DEFINISI : Peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen yang menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. SIFAT : Kronis, residif SINONIM : Sinonim dermatitis ialah ekzem.
#
DERMATIT IS
Berasal dari bahasa yunani yang berarti boiling mengacu pada vesikel kecil (gelembung)
KLASIFIKASI belum ada kesepakatan internasional Ada yang memberi nama berdasarkan Etiologi Morfologi Bentuk Lokalisasi Stadium
#
KLASIFIKASI
EPIDEMIOLOGI:
Diderita oleh berbagai golongan umur, ras, dan jenis kelamin.Terutama yang berhubungan dengan pekerjaan (DKI akibat kerja).
#
ETIOLOGI : Bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu. Faktor yang mempengaruhi ukuran molekul, daya larut, konsentrasi bahan tersebut, lama kontak, kekerapan adanya oklusi, gesekan, trauma fisis, suhu, dan kelembapan lingkungan. Individu : ketebalan kulit,usia,ras,dan jenis kelamin.
#
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Gejala klinis
Kelainan kulit yang terjadi beragam tergantung pada sifat iritan. Predileksi yang terjadi pada kedua tangan, kaki dan daerah yang terpajan.
Pemeriksaan Penunjang
TERAPI :
Pemakaian APD & menghindari pajanan bahan iritan, baik yang bersifat mekanik, fisis, maupun kimiawi -> DKI akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan topikal. Sistemik antihistamin, antibiotik, kortikosteroid, roborantia Topikal jika basah kompres terbuka dengan sol KmnO4, jika kering dengan salep kortikosteroid.
PROGNOSIS :
bonam #
PATOGENESIS
Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada DKA mengikuti respon imun yang diperantarai oleh sel atau reaksi imunologik tipe IV
dimulai dengan bercak erimatosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi (basah)
Terlihat kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi, dan mungkin juga terjadi fisur, batasnya tidak jelas
DIAGNOSIS :
Diagnosis didasarkan atas hasil anamnesis yang cermat dan pemeriksaan klinis yang teliti. Pertanyaan mengenai kontaktan yang dicurigai didasarkan kelainan kulit yang ditemukan. Pemeriksaan fisik sangat penting, dengan melihat lokasi dan kelainan kulit seringkali dapat diketahui kemungkinan penyebab.
DIAGNOSIS BANDING :
Dermatitis kontak iritan, Dermatitis atopic, Dermatitis numularik, Dermatitis seboroik, Psoriasis
TERAPI
Non farmakologi : pencegahan terulangnya kontak kembali
dengan allergen penyebab dan menekan kelainan kulit yang timbul.
Farmakologi:
Kortikosteroid dapat diberikan dalam jangka pendek, misalnya prednisone 30mg/hari Kelainan kulit cukup dikompres dengan larutan garam faal atau larutan air salisil 1:1000. DKA ringan atau akut yang telah mereda (setelah diberikan kortikosteroid sistemik) cukup diberikan kortikosteroid atau makrolaktam (pimecrolimus atau tacrolimus) secara topical.
PROGNOSIS
bonam #
3. Dermatitis Atopik
DEFINISI :
peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal, yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar igE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita.
EPIDEMIOLOGI:
Dermatitis atopik cenderung diturunkan. Wanita:Pria=1,3:1
DERMATITIS ATOPIK
DIAGNOSIS
(menurut Hanifin dan Rajka, diperbaiki William, 1994)
KRITERIA MAYOR : Pruritus Dermatitis di muka / ekstensor pada bayi dan anak Dematitis di fleksura pada dewasa Dermatitis kronis / residif Riwayat atopi pada penderita / keluarga
#
Kriteria minor Xerosis Infeksi kulit (khususnya oleh S. aureus dan HSV) Dermatitis non spesifik pada tangan / kaki Iktiosis / hiperliniar palmaris / keratosis pilaris Pitriasis alba Dermatitis di papila mammae White dermographism & delayed blanch respone Keilitis Lipatan infraorbital Dennie-Morgan Konjungtivis berulang Awitan pada usia dini Ketatokonus Katarak subkapsular anterior Orbita menjadi gelap Intolerans terhadap wol / pelarut lemak Gatal bila berkeringat Muka pucat / eritem Perjalanan penyakit dipengaruhi faktor lingkungan &/ emosi Hipersensitivitas thd makanan Tes kulit alergi tipe dadakan (+) Kadar IgE serum meningkat Aksentuasi perifolikular
3 mayor + 3 minor
Diagnosis banding : Dermatitis seboroik Dermatitis kontak Dermatitis numularis Skabies Sindrom hiper IgE
#
TERAPI
Terapi Umum Pengobatan topikal Sistemik Terapi sinar
Menyingkirkan faktor yang memperberat atau memicu pasien untuk menggaruk. Mandi dengan pembersih yang mengandung pelembab
Pelembab krim hidrofilik urea 10% dan kortison 1% atau setelah mandi, kulit dilap hingga kering dan kemudian memakai emolien. Bayi: salep steroid potensi rendah (hidrokortison 1-2,5%) Remaja dan dewasa digunakan salep steroid potensi tengah
Bisa menggunakan kortikosteroid untuk mengendalikan eksaserbasi akut, dan gunakan secara berselang atau bertahap agar tidak menimbulkan efek samping berlebih. Antihistamin juga digunakan untuk mengurangi rasa gatal.
Sinar UVA dan UVB, biasanya digunakan untuk dermatitis atopik yang berat dan luas.
Definisi : Peradangan kulit kronis, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit lebih menonjol menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan yang berulang. Sinonim : Neurodermatitis sirkumskripta, Liken Vidal #
PATOGENESIS
Diduga pruritus berasal dari pelepasan mediator / aktivitas enzim proteolitik. Adapula penelitian melaporkan bahwa garukan dan gosokan mungkin respon terhadap stres emosional. faktor penyebab neurodermatitis perokok pasif, dapat juga makanan, alergen (debu, rambut, makanan) bahan pakaian yang mengiritasi kulit, infeksi dan keadaan berkeringat. Kulit yang menebal gatal merangsang penggarukan mempertebal kulit. lebih banyak pada usia 20 50 tahun. #
Gatal (tengkuk, occiput, sisi leher, tungkai bawah, pergelangan kaki, skalp, paha bagian medial, lengan bagian ekstensor, skrotum dan vulva, juga diatas alis/ kelopak mata dan periauricle) Pada stadium awal eritem dan edema /kelompok papul garukan berulang bagian tengah menebal, kering, berskuama, pinggirnya hiperpigmentasi. Ukuran lesi lentikular sampai plakat, bentuk umum lonjong atau tidak beraturan.
Non medikamentosa Jangan digaruk Merubah cara hidup Cukup istirahat Bila perlu konsul psikiatri Medikamentosa Antihistamin (antipruritus) Steroid topikal kuat (pd likenifikasi) Steroid sistemik (u/ beberapa kasus yang sulit disembuhkan) krim kortikosteroid (sekitar anus atau vagina) obat penenang/antidepresan #
Definisi suatu peradangan dengan lesi yang menetap, dengan keluhan gatal, yang ditandai dengan lesi berbentuk uang logam, sirkular atau lesi oval berbatas tegas, umumnya ditemukan pada daerah tangan dan kaki. Lesi awal berupa papul disertai vesikel yang biasanya mudah pecah.
PATOGENESIS
Staphylococci dan micrococci diketahui sebagai penyebab langsung melalui mekanisme hipersensitivitas. Dalam beberapa kasus, adanya tekanan emosional, trauma lokal seperti gigitan serangga dan kontak dengan bahan kimia mungkin dapat mempengaruhi timbulnya dermatitis numular, tetapi bukan merupakan penyebab utama Penyakit ini umumnya cenderung meningkat pada musim dingin, juga dihubungkan dengan kondisi kulit yang kering dan frekuensi mandi yang sering dalam sehari akan memperburuk kondisi penyakit ini. #
Timbul rasa gatal Luka kulit yang antara lain makula, papul, vesikel, atau tambalan : Bentuk numular (seperti koin). Terutama pada tangan dan kaki. Umumnya menyebar. Lembab dengan permukaan yang keras. Kulit bersisik atau ekskoriasi. Kulit yang kemerahan atau inflamasi.
patch test dan prick test untuk mengidentifikasikan bahan kontak. Pemeriksaan KOH untuk membedakan tinea dengan dermatitis numular yang mempunyai gambaran penyembuhan di tengah. Jika ada kondisi lain yang sangat mirip dengan penyakit ini sehingga sulit untuk menentukan diagnosisnya (contohnya pada tinea, psoriasis) dapat dilakukan biopsi.
PATCH TEST
Melindungi kulit dari trauma. Emollients. Steroid topikal. Antibiotik oral maupun topikal. Antihistamin oral. Fototerapi. Steroid sistemik.
#
Definisi: Dermatitis statis adalah dermatitis sekunder akibat insufisiensi kronik vena (hipertensi vena) tungkai bawah. Epidemiologi : Umur penderita biasanya dewasa tua Pria lebih banyak dibanding wanita Etiologi : gangguan aliran darah vena #
Hipotesis
Meningkatnya tekanan hidrostatik dalam sistem vena sehingga terjadi kebocoran fibrinogen masuk kedalam dermis. Fibrinogen yang berada diluar pembuluh darah itu berploriferasi membentuk fibrin perikapiler dan interstinum, sehingga akan menghalangi difus oksigen dan makanan yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup kulit. Lalu terjadilah kematian sel. Keluarnya molekul makro kedalam dermis, akibat hipertensi vena/ kerusakan kapiler, akan merangkap growth factor dan substansi stimulator lain/homeostatik. Sehingga tidak mampu mempertahankan integritas jaringan dan proses perbaikan bila terjadi luka akibat trauma yang ringan. Akibat hipertensi vena, menyebabkan perbedaan tekanan antara sistem arteri dan vena menurun, menyebabkan aliran darah dalam kapiler antara sistem tersebut berkurang. Sehingga agregasi eritrosit dan sumbatan leukosit dalam kapiler dan menyebabkan iskemia.
Pengobatan : Untuk edema : tungkai dinaikan pada saat tidur atau duduk. Diangkat keatas permukan jantung selama 30 menit. Memakai kaos kaki penyangga varises atau pembalut elastis Eksudat dikompres dan setelah kering diberi krim kortikosteroid Antibiotik sistemik untuk infeksi sekunder Komplikasi : ulkus, infeksi sekunder misalnya selulitis. Prognosis : baik apabila faktor penyumbat dapat dihilangkan
TERIMAKASIH
DKA