Identitas Penderita
Nama Umur Jenis Kelamin Agama Suku Pekerjaan Pendidikan Berat badan Tinggi badan Alamat Tanggal MRS Tanggal pemeriksaan Tanggal KRS : : : : : : : : : : : : : Ny. M 57 tahun Perempuan Islam Jawa-Madura Ibu Rumah Tangga SD 58 kg 154 cm Jl. PB Sudirman-Situbondo 21 Agustus 2011 24 Agustus 2011 28 Agustus 2011
Anamnesis - Sistem
Sistem serebrospinal Sistem kardiovaskular Sistem pernafasan Sistem gastrointestinal Sistem Urogenital Sistem integumentum Sistem musculoskeletal : Sadar, sefalgia (-), vertigo (-), trauma kapitis (-), paralisis (-) : Palpitasi (-), hipertensi (-), nyeri dada (-) : Sesak (-), batuk (-), dahak (-), darah (-) : Nafsu makan menurun, mual (+), muntah (+), BAB normal : BAK (+) sedikit, Hematuri (-), kencing batu (+) : Berkeringat malam hari (-), turgor kulit normal, pucat (+), gatal-gatal : Nyeri sendi (-), otot (-), tulang (-)
: Anemia (+), icterus (-), cyanosis (-), dispneu (-) : Turgor kulit normal, ikterus (-) : Limfonodi leher, aksila, dan inguinal tidak membesar : Dalam batas normal : Deformitas (-), krepitasi (-), false movement (-)
Kesan : Didapatkan keadaan umum pasien lemah, kesadaran composmentis dengan anemia
: Bulat lonjong, simetris : Hitam, ikal, tidak mudah dicabut : Konjungtiva anemis -/- ; Sklera ikterus -/Oedem palpebra -/- ; Reflek cahaya +/+ : Sekret (-), bau (-), perdarahan (-), feotoer uremic (-) : Sekret (-), bau (-), perdarahan (-) : Sianosis (-), bau (+) uremik
Leher : KGB : tidak ada pembesaran Tiroid : tidak ada pembesaran Kaku kuduk: (-)
: Ictus cordis tidak tampak Palpasi : Ictus cordis tidak teraba Perkusi : Redup di ICS IV PSL (D) - ICS V MCL (S) Auskultasi : S1 S2 tunggal, suara tambahan (-)
Anogenital : Anus (+) Ekstremitas: Superior : Akral hangat +/+ , Odema -/Inferior : Akral hangat +/+ , Odema -/Kesan: Pada pemeriksaan fisik didapatkan flank test (+) dextra.
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan
Hematologi Hb (mg/dl) LED (mm/jam) Leukosit (/mm3) Diff. Count: (E/B/St/Seg/L/Mo) Hct (%) Trombosit (/mm3) Serologi / Imunologi HBs-Ag Anti HCV-Ab Faal Hati SGOT (U/L) SGPT (U/L)
21/08/2011
8.1 20/39 17.4 -/-/-/59/38/3 26.3 398
23/08/2011
Nilai Normal
13,4-17,7 0-15 4,3-10,3 0-4/0-1/3-5/5462/25-33/3-5 38-42 150-450
- / negatif - / negatif 17 10
negatif negatif 37 43
...pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan
Faal Ginjal Kreatinin Serum (mg/dl) BUN (mg/dl) Urea (mg/dl) Asam Urat Elektrolit
Natrium (Na) Kalium (K) Calsium (Ca) Chlorida (Cl) 138,8 6,10 106,7 1,26 135-155 mmol/l 3,5-5,0 mmol/l 90-110 mmol/l 2,15-2,57 mmol/l
21/8/2011
6,1 69 148 7,0
Nilai Normal
0,6-1,3 6-20 10-50
Perhitungan GFR: Tanggal 21/08/2011 GFR = (140-Usia) x BB 72 x kreatinin serum = (140-57) x 58 = 9,31 ml/men 72 x 6,1
Resume
Pasien perempuan umur 57 tahun datang dengan keluhan demam 7 hari dan pinggang terasa nyeri. Keluhan nyeri pada kedua pinggang dirasa sejak 3 bulan yang lalu, bertambah hebat sejak 7 hari SMRS, mual (+), muntah (+), penurunan nafsu makan, pusing dan badan terasa limbung. Gejala dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, badan lemah dan mudah lelah, frekuensi dan volume BAK menurun,pasien juga merasakan demam yang hilang timbul
7 thn yll
Diagnosis batu g injal, disarankan operasi namun pasien menolak
3 bln yll
Perut mulas, nyeri, mual , muntah. mudah lelah, BAK menurun
7 hr yll
Pinggang nyeri, lemas, badan limbung, mual dan pusing, demam
MRS
Nyeri pada kedua pinggang, mual, muntah, lemas, penurunan nafsu makan dan pusing
Resume
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran Composmentis, Vital : tensi 110/70 mmHg, nadi 78 x/mnt, RR 20x/mnt, suhu 37 0C, anemis (+) dan terdapat nyeri tekan epigastrium, flank test (+) kanan. Pada pemeriksaan lab didapatkan pasien mengalami anemia (Hb 8,1 mg/dl), disertai dengan penurunan Hct (26,3%), trombositopenia (398/mm3) dan terjadi proses infeksi dengan ditandai adanya leukositosis (17,4 /mm3). Terdapat gangguan pada fungsi ginjal (GFR= 9,31 ml/men)dan ketidakseimbangan elektrolit.
Diagnosis
Diagnosis Fungsional: Chronic Kidney Disease (CKD) stage V Diagnosis Etiologi : Susp. Nephritis kronis bilateral Susp. Nephrolithiasis sinistra Diagnosis Peserta: Anemia
Penatalaksanaan:
Planning Terapi : Infuse RL 7 tpm Asam folat 3 x 1 Allopurinol 0 0 1 Na.Bicarbonat 2 x 1 Aminoral 3 x 1 Cefotaxim 3 x 1 gr Ondansetron 3 x 1 Ranitidine 3 x 1 amp Diet tinggi kalori, rendah protein, rendah garam
Planning diagnostik : Evaluasi laboratorium Kreatinin serum GFR Elektrolit serum (Na, K, Cl) Foto polos abdomen
Prognosis:
Dubia ad malam
Follow up
Keluhan 22 Agustus 2011 Perut terasa nyeri Pusing (+) Mual (+) Lemas (+) Lemah Composmentis 110/70 mmHg 78 x/menit 20 x/mnt 37 0C
Infuse RL 7 tpm Asam folat 3 x 1 Allopurinol 0 0 1 Na.Bicarbonat 2 x 1 Aminoral 3 x 1 Cefotaxim 3 x 1 gr Ondansetron 3 x 1 Ranitidine 3 x 1 amp Diet tinggi kalori, rendah protein, rendah garam
23 Agustus 2011 Perut terasa nyeri (+) Pusing (+) Mual (+) Lemas (+) UP 1200cc/24 jam Lemah Composmentis 120/80 mmHg 72x/menit, 20 x/menit 36,8 0C
Infuse RL 7 tpm Asam folat 3 x 1 Allopurinol 0 0 1 Na.Bicarbonat 2 x 1 Aminoral 3 x 1 Cefotaxim 3 x 1 gr Ondansetron 3 x 1 Ranitidine 3 x 1 amp Diet tinggi kalori, rendah protein, rendah garam
Pro HD
Pro HD
PEMBAHASAN
Definisi
Kerusakan ginjal selama 3 bulan, yaitu kelainan struktur atau fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan :
Kelainan patologik atau Petanda kerusakan ginjal seperti kelainan pada komposisi darah atau urine atau kelainan pada pemeriksaan pencitraan
Laju filtrasi glomerulus < 60 mL/min/1,73 m selama > 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal.1 Tanda : Penurunan faal ginjal bertahap, penimbunan sisa metabolisme protein dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
berdasarkan Cockroft-Goult didapatkan nilai Klirens kreatinin (ml/men) = 9,31 ml/men dan telah berlangsung > 3 bulan, sehingga pasien Ny. M dapat digolongkan menjadi CKD stage V (GFR <15 atau dialysis)
Causa/etiologi
PENYAKIT Penyakit Ginjal Diabetes y Penyakit Ginjal Non Diabetes y CONTOH Diabetes tipe 1 dan 2 Penyakit glomerular (penyakit otoimun, infeksi sistemik, obat, neoplasia) Penyakit vascular (penyakit pembuluh darah besar, hipertensi, mikroangiopati) Penyakit tubulointerstitial (pielonefritis kronik, batu, obstruksi, keracunan obat) Penyakt kistik (ginjal polikstik) y y PASIEN Riwayat DM Riwayat rutin meminum minuman sari buah, 1-2 sachet perhari Riwayat hipertensi disangkal Riwayat batu pada sal kemih (+) Tidak ada keluhan pada ginjal sebelumnya Tidak ada riwayat transplantasi ginjal
Rejeksi kronik y Keracunan obat (siklosporin/takrolimus) Penyakit recurrent (glomerular) Transplant glomerulopathy
Causa/etiologi
Kesimpulan : penyebab gagal ginjal kronik pada pasien ini ialah karena pasien memiliki gangguan obstruksi pada ginjal akibat batu sehingga mengakibatkan kerusakan pada glomerular dan digolongkan kedalam penyakit ginjal non-diabetik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG) Ultrasonografi (USG) Foto Polos Abdomen Pieolografi Intra-Vena (PIV) Pemeriksaan Pielografi Retrograd Pemeriksaan Foto Dada Pemeriksaan Radiologi Tulang
MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi Klinis Umum Fatiq, malaise, gagal tumbuh, edema Kulit Pucat, gatal, rapuh, bruising Kepala dan leher Foetor uremi Mata Fundus hipertensif, mata merah. Kardiovaskuler Hipertensi, kelebihan cairan, gagal jantung, perikarditis, uremik, tamponade Respirasi Nafas kussmaul, pleuritis uremik, edema paru, effusi pleura. Gastrointestinal Anoreksia, nausea, vomiting, gastritis, ulkus peptikum, kolitis uremik, perdarahan saluran cerna Ginjal Nokturia, anuria, haus, proteinuria, hematuria Pasien (Ny. M) Keadaan pasien lemah Kulit tampak pucat Tidak ditemukan adanya kelainan Mata merah (-) Hipertensi (-)
Tidak ditemukan adanya kelainan Anoreksia (+), nausea (+), vomiting (+)
Nokturia
Sulit dievaluasi
KOMPLIKASI
Retensi air (edema) dan hipertensi Pada gagal ginjal parsial kronis, penumpukan cairan mungkin tidak terlalu berat, selama asupan garam dan cairan tidak berlebihan, sampai fungsi ginjal menurun 30 % dari normal atau lebih rendah lagi Edema paru Keadaan ini terjadi akibat ginjal tak dapat mensekresi urin, garam dalam jumlah yang cukup. Posisikan pasien setengah duduk, oksigen, diuretik kuat (furosemid inj.)
KOMPLIKASI
Uremia Nitrogen non-protein termasuk ureum, asam urat, kreatinin dan sejumlah kecil senyawa penting adalah produk akhir dari pemecahan. Pada gagal ginjal kronik, terjadi peningkatan konsentrasi kirakira sebanding dengan jumlah penurunan neuron fungsional.
KOMPLIKASI
Asidosis Secara normal setiap hari tubuh menghasilkan 50-80 milimol lebih banyak asam metabolic daripada basa metabolic. Ketika ginjal gagal berfungsi, asam akan menumpuk dalam cairan tubuh. Penyangga cairan tubuh biasanya dapat menyangga 500-1000 milimol asam, dan senyawa fosfat dalam tulang dapat menyangga beberapa ribu milimol ion hydrogen lagi.
KOMPLIKASI
Anemia Defisiensi eritropoietin Umur eritrosit yang memendek Toksin uremik yang menghambat proliferasi eritrosit Berkurangnya bahan pembentukan eritrosit Hemolisis akut dan kronik Gangguan fungsi eritrosit Perdarahan saluran cerna Defisiensi besi, defisiensi folat Inhibitor uremik Penatalaksanaan : Transfusi darah apabila hemoglobin <8gr/dl, terbaik dengan eritropoietin
TERAPI
DERAJAT 1 PENJELASAN Kerusakan ginjal dgn GFR normal atau Kerusakan ginjal dgn GFR ringan Kerusakan ginjal dgn GFR sedang Kerusakan ginjal dgn GFR berat Gagal ginjal GFR (ml/mn/1.73m2) 90 Action Diagnosis & pengobatan, pengobatan kondisi komorbid, perlambat progresifitas, penurunan PJK Memperkirakan progresifitas Evaluasi & obati komplikasi Persiapan terapi pengganti ginjal Terapi pengganti ginjal (jika ada uremia)
2 3 4 5
Pengobatan penyakit dasar yang masih dapat dikoreksi mutlak harus dilakukan
pencegahan penyebab dengan melarang pasien mengkonsumsi minuman berenergi maupun produk-produk yang mengandung aspartame sebagai bahan pemanisnya evaluasi terhadap penyebab lain yaitu infeksi dan batu saluran kemih (konsultasi dengan Bedah Urologi)
Pemberian cairan : produksi urine 24 jam + 500 ml. Asupan garam tergantung evaluasi elektrolit, umumnya dibatasi 40-120 mEq (920-2760 mg). Diuretik dosis tinggi Penimbangan berat badan, pemantauan produksi urine serta pencatatan keseimbangan cairan
Asupan protein dibatasi 0,6-0,8 gram/kgBB/hari. Ratarata kebutuhan protein sehari pada penderita GGK adalah 20-40 g/hari. Kebutuhan kalori minimal 35 kcal/kgBB/hari.
Pasien berat badan 58 kg Kalori minimal sebesar 2030 kkal/hr (35 kkal/kgBB/hr) Protein sebesar 34,8 gr/hr 35 gr/hr (0.6 gr/kgBB/hr)
Pembatasan cairan Target tekanan darah 130/80 Penghambat ACE dan ARB diharapkan akan menghambat progresifitas GGK. Ca chanel blocker digunakan untuk menurunkan tekanan darah dapat berfungsi sebagai renal protektif
Pasien
Glukonas calcicus intravena (10-20 ml 10% Ca glukonas) Glukosa intravena (25-50 ml glukosa 50%) Insulin-dextrose i.v dengan dosis 2-4 unit actrapid tiap 10 gram glukosa Natrium bicarbonate intravena (25100 ml 8.4% NaHCO3) Furosemid K-exchange resin Dialysis
Pada pasien didapatkan hiperkalemia (8,5 mmol/L) Natrium bicarbonat 2 x 1 Diet rendah kalium (tidak mengkonsumsi buah) Pro Hemodialisa
Pengobatan simptomatis keluhan gastrointestinal dengan diet rendah protein dan pemberian antasida penanganan anemia dengan eritropoitin rekombinan atau tranfusi
Penderita GGK merupakan penderita dengan respon imun yang rendah, sehingga memungkinkan terjadinya infeksi. Gejala febris terkadang tidak muncul
Didapatkan peningkatan leukosit (11,4 X 109/L) tanpa disertai peningkatan suhu yang berarti (36,90C) Cefotaxim 3 x 1 gr/hr
Indikasi HD Ensefalopati uremik Perikarditis atau pleuritis Neuropati perifer progresif Hiperkalemia yang tidak dapat dikendalikan dengan medikamentosa Sindroma overload Infeksi yang mengancam jiwa Keadaan sosial
Rencana HD
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat