Anda di halaman 1dari 21

Pubertas Prekoks

SGD 19 Fakultas Kedokteran UISU Medan

Definisi Pubertas Prekoks


Pubertas Prekoks adalah suatu keadaan dimana masa pubertas anak terjadi lebih awal pada umumnya, yaitu sekitar umur 9-14 tahun pada anak perempuan dan usia 10-17 tahun pada anak laki-laki. Pubertas prekoks: Mulainya ciri-ciri seksual sekunder sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan dan 9 tahun pada anak laki-laki.

Etiologi Pubertas Prekoks


masih belum diketahui secara pasti Internal; gangguan organ endokrin, genetika keluarga (autosomal dominan), abnormalitas genetalia (gangguan organ kelamin), penyakit pada otak, dan tumor yang menghasilkan hormon reproduksi. faktor psikologis (emosi) dan stressor lingkungan ekternal cukup memegang peranan.

Etiologi Pubertas Prekoks


konsep paparan hormon (sering digunakan) Sebuah penelitian pernah menyatakan bahwa seorang anak perempuan yang gemuk atau memiliki body mass index (BMI) bernilai obesitas seringkali menunjukkan ciriciri fisik terjadinya pubertas dini. Penelitian lain mengungkapkan zat Bisphenol-A (BPA) yang merupakan bahan baku pembuatan barang-barang dari plastik dan sering digunakan oleh bayi maupun anak kecil (dot atau botol plastik) dapat menstimulus peningkatan kadar hormon estrogen yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya Pubertas Prekoks.

Anamnesis
auto-anamnesis (langsung pada pasien) alo-anamnesis (pada orangtua/ sumber lain) cara tercepat menuju diagnosis kunci menuju diagnosis didapat data subyektif (rinci) jangan subyektif

Anamnesis
 Dimulai dengan: 1. IDENTITAS  Nama (+ nama keluarga)  Umur/ usia o Neonatus/ bayi o Balita/ prasekolah o Sekolah o Akil balik  Jenis kelamin  Nama ortu  Alamat  Umur/ pendidikan/ pekerjaan ortu  Agama dan suku bangsa

Anamnesis
2. RIWAYAT PENYAKIT  Keluhan utama o Keluhan/ gejala yang menyebabkan pasien dibawa berobat o Tidak harus sejalan dengan diagnosis utama 3. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT  Cerita kronologis, rinci, jls ttg keadaan pasien sblm ada keluhan sampai dibawa berobat  Pengobatan sebelumnya dan hasilnya (macam obat dll)  Tindakan sebelumnya (suntikan, penyinaran)  Reaksi alergi  Perkembangan penyakit gejala sisa/ cacat  Riwayat penyakit pada anggota keluarga, tetangga  Riwayat penyakit lain yg pernah diderita sebelumnya

Anamnesis
4. HAL-HAL YANG PERLU TENTANG KELUHAN/ GEJALA:  Lama keluhan  Mendadak, terus-menerus, perlahan-lahan, hilang timbul, sesaat  Keluhan lokal: lokasi, menetap, pindah-pindah, menyebar  Bertambah berat/ berkurang  Yang mendahului keluhan  Pertama kali dirasakan/ pernah sebelumnya  Keluhan yang sama adalah pada anggota keluarga, orang serumah, sekelilingnya  Upaya yang dilakukan dan hasilnya

Anamnesis
5.     6.         RIWAYAT KEHAMILAN Kesehatan ibu saat kehamilan Pernah sakit panas (rubella dsb) Makan obat-obatan Tetanus toxoid RIWAYAT KELAHIRAN Tanggal lahir Tempat lahir Ditolong oleh siapa Cara kelahiran Kehamilan ganda Keadaan stlh lahir, pasca lahir, hari-hari 1 kehidupan Masa kehamilan Berat badan dan panjang badan lahir (apakah sesuai dengan masa kehamilan, kurang atau besar)

Anamnesis
7. RIWAYAT PERTUMBUHAN Kurva berat badan dan panjang badan terhadap umur 8. RIWAYAT PERKEMBANGAN  Patokan perkembangan (milestones) Pada bidang: motor kasar, motor halus, sosial-personal, bahasa pada balita  Prestasi belajar pada anak usia sekolah  Masa pubertas 9. Riwayat imunisasi 10. Riwayat makanan 11. Riwayat penyakit yang pernah diderita 12. Riwayat keluarga

Pemeriksaan fisik umum


sama dengan pada orang dewasa inspeksi (pemeriksaan lihat) palpasi (pemeriksaan raba) perkusi (pemeriksaan ketok) auskultasi (pemeriksaan dengar) pada abdomen: pemeriksaan auskultasi didahulukan (supaya tidak mengganggu pemeriksaan akibat palpasi bayi/ anak dibaringkan pada meja pemeriksaan dengan posisi kepala sebelah kiri dokter (pemeriksa di kanan pasien)

Pemeriksaan fisik umum


posisi pasien yang nyaman cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan sebaiknya pemeriksaan dilakukan: tidak berulang pada bagian tubuh yang sama tidak didahului dengan alat-alat spt tenggorok, mulut, telinga, tekanan darah, suhu bila pasien tidak mau berbaring, periksa dalam gendongan/ pangkuan dulu, atau dalam posisi duduk/ berdiri kemudian dibaringkan

Pemeriksaan fisik umum


Pemeriksaan Keadaan Umum Tinggi badan Berat Badan Lingkar kepala Tanda-tanda Vital Tekanan darah Denyut nadi (pulsus) Frekuensi pernapasan Suhu tubuh

PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS PADA PASIEN DENGAN PUBERTAS PREKOKS

PERUBAHAN FISIK
Tinggi Badan y pertambahan tinggi selama pubertas ): 18-23 cm; +: 25-30 cm y TB awal pubertas = 84% TB akhir Berat Badan y rata-rata BB o 2x

KLASIFIKASI TINGKAT MATURITAS KELAMIN (P) PAYUDARA


M 1: Prapubertas M 2: Menonjol seperti bukit kecil, areola melebar M 3: Payudara dan areola membesar tanpa dapat dipisahkan bentuknya masingmasing M 4: Areola dan papila membentuk bukit kedua M 5: matang, papila menonjol, areola sebagai bagian dari bentuk payudara

KLASIFIKASI TINGKAT MATURITAS KELAMIN RAMBUT PUBIS


P 1: Prapubertas P 2: jarang, pigmen sedikit, lurus/ sedikit ikal, hanya pada labia ()) /pangkal penis (+) P 3: lebih hitam, ikal, menyebar ke mons pubis P 4: tebal, seperti bentuk dewasa tapi belum menyebar ke medial paha P 5: bentuk dewasa, berbentuk segitiga ()) , menyebar ke medial paha

KLASIFIKASI TINGKAT MATURITAS KELAMIN GENITAL (L)


G 1: Prapubertas G 2: diameter testes > 2.5 cm, kulit skrotum menipis dan berwarna merah muda G 3: penis membesar dan memanjang, skrotum membesar G 4: penis lebih membesar, skrotum berwarna lebih gelap G 5: bentuk dewasa

Pemeriksaan laboratorium
tes kadar hormon LH dan FSH basal uji GnRH terstimulasi esterogen dan progesterone serum -HCG 17-OH progesteron estradiol dan beberapa pemeriksaan hormonal lainnya

Pemeriksaan Penunjang untuk Menegakkan Diagnosis


Diperlukan pula pemeriksaan radiologis diagnostik, maka yang difokuskan adalah pencitraan umur tulang dan survey tulang (McCune-Albright), sedangkan untuk etiologi dilakukan CT-Scan/MRI kepala dan USG pelvis/adrenal.

Anda mungkin juga menyukai