Anda di halaman 1dari 19

HASIL PRAKTIKUM DO dan BOD

Studi Kasus
Akk gag ngerti studi kasus nya..

Tujuan Percobaan
1. Untuk mengukur kadar DO dan BOD di parit sepakat II 2. Untuk mengetahui kualitas air di parit sepakat II

Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel (sampling) adalah tahap awal dalam proses dimana data hasil karakterisasi satu batch produk dikumpulkan untuk proses evaluasi. Oleh karena hanya sebagian saja dari suatu batch yang diambil sampelnya untuk pengujian, bagian tersebut harus mewakili batch tersebut. Hasil pengujian tersebut akan menentukan nasib batch tersebut, sehingga proses seleksi sampel merupakan tahap kritis (penting) dalam sistem penjaminan mutu (Quality Assurance System).
Sumber : http://download.fa.itb.ac.id/filenya/Handout%20Kuliah/Mikrobiologi%20Analisis% 20%28FK3207%29/PELAKSANAAN%20SAMPLING%20MIKROBIOLOGI.pdf

DO ( Dissolved Oxygen)
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen =DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahanbahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut (SALMIN, 2000).

DO ( Dissolved Oxygen)
ODUM (1971) menyatakan bahwa kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas. Kandungan oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan normal dan tidak tercemar oleh senyawa beracun (toksik) (SWINGLE, 1968). kandungan oksigen terlarut tidak boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat kejenuhan sebesar 70 % (HUET, 1970). Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik.

DO ( Dissolved Oxygen)
Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik.

Sumber : Bidang Dinamika Laut, Pusat Penelitian OseanografiLIPI, Jakarta

BOD (Biologycal oxygen Demand)


Biologycal Oxygen Demand ( BOD ) atau Kebutuhan Oksigen biologi ( KOB ) adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses-proses mikrobiologis yamg benar-benar terjadi di dalam air. Angka BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan ( mengoksidasikan ) hampir semua zat organis yang terlarut dan sebagian zat-zat organis yang tersuspensi dalam air.

BOD (Biologycal oxygen Demand)


BOD merupakan hasil dari aktifitas biologis dengan kecepatan reaksi yang berlangsung sangat dipengaruhi oleh jumlah populasi dan suhu.

Sumber : Santika, Sri Sumesti.1987. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional : Jakarta.

ANALISIS OKSIGEN TERLARUT


1. Metoda titrasi dengan cara Winkler Banyak digunakan untuk menentukan kadar oksigen terlarut. Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri. Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metoda WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter.

ANALISIS OKSIGEN TERLARUT


2. Metoda elektrokimia Metoda elektrokimia merupakan cara langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter. Prinsip kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda yang direndam dalarn larutan elektrolit.

Alat dan Bahan


A. Pengambilan Sampel
No. 1. 2. Alat Bola Kasti Botol Winkler 300 ml No. 1. Bahan Air sampel di botol masing masing 300 ml

3. 4.
5. 6. 7. 8. 9.

Tali Tambang Plastik 10 m Botol Air Minum


Termometer Raksa PH meter Stopwatch Tongkat Ukur

Alat dan Bahan


B. Pengujian DO dan BOD
No. 1. 2. Alat Buret (50 ml) Botol Winkler (botol DO) No. 1. 2. 3. 4. 5. Bahan Larutan MnSO4 Laruta Alkali Iodida - azida Larutan Na2S2O3 0,0125 M Indikator Amilum Larutan H2SO4 Pekat

3. 4.
5. 6.

Bulb Pipet Tetes


Gelas Becker (100 ml) Tabung Erlenmeyer

Cara Kerja
A. Pengambilan Sampel 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Rentangkan tali tambang plastik(yang sudah ditandai tiap 80 cm) dari sisi parit ke sisi lainnya untuk mengukur lebar parit. 3. Ukur kedalaman parit dengan menggunakan tongkat ukur per 50 cm / lebar parit tersebut dan catat hasil pengukuran. 4. Bandingkan hasil pengukuran pengukuran tiap titik tersebut, kemudian tentukan titik terdalam. 5. Ambil sampel pada titik tersebut dengan kedalaman dari ketinggian. Pengambila dilakukan secara hati hati agar endapan (keruhan)

Cara Kerja
6. Air sampel dimasukkan ke dalam botol winkler secara perlahan agar tidak menghasilkan gelembung. Kemudian tutup dengan rapat. B. Pengukuran Debit Air 1. Tentukan jarak (panjang sungai) yang digunakan untuk mengukur panjang sungai, misalnya 10 m dan perhatikan arah aliran air. 2. Apungkan bola kasti di titik awal hingga bola mencapai titik akhir. 3. Hitung waktu bola untuk menempuh lintasan tersebut (titik awal titik akhir). 4. Ulangi langkah 2 dan 3 sebanyak 3 kali.

Cara Kerja
C. Pengujian DO1 dan DO5 1. 300 ml sampel air di masukkan ke dalam botol DO (250 ml). 2. Tambahkan 2 ml MnSO4 3. Tambahkan 2 ml alkali iodida azida 4. Botol di tutup kembali dengan hati hati untuk mencegah terperangkapnya udar dari luar, kemudian dikocok dengan membolak balikkan botol beberapa kali. 5. Biarkan gumpalan mengendap. Bila proses pengendapan sudah sempurna, tambahkan H2SO4 2 ml, dialirkan melalui dinding dalam leher botol, kemudian botol segera ditutup kembali. 6. Botol digoyangkan dengn hati hati sehingga semua endapan larut.

Hasil dan Pembahasan


Pengambilan sampel di parit sepakat II, Hasil Warna air : Coklat kemerahan PH air : 6,3 Suhu air : 26 C Kecepatan aliran pengulangan ke-1 :

Hasil Perhitungan DO dan BOD


DO = 1000/ml contoh -4 xml tio

Anda mungkin juga menyukai