Loyalitas 2
Loyalitas 2
BD
A4
A03
Do your work not for mere pay but for a real desire to serve An ideal emloyee does a given piece of work in the best, quickest, and most pleasing manner he can.
KATA-KATA MUTIARA
Jika anda bekerja semata-mata untuk uang, anda tidak akan menjadi kaya karenanya. Tetapi jika anda menyintai pekerjaan yang anda lakukan itu, kejayaan akan menjadi milik anda ~ Ray Kroc (Pengasas McDonalds)
KATA-KATA MUTIARA
"When we do the best we can, we never know what miracle is wrought in our life, or in the life of another "Health, happiness and success depend upon the fighting spirit of each person. The big thing is not what happens to us in life but what we do about what happens to us.
POKOK-POKOK MATERI
1. PENGERTIAN LOYALITAS 2. HUBUNGAN LOYALITAS DENGAN PRESTASI KERJA. 3. MENGUKUR LOYALITAS KARYAWAN 4. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI LOYALITAS KARYAWAN 5. INDIKASI TURUNNYA LOYALITAS KARYAWAN 6. KIAT-KIAT MEMBANGUN LOYALITAS KARYAWAN 7. MANFAAT LOYALITAS BAGI DIRI KARYAWAN
1. PENGERTIAN LOYALITAS
Loyalitas merupakan suatu sikap yang timbul sebagai akibat keinginan untuk setia dan berbakti baik itu pada pekerjaannya, kelompok, atasan maupun pada tempat kerjanya yang menyebabklan seseorang rela berkorban demi memuaskan pihak lain atau masyarakat. Keinginan seseorang untuk berbakti inilah yang membuat seseorang bekerja tanpa menghiraukan besarnya imbalannya tapi yang lebih penting lagi ialah hasil kerja yang menjadi prestasi kerjanya..
2. HUBUNGAN LOYALITAS
DENGAN PRESTASI KERJA Dari suatu penelitian diperoleh koefisien korelasi sebesar r = 0.55, dengan koefisien determinasi, sebesar 30.25% yang berarti bahwa prestasi kerja mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan loyalitas karyawan, maka dinyatakan bahwa loyalitas berpengaruh besar terhadap prestasi kerja karyawan.
Karyawan-karyawan di Negeri Sakura merupakan contoh yang baik untuk mencermati bagaimana loyalitas karyawan akan mampu menjadi senjata pamungkas untuk memenangkan sengitnya belantara bisnis. Bagi mereka (baca: sebagaian besar karyawan di Negara Jepang), bekerja merupakan pengabdian sepanjang titian hidup. Dan sebaliknnya, perusahaan tempat dimana karyawan tersebut bekerja akan menjamin kesejahteraaan mereka dan keluarganya hingga napasnya meregang.
Semua itu menjadikan karyawan-karyawan di Jepang memiliki produktivitas yang paling tinggi di kolong langit ini. Sehingga tidak mengherankan bila merek-merek dari Negara Jepang menguasai beraneka ragam pasar di manca negara dengan keunggulan bersaing yang sulit untuk dapat ditandingi oleh negara-negara lain dan dibelahan bumi manapun. Yamaha, Mitshubisi, Toyota, Suzuki, SonyMinolta, Kawasaki, Sanyo, Casio, ToshibaSemuanya sungguh ternama
Pengertian loyalitas bukan sekadar setia pada tempat kerja, tetapi lebih dari itu karyawan harus bisa memberikan kontribusi positif kepada tempat kerjanya. Loyalitas merupakan komitmen karyawan terhadap pekerjaan. Dengan kata lain, karyawan memunyai tanggung jawab terhadap diri sendiri. Profesionalisme menyebabkan definisi loyalitas bergeser dan bahkan berubah. "Loyalitas tidak lagi dimaksudkan loyal kepada perusahaan, melainkan loyal terhadap profesi" .
Adanya
komitmen itu akan mendorong karyawan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dibebankan dengan baik, tepat waktu, dan sesuai harapan.
Dengan berkomitmen pada diri sendiri, maka secara tidak langsung karyawan juga akan berkomitmen pada pekerjaan dan tempat kerjanya.
Besar atau kecilnya kontribusi seorang karyawan terhadap lembaga tempat kerjanya menjadi parameter penting untuk menentukan tingkat loyalitas seorang karyawan. Karyawan dengan tingkat loyalitas tinggi akan memberikan nilai lebih kepada lembaga tempat kerjanya sehingga lembaganya dapat lebih maju.
Parameter
lain yang bisa digunakan untuk menakar tingkat loyalitas karyawan adalah perilaku karyawan. Perilaku karyawan pun bisa menjadi ukuran loyal atau tidaknya karyawan terhadap lembaganya. Seorang karyawan yang sering menjelek-jelekkan lembaganya bisa dianggap sebagai karyawan yang tidak loyal. Perilaku tersebut, tidak hanya merugikan lembaga tetapi juga merugikan karyawan itu sendiri.
Selain
ditentukan oleh kepribadian, loyalitas karyawan juga ditentukan oleh keadaan lembaga kerja. Lembaga kerja yang tidak sehat akan mengurangi loyalitas karyawan, kondisi seperti ini tidak saja terjadi di Indonesia tapi juga di negara maju.
4. Kegelisahan. Loyalitas dan sikap kerja karyawan yang menurun dapat menimbulkan kegelisahan. Seorang pemimpin harus mengetahui bahwa adanya kegelisahan itu dapat terwujud dalam bentuk ketidak tenangan dalam bekerja, keluh kesah serta hal hal yang lain.
5. Tuntutan yang sering terjadi. Tuntutan yang sebetulnya merupakan perwujudan dan ketidakpuasan, dimana pada tahap tertentu akan menimbulkan keberanian untuk mengajukan tuntutan. 6. Pemogokan. Tingkat indikasi yang paling kuat tentang turunnya loyalitas dan sikap kerja karyawan adalah pemogokan.
Karyawan yang memiliki tingkat loyalitas tinggi biasanya akan mendapatkan kepercayaan dari lembaga tempat si karyawan bekerja. Contoh: karyawan yang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, tepat waktu, dan sesuai harapan lembaga tempat kerjanya biasanya akan diikutsertakan pada proyek-proyek selanjutnya karena karyawan itu telah dipercaya oleh lembaga atau atasan.
Bagi
si karyawan sendiri, sumbangan kontribusinya terhadap lembaganya akan berdampak positif. Lembaganya akan memberikan poin plus kepadanya dan hal itu biasanya berpengaruh terhadap kompensasi pendapatan yang diterima karyawan.