Leadership Ch.3
Leadership Ch.3
Triantoro Safaria
Leadership
Leadership
Hanya individu yang memiliki sifat tertentulah yang bisa menjadi seorang pemimpin (great man) Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin berkorelasi kecil dengan kekuasaan seorang pemimpin
Pendekatan Teori Sifat, Perilaku, dan Hubungan 3
Leadership
Karakteristik dunia-kerja Motivasi berprestasi, Keinginan untuk kesempurnaan Sikap bertanggung jawab Orientasi tugas 4
Leadership
Kepercayaan Diri Berhubungan dengan keyakinan diri pemimpin akan pertimbangannya, keputusannya, ide-ide, & kemampuannya sendiri Kejujuran Berhubungan dengan keyakinan bahwa pemimpin bisa dipercaya, bisa dipegang janjinya, tidak suka memainkan peranan palsu Dorongan Berkaitan dengan motivasi yang menciptakan usaha tinggi untuk mencapai tujuan tertinggi.
Pendekatan Teori Sifat, Perilaku, dan Hubungan 5
2.
3.
Leadership
Leadership
Pendekatan perilaku menegaskan jika seseorang dapat mengadopsi perilaku yang tepat, maka ia mampu menjadi pemimpin. Menekankan objektivitas sehingga unsur yang paling nyata dari seorang pemimpin adalah bertindak & beraktivitas. Tidak melihat pengaruh langsung antara tipe kepemimpinan dengan produktivitas. Melihat tingkat perilaku agresif. Kelompok autokratis bawahan menunjukkan perilaku agresif lebih tinggi daripada dengan kelompok demokratis.
Kontinum Kepemimpinan
Terpusat pada Pemimpin (Boss-centered) Terpusat pada bawahan (Subordinated-centered)
Pemimpin membolehkan bawahan Berfungsi secara penuh dalam batasan yang dijelaskan pemimpin
Inisiasi Struktur (initiating structure) menggambarkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada penyelesaian tugas, mengarahkan aktivitas organisasi secara ketat untuk mencapai tujuan tertinggi.
O r i e n t a s i
(1.9) Manajemen Santai Perhatian yang penuh atas kebutuhan manusia terhadap hubungan yang memuaskan, menghasilkan suasana organisasi yang hangat dan menyenangkan
(9.9) Manajemen Tim Pekerjaan yang diselesaikan oleh orang yang bertanggungjawab, interdependensi melalui resiko bersama dalam tujuan organisasi menghasilkan hubungan berdasarkan kepercayaan dan hubungan
6 p a d a o r a n g
(5.5) Manajemen Pertengahan Kinerja organisasi yang memadai diperoleh melalui Penyeimbangan keperluan untuk menyelesaikan Pekerjaan dengan mempertahankan moral manusia Pada tingkat yang memuaskan
(1.1) Manajemen Pengalah Penggunaan usaha minimal untuk menyelesaikan pekerjaan adalah memadaiuntuk mempertahankan keanggotaan organisasi
(9.1) Ketundukan-Otoritas) Efisiensi kerja diperoleh dari pengaturan kondisi kerja dengan cara sesedikit mungkin melibatkan unsur manusia
Tinggi
Tinggi
8. Pertanyaan Evaluasi
Dari hasil 3 studi seperti yang dimunculkan pada tabel Tema Studi Perilaku Pemimpin menimbulkan keyakinan baru, yaitu apakah pemimpin bisa dan mampu menunjukkan perhatian yang tinggi pada kedua dimensi tersebut? Keyakinan tersebut menghasilkan 4 pertanyaan yang mendasar, yaitu:
8. Pertanyaan Evaluasi
1.
Apakah 2 dimensi yang ditemukan tersebut merupakan perilaku kepemimpinan yang paling penting? Apakah kecenderungan perilaku pemimpin yang perhatian pada orang dan perhatian pada manusia, bisa dimiliki oleh seorang pemimpin? Apakah pemimpin yang dominan dalam kedua dimensi tersebut bersifat universal atau situasional? Apakah pemimpin bisa mengubah diri mereka menjadi pemimpin yang tinggi di kedua dimensi tersebut?
2.
3.
4.
9. Pendekatan Dyadic
Pendekatan ini menegaskan bahwa teori sifat dan perilaku terlalu menyederhanakan hubungan antara pemimpin & bawahan. Teori dyadic memfokuskan pada konsep pertukaran antara seorang pemimpin & bawahan, yang dikenal sebagai hubungan dyadic.
2. Pertukaran pemimpin dan anggota (leader-member exchange) Pemimpin terindividualisasikan bagi setiap bawahan. Tiap dyad melibatkan pertuka ran mandiri yang unik dari dyad lainnya.
3. Bentuk Rekan-kerja (Partnership building) Pemimpin dapat membentuk dan menciptakan pertukaran positif dengan setiap bawahan, dan tindakan tersebut meningkatkan kinerja bawahan
4. Sistem dan jaringan-kerja Dyadic pada pemimpin dapat dibentuk pada segala arah melampaui tingkat dan batasan untuk membentuk jaringan kerja yang meningkatkan kinerja bawahan
Karakteristik pemimpin transformasional yang efektif (Luthans, 1995): - mereka mengidentifikasikan dirinya sendiri sebagai agen perubahan - mereka mendorong keberanian & pengambilan resiko - mereka percaya pada orang-orang - mereka dilandasi oleh nilai-nilai - mereka adalah seorang pembelajar sepanjang hidup (lifelongs learners) - mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi kompleksitas, ambiguitas, & ketidakpastian - mereka juga adalah seorang pemimpin yang visioner