Anda di halaman 1dari 69

Thermodinamika Kimia

Kimia Dasar Oleh : Dr. Aminudin Sulaema

Termodinamika Kimia
Mengapa terjadi perubahan Temperatur, Energi termal dan panas Hukum kekekalan energi Satuan energi Kapasitas panas dan panas spesifik Pengukuran perubahan energi termal

Enthalfi
Hukum Hess

Mengapa perubahan Terjadi ?


Proses spontan Berlangsung dengan sendirinya secara alami tanpa memerlukan pemicu Proses tidak spontan

Diperlukan sesuatu untuk bisa berlangsung

Kapan reaksi berlangsung spontan ?

Kespontanan suatu reaksi dapat ditentukan dengan mempelajari thermodinamika


Thermodinamika dapat digunakan untuk menghitung kerja yang dihasilkan dari beberapa reaksi kimia Dua faktor yang dapat menetukan kespontanan reaksi yaitu entalphi dan entropi

Energi
Energi kemampuan untuk melakukan kerja Kerja usaha yang diberikan pada suatu objek Ada beberapa bentuk energi Termal-panas

Listrik
Radiasi- termasuk sinar

Kimia
Mekanik- suara nuklir

Energi
Energi dapat diklasifikasi menjadi : Energi Potensial Energi yang tersimpan- Kemampuan untuk melakukan kerja

Energi kinetik
Energi dari yang bergerak - keadaan sedang melakukan kerja Energi dapat dipindahkan dari satu objek ke yang lainnya. Energi juga dapat berubah bentuk

Energi Potensial VS energi Kinetik

Perubahan dari energi potensial menjadi energi kinetik

Energi Kinetik VS Energi Potensial

Energi dan Ikatan kimia


Dalam Reaksi Kimia Ikatan yang lama putus

Ikatan baru terbentuk


Energi bisa diserap atau dilepaskan

Eksoterm : berupa energi yang dilepaskan


Ikatan baru lebih stabil Endotermik : berupa energi yang diserap Ikatan baru kurang stabil

Eksoterm

Karena energi maka dilepaskan Hasil lebih stabil

Endoterm

Diperlukan tambahan energi karena produk reaksi kurang stabil

Entropi
Entropi Suatu ukuran ketidak teraturan atau tingkat kebebasan sistem

Keadaan tidak teratur lebih disukai dari pada keadaan teratur, dan dapat menjadikan suatu reaksi dapat berlangsung spontan walaupun endoterm

Laju Perubahan
Tidak semua Perubahan yang spontan berlangsung dalam suatu periode waktu tertentu

Beberapa memerlukan energi awal untuk dapat memulai reaksi

Kinetika mempelajari laju reaksi

Temperatur, kalor dan panas


Temperatur. Suatu sifat intensif dari material kalor gerakan dari molekul, atom atau ion. Semua materi mempunyai energi ini jika berada pada temperatur diatas 0 K

Panas. kalor yang dipertukarkan melalui perbedaan temperatur. Energi termal mengalir dari benda yang lebih panas ke yang lebih dingin

Hukum Kekekalan energi


Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan - dalam suatu reaksi kimia.

Selama reaksi, energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya
Contoh - Pembakaran gas alam.

Ikatan kimia yang ada sebagai energi potensial, maka pada saat reaksi :

Sejumlah energi potensial dirubah menjadi energi panas dan cahaya

Satuan Energi
Seperti sudah diketahui, energi kinetik didefinisikan sebagai :

energi kinetik = mv2


m= massa zat V = kecepatan

Joule (J) energi yang diperlukan untuk menggerakan 2 kg massa pada kecepatan 1 m/s. Turunan satuan SI J = energi kinetik = (2kg)(1m/s)2
= 1 kg m2s-2

Satuan Energi
Kalori (kal) Awalnya didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk memanaskan satu gram air dari 15 ke 16oC Kini didefinisikan: 1 kal = 4,184 J Nilai kalori Ini sering anda lihat pada label produk makanan

Biasanya dinyatakan dalam kilokalori (kkal)

Kapasitas Panas
Setiap zat memiliki kalor Identik dengan massa, suatu bahan dapat mengandung perbedaan jumlah kalor walapun teperaturnya sama. Kapasitas panas . Jumlah kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan temperatur bahan sebesar 1 derajat Panas spesifik. Jumlah kalor yang diperlukan untuk meningkatkan temperatur 1 gram bahan sebesar 1 derajat.

Kapasitas Panas Spesifik (Cv) pada 25oC, 1 atm


Bahan Cv Bahan Cv

Cv = kapasitas panas , J g-1 oC-1

Kapasitas Panas
Contoh Berapa joule harus diberikan untuk memanaskanya pada 50 g lempeng alumunium dari 22oC menjadi 85 oC Panas yang diperlukan = Massa x Cv x DT

Ini adalah proses perubahan endoterm tandanya +

Mengukur perubahan kalor


Nilai Kalor suatu zat tidak bisa secara langsung diukur

Kita hanya bisa mengukur perubahannya saja


Untuk dapat mengamati perubahan energi, kita harus dapat mengisolasi sistem kita sebagai bagian alam semesta Kalorimeter alat yang dapat digunakan untuk mengukur perubahan dan kalor dan dianggap mewakili sebagai sitem yang terisolasi kita.

Contoh Kalorimetri
Anda diberi dua macam larutan seperti tertulis dibawah ini :

Keduanya memiliki terperatur awal 20,0oC

Kedua larutan segera masukan kedalam kalorimeter Coffee Cup dan aduk. Reaksi akan terjadi dengan cepat. Temperatur tertinggi adalah 23,3 oC. Berat jenis arutan 1,0 g/ml Hitung panas reaksi jika Cv larutan =4,18 J g1 oC-1

Contoh Kalorimetri
Pertama, tentukan jumlah energi yang diberikan

Kemudian, tentukan jumlah mol HCl dan NaOH yang bereaksi - keduanya sama

Contoh Kalorimetri
Kalor reaksi penetralan :

Entalpi
Energi yang diserap atau dilepaskan ketika perubahan berlangsung dalam tekanan tetap DH = Hakhir - Hawal Subskrips digunakan untuk menunjukkan jenis perubahan
D

Hvap = panas penguapan

DHnet = Panas netralisasi DHfusion =panas fusi

DHsol = Panas pelarutan


DHrxk = panas reaksi

Stoikhiometri
Beberapa reaksi secara sederhana dikaitkan dengan kalor yang dilepaskan.

Pembakaran gasolin, batubara, gas alam.


Kalor yang dilepaskan dapat ditunjukkan sebagai produk reaksi

Untuk reaksi yang diberikan, DH diintepretasikan untuk setiap mol.

Stoikhiometri
Penentuan kalor yang dilepaskan jika 50,0 g methana dibakar dengan oksigen berlebih Pertama, tentukan jumlah mol methana (MM= 16,043 g)

Stoikhiometri
Sekarang lihat reaksi setara thermokimianya

Kalor yang dilepaskan

Hukum Hess
Kalor yang diberikan atau diserap pada suatu reaksi adalah sama, jika reaksinya berlangsung dalam satu tahap. ini adalah bentuk lain dalam menyatakan hukum kekekalan energi Jika perubahan netto energi dalam akan berbeda tergantung dari cara yang dilaluinya, hal ini akan memungkin untuk menciptakan energi- Hal ini tidak mungkin terjadi

Hukum Hess

Menghitung enthalphi
Persamaan termokimia dapat digabungkan untuk menghitung DHrxn
Contoh

Ini tidak dapat secara langsung ditentukan sebab CO2 terus terbentuk
Akan tetapi kita dapat mengukurnya sebagai berikut:

Menghitung Enthalfi
Dengan menggabungkan dua pesamaan, kita dapat menentukan DHrxn yang kita kehendaki

Catatan : karena kita memerlukan 2 mol CO2 yang dihasilkan dalam reaksi di atas, persamaan reaksi DHrxn harus digandakan

Menghitung enthalfi
Sekarang kita dapat melakukan penjumlahan kedua persamaan reaksi tersebut bersama-sama

Catatan 2 CO2 dapat saling menghilangkan, begitu juga satu O2 disebelah kanan dapat dihilangkan.

Menghitung Enthalfi
Permasalahan nyata dengan menggunakan Hukum Hess adalah bagai mana cara menggabungan persamaan-persamaan tersebut Yang paling sering digunakan adalah persamaan reaksi dalam bentuk reaksi pembentukan

Reaksi pembentukan
Reaksi dimana senyawa dibentuk dari unsurunsurnya

Enthalfi pembentukan Standar


DHfo
Perubahan enthalfi yang dihasilkan dari 1mol zat yang terbentuk dari unsur-unsurnya
Semua unsur berada dalam keadaan standar DHfo dari unsur pada keadaan standar nilainya dinyatakan = 0

Enthalfi Pembentukan standar


Nilai-nilai Enthalfi pembentukan standar digunakan secara luas untuk zat-zat.
Selain itu, nilai-niai terpisah untuk zat-zat yang keadaannya berbeda bisa saja digunakan jika sesuai

Perubahan Fasa
Kita dapat menggunakan nilai-nilai DHfo untuk menentukan energi yang diperlukan untuk merubah dari satu fasa ke fasa lainnya Contoh : konversi metanol dari fasa cair ke padatan adalah:

Perubahan Fasa

Ini bukan DHovav karena nilainya pada suhu 25 oC DHovav adalah kalor yang diperlukan pada titik didih metanol

Kimia thermodinamika lanjutan


Hukum thermodinamika Entropi Energi bebas Perhitungan Energi bebas Energi Bebas dan Tetapan Kesetimbangan

Hukum Hukum Thermodinamika


Pertama
Energi tidak diciptakan atau dimusnahkan dengan hanya pemindahan dari satu benda ke yang lainnya atau perubahan dari satu bentuk kebentuk lainnya Kedua

Setiap perubahan spontan akan disertai dengan peningkatan entropi alam semesta
Ketiga Entropi dari kristal sempurna suatu zat adalah nol pada 0 K

Entropi
Gambaran molekul kinetik
Untuk suatu gas ideal pada satu atmosfer, jika temperatur diturunkan volumenya akan mengecil Pada 0 K, molekul-molekul tidak mempunyai energi gerak Dalam kondisi ini hanya memungkinkan satu penyusunan ulang untuk molekul-molekul

Entropi
Pada temperatur yang meningkat, molekul-molekul akan mulai bergerak dan memerlukan Volume yang lebih besar

Entropi dan Temperatur


Entropi dari gas ideal pada tekanan tetap meningkat dengan meningkatnya temperatur Hal ini karena volumenya bertambah

Entropi dan Temperatur


Ada beberapa alasan untuk entropi yang meningkat dengan kenaikan temperatur Meningkatnya temperatur akan menghasilkan suatu kecepatan distribusi molekul yang lebih besar.

Entropi dan Temperatur


Peningkatan temperatur juga menghasilkan tingkat energi atom-atom dalam molekul menjadi bertambah
Untuk molekul-molekul, ini berarti akan dapat berotasi dan vibrasi ikatan-katanya Yang selanjutnya meningkatkan entropi

Entropi dari suatu sistem


Hukum kedua menyatakan bahwa entropi alam semesta akan meningkat untuk semua perubahan yang spontan ketika melihat pada sistem, entropi dapat juga bertambah atau berkurang untuk suatu perubahan yang spontan Ingat, suatu sitem hanya sebagian dari alam semesta, dan pertukaran energi dapat berlangsung.

Entropi suatu Sistem


Contoh

Suatu peningkatan entropi dihasilakan karena ada peamhan jumlah mol gas

Reaksi ini juga menghasilkan peningkatan entropi walaupun lebih kecil

Entropi Standar
So
Entropi dari suatu zat pada keadaan standar Perbedaan antara nilai entropi kristal sempurna zat pada 0 K dan keadaan standarnya pada temperatur yang lebih tinggi -Tekanan 1 atmosfer - teperatur yang diketahui pada 25oC -Satuan untuk Soadalah J/K mol Entropi standaruntuk semua zat bernilai positif

Entropi stndar pada 25oC

Perhitungan perubahan
Entropi standar
Sebagai mana entalfi, entropi juga merupakan fungsi keadaan Hal ini tidak bergantung pada bagai mana suatu zat sampai pada suatu keadaan

np nr

jumlah dari mol setiap produk mol setiap pereaksi

Perhitungan perubahan Entropi Standar


Contoh : Hitung DSorxn pada 25oC untuk reaksi berikut ini

Perhitungan perubahan Entropi Standar

Perhitungan Perubahan Entropi Standar

Reaksi yang menghasilkan penurunan entropi walaupun berlangsung spontan Hal ini menunjukkan bahwa entropi belum memberikan gambaran umum

Energi Bebas
Energi Bebas Gibbs (G) dapat digunakan untuk menggambarkan perubahan energi sistem

Hal menujukkan , bahwa perubahan energi bebas adalah penting, DG


Pada temperatur dan tekanan konstan, DG adalah sama dengan

T adalah temperatur dalam Kelvin

Energi Bebas
Tanda DG menunjukkan dimana suatu reaksi akan berlangsung spontan

+
0

Tidak spontan
Pada kesetimbangan

Spontan

Pada kenyataanya bahwa efek DS akan bervariasi sebagai fungsi temperatur adalah penting. Ini dapat menyebabkan perbahan tanda dari DG

Temperatur dan pengaruhnya terhadap DG


Tanda

DH
+ -

DS
+ -

DG
+ +

Pengaruh temperatur
spontan pada semua temperatur tidak spontan pada semua temperatur spontan pada temp. rendah, tetapi Tidak spontan pada temp. tinggi tidak spontan pada temp. rendah tetapi akan spontan pada temp. tinggi

+ -

Perhitungan DGo
Kita dapat menghitung nilai DGo dari nilai-nilai DHo dan DSo pada temperatur dan tekanan konstan Contoh. Tentukan DGo untuk reaksi berikut ini pada 25oC

Perhitungan DGo

Menghitung DGo

Reaksi ini akan berlangsung spontan dibawah kondisi standar pada 25oC

Catatan : biasanya disertai perubahan dari J/K menjadi kJ/K

Energi Bebas Pembentukan Standar


DGfo
Perubahan energi bebas yang dihasilkan jika satu mol zat jika dibentuk dari unsur-unsurnya , dengan semua zat dalam keadaan standar Nilai DG dapat dihitung dari

Energi Bebas Pembentukan Standar

Efek temperatur terhadap DG


Di awal, telah ditunjukkan bahwa jika DH dan DS mempunyai sifat yang sama, temperatur menentukan arah kesepontatan reaksi Jika ini terjadi, kita dapat tentukan temperatur jika perubahan dalam arah tertentu terjadi

Efek temperatur terhadap DG


Dari contoh terdahulu kita temukan bahwa untuk reaksi

Karena baik DH dan DS mempunyai mempunyai menunjukan hal yang sama, bahwa arah kesepontanan reaksi dipengaruhi temperatur.

Efek temperatur terhadap DG


Temperatur mampu menjalankan atau membalikkan kesepontanan reaksi menjadi :

Energi bebas dan Kesetimbangan


Untuk gas, tetapan kesetimbangan untuk suatu reaksi dapat dihubungkan dengan DGo dengan:

Nilai K untuk berbagai nilai DG pada 25oC

Anda mungkin juga menyukai