Pengertian Evaporasi (penguapan) peristiwa berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah, permukaan air, dan permukaan lainnya ke atmosfer. Transpirasi ialah peristiwa penguapan dari tanaman melalui proses fisiologis Kedua-duanya bersama-sama disebut Evapotranspirasi Kuliah Hidrologi Hutan_6 3 Evapotranspirasi Potensial Suatu kondisi dimana evapotranspirasi mencapai maksimal atau dengan kata lain evapotranspirasi potensial akan berlangsung bila pasokan air tidak terbatas bagi stomata maupun permukaan tanah Evapotranspirasi Aktual Suatu kondisi dimana evapotranspirasi sangat tergantung pada besarnya hujan yang terjadi Pengertian Kuliah Hidrologi Hutan_6 4 Faktor Yang Berpengaruh Faktor Meteorologi Radiasi Matahari Suhu udara dan permukaan Kelembaban Angin Tekanan Barometer Faktor Geografi Kualitas air (warna, salinitas dan lain- lain) Jeluk tubuh air Ukuran dan bentuk permukaan air Kuliah Hidrologi Hutan_6 5 Faktor Yang Berpengaruh Faktor-faktor lainnya Kandungan lengas tanah Karakteristik kapiler tanah Jeluk muka air tanah Warna tanah Tipe, kerapatan dan tingginya vegetasi Ketersediaan air (hujan, irigasi dan lain-lain Kuliah Hidrologi Hutan_6 6 Analisis Evapotranspirasi
E pan = H1 H2 + P E = E pan x f
E pan = Evaporasi Pan E = Evaporasi H1 = Tinggi muka air hari sebelumnya (07.00) H2 = Tinggi muka air hari ini (07.00) P = Hujan hari sebelumnya f = Faktor Koreksi
Pengukuran Langsung ( Pan Evaporimeter ) Kuliah Hidrologi Hutan_6 7 Analisis Evapotranspirasi
Keterangan : e a lihat tabel e a berdasar t bola kering RH lihat tabel RH berdasar t bola basah & t V kecepatan angin (mile/hari) e Evapotranspirasi merupakan faktor dasar untuk menentukan kebutuhan air dalam rencana irigasi dan merupakan proses yang penting dalam siklus hidrologi E = 0,35 (e a e d ) (1 + V/100) mm/hari e d = e a * RH
Kuliah Hidrologi Hutan_6 12 Metode Turc Langbein Rumus umum yang digunakan yaitu konsep neraca air secara meteorologis pada suatu DAS (Seyhan, 1977) :
P = curah hujan R = limpasan permukaan Ea = evapotranspirasi aktual St = perubahan simpanan P = R + Ea St Analisis Evapotranspirasi
Kuliah Hidrologi Hutan_6 13 Metode Turc Langbein Apabila neraca air tersebut diterapkan untuk periode rata-rata tahunan, maka St dapat dianggap nol, sehingga surplus air yang tersedia adalah
Dan jumlah air yang tersedia diperkirakan sebesar 25% hingga 35% dari surplus air
R = P Ea Analisis Evapotranspirasi
Kuliah Hidrologi Hutan_6 14 Metode Turc Langbein Menurut Keijne (1973), evapotranspirasi aktual tahunan dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus Turc-Langbein P E = (0,9 + P 2 / Eo 2
Eo = 325 + 21T + 0,9 T 2 Analisis Evapotranspirasi
Kuliah Hidrologi Hutan_6 15 Metode Turc Langbein
Keterangan :
E = evapotranspirasi aktual (mm/tahun) Eo = evaporasi air permukaan (mm/tahun) P = curah hujan rata-rata (mm/tahun) T = suhu udara rata-rata tahunan( o C) Nilai suhu udara dapat diketahui berdasarkan data suhu udara rata-rata tahunan dari stasiun yang diketahui dengan persamaan : T1 = T2 (Z1 Z2) 0,006
T1 = suhu udara yang dihitung pada stasiun 1 T2 = suhu udara yang diketahui dari stasiun 2 Z1 = elevasi stasiun 1 Z2 = elevasi stasiun 2 Analisis Evapotranspirasi
Kuliah Hidrologi Hutan_6 16 Analisis Evapotranspirasi Metode Turc Langbein Potensi sumberdaya air adalah sejumlah air yang dapat berupa air permukaan dan air tanah yang dapat disajikan dalam bentuk angka rata-rata tahunan.
Menurut Notohadiharjo (1982) jumlah air tersedia yang dapat dipergunakan untuk kehidupan sebesar 25% - 35% dari curah hujan yang jatuh setelah dikurangi dengan besarnya evapotranspirasi.
Estimasi jumlah air di suatu wilayah dapat didekati dengan menggunakan neraca air secara hidrometeorologis dengan wilayah perhitungan menggunakan satuan pulau atau satuan daerah aliran sungai Kuliah Hidrologi Hutan_6 17 Metode Thornwaite
Data yang diperlukan dalam metode ini adalah suhu rata-rata bulanan yang didapat dari suhu rata-rata harian. Data tersebut dianalisis dengan rumus-rumus :
Analisis Evapotranspirasi Potensial
Kuliah Hidrologi Hutan_6 18 Rumus Metode Thornwaite 10 T a Ep* = x 16 I
12 I = i j j=1
T 1,514 i = 5
a = 675 x 10 -9 I 3
771 x 10 -7 I 2 + 1792 x 10 -5 I + 0,49239
Ep = Ep* x f
Analisis Evapotranspirasi Potensial
Kuliah Hidrologi Hutan_6 19 Metode Thornwaite Keterangan:
O Ep* = evapotranspirasi potensial baku (mm/bulan) O Ep = evapotranspirasi potensial terkoreksi (mm/bulan) O T = suhu rata-rata bulanan ( 0 C) O I = indeks panas tahunan O i = indeks panas bulanan ( lihat tabel i ) O a = tetapan O f = faktor koreksi ( lihat tabel f ) Analisis Evapotranspirasi Potensial
20 Tabel Indeks Panas Bulanan (i)
Kuliah Hidrologi Hutan_6 21 Tabel f (Faktor Koreksi Latitude dan Bulan)
Kuliah Hidrologi Hutan_6 24 Analisis Neraca Air Metode Thornwaite Mather ^ Perhitungan neraca air menurut fungsi hidrometeorologis sangat berguna untuk evaluasi ketersediaan air di suatu wilayah terutama untuk mengetahui kapan surplus dan defisit air. ^ Neraca air ini umumnya dihitung dengan metoda Thornthwaite Mather. ^ Data yang diperlukan berupa : Curah hujan bulanan; Suhu udara bulanan; Penggunaan lahan; Jenis tanah atau tekstur tanah; Letak garis lintang
Kuliah Hidrologi Hutan_6 25 Metode Thornwaite Mather (Langkah Perhitungan) Hitung suhu udara bulanan rata-rata
Apabila data suhu udara sulit diperoleh, suhu udara dapat diperkirakan dengan data suhu yang ada di suatu tempat : t = 0,006 x h t1 = t2 t h = beda tinggi tempat lokasi 1 dengan lokasi 2 (dalam meter) t = beda suhu udara ( C); t2 = suhu udara di lokasi 2.
Hitung Evapotranspirasi dengan metode Thornthwaite (Ep)
Hitung selisih hujan (P) dengan evapotranspirasi (Ep)
Hitung accumulated potential water loss (APWL)
Hitung Water Holding Capacity (Sto) berdasar Tabel WHC
Kuliah Hidrologi Hutan_6 26 Tabel Water Holding Capasities Untuk Berbagai Jenis Tanah dan Vegetasi
VEGETASI AIR TERSEDIA ZONE LENGAS TANAH TIPE TANAH (Available water) PERAKARAN TERTAHAN (mm/m) (m) (mm) Tanaman berakar dangkal Pasir halus 100 0.50 50 Lempung berpasir halus 150 0.50 75 Lempung berdebu 200 0.62 125 Lempung berliat 250 0.40 100 Liat 300 0.25 75 Tanaman berakar sedang Pasir halus 100 0.75 75 Lempung berpasir halus 150 1.00 150 Lempung berdebu 200 1.00 200 Lempung berliat 250 0.80 200 Liat 300 0.60 50 27 VEGETASI AIR TERSEDIA ZONE LENGAS TANAH TIPE TANAH (Available water) PERAKARAN TERTAHAN (mm/m) (m) (mm) Tanaman berakar dalam Pasir halus 100 1.00 100 Lempung berpasir halus 150 1.00 150 Lempung berdebu 200 1.25 250 Lempung berliat 250 1.00 250 Liat 300 0.67 200 Ochard Pasir halus 100 1.50 150 Lempung berpasir halus 150 1.67 250 Lempung berdebu 200 1.50 300 Lempung berliat 250 1.00 250 Liat 300 0.67 200 Hutan tua tertutup Pasir halus 100 2.50 250 Lempung berpasir halus 150 2.00 300 Lempung berdebu 200 2.00 400 Lempung berliat 250 1.60 400 Liat 300 1.17 350 Tabel Water Holding Capasities Untuk Berbagai Jenis Tanah dan Vegetasi
Sto dihitung atas dasar data tekstur tanah, kedalaman akar Hitung St tiap bulannya St = Sti bulan ke i dikurangi St bulan ke (i 1) Hitung evapotranspirasi aktual (Ea) untuk bulan basah ( P > Ep), maka Ea = Ep untuk bulan kering ( P < Ep), maka Ea = P + - St
Hitung surplus air (S); Bila P > Ep, maka S = ( P EP) - St.