UT KOREA 2012
Tutor : Widita Rarasati Email: widita.rarasati@gmail.com Ustream: http://www.ustream.tv/channel/manajemen-keuangan-widita
widita rarasati 2012
TUJUAN
1. 2.
3.
Menghitung risiko Menghubungkan faktor risiko dalam analisis investasi, baik risiko diukur sebagai risiko total maupun risiko sistematis Menjelaskan masalah yang mungkin dihadau sewaktu dipergunakan risiko sistematis maupun risiko total
Resiko
Definisi: kemungkinan adanya sesuatu yang tidak menguntungkan akan terjadi di masa mendatang (chance that some unfavorable event will occur ).
Ketidakpastian memperoleh nilai yang berbeda dari nilai pengharapan (expected value), maka resiko tersebut dapat dinyatakan sebagai deviasi standard nilai tersebut
Kriteria-kriteria risk
RISK, adalah apa yang akan kita lakukan belum tentu akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang kita harapkan. Atau dengan perkataan lain sesuatu yang tidak menguntungkan .
Semua ini adalah dalam situasi / keadaan uncertainty atau under risk. CERTAINTY, adalah merupakan suatu keadaan yang bisa kita ketahui sebelumnya tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dan keadaan ini dapat kita ketahui secara pasti. Misalnya, coupon rate yang akan kita peroleh apabila kita membeli obligasi atau SUN ( Surat Utang Negara ).
UNCERTAINTY, adalah suatu keadaan dalam mana ada beberapa alternatif keputusan yang harus diambil, tetapi dalam hal ini si pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan dan pengalaman didalam rangka proses pengambilan keputusan tentang alternatif mana yang sekiranya akan dipilih dari beberapa alternatif keputusan yang ada.
UNDER RISK, adalah suatu keadaan dalam mana ada beberapa alternatif keputusan yang akan dipilih, dimana si pengambil keputusan mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam rangka proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan alternatif-alternatif yang tersedia. Jadi dalam hal ini si pengambil keputusan mempunyai kemampuan untuk memilih alternatif mana yang baik dan yang buruk diantara alternatif-alternatif yang harus dipilih.
Risk Seeker atau Risk Lover orang yang lebih senang dengan resiko, dengan tertentunya pilihan antara risk yang lebih besar dan lebih kecil dengan expected return yang sama, maka risk seeker akan lebih memilih investasi yang mempunyai risk yang lebih besar. Risk Indifference Manusia yang mencari keseimbangan antara risk dan return Risk Averter memilih investment yang resikonya lebih kecil, dengan konsekuensi return yang tidak terlalu besar
UNSYSTEMATIC RISK Adalah risk yang dapat didiversifikasikan / dihindari oleh para investor. SYSTEMATIC RISK Adalah risk yang tidak dapat didiversifikasikan / dihindari oleh para investor. Misalnya, peraturan mengenai bea masuk, pajak, inflasi, devaluasi, penyesuaian harga BBM, prubahan suku bunga, dan lain sebagainya.
Hubungan Resiko
Systematic risk, tidak dapat diubah, yang bisa dirubah hanyalah unsystematic risk, yakni dengan cara mengkombinasikan antara bermacam-macam saham / diversifikasi saham. Dengan demikian, semakin besar betha-nya ( ), maka akan semakin tinggi pula resikonya. Demikian juga sebaliknya.
Probability suatu kejadian diartikan sebagai harapan dimana kejadian tersebut bisa terjadi. Ilustrasi:
Faktor pendanaan Konstant Perusahaan mengunakaan struktur pendanaan yang sama atau menggunakan modal sendiri seluruhnya Operating risk (resiko operasi) tinggi laba operasi (sumber kas masuk) sangat peka terhadap perubahan penjualan) Hal ini disebabkan oleh faktor operating leverage, yang menunjukan penggunaan aktiva yang menimbulkan biaya tetap (fixed cost) Fixed Cost: biaya yang tidak berubah meskipun aktivitas perusahaan berubah Variable cost: biaya yang berubah seiring dengan aktivitas perusahaan
Ilustrasi (1)
Ilustrasi (2)
Titik Impas (break even) PT. PARAMITA > PT. ANNA, maka resiko yang dihadapi PT Paramita lebih besar
Ilustrasi (3)
Rasio penurunan laba operasi dengan penurunan penjualan disebut sebagai degree of operating leverage (DOL) DOL Menunjukan Ketidak/pastian arus kas
Teori Portfolio menunjukan standard deviasi dapat dipakai sebagai ukuran resiko CAPM mendasari analisi risiko dan capita budgeting (penganggaran modal). CAPM berhasil merumuskan hubungan yang positif dan linier antara resiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan
Mengukur resiko dalam bentuk ketidakpastianarus kas Menggunakan konsep hubungan yang positif antara risiko dan tingkat keuntungan yang layak
Semakin tidak pasti arus kas, semakin beresiko investasi tersebut Investasi di masa depan mempunyai unsur ketidakpastian, maka kita hanya akan mengatakan tentang nilai yang diharapkan (expected value) Penyimpangan dari nilai yang diharapakan diukur dengan deviasi standard.
Risiko Proyek
Semakin besar ketidakpastian arus kas, semakin besar nilai standard deviasi arus kas, semakin besar resiko investasi Masalah yang timbul, proyek investasi berjangka waktu lama, sedangkan arus kas harus ditaksir setiap tahun termasuk ketidakpastian
Pola Arus Kas 1. Tidak punya Korelasi sama Sekali (independen) 2. Berkorelasi Sempurnas
Arus kas tahun n+1 tidak ada kaitannya dengan Arusan tahun n
Deviasi/jarak antara NPV = 0 dan E (NPV) adalah 1,03 Probabilitas (Pr) dalam tabel distribusi normal adalah 0.15
Jika Pr(S) < 0 Investasi Untung
3. Hitung probabilitas daerah yang tidak diarsir Daerah yang tdk diarsir = 70% NPV bernilai positif
CAPM
Argumentasi CAPM: 1. Arus Kas tidak pasti 2. Ketidakpastian arus kas disebabkan oleh banyak faktor, seperti operating leverage, siklikalitas (erat tidaknya kondisi bisnis dengan kondisi perekonomian) CAPM risiko didefinisikan sebagai beta () Rumus CAPM Beta equity industry =
CAPM
Beta Saham
Koefisien beta sebuah saham (b) adalah ukuran dari risiko pasar Beta mengukur seberapa besar pengembalian saham bergerak relatif terhadap pasar Saham dengan beta tinggi lebih mudah berubah dibandingkan saham pada umumnya, dan sebaliknya Saham pada umumnya mempunyai b=1,0
Ilustrasi
Diversivikasi Bisnis