Anda di halaman 1dari 28

Disediakan oleh :

Asrul Samat & NurSuhailah Kassin

History of Indian Art


History of Indian Art Paintings in India revolved with the

religious deities and kings. These paintings varied from large frescoes of Ellora to the intricate Mughal miniature paintings. In Rajasthan, it developed around Mewar which was mostly inspired by various scenes from Indian mythology. Major centers of miniatures, namely Kishangarh, Udaipur , Jaipur and Marwar have their own styles of depicting religious and court scenes.
Rajput painting, a style of Indian painting, evolved and

flourished, during the 18th century, in the royal courts of Rajputana. Each Rajput kingdom evolved a distinct style, but with certain common features. Rajput paintings depict a number of themes, events of epics like the Ramayana and the Mahabharata, Krishna' life, beautiful landscapes and humans. Miniatures were the preferred medium of Rajput paintings, but several manuscripts also contain Rajput paintings, and paintings were even done on the walls of palaces,and inner chambers of the forts.

The colors extracted from certain minerals, plant

sources, conch shells, and were even derived by processing precious stones, gold and silver were used. The preparation of desired colors was a lengthy process, sometimes taking weeks. Brushes used were very fine. The earliest Indian paintings were the rock paintings of pre-historic times, the petroglyphs. From the 1990s onwards, artists began to multiply the forms they used in their work. It remained important, though in the work of leading artists they often found radical new directions. Crucially, however, in a complex time when the number of currents affecting Indian society seemed to multiply, many artists sought out new, more poly vocal and impressive forms of expression.

Lukisan
Lukisan Gua Ajanta dianggap lukisan pertama dan

terbaik di India dalam abad pertama.


Dalam abad kedua,lukisan Saddanta Jataka dianggap

paling terkemuka.
Beberapa abad kemudian ,tiada catatan yang jelas

mengenai seni lukis seni lukis di India sehinggalah pada abad ke lapan di mana terdapat lukisan pada kuil Khailasanatha di Ellora.

Kesenian India bermula dari Dinasti Maurya(132 SM)


Seperti mana-mana kesenian bangsa lain di dunia ,di

peringkat awal kesenian India juga berasaskan kepada keagamaan.


Terdapat dua jenis kesenian iaitu Lukisan dan Seni

Arca.

Motif utama yang digambarkan ialah mengenai

kehidupan manusia ; cerita yang menggambarkan tentang percintaan dan perburuan-menggabung antara imej manusia dengan tumbuhan.

Lukisan dipersembahkan atas kertas dan daun-daun

(Abad ke 12-16)

Perkembangan seni lukis India berkembang dengan

tertubuhnya sekolah seni lukis Gujerat dan sekolah Budha di Timur India.

Apabila kedatangan Islam dan pengaruh seni Barat pada

abad ke-16,terdapat ciri-ciri seni Byzantine dan seni Islam dalam seni lukis India.

Juga terdapat persamaan ciri seni lukis India dengan ciri-

ciri seni lukis Persia yang menggabungkan imej manusia dan corak-corak.

Lukisan Bodhisattva Padmani pada dinding Gua Ajanta,Gupta .

Vishvantara Jataka,Gupta Abad-5

Simhala Adavana,Gupta.

Seni Arca
Kegemilangan seni arca bermula pada zaman Gupta. Merupakan kesenian yang tertua di India- berkait rapat dengan patung-patung keagamaan. Kebanyakan arca yang dihasilkan merupakan arca yang berbentuk manusia. Arca-arca ini diperbuat dengan menggunakan batu marmar,kerana ia lebih tahan daripada tanah

liat. Patung Lord Siva antara patung yang terkenal.

Kailasanatha Temple,Elura.

Nimat-nama

Shiva Dakshinamurti

Naga King & Queen,Gupta.

Lord Vishnu sleeping

in the milk ocean.

Seni Rupa
Seni rupa Kerajaan Kushan adalah peninggalan seni

rupa yang berkembang selama berkuasanya Kerajaan Kushan di daerah utara India. Seni Rupa dari daerah ini memperlihatkan kekayaan pengaruh luar yang masuk ke India melalui jalan politik dan perdagangan.
Kebanyakan karya dari masa ini terinspirasi oleh

ajaran Buddha.

Sejarah Seni Kerajaan Kushan


Kerajaan Kushan merupakan hasil penyatuan bangsa-

bangsa Indo-Eropa yang salah satu sukunya bernama Kushan, yang kemudian mendominasi suku lainnya dan membentuk persatuan baru dengan Kujula Kadphises sebagai pemimpinnya. Beberapa dari suku ini telah mendapat pengaruh hellenisme sejak penaklukan Alexander Agung sehingga dimaklumi bahawa kebudayaan Kushan sendiri pun kemudian banyak mendapat pengaruh Yunani. Pakistan dan Afghanistan, kemudian terus ke selatan sampai lembah Sungai Gangga.

Wilayah kerajaan Kushan meliputi Tajikistan hingga

Kushan mendapatkan kekuasaannya atas Ghandara

seiring ekspansi ke arah selatan. Selanjutnya daerah ini menjadi pusat kesenian India yang terkenal dengan pengaruh gaya seni rupa hellenisme yang realistis.

Perekonomian kerajaan hidup bersandarkan

kepada perdagangan sutera dan rempah ke Eropa dan emas dan karya seni ke Tiongkok. Untuk itu, banyak pemimpin Kushan yang menciptakan ruang logamnya sendiri sebagai alat tukar resmi, sehingga perkembangan koin-koin Kushan memberikan catatan sejarah tersendiri, terutama dalam seni rupa.
Walaupun dikenal sebagai bahagian-bahagian

dari sejarah seni rupa Buddha, sebenarnya Kerajaan Kushan juga memiliki sebahagian kepercayaan lain terhadap pendewaan, iaitu Zoroastrianisme yang merupakan pengaruh

Persia.

Ciri-ciri seni kerajaan.


Terdapat dua aliran besar yang dapat dikenal

pasti dari zaman Kushan, yaitu Ghandara dan Mathura . Kedua aliran ini terutama ditelusuri dari karya seni patung.
Gaya Gandhara banyak mendapat pengaruh

hellenisme. Sementara gaya Mathura, walaupun mendapat pengaruh yang sama hingga akhirnya berkembang menjadi Gaya Gupta, tetapi bermula dari titik tolak seni rupa asli India, yang boleh ditelusuri dalam karya seni rupa Mahenjo-Daro Harappa.

Tetapi realisme dalam gaya gandhara tidak boleh

dijadikan ciri seni rupa Kerajaan Kushan kerana ciri ini berada jauh sebelumnya akibat daripada penguasaan oleh Alexander Agung. Gaya Mathura berkembang dengan pesat, sebagai salah satu pengaruh gaya ibukota dari Kerajaan Kushan.
Karya seni pada ketika ini dipengaruhi oleh

kelahiran agama Kristian di Eropah. Buddha di India berubah dari Hinayana menjadi Mahayana yang bersifat luas dan humanistis. Akibatnya mudah sekali menemukan arsitektur tempat ibadah yang menekankan ibadah bersama daripada usaha peribadi menuju nirvana .Sebagai bukti lain, banyak sekali patung dewa-dewi dan dikenalkannya konsep Boddhisattva, individu yang baru mencapai tahap paling akhir sebelum Buddha.

Seni Patung

Walaupun umumnya patung Gandhara bersifat humanis, namun

beberapa patung dibuat dengan ukuran raksasa seperti patung Buddha di Bamiyan, Afghanistan yang memiliki tinggi 53 meter. Patung ini kini telah hancur pemerintahan yang diambil pemerintah Taliban, Afghanistan di masa lalu.
Contoh bentuk humanis adalah patung Athena dari Gandhara

setinggi 83 cm, menyerupai postur manusia asli.


Gaya Mathura berciri sebaliknya, penuh dengan stilasi dengan

ukuran tubuh kecil. Patung-patung ini banyak mewujudkan Yaksha dan Yakshi, roh spriritual dalam ajaran Buddha. Contohnya adalah patung-patung penguasa Kushan, antara lain Jayavarman dan Kanishka.
Dekatnya pengaruh seni rupa Kushan, dan kebanyakan seni rupa

Buddha lainnya menyebabkan timbul klasifikasi gaya GrekoBuddha dalam perkembangan sejarah seni rupa India

Shiva in yoga position statue

Pengaruh Seni Rupa


Pengaruh seni rupa Kerajaan Kushan, terutama gaya

Gandhara, bisa dilihat dari perkembangan pengaruh seni rupa Greko-Buddha, yang pada zaman akhirnya banyak mendapat kontribusi dari Kerajaan Kushan.
Seni rupa Greko-Buddha menyebar ke selatan India,

seperti Kerajaan Shunga hingga Ghupta, Asia Tengah seperti Tarim Basin (Xiangjiang) dan Baktria, Asia Timur seperti Tiongkok dan Jepang.
Pengaruh ini terutama terjadi akibat hubungan

dagang dan sejarah penguasaan politik yang terjadi pada zaman Alexander Agung.

Anda mungkin juga menyukai