Oleh Kelompok : 6
Amniosintesis : metode untuk mendapatkan cairan amnion dengan memasukkan trocar halus dan kanula yang steril ke dalam cavitas amni melawati dinding abdomen dan dinding uterus untuk dilakukan pemeriksaan kesejahteraan janin dalam rahim.
perkembangan janin y Kematangan paru janin y Mengetahui kelainan bawaan pada janin y Tingkat kejernihan dan kekeruhan air ketuban
` Ibu
berusia di atas 35 tahun ` Pasangan yang telah memiliki anak dengan ketidaknormalan kromosom ` Ibu yang membawa (karier) kelainan genetik X ` Menilai kematangan paru ` Menilai apakah terdapat spina bifida, anensefali maupun menilai kadar bilirubin
Letak
plasenta Oligohidramnion amniosintesis merupakan hal yang beresiko, sehingga penggunaanya harus memiliki manfaat yang lebih besar dari pada resikonya
Resiko amnionsintesis dapat di bagi 2 bagian yaitu: 1. Resiko Pada ibu (infeksi, perdarahan, kontraksi, persalinan preterm, kebocoran, syncope) 2. Resiko Pada janin (infeksi, abortion, trauma pada janin)
Pemeriksaan ini dilakukan pada usia kehamilan 1111- 14 minggu. Biasanya cairan yang diambil minggu. lebih sedikit yaitu 1 mL. mL. Karena lebih banyak resiko yang terjadi pada amniosintesis ini, maka banyak rumah sakit tidak menawarkan amniosintesis sebelum usia kehamilan 14 minggu. minggu.
Pada usia kehamilan 20 minggu janin mencapai titik mampu bertahan hidup maka manfaat amnionsintesis berubah dari fungsi diagnostik genetik menjadi fungsi pemantauan kematangan paru, serta untuk mengkaji kesejahteraan dan kematuritasan janin
Larutan antiseptik Jarum-jarum spinal ukuran 18, 20, 22 dengan panjang 17 inci (dalam buku lain disebutkan panjang jarum 3-6 inchi, 8cm, 9 cm) Spuit 20 cc Spuit 3 cc Lidocain Handuk & duk bolong steril Vial spesimen bersih berwarna cokelat USG
consent)
lokasi amnionsintetis
Anjurkan ibu mengosongkan kandung kemih dan berbaring terlentang Mentukan area amnionsintesis Melakukan desinfektan
Kemudian disuntikkan obat lokal anastesi ditempat yang akan dilakukan pungsi
Masukan jarum menembus dinding perut ibu, lalu ke dinding uterus ibu, kemudian diteruskan hingga masuk ke rongga amnion sambil dilakukan pemantauan dengan USG
Ibu
di anjurkan untuk tetap tenang Sarankan ibu untuk memejamkan mata sebelum jarum masuk (membantu menghilangkan kecemasan pada ibu) Lakukan observasi pada ibu Dan anjurkan ibu untuk kembali ke dokter bila terjadi penyulit.
Kontak mata dan sentuhan dari perawat memberikan rasa aman dan dukungan.
amnion normal bewarna jernih hingga ke kuningan. Pada kehamilan lanjut cairan amnion mengandung bintik2 vernik dan lanugo Bila cairan mengandung mekonium telah terjadi stres pada janin. Cairan amnion berwarna coklat tembakau biasanya berkaitan dengan kematian janin
Cairan
Bila cairan amnion bewarna coklat terang , merah gelap, atau caian bewarna anggur merupakan petunjuk adanya pendarahan intraamnion. Bila terdapat kadar alfaalfafetoprotein menandakan adanya kelainan janin.