Pendahuluan
Air merupakan barang ultra essential bagi kelangsungan hidup manusia. Air merupakan sumber daya yang klasifikasinya dapat digolongkan baik ke dalam sumber daya dapat diperbarukan maupun tidak diperbarukan, tergantung pada sumber dan pemanfaatannya. Contoh air sebagai sumber daya yang tidak terbarukan adalah groundwater (air bawah tanah). Dan surface water (air permukaan) merupakan contoh air sebagai sumber daya terbarukan.
B(y) C(y)
C(x)
y
Gbr 1. Manfaat dan biaya terhadap ekstraksi
x
Gbr 2. Fungsi biaya terhadap stok sumber daya air
Alokasi sumber daya air harus memenuhi kriteria efisiensi, equity dan sustainability (berkelanjutan).
2. Water Pricing Salah satu model alokasi sumber daya air yang didasarkan pada water pricing adalah Marginal Cost Pricing (MCP). Secara teoritis, mekanisme MCP ini dianggap paling efisien dan dapat menghindari terjadinya underpriced (penilaian di bawah harga) dan penggunaan yang berlebihan (overuse). Kelemahan mekanisme MCP ini adalah menyangkut aspek kesetaraan (equity). Hartwick dan Olewiler (1998), melihat bahwa mekanisme water pricing berdasarkan step tarrif atau increasing block rates (IBR) dapat dijadikan alternatif MCP. Sistem IBR selain memungkinkan penggunaan air yang efisien juga dapat beradaptasi dengan situasi pada saat permintaan air memuncak.
3. Alokasi Publik Air merupakan barang publik sehingga diperlukan investasi pemerintah dalam pengalokasiannya. Contoh alokasi publik adalah irigasi. Keunggulan: Alokasi publik dapat menjawab aspek equity karena pemerintah dapat mengalokasikan air ke daerah yang tidak mencukupi sehingga masyarakat miskin dapat mengakses air. Kelemahan : Namun alokasi sering ke daerah yang kebutuhan tinggi tapi kemampuan membayar rendah. Sehingga subsidi menimbulkan inefisiensi terhadap pemanfaatan sumber daya air karena adanya faktor hidden cost. Selain itu sulit mencapai pemanfaatan air yang efisien karena partisipasi masyarakat rendah.
4. Alokasi Berdasarkan Penggunaan (User-based) Karakteristik sistem alokasi ini adalah pentingnya peran kelembagaan. Kelebihan : fleksibilitas untuk beradaptasi terhadap pola perubahan yang terjadi pada kebutuhan lokal, lebih berkelanjutan, dan lebih dapat diterima secara politis. Kelemahan : kurangnya kapasitas kelembagaan lokal dalam menangani kebutuhan intersektoral, seperti antara kebutuhan rumah tangga dan industri.
5. Alokasi Berbasis Pasar (Water Market) Water market adalah pertukaran hak atas pemanfaatan air (water use right). Kelebihan : Memungkinkan terjadinya pengukuhan atas pengolahan air. - Memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk bereaksi terhadap perubahan permintaan dan penawaran. - Penggunaan air dalam sistem pasar ini lebih diberdayakan
Kelemahan : sulit untuk penegakan aturan menyangkut pengambilan air, rawan terhadap dampak negatif lingkungan.