Anda di halaman 1dari 14

Oleh : Wenita Permanasari (20070310053) Dokter Pembimbing : dr Adnan Abdullah Sp.THT.KL,M.

Kes

BAB I
y Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas

yang paling banyak dijumpai di antara tumor ganas THT di Indonesia


y KNF mendapat persentase hampir 60% dari tumor di

daerah kepala dan leher, diikuti tumor ganas hidung dan sinus paranasal 18%, laring 16%, dan tumor ganas rongga mulut, tonsil, hipofaring

Epidemiologi dan Etiologi


y EBV y Ras Mongoloid y Faktor Lingkungan (iritasi bahan kimia,asap sejenis

kayu tertentu,bumbu masakan,makanan terlalu panas,kadar nikel dalam air minum) y Kebiasaan penduduk es kimo memakan makanan diawetkan (daging,ikan) y Faktor genetik

Tujuan Penulisan
y Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui

definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, diagnosis banding, terapi, pencegahan dari Karsinoma Nasofaring

BAB II Tinjauan Pustaka


y Karsinoma Nasofaring adalah pertumbuhan baru yang

ganas terdiri dari sel-sel epitelial yang cenderung meng infiltrasi jaringan sekitarnya yang tumbuh pada ruang belakang hidung (nasofaring)

Anatomi
y Anatomi : y Superior : basis kranii,

diliputi oleh mukosa dan fascia y Inferior : bidang horizontal yang ditarik dari palatum durum ke posterior, bersifat subjektif karena tergantung dari palatum durum. y Anterior : choane, oleh os vomer dibagi atas choane kanan dan kiri. y Posterior : - vertebra cervicalis I dan II

Tanda dan Gejala


epistaksis

y Gejala Hidung
Obs.nasal

rinorea

Oklusi tuba

Gang.penciu man

y Gejala Telinga
Otitis media serosa (perforatif) Gejala lanjut

Penegakan Diagnosa
y CT_Scan Kepala Leher y Pemeriksaaan IgA anti EA dan IgA anti VCA y Biopsi Nasofaring dari (hidung dan Mulut )

Stadium Ca Nasofaring
y T : Tumor Primer y y y y y y y

T0 : Tidak tampak tumor T1 :Tumor terbatas di nasofaring T2 : Tumor meluas ke jaringan lunak T2a : Perluasan tumor ke orofaring dan atau rongga hidung tanpa perluasan ke parafaring T2b :Disertai perluasan ke parafaring T3 : Tumor menginvasi struktur tulang dan atau sinus paranasal T4: Tumor dengan perluasan intracranial dan terdapat keterlibatan saraf cranial,fossa infratemporal,hipofaring,orbita atau ruang masticator

y N : Pembesaran kelenjar getah bening regional y NX : Pembesaran Kelenjar Getah BeningTidak dapat dinilai y N0 : Tidak ada pembesaran y N1 : Metastasi kelenjar getah bening unilateral,dengan ukuran terbesar

kurang atau sama dengan 6cm,diatas fossa supraklavikula. y N2 :Metastase kelenjar getah bening bilateral,dengan ukuran terbesar kurang atau sama dengan 6cm.diatas supra klavikula.

y M :Metastase Jauh y Mx :Metastase jauh tidak dapat dinilai y Mo : Tidak ada metastase jauh y M1 : Terdapat metastase Jauh

Penatalaksanaan
y Stadium I : Radioterapi y Stadium II dan III : Kemoradiasi y Stadium IV dengan N <6cm : Kemoterapi dosis penuh

dilanjutkan kemoradiasi

Pencegahan
y Perubahan Gaya Hidup y Menghentikan Perubahan Merokok y Mengurangi memasak makanan dari bahan-bahan

yang berbahaya y Melakukan tes serologik IgA-anti VCA dan IgA anti EA bermanfaat dalam menemukan karsinoma nasofaring

Daftar Pustaka
y 1. Adams, G. L., 1997, Boeis: Buku Ajar Penyakit THT, EGC, Jakarta.

2. Arina, C. A., 2006, Paralisis Saraf Kranial Multipel pada Karsinoma Nasofaring, USU Digital Library, diakses pada 19 September 2008, http://library.usu.ac.id/download/fk/D0400193.pdf. 3. Kepala & Soepardi, Efiaty Arsyad dkk. Buku Ajar Ilmu Kedokteran Telinga Hidung Tenggorok Leher. Edisi keenam. Jakarta: 2007, FKUI. y Rusdiana, Munir, D., & Syregar Y., 2006, Hubungan Antibodi Anti Epstein Barr Virus dengan Karsinoma Nasofaring pada Pasien Etnis Batak di Medan. USU Digital Library, diakses pada 21 September 2008, http://library.usu.ac.id/download/fk/rusdiana.pdf. y www.emedicine.com/radio/topic551.htm

Anda mungkin juga menyukai