MATA KULIAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN dan PERIKANAN

NAME (ID NUMBER) CONTACT ID : WAHYU HANDAYANI (132 313 598) : 081 2527 2289 : wahyu_ddk@brawijaya.ac.id : wahyu_ddk@yahoo.com : wahyu_ddk@hotmail.com LECTURERS ROOM of SOCIAL-ECONOMIC FISHERIES, C BUILDING OF FISHERIES FACULTY, BRAWIJAYA UNIVERSITY MALANG.

PROSES KULIAH
HARAPAN UNTUK KELAS INI:

JUJUR, DISIPLIN, OPEN-MINDED: SAY NO TO CHEATING, GA TITIP TANDA TANGAN DAFT. HADIR, TRY ON TIME, MENERIMA PENDAPAT ORANG LAIN. KREATIF, DIPLOMATIS MANDIRI & RAJIN (BANYAK QUIS & TUGAS) TEAM WORK (TUGAS KELOMPOK)

BE YOURSELF AND DO YOUR BEST!!

2

PENILAIAN BERDASAR: NILAI TUGAS/ QUIS DAN KELENGKAPAN (30%), NILAI UJIAN (UTS 50%), KEAKTIFAN DALAM KELAS (20%)
TUGAS: PER 10 PESERTA BERDASAR NOMER URUT DAFTAR HADIR (1-10,11-20,21-30,...) MEMBUAT KLIPING MEDIA CETAK TTG BERITA PERIKANAN, DIJILID SEBAGUS MUNGKIN, MINIMAL 10 HALAMAN, DIKUMPULKAN MAKSIMAL PD SAAT UTS.
3

AMBIL KERTAS !!!!

(LENGKAPI DG NAMA DAN NIM, TANGGAL KULIAH)

1. APA PENDAPAT ANDA TENTANG PERIKANAN? 2. APA TUJUAN ANDA DG MASUK FAKULTAS PERIKANAN? 3. APA YANG AKAN ANDA LAKUKAN DG PREDIKAT TSB? 4. KELAK SETELAH LULUS ANDA INGIN BEKERJA SEBAGAI APA?
4

PENDAHULUAN
FALSAFAH HIDUP PANCASILA & UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PEMBANGUNAN NASIONAL BERDASARKAN WAWASAN NUSANTARA

Tujuan: SEBESAR-BESARNYA BAGI KESEJAHTERAAN & KEMAKMURAN RAKYAT INDONESIA

5

PERIKANAN
ADLH: SEMUA KEGIATAN YG BHUBUNGAN DG PENGELOLAAN & PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN & LINGKUNGANNYA MULAI DARI PRAPRODUKSI, PRODUKSI, PENGOLAHAN SAMPAI DG PEMASARAN, YG DILAKSANAKAN DLM SUATU SISTEM BISNIS PERIKANAN. (Sumber: UU no 31 04)
6

ILMU PERIKANAN
ADLH: ILMU YG MPELAJARI CARA2 PEMANFAATAN SUMBERDAYA HAYATI AQUATIK UTK KESEJAHTERAAN MANUSIA, DG MPHATIKAN KESEIMBANGAN ANTARA TINGKAT PEMANFAATAN & KELESTARIAN SUMBERDAYA. MELIPUTI KEGIATAN PRAPRODUKSI, PRODUKSI, PENGOLAHAN SAMPAI DG PEMASARAN.

SUMBER DAYA ADLH: KONDISI

ALAM ATAU BAHAN MENTAH YG DIDAPATKAN DI ALAM YG DPT DIMANFAATKAN MANUSIA UTK MENINGKATKAN KESEJAHTERAANNYA.

JENIS SUMBERDAYA ALAM BDASAR POTENSI PGANTIANNYA

1.

2.

3.

SUMBER DAYA ALAM CONTINUE: GELOMBANG (PASANG SURUT), UDARA DAN AIR DALAM SIKLUS HIDROLOGI, ENERGI MATAHARI, DSB SUMBER DAYA ALAM TIDAK DAPAT PULIH : BAHAN BAKAR FOSIL/ MINYAK ALAM, MINERAL/TAMBANG, DSB SUMBER DAYA ALAM DAPAT PULIH (S.D. HAYATI):HUTAN,PADANG RUMPUT,IKAN, DSB
9

UUD 45 PSL 33 AYAT 3

KESEJAH TERAAN MASYARAKA T

NELAYAN/ PETANI IKAN (PENINGKATAN PENDAPATAN & TARAF HIDUP

KELESTARIAN SUMBERDAYA IKAN

MASYARAKAT UMUM (PENYEDIA GIZI)

10

KONDISI ALAMI BAHAN MENTAH

BARANG KONSUMSI/ JASA

AKTIVITA S MANUSIA

11

PEMBAHASAN TENTANG IKAN

12

IKAN
ADALAH BINATANG YANG: 1. HIDUP DI AIR 2. UMUMNYA BNAFAS DG INSANG 3. BTULANG BELAKANG 4. BDARAH DINGIN 5. BGERAK DG SIRIP 6. UMUMNYA BKEMBANG BIAK DG TELUR 7. UMUMNYA KULITNYA BSISIK
(SUMBER: MATERI KULIAH PIKP 06)

ADALAH SEGALA JENIS ORGANISME YG SELURUH or SEBAGIAN dr SIKLUS HIDUPNYA BERADA DI DLM LINGKUNGAN PERAIRAN.
(SUMBER: UU no 31 04)
13

JENIS2 IKAN (MENURUT UU NO. 9 TH.1985 jo UU NO 31 TH. 2004)

1. PISCES (IKAN), MSL: BANDENG,TONGKOL,TUNA, DLL 2. CRUSTACEA (UDANG, KEPITING,RAJUNGAN, dll) 3. MOLLUSCA (KERANG, TIRAM, CUMI-CUMI, GURITA, SIPUT, dsb) 4. COELENTERATA (UBUR-UBUR) 5. ECHINODERMATA (TRIPANG, BULU BABI) 6. AMPHIBIA (KATAK) 7. REPTILIA (BUAYA, ULAR AIR, PENYU, KURA-KURA, BIAWAK) 8. MAMALIA (PAUS, LUMBA-LUMBA, PESUT, DUYUNG) 9. ALGAE (RUMPUT LAUT, TUMBUHAN AIR LAINNYA) 10. S.DAYA PERAIRAN LAINNYA YG TKAIT DGN JENIS2 tsb DIATAS

Lingkungan SUMBERDAYA IKAN adlh: perairan tempat kehidupan SD ikan, tmasuk biota & faktor alamiah sekitarnya.

14

1.

PENGELOLAAN PERIKANAN

ADLH SEMUA UPAYA TMASUK PROSES yg TINTEGRASI dlm PENGUMPULAN INFORMASI, ANALISIS, PERENCANAAN, KONSULTASI, PBUATAN KEPUTUSAN, ALOKASI SUMBERDAYA IKAN, & IMPLEMENTASI serta PENEGAKAN HUKUM dr PERATURAN PUU-an DIBIDANG PERIKANAN, YG DILAKUKAN oleh PEMERINTAH or OTORITAS LAIN yg DIARAHKAN utk MCAPAI KELANGSUNGAN (sustainable) PRODUKTIVITAS SUMBER DAYA HAYATI PERAIRAN & MCAPAI TUJUAN yg TLH DISEPAKATI.
15

KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN (SDI)

adalah: upaya plindungan, pelestarian, & pemanfaatan SDI, tmasuk ekosistem, jenis & genetik utk mjamin keberadaan, ketersediaan & kesinambungannya dgn tetap memelihara & meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragaman sumberdaya ikan.
16

Pengelolaan perikanan dilaksanakan dgn tujuan:

a. taraf hidup nelayan kecil & pembudidaya-ikan kecil; b. penerimaan & devisa negara; c. mendorong perluasan & kesempatan kerja; d. ketersediaan & konsumsi sumber protein ikan; e. mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya ikan; f. meningkatkan produktivitas, mutu, nilai tambah, & daya saing; g. ketersediaan bhn baku utk industri pengolahan ikan; h. mencapai pemanfataan sumberdaya ikan, lahan pembudidayaan ikan, & lingkungan sumberdaya ikan scr optimal; i. menjamin kelestarian sumberdaya ikan, lahan pembudidayaan ikan & tata ruang.
17

IKAN
1. KANDUNGAN PROTEIN IKAN BASAH/SEGAR 17% IKAN ASIN 40% IKAN KERING 60% 2 KANDUNGAN LEMAK < 5% 3. VITAMIN: A MATA D BALITA B1 (THIAMIN) SANGAT BMANFAAT B2 (RIBOFLAVIN) B3 (NIASIN) B6 (PIRIDOSIN) B12 4. MINERAL: Ca, I, Fe, P, Zn, dll 5. LEMAK TAK JENUH (OMEGA 3) TERDIRI DARI: a. EPA b. DHA

18

6. PROTEIN 7. ASAM AMINO 1. LEUCINE 2. ISOLEUCINE 3. LYSINE 4. METHIONINE 5. THREONINE 6. TRYPTOPHAN 7. CYSTINE 8. PHENYLALANINE 9. VALINE 10. ARGININE 11. HISTIDINE 8. KEGUNAAN PROTEIN BAGI TUBUH 1. METABOLISME 2. PERTUMBUHAN 3. KECERDASAN 4. DAYA TAHAN 5. PENGGANTI SEL YANG RUSAK

19

9. FUNGSI OMEGA 3: 1. MENGURANGI KADAR LDL & MENINGKATKAN HDL 2. ANTI THROMBOGENIK 3. UNTUK KESEHATAN MATA & METABOLISME OTAK 10. KEUNGGULAN IKAN DIBANDING SUMBER PROTEIN HEWAN LAIN a. CEPAT & MUDAH DIDAPAT b. HARGA RELATIF LEBIH MURAH c. KANDUNGAN PROTEIN RELATIF LEBIH TINGGI d. MENGANDUNG ASAM LEMAK TAK JENUH e. KANDUNGAN LEMAK LEBIH RENDAH f. KANDUNGAN VITAMIN DAN MINERAL LEBIH LENGKAP g. NILAI CERNA 99%

20

RESIKO RELATIF KEMATIAN KARENA PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA KONSUMER IKAN
KONSUMSI IKAN G/HARI KEMATIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

RESIKO 100 64 56 36
Sumber: Materi MK PIKP06
21

0 1-14 15-29 30-144

 KANDUNGAN

PROTEIN DAN LEMAK LEMAK

25 9,2 14,0 22

JENIS MAKANAN
DAGING AYAM DAGING ITIK DAGING KAMBING DAGING SAPI DAGING BABI

PROTEIN
18,2 16,0 16,6 18,8 14,1

Sumber: Materi MK PIKP06

JENIS MAKANAN
SUSU SAPI TELUR AYAM DENDENG DAGING SAPI BANDENG KAKAP UDANG KEMBUNG LAYANG TAWES PINDANG KEMBUNG PINDANG LAYANG

PROTEIN LEMAK
I3,2 12,8 55,0 20,0 20,0 21,0 22,0 22,0 19,0 28,0 31,1 4,8 0,7 0,2 1,0 1,7 13,0 4,2 4,2
23

Sumber: Materi MK PIKP06

KANDUNGAN PROTEIN PADA IKAN

JENIS IKAN
BAWAL EKOR KUNING GABUS GABUS KERING MAS LEMURU PETEK TERI TERI KERING SELAR

PROTEIN(%)
14 19 25,2 58 17 20 28 16 68,7 18,8
24

JENIS IKAN
SELAR KERING REBON REBON KERING UDANG UDANG KERING TERASI KEPITING KERANG TELUR PENYU SARDIN DALAM KALENG KRUPUK UDANG TERI ASIN

PROTEIN (%)
38 16,2 59,4 21 62,4 38 13,8 8 12 21,1 17 42
25

KELOMPOK IKAN NIAGA UTAMA

26

KELOMPOK IKAN NIAGA UTAMA, ada 5 kelompok:

I. IKAN (PISCES) II.MAMALIA III.MOLUSCA IV.CRUSTACEA V. ALGAE

27

I. KELOMPOK IKAN
1. CLUPEID: TERI, MENHADEN, HARING, LEMURU 2. GADOID: COD, HADDOCK, POLLOCK, HAKE. 3. SCOMBROID (MACKEREL): JENIS-JENIS TUNA,
TONGKOL, CAKALANG. 4. IKAN DASAR PERAIRAN DINGIN: REDFISH, ROCKFISH, SEA BASS. 5. IKAN SEBELAH: HALIBUT, SOLE, PLAICE, FLOUNDER DI PERAIRAN DANGKAL 6. IKAN SALEM DI PERAIRAN AMERIKA UTARA DAN EROPA 7. IKAN BTULANG RAWAN: HIU, PARI

28

II. KELOMPOK MAMALIA LAUT

IKAN PAUS, ANJING LAUT, SINGA LAUT.
29

III. KELOMPOK MOLUSCA

CUMI-CUMI
Di perairan Jepang, Eropa dan California TIRAM DAN SIMPING
30

IV. KELOMPOK CRUSTACEA

JENIS-JENIS UDANG DAN
KEPITING

31

V. KELOMPOK ALGAE
JENIS-JENIS RUMPUT
LAUT

32

SUMBERDAYA IKAN YANG BELUM DIMANFAATKAN

1. kril (euphausiid) - jenis udang ukuran 2 inci potensi 50-100 juta ton/tahun di perairan Antartika - paus biru 2. cumi-cumi ikan lentera di daerah mesopelagik (kedalaman 3001000m) dilepas pantai kepulauan Inggris 3. jenis-jenis ikan di lautan Hindia potensi 10 juta ton/tahun
33

ORGANISASI UNTUK MENJAGA KELESTARIAN BEBERAPA JENIS IKAN

1. komisi internasional ikan paus 2. perjanjian singa laut berbulu internasional 3. komisi ikan sebelah internasional 4. komisi ikan tuna internasional 5. komisi internasional perikanan pasifik utara.
34

KEGIATAN PERIKANAN TANGKAP

35

36

37

38

FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB PERAIRAN SUBUR
BANYAK UNSUR HARA P & N DALAM BENTUK PO4 DAN NO3 PERAIRAN LEBIH DANGKAL drpd KEDALAMAN KRITIS TDK TDPT LAPISAN TERMOKLIN PERAIRAN DANGKAL DIATAS ZONA FOTIK
39

SUMBERDAYA AQUATIK [IKAN]

MATAHARI

ORGANISME + ZAT ANORGANIK AUTOTROF ALGAE RENIK [PHYTOPLANKTON] PHYTO PL ZOO PL IKAN HERBIVOR IKAN OMNIVOR

ZAT ORGANIK

KARNIVOR
40

ORGANISME AQUATIK
PERALATAN

MANUSIA PRODUK
MENGEKTRASI

KONSUMER ANTARA [PENGOLAHAN]

MENGOLAH DAN MENDISTRIBUSI

KONSUMER AKHIR
41

FAKTOR YANG MENENTUKAN ADANYA KEGIATAN PERIKANAN TANGKAP:

ADANYA PERAIRAN & SUMBERDAYA HAYATI AQUATIK ADANYA MASYARAKAT YG MEMILIKI KETRAMPILAN MOPERASIKAN ALAT TANGKAP ADANYA KONSUMER HSL PENANGKAPAN

42

KOMPONEN PADA PERIKANAN TANGKAP:

SUMBERDAYA HAYATI AKUATIK MANUSIA DAN PERALATAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGEKTRASI SUMBERDAYA HAYATI PERAIRAN MANUSIA DAN PERALATAN YANG DIPERLUKAN UNTUK PENGOLAHAN HASIL EKSTRASI MANUSIA DAN PERALATAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENANGANI DISTRIBUSI HASIL EKSTRASI ATAU HASIL PENGOLAHAN KEPADA KONSUMER

43

SISTEM :
ADALAH
SEBUAH SATUAN YANG TERDIRI DARI KOMPONEN-KOMPONEN YANG SALING TERGANTUNG DAN BERINTERAKSI SECARA TERATUR
44

SKEMA SISTEM PERIKANAN TANGKAP:

LEMBAGA PEMASARAN

MASYARAKAT

ALAT TANGKAP

PRODUK OLAHAN SATUAN PENGOLAHAN

NELAYAN
LINGKUN GAN HIDUP AKUATIK
SUMBERDAYA HAYATI AKUATIK

HASIL TANGKAP/ CATCH

HASIL YANG DIDARATKAN/ LANDING

45

SISTEM PERIKANAN TANGKAP

1. SUB SISTEM PRIMER (USAHA MENGEKSTRASI) 2. SUB SISTEM SEKUNDER (USAHA PENGOLAHAN)
TUJUAN PENGOLAHAN
1. 2. 3. 4. MEMBERI NILAI TAMBAH TAHAN LAMA DISIMPAN MEMUDAHKAN PENANGANAN MEMPERLUAS DAERAH PEMASARAN (USAHA PEMASARAN)

3. SUB SISTEM TERSIER

46

PERIKANAN SATUAN
SEKELOMPOK KAPAL/ PERAHU PENANGKAP BESERTA AWAK KAPAL DAN PERALATAN YANG MENGEKSTRASI SUATU SUMBERDAYA HAYATI PERAIRAN TERTENTU DALAM SUATU DAERAH PENANGKAPAN DENGAN BATAS-BATAS GEOGRAFIS TERTENTU. CONTOH: PERIKANAN HARRING DI LAUT UTARA PERIKANAN LEMURU DI SELAT BALI PERIKANAN LAYANG DI LAUT JAWA

47

SATUAN PENANGKAP
SUATU GABUNGAN PERALATAN DAN TENAGA MANUSIA YANG DAPAT BEROPERASI SECARA MANDIRI PADA WAKTU OPERASI PENANGKAPAN

MACAM-nya:
SEDERHANA KOMPLEKS

48

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUMBERDAYA IKAN DI LAUT

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. PENANGKAPAN MELEBIHI POTENSI ALAT TANGKAP YANG MERUSAK PELAYARAN PERTAMBANGAN DEKAT DAN LEPAS PANTAI PENANAMAN KABEL LAUT PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PENEBANGAN POHON BAKAU BENCANA ALAM DOCKING KAPAL LIMBAH AIR PANAS
49

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP AKUATIK

50

PEMAKAIAN PERAIRAN ALAM:

1.TEMPAT MENANGKAP
IKAN 2.LALU LINTAS KAPAL 3.TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH 4.TEMPAT REKREASI

51

CARA-CARA PENINGKATAN PRODUKSI ALAMIAH: 1.MEMBUAT TEMPAT MEMIJAH DAN BERLINDUNG IKAN 2.MEMUPUK PERAIRAN 3.MEMPERLANCAR MIGRASI IKAN 2.MEMBERANTAS HAMA

52

TUJUAN:
MCARI CARA2 TBAIK UTK MENAIKKAN PRODUKTIVITAS PERAIRAN ALAM (BIOMASS) NAIKNYA SEDIAAN BIOMASS:

1. REPRODUKSI 2. PERTUMBUHAN
TURUNNYA SEDIAAN BIOMASS: 1. KEMATIAN ALAMIAH 2. DITANGKAP
53

RUMUS RUSSELL:

St

St = So + [ A + G ] - [ M + C]

So A G M C

= SEDIAAN BIOMASS IKAN PD AKHIR JANGKA WAKTU t = SEDIAAN BIOMASS IKAN PD PMULAAN JANGKA WAKTU t = NAIKNYA SEDIAAN BIOMASS IKAN HASIL REPRODUKSI DALAM JANGKA WAKTU t = NAIKNYA SEDIAAN BIOMASS IKAN HASIL PERTUMBUHAN DLM JANGKA WAKTU t = TURUNNYA SEDIAAN BIOMASS IKAN KRN KEMATIAN ALAMIAH DLM JANGKA WAKTU t = TURUNNYA SEDIAAN BIOMASS IKAN KRN DITANGKAP DLM JANGKA WAKTU t
54

LESTARI

St = So St = So + [ A + G ] - [ M + C ] [A+G]=[M+C] C=[A+G]-M C , A , G DAN M DIANGGAP TETAP SEPANJANG MASSA St = So + [ A + G ] - [ M + C ] [ M + C ] + St = So + [ A + G ] JIKA : [A+G]>[M+C] St > So UNDER FISHING [A+G]<[M+C] St < So OVER FISHING
55

DIUSAHAKAN [ A + G ] MENCAPAI SETINGGI-TINGGINYA DAN [ A + G ] HARUS LEBIH TINGGI DARI [ M + C ]

UNTUK MCAPAI [ A + G ] SETINGGITINGGINYA, MK DIUSAHAKAN PROSES REPRODUKSI [ A ] & PROSES PTUMBUHAN [ G ] BLANGSUNG SEBAIK MUNGKIN

56

# AGAR REPRODUKSI [ A ] BERLANGSUNG BAIK DIPERLUKAN: 1. SPAWNING GROUNDS MEMENUHI SYARAT UTK PROSES REPRODUKSI; MELIPUTI KONDISI: FISIKA, KIMIA, SUHU, SALINITAS PERAIRAN 2. SPAWNING MIGRATION ROUTE HRS TETAP TBUKA CONTOH: - IKAN SALMON [ Onchorhynchus tsawytscha ] dr PERAIRAN LAUT MASUK ke SUNGAI YUKON DI PASIFIK UTARA - UDANG GALAH [ Machrobrachium spp ] DARI HULU MENUJU MUARA SUNGAI
57

# AGAR PROSES PERTUMBUHAN [ G ] BERLANGSUNG BAIK DIPERLUKAN: NURSERY GROUNDS YG SESUAI utk JUVENIL MISAL: BANYAK MAKANAN, TENANG & TLINDUNG dr PREDATOR

58

KESIMPULAN: # AGAR [ A + G ] MAKSIMAL: 1. DAERAH PEMIJAHAN DAN PEMBESARAN SERTA ALUR MIGRASI HARUS DIKELOLA BAIK AGAR KONDISI FISIKA DAN KIMIA PERAIRANMASIH DAPAT DITOLERANSI OLEH SUMBERDAYA HIDUP PERAIRAN. 2. TELUR, LARVA DAN JUVENIL TIDAK MENGALAMI PENANGKAPAN LEBIH. # UNTUK [ C + M ]: HANYA C YANG DAPAT DITERTIBKAN DENGAN CARA DIBUATNYA PERATURAN PERUNDANGAN DAN M TIDAK MUNGKIN DITANGANI OLEH MANUSIA LESTARI AKAN TERCAPAI BILA

A, G, DAN C DIKELOLA SECARA BAIK

59

HASIL TANGKAP

[M+C]=[A+G]

MSY

[M+C]<[A+G]

[M+C]>[A+G]

OP

UPAYA TANGKAP

MSY= MAXIMUM SUSTAINABLE YIELD

60

SUMBER DAYA HAYATI AQUATIK

61

A. CIRI-CIRINYA, ada 5:
1. HIDUP BEBAS/ LIAR
HIDUPNYA DIPENGARUHI OLEH FAKTOR/ KONDISI LINGKUNGANNYA.

2. JUMLAH TERBATAS
BESARNYA STOK/ SEDIAAN IKAN TERTENTU.
62

3. MILIK BERSAMA
TIDAK ADA PEMILIKAN PERSEORANGAN, KELOMPOK ATAUPUN BANGSA. DAMPAK PEMILIKAN BERSAMA: - PENANGKAPAN SECARA MAKSIMAL - TERJADINYA KETEGANGAN SOSIAL ANTAR MASYARAKAT, KELOMPOK ATAUPUN BANGSA. - PERKEMBANGAN PERIKANAN,
DENGAN CARA:
INTENSIFIKASI: PEMAKAIAN/ PENINGKATAN TEKNOLOGI. EKSTENSIFIKASI: PENAMBAHAN UNIT ALAT TANGKAP/ PERLUASAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN.

*> CARA PENGELOLAAN: DIBUAT PERATURAN-PERATURAN DIBIDANG PERIKANAN.

63

4. MIGRASI/ RUAYA
KARENA:
TERBAWA ARUS PENGARUH LINGKUNGAN HIDUP UNTUK REPRODUKSI MENCARI MAKAN.

CARA PENGELOLAAN :
JALUR-JALUR MIGRASI HARUS LANCAR KWALITAS AIR PADA JALUR-JALUR MIGRASI HARUS TETAP BAIK PENGAWASAN TERHADAP INTENSITAS PENANGKAPAN DIJALUR MIGRASI HARUS DIPERKETAT
64

5. BANYAK SPECIES
MENYEBABKAN: a.IKAN YANG TERTANGKAP TERDIRI DARI BANYAK SPECIES b.HUBUNGAN PREDATOR MANGSA DAN PERSAINGAN ANTAR SPECIES SULIT DIKETAHUI. c.TIMBULNYA BERMACAMMACAM ALAT TANGKAP IKAN.
65

B. CARA-CARA PENGELOLAAN SUMBER DAYA HAYATI AKUATIK I. II. III. IV. V. PERBAIKAN HABITAT/ LINGKUNGAN HIDUP PENEBARAN IKAN ATAU BENIH IKAN. PENGENDALIAN SPESIES IKAN YANG TIDAK DISENANGI PENGENDALIAN PENCEMARAN MEMBUAT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
66

I. PERBAIKAN HABITAT/ LINGKUNGAN HIDUP.

a. PEMUPUKAN > UNTUK PERAIRAN SEMPIT DAN TERTUTUP PEMUPUKAN MENYEBABKAN PRODUKSI PRIMER MENINGKAT SEHINGGA PERTUMBUHAN IKAN MENINGKAT AKHIRNYA MEMBUAT SEDIAAN BIOMASS IKAN HASIL PERTUMBUHAN MENINGKAT PULA

67

b. MEMPERLUAS DAERAH PEMIJAHAN DAN PEMBESARAN > UNTUK MEMPERLANCAR PROSES REPRODUKSI YANG AKAN MENYEBABKAN POPULASI IKAN MENINGKAT SEHIGGA AKAN MEMBUAT NAIKNYA SEDIAAN BIOMASS IKAN HASIL REPRODUKSI

68

c. REBOISASI/ PENGHUTANAN KEMBALI

> KANDUNGAN SEDIMEN MENURUN AKAN MENYEBABKAN FOTOSINTESIS LANCAR SEHINGGA PRODUKSI PRIMER MENJADI BAIK MAKA KEHIDUPAN IKAN JUGA MENJADI BAIK

69

d. ADANYA SALURAN BEBAS HAMBATAN PADA BENDUNGAN

> JALUR MIGRASI LANCAR
MENYEBABKAN REPRODUKSI LANCAR

70

II. PENEBARAN IKAN ATAU

BENIH IKAN
CARA INI AKAN BERHASIL DENGAN BAIK, BILA: 1. DENSITAS/KEPADATAN POPULASI IKAN YG ADA DI PERAIRAN MASIH RENDAH 2. DENSITAS IKAN HERBIVOR TINGGI, KEADAAN INI DITEBAR IKAN CARNIVOR 3. PRODUKSI PRIMER DALAM PERAIRAN BERLIMPAH MAKA SEBAIKNYA DITEBAR IKAN HERBIVOR 4. PERAIRAN BEBAS DARI FAKTOR YG MENYEBABKAN KEMATIAN PADA JUVENIL

71

III. PENGENDALIAN JENIS

IKAN YG TDK DISENANGI

DILAKUKAN DG CARA: 1. PENANGKAPAN IKAN YG TIDAK DISENANGI 2. PENANGKAPAN SEBAGIAN JENIS IKAN KARENA KEPADATAN TINGGI 3. PENANGKAPAN JENIS IKAN YG MENGGANGGU PROSES FOTOSINTESIS DALAM PERAIRAN 4. PENANGKAPAN JENIS IKAN PARASITIK TERHADAP JENIS LAIN 5. PENANGKAPAN JENIS IKAN PREDATOR YG TIDAK KOMERSIAL PENTING
72

CARA UMUM UNTUK MENANGGULANGINYA:

a.REHABILITASI PERAIRAN DENGAN CARA MEMBUNUH SEMUA IKAN DIDALAMNYA, KEMUDIAN DITEBARI IKAN BARU. MISALNYA PAKAI RACUN ROTENON. b.PEMBUNUHAN IKAN SECARA SELEKTIF. CONTOH: SQUOXIN UNTUK MEMBUNUH SQUAWFISH.
73

IV. PENGENDALIAN

PENCEMARAN
PENYEBAB MENINGKATNYA PENCEMARAN:
MENINGKATNYA POPULASI MANUSIA. MENINGKATNYA KEBUTUHAN MATERI MANUSIA. TERBATASNYA SUMBERDAYA ALAM YANG DAPAT DAN TIDAK DAPAT PULIH DALAM PENGGUNAANNYA.
74

JENIS BAHAN PENCEMAR:

DAPAT DIDEGRADASI OLEH PROSES HAYATI. TIDAK DAPAT DIDEGRADASI.

CARA BAHAN PENCEMAR SAMPAI KELAUT:

LANGSUNG. LEWAT SUNGAI LEWAT ATMOSFER.

75

JENIS PENCEMARAN
PARTIKEL PADAT DAN HALUS [SILT] LIMBAH DOMESTIK DAN PERTANIAN DETERJEN PESTISIDA DAN HERBISIDA MINYAK BUMI KIMIA ANORGANIK DAN ORGANIK ZAT RADIOAKTIP LIMBAH PANAS LIMBAH PADAT
76

1. PARTIKEL PADAT DAN HALUS YG LARUT DALAM AIR (SILT) PENYEBABNYA: 1. PENGGUNDULAN HUTAN 2. PENGIKISAN DASAR SUNGAI AKIBATNYA: INSANG TERSUMBAT YANG BISA MENYEBABKAN IKAN MATI
77

2. LIMBAH DOMESTIK DAN PERTANIAN (ORGANIK) > LIMBAH DOMESTIK : TINJA DAN URINE. > LIMBAH PERTANIAN : SISA/ BAGIAN TANAMAN.

78

BAGAN PROSES PENCEMARAN KRN BHN ORGANIK:

BAKTERI AEROB

BHN ORGANIK

O2

IKAN MATI

BAKTERI ANAEROB

BHN ORGANIK

+ O2

NH3+H2S RACUN

IKAN MATI

79

EUTROFIKASI: PENYUBURAN AIR YANG BERLEBIHAN AKIBAT PENGURAIAN OLEH BAKTERI DARI BAHAN ORGANIK MENJADI PHOSPHAT & NITRAT.

80

BAGAN PROSES EUTROFIKASI:

BHN ORGANIK
BAKTERI AEROB

SIANG PHOTOSYNTHESIS O2
PHYTOPLANKTON

PENGURAIAN
PHOSPHAT & NITRAT

CO2
IKAN KENYANG

MALAM

RESPIRATION

O2

CO2

IKAN MATI
81

PENCEGAHAN EUTROFIKASI: LIMBAH DIMANFAATKAN KEMBALI DAN DI DAUR ULANG DENGAN CARA: 1.PEMBUATAN KOMPOS 2.DIGESTER GAS METHAN [NH4] UNTUK BAHAN BAKAR DAN BAHAN PADAT UNTUK PUPUK

82

3. PENCEMARAN DETERJEN
DETERJEN MENGANDUNG PHOSPHOR [P] BERSAMA NITROGEN DLM PERAIRAN SEHINGGA BPOTENSI MENYEBABKAN EUTROFIKASI BILA P TERUS BTAMBAH AKAN MENYEBABKAN N2 DLM PERAIRAN HABIS PTUMBUHAN PHYTOPLANKTON BHENTI DIGANTI OLEH JENIS BAKTERI & GANGGANG HIJAU BIRU KRN DPT MENGAMBIL N2 DARI UDARA & TRS BKEMBANG SLM TSEDIA PHOSPHOR, PTUMBUHAN GANGGANG HIJAU BIRU (BKN MAKANAN IKAN) AKAN MENINGKAT MENYEBABKAN PERAIRAN BBAU KRG SEDAP SHG IKAN MJD TGANGGU/ MATI
83

4. PENCEMARAN PESTISIDA & HERBISIDA

PESTISIDA: PEMBASMI SERANGGA
-DDT (DICHLOR DIPHENYL TRICHLOR) -CHLORINATED HYDROCARBONS CONTOH: ENDRIN, ALDRIN, DIELDRIN, TOXAPHANE HEPTACHLOR DAN CHLORDANE. HERBISIDA: PEMBASMI JAMUR/ BAKTERI. CONTOH: DIQUAT DAN PARAQUAT.

84

5. PENCEMARAN MINYAK BUMI

a. b. c. d. e. f. PELAYARAN. TAMBANG MINYAK LEPAS PANTAI. KILANG MINYAK. AIR BALLAS KAPAL TANKER. KECELAKAAN KAPAL TANKER. PENCEMARAN DARI DARATAN

85

6. PENCEMARAN KIMIA ANORGANIK DAN ORGANIK

PENGARUH PADA AIR LAUT < AIR TAWAR KARENA KANDUNGAN NA, CE, K, CA, MG > DAN ION SULFAT AIR LAUT > AIR TAWAR LOGAM BERAT NI, CR, CU, PB, DAN HG. BERSIFAT RACUN KERACUNAN Hg MENYEBABKAN KERUSAKAN SYARAF YANG MENGAKIBATKAN KELUMPUHAN (PENYAKIT MINAMATA) LIMBAH INDUSTRI PETROKIMIA DAN PENGOLAHAN PANGAN AKAN MENINGKATKAN LIMBAH ORGANIK LIMBAH MINYAK GORENG AKAN MENYEBABKAN BAU MINYAK PADA IKAN 86

7. PENCEMARAN ZAT RADIOAKTIF

1. FALL OUT 2. TENAGA NUKLIR UTK KAPAL SELAM & PMUKAAN. 3. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR. 4. KEGIATAN LABORATORIUM DIBIDANG MEDIS.

87

8. LIMBAH AIR PANAS

INDUSTRI YG MGUNAKAN AIR SBG PENDINGIN MESIN or PLTU. DAMPAK THDP KEHIDUPAN DI PERAIRAN TGANTUNG GEOGRAFIS & RADIUSNYA AKAN MENYEBABKAN IKAN TERGANGGU or MATI

88

9. LIMBAH PADAT
CAMPURAN LIMBAH INDUSTRI & DOMESTIK berupa PLASTIK, KERTAS, KALENG, BOTOL, & SEBAGAINYA. FOTOSINTESIS TGANGGU AKAN MENYEBABKAN JUMLAH O2 TURUN SELAIN ITU PAIRan AKAN MENGANDUNG METHAN & H2S IKAN MJD TGANGGU/ MATI

89

PENGARUH BAHAN PENCEMAR:

1. MIGRASI 2. TINGKAH LAKU 3. MAKANAN 4. PENYAKIT 5. DAUR HIDUP 6. FISIOLOGI 7. GENETIK
90

V. MEMBUAT PERATURAN

PERUNDANGUNDANGAN.
PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN DIBUAT UTK MENGATUR AGAR CARA2 PENGELOLAAN SUMBER DAYA HAYATI AKUATIK DPT DIKENDALIKAN SHG SUMBERDAYA HAYATI AQUATIK TDK MENGALAMI KERUSAKAN
91

PERKEMBANGA N

PERIKANA N LAUT
92

SEBELUM ABAD 20 LAUTAN SEBAGAI SUMBER PANGAN BELUM TERSENTUH, DISEBABKAN :

1. KEGANASAN LAUT 2. RENDAHNYA

KEMAMPUAN MANUSIA 3. ALAT TANGKAP MASIH TRADISIONAL 4.JELAJAH KAPAL TERBATAS

93

PADA ABAD 20 SEMUA BAGIAN LAUT RELATIF DI KUASAI, AKIBAT:

1.PERTUMBUHAN

POPULASI MANUSIA 2.PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

94

BERKURANGNYA POPULASI IKAN, KARENA :

1. UKURAN & TENAGA KAPAL
MAKIN BESAR 2. UKURAN ALAT TANGKAP MAKIN BESAR & EFEKTIF 3. PERKEMBANGAN ALAT ELEKTRONIK UTK MDETEKSI KELOMPOK IKAN
95

FAKTOR PENDUKUNG BERKEMBANGNYA PERIKANAN LAUT SETELAH P.D. II :

1. TIMBULNYA NEGARA2 BARU

MERDEKA 2. KEBUTUHAN PROTEIN HEWANI 3. RUSAKNYA USAHA PETERNAKAN 4. ADANYA USAHA INDUSTRI MAKANAN TERNAK 5. MODIFIKASI ALAT PERANG MENJADI ALAT TANGKAP IKAN

96

POTENSI PRODUKSI PERIKANAN LAUT DUNIA 60-290 JUTA TON /TAHUN

1. PUNGUT LEBIH (OVER FISHING) 2. FAKTOR ALAM

TANDA-TANDA OVER FISHING : 1. STRUKTUR UMUM IKAN YANG TERTANGKAP BERUBAH 2. UKURAN RATA-RATA IKAN YANG TERTANGKAP MENURUN 3. UNTUK MENDAPATKAN JUMLAH PRODUKSI YANG SAMA DIPERLUKAN UPAYA YANG LEBIH BESAR
97

DAERAH UTAMA PERIKANAN ADLH : PAPARAN BENUA (NEURITIK) 1.8% LUAS LAUT 2.KEDALAMAN PERAIRAN SAMPAI 200M 3.JARAK dr PASANG SURUT RENDAH SAMPAI 400 KM

98

PERAIRAN LAUT

PANTAI DALAM LUAS 8% PRODUKSI 60,4% JENIS: CAKALANG TONGKOL SALMON SARDIN LAYAR TERI

LAUT 92% 2,3% TUNA TODAK LAYARAN

99

100