Tingkat 1: Tujuan Tingkat 2: Konsep Dasar Tingkat 3: Konsep Pengakuan dan Pengukuran
Third level
ELEMENTS
Assets, Liabilities, and Equity Investments by owners Distribution to owners Comprehensive income Revenues and Expenses Gains and Losses
Second level
OBJECTIVES 1. Useful in investment and credit decisions 2. Useful in assessing future cash flows 3. About enterprise resources, claims to resources, and changes in them
First level
TINGKAT KEDUA : KONSEP-KONSEP FUNDAMENTAL identifies and definies the qualitative characteristics of financial information
Agar berguna dalam pengambilan keputusan (decision usefulness), informasi akuntansi harus memiliki dua kualitas yaitu kualitas primer dan kualitas sekunder. Kualitas primer
Relevan: informasi akuntansi harus dapat membuat perbedaan dalam keputusan
Prediktif Value (nilai peramalan): membantu user untuk melakukan peramalan tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang Feedback Value (nilai umpan balik): membantu user untuk mendukung dan memperbaiki perkiraan sebelumnya timeliness: tepat waktu
Realibility (dapat dipercaya): suatu informasi dapat dipercaya jika dapat dibuktikan,bebas dari kesalahan, bebas dari bias dan disajikan secara jujur.
Verifiability (dapat dibuktikan) Representational faithfulness (kejujuran penyajian) Neutrality (netral)
Kendala-kendala. Terdapat dua kendala utama yang mempengaruhi tercapainya kualitas informasi: yaitu pertimbangan manfaat-biaya dan tingkat materialitas. Dua kendala lainnya yang kurang dominan tapi merupakan bagian dari lingkungan pelaporan adalah praktek industri dan konservatisme.
Organisasi Nirlaba
Elemen-elemen laporan keuangan bagi organisasi nirlaba ada 7 macam, yaitu : 1. Aktiva 2. Kewajiban 3. Ekuitas 4. Pendapatan 5. beban, keuntungan 6. kerugian.
Asumsi dasar akuntansi adalah: anggapananggapan yang digunakan oleh para akuntan agar akuntansi dapat dipraktikkan. Asumsi itu terdiri dari : 1. Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption) 2. Kesinambungan (going concern) 3. Asumsi unit moneter ( monetary unit assumption), Asumsi periodisitas (periodicity assumption).
2.
3.
4.
Kritik ilmiah: - preskriptif - Tidak disebutkan aturan dan konvensi - Jangan menyelesaikan masalah pengungkapan kontemporer - definisi Yang tidak jelas - Jangan membahas masalah pengukuran - Risiko pembuatan keputusan mekanik - Kerangka bisa menjadi tujuan itu sendiri - Over-ketergantungan pada definisi
Kerangka konseptual sebagai dokumen kebijakan ( The conceptual framework as a policy document)
Kerangka konseptual hanya menjadi cerminan akan kelompok dominan. Perbedaan antara teori dan kebijakan yang penting. Kerangka konseptual tidak di produksi dalam ruang hampa politik. Sebagai badan umum dari pengetahuan, kerangka konseptual gagal dalam sejumlah tes ilmiah.
Mengembangkan diri Menyiratkan untuk mengejar kepentingan diri sendiri Nilai nilai professional Menunjukan idelalisme dan altruism Gerboth Rasa tanggung jawab pribadi. Hines Legitimasi professional
Nilai nilai professional dan mengembangkan diri sendiri (Professional values and self preservation)
Kerangka kerja konseptual untuk standart audit (Conceptual framework for auditing standarts)
Peran verifikasi tradisional telah berkembang menjadi resiko audit business. Audit adalah pembelajaran yang berbasis dalam logika
Summary
Kerangka konseptual ini dimaksudkan untuk memberikan panduan yang koheren dan preskriptif untuk praktek akuntansi. Jika efektif harus menghasilkan komunikasi informasi keuangan lebih bermanfaat bagi pengguna. Mengembangkan kerangka konseptual merupakan proses yang panjang dan rumit Kritik terhadap proyek kerangka konseptual itu ada. Dalam audit telah terjadi pergeseran dari pengujian substantif terhadap peran risiko klien bisnis.