji tanda obstruksi trakeobrakial Lakukan inhalasi/nebulasi Lakukan suction dgn tehnik tepat Cegah lidah terjatuh Lakukan bronkial washing Beri bronchodilator sesuai order Evaluasi Suara nafas vesikuler RR normal
Ggn perfusi cerebral b/d edema cerebral, TIK , oklusi aliran drh cerebral
Tanda
Kes
, reflex pupil, tanda vital labil, tanda TIK, perubahan sensorikmotorik, babinzki (+), st scan tampak lesi perdarahan/ edema cerebral
a.
Intervensi umum Kaji status neurologi Ukur TTV secara ketat Kaji tingkat kesadaran Kaji tanda TIK b. Tingkatkan suplay O2 ke otak Pertahankan jalan napas paten Pertahankan Hb Perbaiki sirkulasi, cegah hipo dan hipertensi Analisa gas darah Beri terapi O2
c.
d.
Klien bedrest, posisi netral, elevasi kepala tpt tidur 15-30o Kurangi/turunkan agitasi Pertahankan lingkungan fisik & psikologis nyaman : tidak gaduh, sedikit hipotermi, batasi pengunjung, stimulasi yang menyejukkan Atur jadwal aktifitas keperawatan
Kolaborasi: Beri osmotik duresic (manitol 20%) Koreksi natrium Kontrol tekanan darah Beri steroid Buat napas hiperventilasi (PaCO2 25 30 mmHg) Beri anti konvulsan Mandiri : Monitor intake-output Cegah valsava manuver
Tujuan: Fungsi optimal motorik tercapai dg kriteria tidak ada kontraktur, Foot droop, otot kontraksi membaik dan tidak ada ggn integritas kulit Tindakan: kaji kemampuan aktivitas kaji kekuatan otot rubah posisi setiap 2 jam beri modifikasi u/ posisi telengkup 2 kali sehari pasang trohanter roll pada daerah yg lemah beri penyangga sesuai kebutuhan lakukan ROM Evaluasi kebutuhan alat bantu Latihan dilakukan dgn melibatkan keluarga Kolaborasi: konsultasi dg ahli fisioterapi beri obat relaksan otot bila perlu
kaji napas setiap 1 2 jam sedia suction jangan pernah beri cairan via mulut rubah posisi setiap 2 jam suction sampai posterior paring dan monitor EKG saat rawat mulut, suction dihidupkan lakukan dgn 2 orang
Evaluasi
beri losion, massage rawat khusus daerah perineal letakkan dgn matras angin rubah posisi setiap 2 jam
Evaluasi
PENCEGAHAN STROKE
Ruang lingkup:
Penyuluhan masyarakat u/ merubah pola hidup yg berisiko tinggi Intervensi pada kelompok risiko tinggi
Pencegahan primer:
Merubah pola hidup berisiko tinggi u/ terkena stroke Skrining kelompok risiko tinggi akan adanya: riwayat TIA, Hipertensi, Diabetes, Fibrilasi Atrium, dan Penyakit Jantung Koroner, merokok, obat antikoagulan
Pencegahan sekunder:
Terapi yang berkelanjutan untuk Hipertensi Antiplatelet dan atau antikoagulan Endarterektomi karotis Nasehat untuk memodifikasi pola hidup Terapi statin pada pasien dg riwayat infark miokard & kolesterol tinggi follow-up
KESIMPULAN
Stroke a/ penyakit akut/ emergency Stroke a/ dapat dicegah Kerusakan neuron setelah serangan progresive Stroke dapat menimbulkan disability dan handicap
Perlu penatalaksanaan cepat dan tepat Multi disiplin approach Tenaga profesional