Anda di halaman 1dari 15

Bed Side Teaching

ABORTUS IMINENS
Dinda Ulfa Eka Fitriani 07120060 07120036

Pembimbing : Dr. H. Defrin, Sp.OG Dr. Hj. Ermawati, Sp.OG-K

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
pengakhiran kehamilan dengan cara apapun sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dengan berat janin kurang dari 500 gram atau pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu Eastman keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri di luar uterus dengan berat antara 400-1000 gram, atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu.

Jeffcoat pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu, yaitu fetus belum viable by law . Holmer abortus terjadi sebelum kehamilan minggu ke-16. kesimpulan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.

Etiologi
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi:
Kelainan kromosom Lingkungan kurang sempurna Pengaruh dari luar (teratogen)

Kelainan pada genitalia ibu:


Anomali kongenital (hipoplasia uteri, uterus bikornis, dan lain-lain) Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksi uteri fiksata Tidak sempurnanya persiapan uterus dalam menerima nidasi dari ovum yang sudah dibuahi, seperti kurangnya progesteron atau estrogen, endrometritis, mioma submukosa. Uterus terlalu cepat teregang (pada kehamilan ganda, mola) Distorsio uterus, misalnya karena terdorong oleh tumor pelvis

Gangguan sirkulasi plasenta hipertensi, toksemia gravidarum, anomali plasenta, dan endartritis oleh karena lues. Penyakit ibu pnemonia, tifus abdominalis, pielonefritis, malaria, anemia berat, keracunan, peritonitis, toksoplasmosis, sifilis, tuberkulosis, diabetes mellitus, dan penyakit sistemik yang berat. Antagonis Rhesus darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus, sehingga terjadi anemia pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.

Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi sangat terkejut, obat-obatan uteretonika, ketakutan, laparatomi, dan lain-lain. dapat juga karena trauma langsung terhadap fetus : selaput janin rusak langsung karena instrumen, benda dan obat-obatan. Penyakit bapak (penyakit kronis) : TBC, anemi, malnutrisi, nefritis, sifilis,

Patologi
Pada awal abortus terjadi perdarahan desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing oleh uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan hasil konsepsi tersebut. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi khorialis belum menembus desidua secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8-12 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan secara sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu daripada plasenta. Hasil konsepsi keluar dalam berbagai bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tak jelas bentuknya, janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus.

Klasifikasi
Abortus spontan Adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktorfaktor mekanik atau medisinalis, semata-mata karena faktor alamiah. Abortus provokatus Adalah abortus yang disengaja, baik dengan menggunakan obat-obatan atau alat. Abortus ini terbagi lagi menjadi :
Abortus medisinalis(abortus therapheutica)

Adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis).
Abortus kriminalis.

Adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.

abortus spontan :

Abortus komplet seluruh hasil konsepsi dikeluarkan (desidua dan fetus), sehingga rongga rahim kosong. Abortus inkomplet Hanya sebagian hasil konsepsi yang dikeluarkan, sisanya yang ketinggalan adalah plasenta atau desidua basalis. Abortus insipien Suatu abortus yang tidak dapat dipertahankan lagi, pada pemeriksaan fisik ditandai dengan pecahnya selaput janin dan pembukaan servik dan kontraksi uterus.

Abortus imminens Abortus ini baru mengancam dan masih ada harapan untuk mempertahankannya. Missed abortion Keadaan janin sudah mati tetapi masih tetap dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Abortus habitualis Adalah suatu keadaan dimana telah terjadi abortus 3 kali atau lebih secara berurutan. Abortus infeksi Abortus yang disertai infeksi pada genitalia, diagnosis ditegakkan dengan adanya tanda infeksi pada genitalia seperti panas, takikardia, perdarahan pervaginam yang bau, uterus yang besar dan lembek, nyeri tekan dan leukositosis.

Abortus imminens
peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi servik.
Abortus imminens kita diagnosis kalau pada kehamilan muda terdapat: Perdarahan melalui ostium uteri eksternum Nyeri memilin tidak ada atau sedikit sekali Pada pemeriksaan dalam belum ada pembukaan Tidak ditemukan kelainan pada servik

Penanganan abortus imminens


Istirahat-baring. Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan dan coitus dilarang selama 2 minggu. pemberian hormon progesteron pada abortus imminens belum ada persesuaian faham. Pemeriksaan ultrasonografi.

Komplikasi
Komplikasi yang berbahaya pada abortus ialah : Perdarahan Perforasi Infeksi Gagal ginjal akut Syok

Diferensial diagnosis
Kehamilan ektopik terganggu Mola hidatidosa Kehamilan dengan kelainan pada servik

Anda mungkin juga menyukai