Anda di halaman 1dari 6

Perbedaan bank syariah dan bank konvensional

Dalam beberapa hal bank konvensional dan bank syariah memiliki persamaan dan perbedaan, menyangkut hal-hal sebagai berikut:
Persamaan pada hal :
Teknis penerimaan uang Pelayanan Teknologi

Perbedaan pada hal:


Aspek legal Struktur Organisasi Bisnis dan usaha yang dibiayai Lingkungan kerja Mekanisme penghitungan keuntungan atau bagi hasil

PERBEDAAN ASPEK LEGAL Bank Syariah


Perjanjian transaksi didasari akad-akad yang memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi. Penyelesaian perselisihan antara nasabah dan bank dapat merujuk kepada Badan Arbitrase Syariah Nasional yang penyelesaiannya dilakukan berdasarkan hukum Islam.

Perbedaan Struktur Organisasi Bank Syariah


Bank syariah memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional yaitu terdapat struktur komisaris dan direksi, namun bank syariah juga memiliki struktur yang berbeda dari bank konvensional yaitu terdapat dewan pengawas syariah yang setingkat dewan komisaris serta memantau operasional bank.

Perbedaan bisnis dan usaha yang dibiayai pada bank syariah


Dalam bank syariah, bisnis dan usaha yang dilaksanakan tidak terlepas dari saringan syariah. Karena itu, bank syariah tidak akan membiayai usaha yang mengandung hal-hal yang diharamkan, seperti minuman keras, makanan yang mengandung alkohol atau babi, pornografi dan sebagainya.

Perbedaan dari prinsip dan mekanisme penghitungan keuntungan Bank Syariah


Besar Kecilnya bagi hasil yang diperoleh deposan bergantung pada:
Pendapatan Bank Nisbah Bagi Hasil antara nasabah dan Bank Nominal dana nasabah Rata-rata saldo nasabah untuk jangka waktu tertentu yang ada pada bank

Bank Konvensional
Besar Kecilnya bunga yang diperoleh deposan bergantung pada:
Tingkat bunga yang berlaku Nominal dana pihak ketiga Jangka waktu dana pihak ketiga.

Perbedaan dari prinsip dan mekanisme penghitungan keuntungan


Bank Syariah
Bank Syariah memberi keuntungan kepada deposan dengan pendekatan FDR (finance to Deposit Ratio), yaitu mempertimbangkan rasio antara dana pihak ketiga dengan pembiayaan yang diberikan Dalam perbankan syariah FDR bukan saja mencerminkan keseimbangan tetapi juga keadilan, karena bank benar-benar membagikan hasil riel dari dunia usaha (loan) kepada penabung (deposit)

Bank Konvensional
Semua bunga yang diberikan kepada deposan menjadi beban biaya langsung Tanpa memperhitungkan beberapa pendapatan yang dapat dihasilkan dari dana yang dihimpun Konsekuensinya bank harus menambahi bila bunga dari peminjamn ternyata lebih kecil dibandingkan dengan kewajiban bunga ke deposan. Hal ini terkenal dengan istilah negative spread atau keuntungan negatif alias rugi.

Perbedaan bunga dan bagi hasil


bunga
Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankanoleh pihak nasabah untung atau rugi Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang booming Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama termasuk Islam.

Bagi hasil
Penentuan besarnya rasio / nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bilausaha merugi kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil.

Anda mungkin juga menyukai