Anda di halaman 1dari 47

1

1. Berpikir/bernalar sebagai proses berbahasa


Berbahasa memerlukan kegiatan berpikir. Sebelum berbahasa kita pasti berpikir. Karenanya tak salah jika ada yang mengatakan bahwa berbahasa identik dengan berpikir. Bernalar adalah proses berpikir yang sistematis untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan baik bersifat ilmiah atau tidak ilmiah.
2

Bernalar akan membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur. Bernalar dimaksudkan untuk menghindari kesalahan. Dalam segala aktivitas (berpikir maupun bertindak) manusia mendasarkan diri pada prinsip bernalar.
3

Bernalar mengarah pada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka atau emosi dan keyakinan seseorang, karena bernalar mendidik manusia bersikap objektif, tegas, dan berani. Semua tadi merupakan suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala kondisi.
4

Bernalar merupakan suatu proses berpikir logis dengan berusaha menghubunghubungkan fakta-fakta untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fakta adalah kenyataan yang dapat diukur dan dikenali. Untuk dapat bernalar, kita harus mengenali fakta dengan baik dan benar.
5

Fakta dapat dikenali melalui pengamatan, yaitu kegiatan yang menggunakan panca indera. Dengan mengamati fakta kita dapat menghitung, mengukur, menaksir, memberikan ciri-ciri, mengklasifikasikan, dan menghubung-hubungkan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dasar berpikir adalah klasifikasi.

2. Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokkan benda atau fakta yang sama dengan cara memisahkan dari yang berbeda menurut spesiesnya.

3. Guna Klasifikasi
Pengelompokkan memudahkan kita untuk menghubungkan data-data/fakta-fakta yang ada. Coba bayangkan betapa sulitnya kita untuk menemukan buku diperpustakaan atau mencari kata dalam kamus kalau tidak ada klasifikasi. Dalam menulis, klasifikasi diperlukan untuk mengembangkan topik karangan, membuat kerangka karangan, bahkan menyiapkan bahan-bahan untuk mengembangkan karangan.
8

4. Proses klasifikasi
Membuat klasifikasi mengenai sejumlah benda/fakta berarti memasukkan atau menempatkan benda-benda/fakta-fakta ke dalam suatu hubungan logis berdasarkan sistem. Dengan klasifikasi, fakta ditempatkan dalam suatu sistem kelas sehingga dapat dikenali hubungannya secara horisontal dan vertikal.

Alat angkut Bermesin Tak Bermesin Kereta Sepeda Becak

Motor

Mobil

Sedan

Bus

Truk

10

Terdapat dua jenis klasifikasi, yaitu klasifikasi kompleks dan klasifikasi dikotomis. Klasifiikasi dikotomis merupakan klasifikasi yang anggotanya saling berlawanan. Klasifikasi akan berhenti atau tidak dapat diteruskan lagi jika sudah sampai kepada individu yang tidak merupakan spesies/jenis.
11

Suatu kelas dalam suatu klasifikasi bukan mencerminkan jumlah. Suatu kelas terbentuk berdasarkan ciri-ciri yang merupakan kriteria. Misal. Apakah ciri-ciri yang ada pada kelompk hewan agar dapat dimasukkan dalam kelompok mamalia?
12

Klasifikasi berbeda dengan pembagian. Pembagian lebih bersifat kuantitatif. Misalnya, enam puluh mahasiswa dibagi ke dalam sepuluh kelompok. Masing-masing kelompok memiliki jumlah anngota yang sama.

13

Hal yang berbeda akan terjadi jika pembagian itu didasarkan atas ciri-ciri khusus. Misalnya, pembagian menurut tempat tinggal, pekerjaan orang tua, penyakit yang pernah diderita, dan lain-lain. Yang demikian akan menghasilkan klasifikasi. Sehingga masing-masing tidak memiliki jumlah anggota yang sama.
14

4. Persyaratan Klasifikasi

Prisipnya jelas. Logis dan konsisten Lengkap dan menyeluruh

15

5. Proposisi
Dalam proses penalaran kita menghubungkan data-data atau fakta-fakta. Hubungan itu diungkapkan dalam bentuk kalimatkalimat pernyataan. Kalimat-kalimat yang berisi pernyataan tentang hubungan fakta-fakta inilah yang disebut proposisi. Proposisi dapat dinilai benar atau salah. Dalam penalaran, proposisi biasa disebut juga premis.
16

6. Implikasi
Implikasi adalah pernyataan tentang fakta tanpa mempertimbangkan pendapat-pendapat tentang fakta tersebut.
Misalnya, tadi pagi terjadi sebuah tabrakan hebat di depan terminal Lamongan. Untuk menguji kebenaran implikasi tersebut kita perlu mendatangi TKP untuk mencari bekas-bekas kecelakaan, mencari saksi yang bisa ditanya, dan lain-lain. Dengan cara demikian imlpikasi tersebut bisa dibuktikan kebenarannya.
17

7. Inferensi
Inferensi adalah pendapat atau kesimpulan yang yang merupakan hasil penilaian, pertimbangan, dan keyakinan seseorang atas sebuah fakta. Contoh: Tabrakan yang terjadi di depan terminal Lamongan disebabkan oleh sopir bus menghentikan kendaraan secara mendadak.

18

8. Penalaran

Induktif Generalisasi Analogi Sebab akibat Deduktif Silogisme Entimem

19

9. Penalaran induktif
Penalaran induktif adalah proses berpikir yang bertolak dari sejumlah fenomena atau gejala individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi) yang berlaku umum. Sedangkan penalaran deduktif adalah proses berpikir yang bertolak dari prinsip, hukum yang berlaku umum untuk suatu hal/gejala atas prinsip umum tersebut untuk ditarik sebuah kesimpulan tentang sesuatu yang khusus yang merupakan bagian hal/gejala umum di atas.

20

9a. Generalisasi
Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan pengamatan atas sejumlah sifat tertentu untuk menarik sebuah simpulan umum mengenai semua hal atau gejala.
Baja kalau dipanaskan memuai. Tembaga kalau dipanaskan memuai. Aluminium kalau dipanaskan akan memuai. .......................................................

21

Pelukis melihat sawah yang menguning dan terhampar luas akan berpikir betapa indahnya apabila pemandangan itu dilukis di atas kanvas. Seorang insinyur pertanian melihat sawah yang menghampar luas dengan padi menguning akan berpikir bahwa intensifikasi khusus dalam sistem pertanian telah berjalan dengan baik. Seorang petani melihat sawah dengan hamparan padi menguning akan merasa bahagia karena kebutuhan hidupnya akan tercukupi dalam satu tahun ke depan. ....
22

Simpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf generalisasi tersebut adalah ... a. Sawah memang suatu objek yang menarik untuk dilihat. b. Pelukis, insinyur, petani adalah orang-orang yang peduli terhadap sawah. c. Sudah sepantasnya petani sangat berbahagia dengan keberhasilan hasil tanamnya. d. Insinyur pertanian sudah sepantasnya menguasai intensifikasi pertanian yang baik. e. Setiap orang yang melihat suatu objek akan berpikir tentang objek tersebut sesuai dengan latar belakang kehidupannya.
23

Ketika mengalami kelelahan mata, ayahku mencuci mata dengan rebusan daun sirih yang sudah dingin. Begitu pula dengan ibu. Setiap minum jamu selalu mencampurnya dengan rebusan daun sirih. Guna menghilangkan bau badan, kakak perempuanku meminum rebusan daun sirih dan menyuruh berendam kaki dalam air rebusan sirih yang hangat.

24

Kesimpulan yang tepat dari paragraf generalisasi di atas adalah a. Daun sirih sangat bermanfaat bagi keluarga kami. b. Daun sirih terkenal khasiatnya hingga manca negara. c. Daun sirih menjadi obat keluarga di kala sakit apa pun. d. Daun sirih salah satu tanaman langka yang berkhasiat obat. e. Daun sirih sebagai tanaman obat tumbuh baik di dataran tinggi

25

9b. Analogi Induktif dan Analogi Deklaratif


Analogi Induktif adalah proses berpikir untuk menarik simpulan/inferensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan beberapa gejala khusus lain yang memiliki kesamaan sifat.
26

11. Analogi Induktif dan Analogi Deklaratif


Analogi deklartif adalah sebuah teknik menjelaskan dalam sebuah tulisan dengan mendahulukan hal yang telah diketahui sebelum akhirnya memperkenalkan hal baru yang memiliki kesamaan sifat.

27

Contoh analogi deklaratif


Ilmu pengetahuan dibangun oleh faktafakta senagimana rumah dibangun oleh batu-batu. Namun, tidak semua kumpulan fakta itu akan menjadi sebauh ilmu sebagimana tidak semua kumoukan batu itu akan menjadi rumah.

28

Alam semesta berjalan dengan teratur seperti jalannya sebuah mesin. Matahari bumi, bulan, dan bintang yang jumlahnya berjuta-juta berjalan seperti teraturnya putaran roda mesin yang rumit. Semua bergerak menurut irama tertentu. Mesin rumit itu ada penciptanya, yaitu manusia yang pandai, teliti, dan senang memecahkan masalah ....

29

Simpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah .... a. Semuanya adalah usaha manusia dengan teknologi canggih yang tidak dapat menyaingi penciptanya. b. Alam yang luas dan beredar dengan rapi sepanjang masa itu ada pula yang menciptakannya, yaitu Tuhan Yang Mahapandai dan Mahateliti. c. Semua yang terjadi di bumi ini adalah ciptaan Tuhan dan jangan dirusak oleh manusia. d. Manusia dapat membuat apa saja untuk kepentingannya, tetapi tidak melebih Tuhan sebagai penciptanya. e. Tuhan menciptakan semuanya dan manusia menjaganya. Oleh sebab itu, lestarikanlah alam ini

30

Berpuasa di bulan Ramadan merupakan bentuk latihan jasmani maupun rohani. Jasmani kita dilatih untuk tidak selalu bekerja terus, terutama bagian perut. Berlatih dengan pola makan yang biasanya siang hari menjadi malam hari. Pola makan malam hari mengurang beban kerja perut. Begitu pula dengan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor perlu berhenti untuk mendinginkan mesin. Hal ini akan membuat mesin lebih awet. ....
31

Kalimat simpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf analogi tersebut adalah ... a. Jadi, organ manusia dan onderdil kendaraan sama-sama harus dilatih secara teratur. b. Jadi, organ manusia harus dilatih secara teratur agar tidak mudah terserang penyakit. c. Jadi, organ tubuh manusia dan onderdil kendaraan bermotor harus beristirahat agar awet. d. Jadi, organ tubuh manusia, seperti halnya onderdil kendaraan, akan mengalami kerusakan apabila dipakai terus-menerus. e. Jadi, onderdil kendaraan bermotor, seperti halnya organ tubuh manusia, akan mengalami kerusakan apabila dipakai terus-menerus.

32

Menghadapi hidup dapat diibaratkan dengan menapaki sebuah jalan. Ada jalan yang lurus, mulus tak bergelombang; ada pula jalan yang berkelok-kelok, naik turun, berlubang-lubang. Ketika menjumpai batu besar menghalangi perjalanan, kita akan menghindarinya dengan mencari jalan lain. Namun, bila hanya batu kerikil, kita seringkali tak peduli. Bahkan, kita tidak melihatnya. Kita pun berjalan terus ketika kerikil itu terinjak kita. Ia bergulir, dan kita pun terjatuh. Bagitu pula dalam hidup ini. Seringkali masalahmasalah kecil kita abaikan ....
33

Kalimat simpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf analogi tersebut adalah a. Setelah itu kita menjumpai masalah yang lebih besar. b. Kemudian berturut-turut datang masalahmasalah baru. c. Sebab itu kita menjumpai masalah baru. d. Akibatnya, kita menjumpai masalah yang lebih kompleks karena kita meremehkan persoalan kecil tersebut. e. Karenanya, kita juga akan meremehkan kembali masalah-masalah baru yang nanti juga akan menghadang kita.
34

9c. Sebab Akibat


Prinsip umum hubungan sebab akibat adalah semua peristiwa harus ada dan pasti ada penyebannya. Tanpa sebuah sebab tak kan mungkin ada sebuah akibat. Ada empat macam penalaran induktif sebab akibat, yaitu: Sebab akibat Akibat sebab Sebab akibat berangkai Sebab akibat 1 akibat 2

35

Contoh penalaran sebab akibat


Anda tinggal seorang diri di sebuah rumah kontrakan dengan penerangan dari lampu listrik. Pada saat libur semester Anda pulang ke rumah. Selama libur Anda tidak pernah mengunjungi kontrakan. Setelah kembali ke rumah kontrakan Anda baru menyadari bahwa selama liburan rumah kontrakan Anda lampu listriknya menyala siang malam. Akibatnya taguhan listruk Anda membengkak.
36

Contoh penalaran akibat sebab


Anda melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan sejauh lebih kurang 60 kilimeter. Cuaca cukup mendung. Pada kilometer ke 40, Anda menjumpai selokan selokan penuh air. Sampah berserakan di mana-mana terhanyut oleh air. Jalan masih digenangi oleh air. Anda kemudian menarik sebuah simpulan bahwa beberapa waktu lalu di daerah itu telah terjadi hujan lebat untuk beberapa waktu lamanya.
37

Contoh penalaran sebab akibat berangkai


Saat menempuh perjalanan Anda dihadang oleh hujan yang sangat deras. Jalanan terendam oleh air sampai sebetis. Akan membahayakan jika Anda melanjutkan perjalanan. Anda pun beristirahat. Hujan reda setelah berlangsung selama satu jam. Setelah reda Anda pun melanjutkan perjalanan. Anda pun terlambat sampai di rumah.

38

Contoh penalaran sebab akibat 1 akibat 2


Saat menempuh perjalanan Anda dihadang oleh hujan yang sangat deras. Jalanan terendam oleh air sampai sebetis. Akan membahayakan jika Anda melanjutkan perjalanan. Anda pun beristirahat. Hujan reda setelah berlangsung selama satu jam. Setelah reda Anda pun melanjutkan perjalanan. Jemurab Anda yang berada di rumah pun basah.

39

10. Penalaran deduktif


(silogisme dan entimem) Silogisme adalah adalah cara berpikir formal cara mengambil sebuah simpulan didasarkan atas premis mayor dan premis minor. Premis adalah pernyataan yang mengandung kebenaran. Premis mayor adalah pernyataan yang berisi pennyataan umum, sedangkan premis minor merupakan berisi penyataan khusus yang merupakan bagian dari premis mayor.
40

Contoh silogisme
Semua ilmuwan adalah manusia pemikir Semua ahli filsafat adalah ilmuwan Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir Semua manusia berakal budi Semua mahasiswa adalah manusia Semua mahasiswa berakal budi

41

Premis umum : .... Premis khusus : Benalu adalah tumbuhan parasit. Kesimpulan : ....

42

Premis umum dan simpulan yang tepat untuk melengkapi silogisme tersebut adalah ...
a.

b.

c.

d.

e.

Premis umum: Simpulan : Premis umum: Simpulan : Premis umum: Simpulan : Premis umum: Simpulan : Premis umum: Simpulan :

Semua tumbuhan parasit hidup menempel. Benalu hidup menempel. Semua tumbuhan parasit merugikan inangnya. Benalu merugikan inangnya. Semua tumbuhan menempel adalah parasit. Benalu adalah tumbuhan menempel. Semua tumbuhan parasit adalah benalu. Benalu hidup menempel. Semua tumbuhan menempel adalah benalu. Benalu tumbuhan menempel.

43

Entimem
Entimem adalah sebuah silogisme yang salah satu premsinya dihilangkan. Silogisme seperti ini biasa disebut entimem. Jadi entimem adalah silogisme yang diperpendek. Anak-anak berusia di atas sebelas tahun telah mampu berpikir formal Siswa kelas 6 di Indonesia telah berusia lebih dari sebelas tahun Siswa kelas 6 SD di Indonesia telah mampu berpikir formal.
44

Entimem dengan penghilangan premis mayor


Siswa kelas 6 SD di Indonesia telah berumur di atas sebelas tahun, jadi mereka mampu berpikir formal.

Entimem dengan penghilangan premis minor Anak-anak yang berusia di atas sebelas tahun telah mampu berpikir formal, karena itu siswa kelas 6 SD di Indonesia mampu berpikir formal.
45

Contoh silogisme
Semua mahasiswa yang mengikuti kuliah kurang dari 70% tidak diperkenankan mengiktui ujian Santi mahasiswa yang mengikuti kuliah kurang dari 70% Santi tidak diperkenankan mengiktui ujian

46

Contoh silogisme
Semua penyakit yang disebabkan oleh virus sulit untuk diobati Flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Flu burung sulit untuk diobati.

47

Anda mungkin juga menyukai